Sebenarnya ibu ingin memboyong Mila ke rumah kami yang sederhana tapi nampaknya Mila lebih bahagia saat berada di rumahnya. Maka ibu pun tak memaksa toh hanya tinggal melangkah saja jika ada perlu apa-apa.
Rumah kami memang bersebelahan tapi terlihat sangat berbeda karena pemiliknya. Ibuku dan aku orang biasa sedangkan orang tua Mila adalah juragan tanah di daerah kami. Rumah nya tinggi menjulang dan terlihat sekali jika si empunya adalah orang berharta.
Kami tidur di kamar terpisah karena permintaan Mila. Aku tidur di kamar orang tuanya.
Untuk sementara katanya, sampai dia sudah siap. Meski awalnya keberatan karena merasa bahwa aku adalah seorang suami yang bisa melakukan berbagai macam hal dengan istri sendiri tapi akhirnya aku menerimanya sebab ingat umur Mila yang masih sangat remaja.
Itu akan lebih baik karena tubuhku yang selalu bergejolak saat melihatnya apalagi saat tak sengaja bersentuhan dengan kulitnya. Aku sadar betul jika Mila masih terlalu kecil untuk berhubungan suami istri tapi otakku rasanya tak mau mengerti.
Pagi itu aku menunggu Mila yang sedang ada di kamar mandi. Itu sudah lama sekali bahkan aku sudah menghabiskan kopi ku tapi Mila tak keluar-keluar juga. Bunyi gemericik air terdengar seperti suara seseorang sedang mencuci. Aku mendekat dan meyakinkannya. Benar ternyata Mila sedang mencuci.
'apa aku harus mandi di rumah? . Mila lama sekali'
Hari itu hari Minggu dan aku baru saja selesai joging keliling kampung. Sekarang badanku berpeluh dan aku ingin segera mandi meskipun tadi sebelum solat subuh aku sudah mandi
Terdengar pintu kamar mandi dibuka dan aku langsung menoleh
dug dug dug........
Aku memegangi jantung ku yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Mila keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk saja sedang rambutnya tampak basah. Ia membawa timba yang berisi cucian, sepertinya pakaianku juga dicucinya.
Mulanya ia terlihat salah tingkah tapi cepat menguasai suasana. Ia kemudian bertingkah biasa saja melewatiku.
" sudah pulang dari tadi? Kenapa nggak ketuk pintu kalau mau mandi?"
Aku memejamkan mata tak merespon pertanyaannya. Wangi segarnya memenuhi rongga mulut dan hidungku. Aku terbuai dengan bau sabun dan shamponya. Ini membuatku gila.
' Kau ingin menggodaku atau apa gadis kecil? Tubuhmu sekarang sudah seperti wanita dan kau memancingku untuk memegang mu atau cuma mau tahu bagaimana reaksiku'
Gigiku bergemelatuk menahan celanaku yang terasa sesak. Sekarang kenapa aku mudah sekali terangsang. Ini gila.... aku bisa gila dengan pemandangan seperti ini. Aku ini lelaki normal. Disuguhi pemandangan indah yang menggiurkan oleh istri sendiri rasanya ingin sekali kuterkam dia. Kubawa ke kamar dan kehempaskan di kasur. Akan ku bikin dia tak sanggup bangun keesokan paginya.
"ah Mila.... " aku mendesahkan namanya tanpa sadar.
Aku pun segera menuju kamar mandi yang hanya ada satu di rumah ini. Kami harus bergantian saat akan menggunakannya. Biasanya Mila keluar dari dalam kamar mandi sudah memakai pakaian meskipun pendek. Ini tadi tidak tahu ada angin apa sampai dia bisa pakai handuk saja.
Aku mandi dan menenangkan bagian tubuhku yang menegang dengan cara lain. Cukup lama aku di dalam kamar mandi sampai aku merasa badanku segar dan sudah bisa berpikir jernih lalu mandi besar karena mengeluarkan cairan yang bikin aku mengerang tadi barulah aku keluar.
Berniat mengerjai Mila aku hanya melilitkan handuk di tubuh bagian bawahku saja. Kebetulan bajuku sudah bau keringat dan aku tidak membawa baju ganti jadi aku bisa beralasan padanya nanti.
Aku penasaran dan tak sabar melihat bagaimana reaksinya.
Keluar dari kamar mandi aku mencari sosoknya dan melihat dia di dapur sepertinya sedang memasak. Ia menoleh padaku dan segera memalingkan mukanya. Aku tersenyum melihat reaksinya sepertinya dia sangat malu. Akupun semakin ingin menggodanya.
"Le...." tiba-tiba saja terdengar suara ibuku dan itu sontak mengagetkanku.
"Astaghfirullahaladzim.... ibuk... ngagetin aja"
" Kamu ngapain nggak pakai baju le.?." ibu sudah mendekati Mila yang sedang menggoreng.
"Anu.. itu... lupa nggak bawa ganti baju tadi" Aku mencoba berkelit tak mau ketahuan kalau punya misi untuk menggoda menantu kesayangannya.
"Ya sudah cepet pergi sana ganti baju. Ngapain disini?"
Dengan terpaksa aku meninggalkan mereka untuk memakai baju. Gagal sudah misiku gara-gara ibuku sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments