Dengan cepat Lin Fan terbang menuju ke markas organisasi tersebut, akhirnya Lin Fan sampai di depan markas tersebut kemudian berteriak.
"Liu Chen keluar kau bangsat!" teriak Lin Fan yang membuat tanah berguncang hebat.
Di dalam markas tersebut kini terlihat ribuan anggota pembunuh bayaran keluar dari markas tersebut, diiringi kedatangan oleh Yu Dong dan Liu Chen yang kino berkeringat dingin melihat Lin Fan.
"Siapa yang berani beraninya menantang organisai ini !!" teriak Yu Dong yang melihat sosk pria muda bertopeng dengan gadis cantik yang berada di dekatnya.
"Kalian semua aku aku habisi malam ini, terutama kau Liu Chen!, aku akan menghancurkan seluruh keluargamu hingga ke akar akarnya!" teriak Lin Fan yang kini melepaskan aura membunuh kepada ribuan anggota tersebut, yang membuat mereka berlutut dan berkeringat dingin karena besarnya tekanan dari aura tersebut, bahkan ada yang sampai pingsan.
"Kau... tuan muda, apakah dia yang kau maksud itu?" tanya Yu Dong yang mulai panik karena melihat anggotanya yang tidak bisa bergerak.
"Iya tuan Yu, dia yang aku maksud, aku tidak tau kekuatannya sebesar ini" ucap Liu Chen yang kini berkeringat dingin dengan kaki bergetar ketakutan, karena sosok didepannya baikan dewa kematian yang sebentar lagi akan mengambil nyawanya.
"Jurus pedang kematian..." ucap Lin Fan yang kini pedangnya mengeluarkan energi hitam dan dari pedangnya tersebut memancarkan aura membunuh yang sangat kuat dibandingkan aura membunuh yang tadi. "Jurus pertama.. Tarian pencabut nyawa!!!!" kini Lin Fan bergerak dengan cepat terlihat bagaikan menari dengan sangat indah dengan sayatan pedang yang mematikan dan halus bagaikan memotos sebuah benang.
Swish...
Satu persatu anggota tersebut mati, dan kino tersisa Liu Chen dan Yu Dong. "Huff.. aku sudah membiarkan kamu lolos waktu itu, tetapi kamu malah membunuh Xue'er, aku tidak akan membiarkanmu lolos kali ini" ucap Lin Fan yang mengeluarkan ***** membunuh yang begitu pekat tertuju kepada dua orang tersebut.
Disisi lain Ling Mei melihat dengan jelas keganasan Lin Fan yang membantai habis seluruh anggota organisasi tersebut. "Guru, aku yakin kekuatan guru yang sebenarnya bukan hanya ini saja" bathin Ling Mei.
"Kau ketua organisasi ini?, kalau begitu matilah!!" ucap Lin Fan melesat dengan sangat cepat memenggal leher Yu Dong.
Swishhhz....
"Ap..aaparghhhk"
Kini terlihat Liu Chen tidak bisa berkata kata lagi, dan kemudian dirinya ditatap dengan tatapan yang tajam oleh Lin Fan.
Glup...
Suara ludah terdengar tertelan oleh Liu Chen karena begitu takutnya dengan sosok Lin Fan.
"Kau..., kini giliranmu!" ucap Lin Fan yang medekat dan memegang kepala Liu Chen. Liu Chen pun tidak bisa bergerak dan berkata kata lagi, dirinya begitu sial dan bodoh karena telah berani memprovokasi Lin Fan.
"Teknik kutukan darah!!" ucap Lin Fan mengeluarkan sebuah segel tangan di tangan kirinya dan tangan kanannya mengeluarkan aura berwarna merah menyelimuti tubuh Liu Chen.
"Arrrghhkkkk....." teriak Liu Chen kesakitan..
"Cih darahmu terlalu kotor!, bahkan hampir seluruh keluargamu sangat bajingan" ucap Lin Fan yang melihat semuanya melaluo teknik kutukan darah tersebut. Teknik itu digunakan untuk membunuh seluruh keluarga Liu ke akar akarnya melalui garis keturunan darah Liu Chen, dan kini Liu Chen perlahan dari atas ke bawah tubuhnya menjadi sebuah debu dan mengilang.
Ling Mei yang melihat pembalasan dendam Lin Fan telah selesai pun kemudian menghampirinya.
"Guru, guru baik baik saja?" tanya Ling Mei yang khawatir melihat gurunya. Tentu saja khawatir karena tubuh Lin Fan sekarang kehilangan hampir seluruh tenaga dalamnya karena menggunakan teknik yang beresiko besar.
"Uhuk.., aku tidak apa apa Mei'er, akhirnya gurumu telah selesai membalaskan dendam Xue'er" ucap Lin Fan lemas dan kelelahan, tentu saja karena tingkat kultivasinya masih rendah dan memaksakan menggunakan teknik yang berasal dari dunia dewa yang menggunakan energi yang begitu banyak.
Kini awan berwarna hitam berkumpul di langit, petir yang kini berwarna biru, menjadi berwarna putih bercampur merah, suara gemuruh yang begitu dahsyat menggetarkan bumi. Kini Lin Fan yang masih berada di markas organisasi tersebut melihat dan memperhatikan awan itu dan mengerutkan keningnya.
"Kenapa tiba tiba Dao Surgawi datang menghukum ku?, apakah ada yang salah?" ucap Lin Fan yang didengar oleh Ling Mei yang kebingungan.
"Guru, Doa Surgawi maksudnya apa ?" tanya Ling Mei yang kebingungan. "Mei'er Dao Surgawi itu adalah ketentuan alam, biasanya muncul menghukum seseorang yang sedang naik ke tingkat yang lebih tinggi, biasanya di dunia bawah, tengah, atas, dan dewa masing masing memiliki Dao Surgawi dan apabila ada seseorang yang melebihi kekuatan dunia tersebut akan dikirim ke dunia yang lebih tunggi dari sebelumnya, tapi gurumu tidak mengerti kenapa guru tiba tiba didatangi oleh Dao Surgawi ini padahal gurumu ini tidam menaikkan tingkat kultivasi" ucap Lin Fan yang menjelaskan kepada Ling Mei.
"Hufft... Mei'er, dengarkan guru baik baik, maafkan gurumu ini yang belum mengajarkan apapapun untuk kamu" ucap Lin Fan yang tersenyum kelada Ling Mei. "Guru aku tidak tau apa maksud guru mengatakan ini, tetapi guru tetap guruku yang memberikanku cahaya di dalam kegelapan" ucap Ling Mei yang memeluk gurunya tersebut.
"Huft... Mei'er, aku akan mewariskan semua yang guru miliki untuk kamu, serta ilmu khusus untuk tubuhmu tersebut semuanya akan kuberikan kepadamu" tiba tiba...
Swosh..
Muncul cahaya dari kening Lin Fan menuju ke kening Ling Mei. " Mei'er cahaya itu adalah semua pengalaman gurumu ini selama masih hidup, bahkan apapun yang kamu inginkan semuanya muncul di dalam kepalamu" ucap Lin Fan kepada Mei'er yang merasa waktunya sudah dekat.
"Guru...." ucap Ling Mei yang tidak bisa berkata kata lagi. "Uhuk... Mei'er berjanjilah kepada gurumu ini, tolong jaga orang tuaku di desa daun, mereka bernama Feng Ying dan Feng Cu, dan ini.. ini adalah cincin ruang yang tidak terbatas, maafkan gurumu yang tidak sempat mengambil semua yang ada di dunia jiwaku, didalam cincin ini semua yang kamu butuhkan ada didalamnya" ucap Lin Fan sambil menyerahkan cincin ruang tak terbatas tersebut kepada Ling Mei.
"Guru.. kenapa.. kenapa guru seakan akan mau meninggalkanku" ucap Ling Mei yang kini menangis kepada Lin Fan. "Guru berjanji akan menjaga Mei'er dan melindungi Mei'er tetapi guru yang seakan akan mau pergi meninggalkan Mei'er" ucap Ling Mei yang tidak rela gurunya meninggalkannya.
"Maafkan gurumu, aku juga tidak tau kenapa terjadi hal yang tiba tiba seperti ini, intinya kemanapun aku pergi sekarang, pasti aku akan di kejar Dao Surgawi itu.
"Guru.. aku tidak mau guru meninggalkanku, aku menyayangi guru" ucap Ling Mei yang kini memeluk erat Lin Fan sambil menangis.
"Ling Mei, gurumu ini sudah sangat bahagia memiliki murid yang sangat spesial, tidak ada penyesalan lagi bagi gurumu ini, aku juga sudah membalaskan dendam Xue'er, dan berjanjilah kepada guru menjaga orang tuaku, dan kamu harus menjadi kuat dan lindungi orang yang kamu sayangi" ucap Lin Fan yang mengusap air mata Ling Mei.
"Guru.. aku hanya sayang kepada guru, aku cinta kepada guru sejak pertama kali aku bertemu sama guru" ucap Ling Mei yang kini mencurahkan isi hatinya kepada Lin Fan.
"Hahaha Mei'er kamu ternyata suka sama gurumu?, maafkan aku yang tidak bisa membalas perasaanmu Mei'er, mungkin di kehidupan selanjutnya aku akan menemuimu dan langsung menikahimu kelak" ucap Lin Fan yang tersenyum melihat Ling Mei.
"Guru... aku berjanji dan bersumpah akan selalu mencintaimu, dan hanya guru satu satunya yang ada di hatiku, tenang saja aku akan menjaga ibu dan ayah guru dan menjadi yang terkuat melampaui guru" ucap Ling Mei yang tersenyum dengan mata yang berkaca kaca. Kemudian mereka saling bertatapan dan berciuman.
Setelah mereka berciuman Lin Fan kemudian menyuruh Ling Mei menjauh sejauh mungkin karena petir kesengsaraan yang akan muncul sama dahsyatnya saat pertama kali di alam dewa.
"Mei'er, maafkan aku, tolong pergi sejauh mungkin, karena Dao Surgawi tidak sabar menunggu lagi" ucap Lin Fan. "Tapi...", "Tidak ada tapi tapian.., kamu sudah berjanji kan?maka dari itu janjimu harus ditepati, oke?, sekarang kamu pergi menjauh dari sini dan ingat pergi sejauh mungkin, karena gurumu akan menghadapi petir kesengsaraan yang sangat dahsyat" ucap Lin Fan yang menatap Ling Mei.
"Guru.. aku sayang mencintaimu" ucap Ling Mei yang kemudian mencium Lin Fan kembali, dan setelah menciumnya Ling Mei pun akhirnya berlari dengan secepat mungkin dengan mata berkaca kaca.
Tidak lama setelah menghilangnya jejak Ling Mei akhirnya Lin Fan bergegas pergi ke kedalaman hutan yang sangat jauh dari tempatnya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
algore
.
2023-04-01
0
algore
guru berciuman sama muritnya yg masih berusia 15 tahun hmmmmm
kok jd aneh
2023-04-01
0
Alan
Kirain MC nya Lin Fan.....
Ternyata
2021-12-02
4