Di dalam sebuah rumah telah duduk 3 orang yang sedang berbincang bincang, seorang pria paruh baya dan wanita paruh baya, serta anak muda yang begitu tampan dan rupawan bahkan wajahnya sangat sempurna membuat para dewi dewi tergoda saat melihatnya. Dia adalah Lin Fan yang kini bersama pama Feng Cu dan bibi Ying, mereka nampak membicarakan sesuatu hal yang begitu rumit dan penting untuk di bicarakan.
"Paman bibi, aku akan menjelaskan semuanya kepada kalian" ucap Lin Fan dengan nada serius. "Sebenarnya aku bukan berasal dari dunia ini, bahkan bisa dikatakan aku berasal dari dunia yang luar biasa" ucap Lin Fan yang masih didengarkan baik oleh kedua orang di depannya.
"Paman bibi apakah percaya kalau aku adalah dewa?"tanya Lin Fan yang membuat kedua orang tua tersebut terkejut mendengar perkataan Lin Fan yang belum jelas.
"Maksudnya tingkat kultivasi kamu sekarang berada di tingkat pendekar dewa?" tanya Feng Cu yang penasaran.
"Ahaha bukan seperti itu paman, dunia ku berasal jauh lebih besar daripada disini, bahkan tingkat kultivasi disana jauh lebih tinggi daripada disini" seru Lin Fan tertawa mendengar ucapan paman Feng Cu.
"Fan'er, bibi masih belum mengerti yang kamu katakan, jelaskan perlahan dan bibi tetap akan percaya sama kamu nak" ucap bibi Ying. "Fan'er apapun yang kamu katakan paman akan tetap percaya sama kamu, karena paman yakin kamu tidak mungkin berbohong untuk hal seperti ini, jadi jangan ragu ragu nak" ucap Feng Cu meyakinkan Lin Fan.
"emm" Lin Fan pun tersenyum melihat orang yang ada di depannya. "Paman bibi sebenarnya aku berasal dari ras dunia dewa bukan dari dunia ini" mereka berdua pun terkejut dan mengerutkan keningnya seolah olah tidak percaya mendengar perkataan Lin Fan namun mereka masih tetap diam mendengarkan dengan baik.
"Aku dari kecil hidup sendiri, tanpa orang tua, tanpa keluarga, tanpa teman" mata Lin Fan berkaca kaca karena baru pertama kali Lin Fan berbicara terbuka dengan seseorang, entah kenapa hati Lin Fan merasa nyaman saat di rawat oleh kedua orang tua tersebut, perasaan akrab yang selama ini dia cari.
Kedua orang tua tersebut melihat mata Lin Fan yang berkaca kaca membuat hati mereka tersentuh, entah kenapa anak ini pasti punya pengalaman yang begitu sulit, dan masa lalu yang begitu kelam.
"Orang tuaku dibunuh bahkan desaku dibantai oleh..." Lin Fan menjelaskan semua pengalaman hidupnya dari kecil yang begitu kelam membuat kedua orang tersebut lemah diri mendengar cerita hidup Lin Fan yang begitu kelam.
"Setelah aku berhasil membalaskan dendam kedua orang tuaku, aku sudah tidak punya tempat tujuan lagi, hingga suatu hari akhirnya banyak yang mengatakan bahwa dunia ras para dewa masih punya tingkat yang lebih tinggi, yaitu dunia keabadian dimana dunia tersebut tempat kebahagiaan dan ketenangan berada. Maka dari itulah aku bertekad untuk menjadi kuat mencapai tingkat lebih tinggi agar aku bisa mencapai dunia yang menjadi harapanku satu satunya" ucap Lin Fan yang kini mulai meneteskan air matanya, namun Lin Fan masih dapat mengontrol dirinya dengan baik.
Lin Fan menjelaskan bahwa dia berkeliling dunia hanya untuk mencari kekuatan, hingga suatu hari yang dinanti nantikan pun akhirnya sudah berada di depan matanya. Dimana dia menjelaskan tentang Dao Surgawi dan hukuman yang dijalani Lin Fan pada saat berada di puncak dunia untuk mencapai dunia keabadian yang diharapkannya. Namun, Lin Fan tidak percaya bahwa akan terjadi kecelakaan yang membuat tubuhnya terluka parah hingga terlempar ke dunia asing yang sekarang ini dia tempati.
"Paman bibi, saat aku berada disini entah kenapa aku memiliki perasaan akrab yang susah dijelaskan, mungkin perasaan inilah yang aku cari cari dan harapkan selama ini" Lin Fan meneteskan air matanya tersendu sendu berbicara kepada orang tua didepannya. Tentu saja bibi Ying tidak tinggal diam, dia langsung memeluk Lin Fan yang sudah mulai menangis tersebut.
"Nak Fan'er, kamu tidak boleh bersedih yah, selama kamu berada disini paman dan bibi sudah menganggap kamu sebagai anak kami sendiri" bibi Ying memeluk erat Lin Fan yang mulai tersendu sendu.
Paman Feng Cu yang melihat mereka pun tersenyum lembut melihat keduanya bagaikan seorang ibu dan anak. "Fan'er mendengar ceritamu yang mencari kebahagiaan, kamu salah nak, kebahagiaan tidak dicari melainkan kebahagiaan nantinya yang akan datang kepadamu sendirinya, berjalan sesuai dengan takdir yang ada di dalam dirimu. Percayalah, mungkin kita dipertemukan sesuai dengan takdirmu tersebut " ucap Feng Cu tersenyum lembut kepada Lin Fan.
Mendengar ucapan tersebut Lin Fan langsung memahami maksud dari perkataan paman Feng Cu tersebut, dan hingga kemudian air mata menetes di kedua matanya melihat orang yang ada di depannya yang tersenyum lembut kepadanya.
"Paman bibi, perasaan akrab inilah yang aku cari selama ini, rasa perhatian, rasa kekeluargaan, yang selama ini menghilang dari hidupku" ucap Lin Fan tersendu sendu. "Disaat aku berada disini aku mulai merasakan perasaan yang hilang tersebut telah muncul kembali di hadapanku" ucap Lin Fan kepada kedua orang tua tersebut sambil tersenyum hangat.
"Hehe akhirnya kamu mengerti perkataanku, nak aku tidak masalah kalau kamu dewa sekalipun atau siapapun kamu, kami sejak awal sudah menganggapmu sebagai anak kami sendiri" ucap Feng Cu lalu tersenyum melihat Lin Fan.
"Yang dikatakannya benar Fan'er, sejak pertama kali aku melihat dan merawatmu, aku sudah menganggapmu sebagai anakku sendiri" ucap lembut bibi Ying sambil mengusap air mata Lin Fan.
"Terima kasih pama bibi sudah mau menerima aku di keluarga ini" ucap Lin Fan hingga membuat kedua orang tua tersebut mengerutkan keningnya mendengar ucapan Lin Fan.
"Fan'er, jangan panggil lagi kami dengan sebutan paman dan bibi, oke?" tegas bibi Ying kepada Lin Fan. "Iya Fan'er panggil saja kami dengan sebutan ayah dan ibu oke?" tegas Feng Cu.
"Tapi.. paman bibi apakah tidak apa apa jika aku memanggil dengan sebutan seperti itu?" tanya Lin Fan masih ragu ragu.
"Nak, kami sudah menganggapmu sebagai anak kami sendiri, aku juga paham dengan apa yang terjadi selama ini kepada kamu, pasti kamu sangat merindukan sosok seorang ibu dan ayah kan?, kebahagiaan yang selama ini kamu rindukan kan?, maka dari itulah mulai sekarang kamu adalah anak kami, kami akan menyayangimu sama seperti orang tuamu sendiri" ucap Feng Cu tersenyum lembut kepada Lin Fan.
"I.. Ibu, a..ayah terimakasih sudah mau menerima Lin Fan ke keluarga ini, dan menganggapku sebagai anak kalian sendiri, kebahagiaan inilah yang selama ini hilang dari hidupku, terima kasih ibu ayah" ucap Lin Fan sambil bersujud kepada kedua orang tua angkatnya.
"Sudah sudah tidak perlu seperti itu nak, yang jelas kamu sekarang adalah anak kami satu satunya dan kami akan selalu menyayangimu dengan sepenuh hati kami" ucap Feng Cu bangga dengan kehadiran Lin Fan di keluarga kecilnya.
"Hari sudah mulai gelap, kalian berdua sekarang pergi membersihkan diri, aku akan menyiapkan makan malam yang spesial malam ini" Feng Ying menyuruh kedua orang tersebut untuk bersiap makan malam bersama.
Disaat mereka selesai membersihkan diri, mereka langsung menuju ke meja makan untuk makan bersama karena sudah dipanggil oleh Feng Ying. Setelah menyelesaikan makanannya Fang Cu bertanya kepada Lin Fan mengenai tujuannya setelah berada disini.
"Fan'er untuk sekarang apakah kamu punya tujuan lain dalam waktu dekat ini?" tanya Feng Ying kepada Lin Fan.
"Untuk sementara ini aku mau menghabiskan waktu bersama ibu dan ayah, aku belum berpikiran untuk kemana mana" ucap Lin Fan. " Dan aku juga mau membuat ayah dan ibu menjadi orang terkuat di dunia ini supaya tidak ada yang akan bisa mencelakai keluargaku lagi" ucap Lin Fan sambil tersenyum kepada kedua orang tua angkatnya.
"Hee.. mentang mentang kuat mau mengajari ayahnya, haha tidak apa apa nak, asalkan kamu bahagia maka lakukanlah yang kamu mau" ucap Feng Cu kemudian dilanjutkan oleh Feng Ying. " Iya nak, jika itu yang bisa membuatmu bahagia bagaimana bisa ayah dan ibu menolak keinginanmu itu?".
"Emm makasih ibu ayah, Lin Fan menyayangi kalian berdua" ucap Lin Fan sambil tersenyun hangat kepada orang tuanya.
Di malam itupun keluarga kecil tersebut terlihat bahagia, menghabiskan waktu semalaman berbincang, bercanda tawa bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Alan
Thanks Thor 🙏🙏🙏🙏
2021-12-01
2
Alan
Hmmmmm....
Sangat menyentuh.....
2021-12-01
2
Bang Otat
sedih
2021-11-24
1