Berhari hari telah berlalu, akhirnya ibu dan ayah Lin Fan telah memperkuat fondasi kultivasinya. Tak lupa pula Lin Fan memberikan beberapa ilmu beladiri yang sesuai dengan ibu dan ayahnya tersebut.
"Ayah ibu, sekarang ayah dan ibu adalah pendekar terkuat di kekaisaran Awan. Aku akan memberikan beberapa ilmu beladiri kepada ayah dan ibu agar dapat beradaptasi dengan kultivasi kalian sekarang" ucap Lin Fan kemudian menyentuh kening ayahnya menggunakan jari telunjuknya, dan tiba tiba ada cahaya putih melesat kedalam kepala Feng Cu, Lin Fan pun begitu juga ke ibunya menyentuh kening ibunya dan cahaya putih masuk ke kepalanya.
Swohss...
"Karena ayah suka menggunakan tombak, di dalam kepala ayah sudah tersimpan berbagai macam teknik dan jurus tombak. Begitu pula dengan ibu, karena ibu suka menggunakan pedang yang ringan, maka di dalam kepala ibu tersimpan berbagai teknik dan jurus pedang ringan" ucap Lin Fan kepada orang tuanya bahkan menjelaskan cara untuk melihat ilmu tersebut di dalam kepala orang tuanya.
Tidak butuh waktu yang lama, akhirnya ibu dan ayah Lin Fan telah memilih ilmu beladiri yang cocok untuknya. Lin Fan juga memberikan senjata tingkat langit kepada orang tuanya berupa tombak dan pedang.
Setelah mendapatkan senjata, ibu dan ayah Lin Fan langsung belajar untuk menguasai ilmu beladiri yang dipilihnya.
Tak terasa 3 bulan telah berlalu, sejak di dunia jiwa, Lin Fan membantu orang tuanya untuk mengasah kemampuan beladirinya, bahkan sesekali melakukan latih tanding. Ibu dan ayah Lin Fan pun sudah menguasai teknik dan jurus beladirinya. Akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti melakukan latihan karena merasa sudah cukup lama berada di dunia jiwa Lin Fan.
"Fan'er terima kasih nak telah membantu ibu dan ayahmu ini untuk menjadi kuat, kurasa ini sudah cukup bagi ayah dan ibumu karena kita sudah 3 bulan berada disini" ucap Feng Cu kepada Lin Fan yang ingin menyudahi pelatihan tersebut.
"Baiklah lah ayah, kalau itu keinginan kalian maka tidak apa apa. Fan'er juga merasa lega karena tidak akan ada lagi yang aku khawatirkan kepada kalian berdua saat aku pergi menjelajah ke berbagai tempat" ucap Lin Fan yang kini sudah merasa tidak perli khawatir kepada kedua orang tuanya karena Lin Fan tau tidak akan ada yang bisa mengusik kedua orang tuanya tersebut di tingkat kultivasinya sekarang bahkan bisa dibilang kedua orang tuanya adalah orang terkuat di kekaisaran Awan.
"Ibu ayah, sebelum kita keluar aku akan mengajari kalian teknik menyembunyikan tingkat kultivasi sesuai tingkat yang kalian inginkan" ucap Lin Fan. "Kuharap ibu dan ayah tidak terlalu menonjolkan diri di depan umum, karena dapat menyebabkan keributan bahkan akan menyebabkan kejadian yang tidak dapat dibayangkan. Karena sifat manusia akan rakus kekuatan pasti akan selalu memikirkan cara untuk mendapatkannya, kuharap ibu dan ayah mengerti" ucap Lin Fan menyarankan kedua orang tuanya
"Tenang saja Fan'er kami tetap akan merahasiakan semuanya, percayalah kepada ibu dan ayahmu" ucap Feng Ying meyakinkan Lin Fan agar tidak perlu merasa cemas.
"Baiklah ibu ayah, Fan'er percaya kepada kalian, ayo kita keluar karena beberapa hari yang lalu aku mendengar seseorang dari depan rumah memanggil ayah dan ibu" ucap Lin Fan.
"Apaa?, Fan'er kenapa kamu tidak memberitahukan kepada ibu dan ayahmu kalau ada yang mencari kami?" tanya Feng Cu. "Iya nak mungkin itu orang dari keluarga Zhou yang menagih hutang kepada kami" ucap Feng Ying yang khawatir.
"Hutang apa ibu? kenapa ibu tidak memberitahu Fan'er kalau ibu dan ayah punya masalah?" tanya Lin Fan. "Nak kami lupa memberitahumu, maafkan kami Fan'er kami cuma tidak ingin membebankan pikiran kamu, tapi tenang saja itu masalah dapat diatas dengan mudah" Ucap Feng Ying yang tersenyum kecut.
"Huff.. memangnya masalah apa sehingga membuat keluarga bangsawan Zhou menagih hutang ke ayah dan ibu?, pasti itu bukan masalah kecil kan?" tanya Lin Fan.
"Sebenarnya ayahmu dulu adalah prajurit dari keluarga Zhou, tetapi ayahmu melakukan kesalahan sehingga membuat dia dikeluarkan dari pasukan prajurit tersebut. Masalah hutang tersebut, ayahmu dulu diberikan tugas untuk mengantar sebuah pill penyembuh tingkat 7 ke kediaman Zhou, tetapi ayahmu tidak mengantarnya kesana melainkan melarikan diri membawa pill tersebut untuk diberikan kepadaku agar dapat menyembuhkan penyakit di tubuhku. Ibu pun tidak bertanya darimana pill tersebut karena ayahmu terus memaksaku memurnikan pill tersebut, akhirnya setelah aku selesai memurnikan pill itu, tubuhku langsung sembuh dan normal kembali. Tetapi saat keluarga Zhou mengetahui bahwa ayahmu yang mencuri, ayahmu diberikan keringanan dan cuma dikeluarkan dari pasukan prajurit tersebut" ucap Feng Ying menjelaskan kepada Lin Fan dengan raut wajah sedih dan Feng Cu yang selalu diam merenung kesalahannya tersebut.
"Ayah ibu tidak perlu merasa khawatir, biarkan Lin Fan yang akan mengurusnya oke?" ucap Lin Fan. " Tetapi nak?..." ucap Feng Ying kemudian bicaranya dipotong oleh Lin Fan. "Tidak ada tapi tapian ibu, kan sekarang Fan'er bagian dari keluarga ini, jadi Fan'er juga berhak ikut mengurus masalah tersebut".
"Nak maafkan ayahmu yang tidak berguna ini" desah Feng Cu dengan raut wajah sedih. "Ayah tidak ada salah apa apa kok, tenang saja Fan'er akan mengurus semuanya, oke? ibu dan ayah cukup tenang saja yah" ucap Lin Fan meyakinkan kedua orang tuanya tersebut, kemudian memeluk kedua orang tuanya dengan hangat sehingga membuat mereka semua tersenyum kembali.
Tidak selang waktu yang lama mereka menikmati waktu kebahagiaan, tiba tiba di keadaan luar, tepatnya di depan rumah terdapat orang itu datang lagi mencari orang tua Lin Fan.
"Ibu ayah kurasa mereka sudah datang kembali" ucap Lin Fan yang daritadi mendengar teriakan dari luar rumah. "Kalau begitu nak ayo kita keluar, mereka pasti sudah sangat marah karena tidak ada orang di rumah" ucap Feng Ying.
Mereka pun keluar dari dunia jiwa Lin Fan dan kemudian..
Swosh...
Mereka sekarang berada di tempat pertama kali berkumpul di halaman belakang rumah. Lin Fan pun menarik kembali array pelindung yang dipasang sebelumnya di sekitar tubuhnya agar orang lain tidak mengetahui keberadaan tubuhnya berada disana.
Di depan rumah terdapat dua orang yang terus berteriak memanggil ayah dan ibu Lin Fan, mereka adalah tuan muda Zhou Fei anak dari penguasa kota atau patriak dari klan Zhou dan jendral Zhou Lu.
"Feng Cu Feng Ying keluar kau atau aku dobrak pintu rumahmu dan mencarimu di dalam!!" teriak jenderal Lu. "Jenderal aku rasa kita dobrak pintu ini saja, aku yakin mereka takut dan bersembunyi di dalam rumahnya" ucap Zhou Fei yang mulai marah.
"Baiklah tuan muda, aku akan mendobrak pintu ini" ucap Jenderal Lu dan kemudian melangkah ke pintu masuk untuk mendobrak pintu tersebut. Tetapi saat jenderal Lu mau mendobrak pintu itu, pintu tersebut tiba tiba terbuka dan kemudian muncul 3 seseorang dari dalam rumah, mereka adalah Feng Cu, Feng Ying, dan Lin Fan.
Saat mereka semua berada di luar, mata Zhou Fei berbinar binar saat melihat tubuh Feng Ying karena kecantikannya dan tubuhnya yang dewasa dapat memikat perhatian pria manapun. Bahkan jenderal Lu juga seperti itu melihat tubuh dan kecantikan dari Ying Feng dia tidak peduli dengan kedua orang yang ada di dekat Ying Feng.
"Hehehe ternyata istri dari Feng Cu sangat cantik, kenapa aku baru tau dia memiliki istri yang begitu cantik" bathin Zhaou Fei menatap tubuh Feng Ying dengan tatapan penuh *****.
"Ehem.."
Tiba tiba suara batuk dari Feng Cu terdengar dan memecahkan suasana yang hening tersebut.
"Tuan muda Zhou Fei dan Jenderal Lu kedatangan anda kesini untuk apa?" tanya Feng Cu. "Feng Cu apakah kamu sudah berani melawan ayahku?, kamu masih punya hutang kepada keluarga Zhou yang belum lunas" jawab Zhou Fei yang kemudian mengalihkan pandangannya ke Feng Ying.
"Aahh tuan muda, kenapa anda sendiri yang datang bersama Jenderal Lu?, biasanya yang datang menagih cuma prajurit" tanya Feng Cu.
"Feng Cu, prajurit sudah datang berkali kali tetapi tidak ada seorang pun di dalam rumahmu, maka dari itu ayahku menyuruhku untuk datang sendiri bersama jenderal Lu untuk menagih hutangmu" jawab Zhou Fei yang masih terus menatap tubuh indah Feng Ying.
Feng Ying yang merasa dirinya ditatap terus mengerutkan keningnya dan jijik melihat tatapan Zhou Fei tersebut.
"Ehem.. tuan muda Fei, anda sedang berbicara denganku tetapi pandangan tuan muda selalu menatap istriku, apakah ada sesuatu yang membuat tuan muda terganggu?" tanya Feng Cu yang menyadari tatapan mesum Zhou Fe melihat tubuh istrinya tersebut.
"Hahaha Feng Cu, tidak ada apa apa, aku cuma melihat ternyata istrimu cantik juga" ucap Zhou Fei yang masih menatap tubuh Feng Ying.
"Hahaha tuan muda bisa aja, jadi bagaimana dengan hutangku yang masih belum dibicarakan?" tanya Feng Cu yang mengalihkan topik pembicaraan.
Lin Fan yang masih diam di dekat Feng Cu masih sabar melihat Zhou Fei menatap tubuh ibunya tersebut dengan tatapan mesum.
"Hmm ternyata tuan muda Zhou Fei ini memiliki sifat yang busuk dan sedang merencanakan sesuatu yang buruk" bathin Lin Fan yang masih melihat tatapan Zhou Fei tertuju ke tubuh ibunya.
"Haha benar, hampir saja kita melupakan tujuan awal kita datang kesini. Feng Cu hari ini aku anggap hutangmu sudah dibayar jika istrimu mau makan malam bersama denganku" ucap Zhou Fei tersenyum sinis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
algore
congkol matanya tuan muda bodoh
2023-04-01
0
dedek nurhadi
mantap...dibaca senakin kedalam senakin penasaran
2023-02-13
0
Alan
Thanks Thor 🙏🙏🙏
2021-12-01
1