Beberapa hari terlah berlalu, Lin Fan dengan ibu dan ayah angkatnya semakin dekat, bahkan bisa dibilang Lin Fan merupakan anak yang diturunkan oleh dewa untuk mengisi hidup pasangan tersebut.
Beberapa hari terakhir Lin Fan menceritakan tentang dunia asalnya kepada orang tuanya, dan kedua orang tuanya tersebut mulai paham tentang luasnya dunia ini. Ayah dan ibu angkat Lin Fan sekarang bertekad untuk menjadi kuat supaya tidak menjadi beban untuk anaknya tersebut, karena mereka tahu bahwa tidak selamanya Lin Fan tinggal di dalam sangkar terus.
Di pagi hari yang cerah di dalam rumah, Lin Fan bersiap siap untuk menunggu kedua orang tuanya tersebut untuk latihan di halaman belakang rumah. Selang beberapa saat kedua orang tuanya tersebut sudah datang menemui Lin Fan.
"Nak ibu dan ayahmu sudah siap untuk menjadi kuat, agar tidak menjadi beban untukmu, dan kamu tidak perlu mengkhawatirkan kami disaat kamu pergi untuk menjelajahi dunia yang luas ini" Ibu dan ayah angkat Lin Fan tampak sangat bersemangat untuk melakukan latihan yang akan diajarkan oleh anaknya tersebut.
"Ibu ayah, tolong tutup mata kalian dulu, dan jika ada sesuatu seperti menarik tubuh kalian, jangan di lawan yah" ucap Lin Fan kemudian mereka pun mengerti dan menutup kedua matanya, dan tiba tiba..
Swosh...
Tubuh kedua orang tua tersebut menghilang di tempatnya dan muncul di sebuah dunia yang sangat indah, dan dunia tersebut terdapat sebuah rumah sederhana namun sangat indah.
Mereka pun membuka matanya dan takjub akan keindahan alam tersebut, kemudian saat mereka melihat sebuah rumah kecil, mereka langsung menuju ke rumah tersebut. Namun saat mereka telah membuka pintunya mereka melihat di sebuah kursi ada seorang pria yang sangat tampan dan rupawan tersenyum lembut kepada mereka berdua.
"Ah ibu ayah selamat datang di dunia jiwaku" ucap Lin Fan menyambut kedua orang tua angkatnya tersebut. Mereka pun terkejut mendengar sambutan dari Lin Fan seolah olah tidak percaya bahwa anaknya selalu memberikan mereka berdua kejutan setiap saat.
"Ini.. nak maksud dari dunia jiwa itu apa?" tanya Feng Cu yang masih takjub melihat pemandangan di sekitarnya.
"Hehe Ayah Ibu, maafkan Fan'er tidak pernah menjelaskan kepada kalian apa itu dunia jiwa. Dunia jiwa adalah..." Lin Fan menjelaskan dunia jiwa adalah dunia kecil yang ada di dalam jiwa seseorang apabila sudah mencapai tingkat kultivasi tertentu.
"Ohh begitu yah, terus bagaimana dengan rumah kita di desa? tidak ada yang menjaganya bahkan pintu pun belum terkunci" tanya Feng Cu yang kebingungan.
"Hehehe ayah, aku masih berada di tempatku tadi di halaman belakang, dan sekarang yang ayah lihat sekarang adalah kesadaran spiritualku, dan tubuh asliku berada di luar, jadi kita sekarang berada dalam tubuhku, di dunia jiwaku" ucao Lin Fan meyakinkan kedua orang tuanya.
"Huff kamu ini membuat ayah dan ibumu khawatir aja" ucap Feng cu. "Maafkan Fan'er ayah ibu, aku cuma mau memberikan kalian kejutan" ucap Lin Fan meminta maaf kepada orang tuanya karena tidak memberitahukan tentang dunia jiwa sebelumnya.
"Sudah sudah tidak perlu minta maaf Fan'er, ibu dan ayahmu ini mengerti, kami yakin pasti kamu akan memberikan sebuah kejutan lagi, makanya saat melihat pemandangan yang sangat indah ini ibu dan ayahmu ini sedikit terkejut dan takjub akan semua ini" ucap Feng Ying tersenyum lembut kepada Lin Fan.
"Ibu ayah, di rumah ini banyak sekali sumber daya yang nanti akan aku jelaskan kepada kalian satu per satu, bahkan bukan di rumah ini saja, di daerah lain di dunia ini terdapat banyak sumber daya, baik itu kebun buah dewa, kebun tanaman obat, dan lain sebagainya" ucap Lin Fan menjelaskan kepada mereka berdua tentang dunia jiwa ini.
"ibu ayah ini cincin penyimpanan aku buat untuk kalian berdua, didalamnya terdapat berbagai macam sumber daya" ucap Lin Fan sambil memberikan kepada orang tuanya.
"Nak ini... ini semua sangat berharga dan semua ini baru pertama kali ayah dan ibumu lihat" ucap Feng Cu yang masih takjub akan suasana tersebut.
"Ibu ayah tidak perlu berbicara seperti itu, aku tidak akan pernah kehabisan sumber daya kok, disaat aku kuat, aku juga ingin melihat seluruh keluargaku kuat" ucap Lin Fan kepada orang tuanya.
"Nak tapi..." Feng Ying yang belum selesai berbicara langsung di potong oleh Lin Fan.
"Ibu ayah, seandainya kalian tidak menolongku dan merawatku saat itu, mungkin aku sudah dimakan oleh hewan buas di hutan. Dan aku sangat bersyukur kalian merawatku dengan sangat baik, memperhatikan aku selayaknya anak kandung sendiri, aku sudah lama tidak pernah merasakan kehangatan orang tua, tiba tiba kalian berdua yang memberikan kepadaku kehangatan tersebut. Aku sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga ini" ucap Lin Fan tersenyum lembut kepada kedua orang tuanya tersebut.
"Hmm.. baiklah Fan'er, kalau begitu ayah dan ibumu minta maaf merepotkanmu" ucap Feng Cu. "Tidak apa apa ayah, sudah sewajarnya seorang anak harus berbakti kepada orang tuanya" ucao Lin Fan tersenyum lembut kepada mereka berdua.
Setelah beberapa saat Lin Fan menjelaskan satu persatu semua sumber daya yang dimiliki Lin Fan, sesekali mereka terkejut, dan sesekali mereka takjub karena mereka tidak pernah melihat begitu banyak sumber daya langka dan berharga.
Cukup lama Lin Fan menjelaskannya satu persatu sumber daya yang ada, bahkan sering kali pertanyaan dilontarkan dari orang tuanya tersebut, namun Lin Fan tidak kelelahan bahkan Lin Fan tampak bersemangat melihat kedua orang tuanya tersebut yang penasaran.
"Ibu ayah, kristal jiwa ini memiliki energi alam didalamnya. Ibu dan ayah tinggal ambil sebanyak yang kalian mau, kemudian serap energi tersebut agar kultivasi ibu dan ayah meningkat" ucap Lin Fan menjelaskan kepada orang tuanya
Setelah selesai menjelaskan, kedua orang tua tersebut akhirnya mengerti dan kemudian mereka berdua mulai berkultivasi.
Sudah satu bulan telah berlalu mereka berkultivasi, dan bahkan sesekali muncul ledakan terobosan teredam dari dalam tubuh kedua orang tua tersebut, hingga akhirnya ledakan terakhir pun terdengar dan membuat kedua orang tuanya berhenti melanjutkan kultivasinya karena merasa yakin bahwa peningkatannya sudah meningkat drastis, maka dari itu mereka berhenti karena merasa peningkatan yang terlalu berlebihan tanpa menstabilkan fondasi akan merusak tubuh kita.
"Fiuhh..." hela nafas Feng Cu dan Feng Ying, kemudian membuka matanya secara bersamaan, saat mereka melihat tubuhnya
mereka pun terkejut melihat tubuhnya mengeluarkan cairan hitam lengket bau menyengat.
"Ini...?" ucap Feng Ying melihat tubuhnya mengeluarkan cairan kental hitam yang sangat bau. "Fan'er!! kamar mandinya ada dimana??! ibu mau membersikan tubuh ibuu cepat!" wajah Feng Ying memerah dan malu melihat tubuhnya sangat kotor dengan cairan hitam yang bau tersebut.
"Kalau begitu ayah juga mau ke kamar mandi juga, ayah juga tidak tahan dengan cairan ini, kamar mandinya ada dimana nak?" ucap Feng Cu yang sudah tidak tahan dengan bau dari cairan hitam tersebut.
Kemudian Lin Fan menunjukkan masing masing sebuah kamar kepada orang tuanya yang terdapat kamar mandi didalamnya.Sekitar 30 menit akhirnya mereka selesai membersihkan diri dan kemudian keluar dengan wajah yang segar dan nampak bersemangat.
Sekarang wajah ibu Lin Fan semakin cantik dan terlihat lebih muda dari sebelumnya, bahkan kulitnya sangat halus dan lembut serta tubuhnya sangat harum. Bukan hanya ibunya, ayahnya juga terlihat gagah dan lebih tampan dari sebelumnya.
"Wahh ibu sangat cantik dan terlihat lebih muda, bahkan ayah juga terlihat gagah dan tampan dari sebelumnya" ucap Lin Fan yang kagum melihat perubahan kedua orang tuanya tersebut. Mereka berdua pun tersenyum dan bahagia melihat tubuhnya mengalami perubahan tersebut.
"Nak tadi itu cairan apa yang keluar dari tubuh kami?" tanya Feng Cu kepada Lin Fan. " Itu adalah racun yang ada di dalam tubuh ayah dan ibu, berupa kotoran khusus seorang kultivator ketika mengalami peningkatan, karna setiap peningkatan kultivasi berarti tubuh akan tambah awet muda dan umur diperpanjang hingga ratusan tahun bahkan ribuan atau lebih " jawab Lin Fan.
"Fan'er cuma mau bilang selamat kepada ayah karena sekarang berada di tingkat pendekar raja tahap puncak, dan selamat juga untuk ibu sekarang berada di tingkat pendekar raja awal" ucap Lin Fan bangga dan merasa senang melihat kedua orang tuanya mengalami peningkatan kultivasi yang begitu drastis. Memang selain kristal jiwa yang mereka serap ada juga pill kultivasi yang mereka gunakan untuk membantu mempercepat penyerapan energi dari kristal jiwa tersebut dengan sangat cepat tanpa efek samping yang sudah di buat oleh Lin Fan.
"Hahahaha nak tidak aku sangka aku berada di tingkat pendekar raja akhir dan bahkan ibumu juga di tingkat pendekar raja awal" ucap Feng Cu merasa senang dan takjub akan perubahan yang ada di dalam dirinya, bagaimana tidak? karena dengan bantuan sumber daya seseorang pasti akan mengalami peningkatan.
"Tingkat pendekar raja awal? raja akhir?, hmm bukankan nama tingkatan seperti itu berasal dari duniamu asalmu Fan'er?" tanya Feng Ying kepada Lin Fan.
"Iya ibu, sekarang tingkat kultivasi ibu dan ayah berada di tingkat pendekar raja awal dan raja akhir itu sama dengan tingkat pendekar dewa bintang 1 dan dewa bintang 3 di dunia ini" jawab Lin Fan menjelaskan perbedaan tingkat kultivasi yang ada di dunia asalnya dan dunia Zhanshi.
"Apaaa??! ap.. apa kamu tidak bercanda nak?!" Feng Cu pun kaget mendengar ucapan Lin Fan tersebut, bagaimana tidak? tingkat pendekar dewa dibenua Zhanshi sudah dikatakan cuma leluhur beladiri di kekaisaran Awan pertama yang bisa mencapai tingkat tersebut. Namun sayangnya dia telah meninggal karena usianya yang dikatakan sudah sangat tua.
"Hehehe aku tidak bercanda ayah, aku bahkan tidak menyangka ayah dan ibu bisa mencapai tingkat pendekar dewa sekaligus, aku hanya berpikir bawah ibu dan ayah cuma akan sampai di tingkat pendekar legenda, tetapi diluar perkiraanku ternyata salah" ucap Lin Fan yang juga tidak percaya peningkatan drastis tersebut.
"Ibu ayah, di dalam botol ini terdapat pill fondasi yang aku buat, yang bisa memperkuat fondasi ibu dan ayah setelah mencapai tingkat pendekar dewa" Lin Fan memberikan pill tersebut kepada orang tuannya lalu kemudian mereka mengambil pill tersebut dan memasukkannya kedalam mulutnya untuk memurnikan pill tersebut.
-----
Yang masih belum paham tentang tingkat kultivasi di cerita ini, lihat chapter sebelumnya karena terdapat penjelasan mengenai tingkat kultivasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Alan
Thanks Thor 🙏🙏🙏🙏🙏
2021-12-01
2
Alan
Menarik.....
2021-12-01
2
Richie Sambora
kenapa ortunya terobosannya langsung ke tingkat dewa thor, kenapa gak di pendekar yang agak bawah dulu gitu 😁😁😁
2021-12-01
5