DEAR, MY RON

DEAR, MY RON

BAB 1

"Aku ingin cerai.."

Kata itu meluncur dari mulut seorang pria berpakaian formal yang duduk tenang di kursi roda.

Terlihat seorang wanita berdiri mematung tak jauh dari pria itu. Wanita berambut keriting dengan tubuh penuh lemak itu hanya termenung mendengar perkataan sang suami.

"Memang itu yang kuinginkan.." batin perempuan berbadan besar itu.

Pria yang duduk di kursi roda itu melempar surat ke atas meja. Ini adalah kali kedua pasangan suami istri tersebut berjumpa. Selama enam bulan menikah, pria bernama Ron itu tidak pernah sekalipun mengunjungi istrinya yang bernama Thrisca. Pertemuan pertama mereka adalah hari saat pernikahan mereka, dan pertemuan kedua mereka adalah hari dimana akan menjadi hari perceraian mereka.

"Tandatangani ini!" perintah Ron dengan galak.

Thrisca menarik selembar kertas yang diberikan oleh Ron dan dengan cepat menandatanganinya tanpa berkomentar apapun. Setelah hari ini, hari-hari Thrisca akan berakhir di rumah bak istana yang telah menjadi tempat bernaungnya selama enam bulan.

"Sebagai kompensasi, kau boleh memiliki rumah ini! Aku akan memberikan sertifikat rumah ini atas namamu." ujar Ron.

"Benarkah? Rumah ini.. untukku?" tanya Thrisca tak percaya.

"Lagipula aromamu sudah bertebaran di tempat ini. Aku tidak berharap bisa menggunakan barang bekas darimu!" ucap Ron dengan angkuh.

"Haruskah aku mengucapkan terimakasih?! Atau melemparnya dengan vas bunga atas keangkuhannya?!" batin Thrisca geram.

"Selamat tinggal. Semoga kita tidak dipertemukan kembali di masa depan!"

Ron berlalu begitu saja meninggalkan Thrisca.

Wanita itu hanya menatap kepergian suaminya. Begitu pintu tertutup, wanita itu langsung berteriak senang seraya berguling-guling di lantai penuh sukacita.

"Hanya seperti ini? Aku hanya perlu duduk di rumah ini selama enam bulan dan rumah ini menjadi milikku?! Aku hanya perlu bermalas-malasan di rumah orang, dan aku bisa membantu perusahaan kecil ayahku?! Jika menikah begitu mudah, aku tidak perlu repot melakukan hal yang tidak perlu untuk menolak!" ujar Thrisca penuh kegirangan.

Wanita itu segera melepas pakaian besar yang menutup tubuhnya. Thrisca mengeluarkan banyak sumpalan kain yang melilit tubuhnya hingga membuat tubuh gadis itu nampak besar karena lemak.

Benar saja, wanita itu hanya membuat lemak tipuan. Tubuh gemuk yang ia perlihatkan pada suaminya hanyalah kedok yang ia gunakan agar pria itu menolak menikah dengannya.

Thrisca bahkan membeli daging tempelan dari kain yang ia lilitkan pada lehernya agar penampilan gemuknya semakin sempurna. Ia bahkan menggunakan rambut palsu keriting yang bergaya aneh untuk menutupi rambut hitam cantiknya.

Wanita itu membasuh peluh yang bercucuran di dahinya. Beruntung ia tidak perlu melakukan hal yang merepotkan ini setiap hari. Karena ia tinggal di rumah suaminya sendirian dan suaminya tidak pernah pulang ke rumah, Thrisca tidak perlu repot berpura-pura setiap saat.

Wanita itu bahkan menyingkirkan semua pegawai di rumah suaminya dan hanya menyisakan tukang kebun serta penjaga keamanan yang tidak pernah masuk ke dalam rumah. Thrisca benar-benar hidup dalam sangkar sendirian tanpa ada siapapun yang menemani. Dan tentunya tanpa ada orang lain yang mengetahui penampilan aslinya pula.

Wanita langsing itu segera menyingkirkan properti yang ia gunakan untuk menyamar dan membuang benda itu jauh-jauh.

Rambut hitam panjang, tubuh tinggi langsing dan kulit putihnya kini tidak perlu ia sembunyikan lagi dari suaminya. Setelah menahan kesepian sekian lama, Thrisca pun memutuskan untuk melihat dunia luar dan menghancurkan dinding yang selama ini mengurungnya.

***

Ron membuka pintu mobilnya dan menapakkan kakinya dengan santai menuju rumahnya. Tak jauh berbeda dari Thrisca, pria itu melakukan hal yang sama seperti istrinya. Ron mengatur sebuah kecelakaan palsu sebelum hari pernikahan dan berpura-pura lumpuh akibat dari kecelakaan tersebut.

Memiliki tujuan yang sama dengan Thrisca, pria itu ingin membuat pihak wanita yang menolak.

Bukan tanpa alasan mereka berdua sama-sama tidak bisa menolak langsung pernikahan itu. Keluarga Thrisca membutuhkan bantuan dari keluarga Ron, dan keluarga Ron pernah berhutang budi pada keluarga Thrisca.

Kakek Ron, Tuan Hasan Diez, sang pengusaha besar yang dulunya merintis perusahaan dibantu oleh kakek dari Thrisca, Dani Liu. Merasa berhutang budi bantuan banyak dari kawan lama, kakek Ron tidak bisa mengabaikan begitu saja saat temannya itu membutuhkan bantuan.

Sebagai orang tua yang paling disegani di keluarga Diez, tentu saja Ron tidak memiliki hak untuk membantah titah sang kakek. Begitu pula dengan Thrisca, ia tidak tega jika harus membiarkan ayahnya kesusahan sendiri karena dirinya menolak untuk menikah.

Akhirnya karena menggunakan trik yang sama dan terjebak tanpa bisa memberikan penolakan, mereka berdua pun terpaksa melangsungkan pernikahan hanya untuk sekedar menyenangkan keluarga mereka. Setelah waktu berlalu, Ron pun memutuskan untuk menyudahi sandiwara mereka dan membuat-buat alasan untuk bisa menceraikan Thrisca.

"Bos, sepertinya Tuan Besar akan pulang dalam waktu dekat."

Suara asisten Ron membuat pria yang tengah asyik bermain game itu terkejut bukan main.

"Bisa tidak kau muncul dengan normal seperti manusia?!! Kenapa kau selalu muncul seperti hantu dan membawa kabar buruk?! Aku sedang merayakan kemenanganku, apa kau harus menghancurkannya sekarang?!!" Ron menarik pakaian pegawainya itu dengan geram.

"Ampun, Bos!" ujar asisten yang tak berdaya itu.

"Kenapa pak tua itu cepat sekali pulangnya?! Bukankah kakek bilang kalau kakek muak melihatku dan ingin pergi beberapa tahun?!"

"Ada hal mendesak di perusahaan. Tuan Besar ingin turun tangan secara langsung."

"Hal besar apa yang terjadi hingga kakek tua itu harus mengurusnya sendiri?!" tanya Ron dengan wajah tak peduli.

"Itu.. Tuan Besar ke luar negeri mencari investor. Dan Tuan Besar akan mengembangkan grup perusahaan Diez di bidang baru.." ujar asisten Ron dengan suara lirih.

Begitu mendengar ada pekerjaan berat baru menanti, Ron langsung mengamuk dan membanting semua alat game miliknya.

"Bisakah pria itu membiarkanku beristirahat?! Bahkan aku tidak bisa menikmati cuti satu hariku selama satu tahun ini dengan nyaman!" teriak Ron penuh amarah.

"Dasar pria tua sialan!"

Cucu keluarga Diez itu memaki-maki foto kakeknya yang terpampang besar di dinding rumah itu.

"Tuan.. Tuan Besar juga menanyakan.. kabar Nona.." semakin lama suara asisten Ron itu semakin mengecil saat membahas Thrisca.

"Apa kau bilang?!"

Ron melempar tatapan membunuh pada asisten setianya itu.

"Tuan Besar.. ingin bertemu Nona,"

"Kapan kakek tua itu pulang?"

"Itu.." asisten Ron bernama Han itu semakin tergagap menjawab pertanyaan bosnya.

"Kapan?!" bentak Ron dengan kasar.

"Besok!" Han menjawab sambil menutup mata dan menutup kepalanya untuk melindungi diri dari pukulan Ron.

Amarah Ron semakin meledak. Baru saja ia bersuka cita setelah memberikan surat cerai pada Thrisca, kini ia harus menjilat ludahnya sendiri untuk kembali menemui Thrisca setelah melempar surat cerai ke wajah wanita itu.

"Kenapa aku mempekerjakan orang bodoh sepertimu?!!"

Ron menarik kerah Han hingga membuat leher pria malang itu tercekik.

***

Sementara di kediaman Ron tempat Thrisca tinggal, wanita itu nampak termenung menatap jendela. Awalnya ia sangat antusias untuk keluar rumah dan menghirup udara segar.

Namun ia kembali teringat, bahwa dirinya tidak punya tempat yang bisa dikunjungi dan tidak ada orang yang bisa ia temui.

Ayah Thrisca saat ini tengah berada di luar negeri dan sibuk mengurus perusahaan kecil keluarganya yang hampir bangkrut.

Wanita itu juga diboyong ke kota asing setelah menikah dengan cucu keluarga kaya. Tak pernah sekalipun Thrisca menapakkan kaki ke luar rumah selama enam bulan berada di kota asing itu.

Bahkan untuk membeli semua kebutuhan, Thrisca hanya bisa mengandalkan sang tukang kebun yang datang setiap hari untuk membersihkan taman rumahnya.

"Pergi kemana ya? Bagaimana jika aku tersesat?!"

Gadis rumahan berusia dua puluh dua tahun itu nampak khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk padanya jika ia meninggalkan rumah.

Selama tinggal bersama ayahnya pun, Thrisca hanya bisa berdiam diri di rumah. Selain sekolah, tidak ada tempat yang bisa Thrisca kunjungi. Setelah lulus sekolah, ayahnya terus mengurung putri cantiknya itu di dalam rumah.

"Tapi ini kesempatan bagus untuk melihat dunia luar. Ayah tidak ada disini. Aku juga sudah dewasa! Aku bebas melakukan apapun yang aku mau!" ujar wanita itu bersemangat.

"Aku juga sudah diceraikan, aku tidak bisa terus-menerus bergantung pada ayah untuk hidup. Aku harus mencari kegiatan yang menghasilkan uang!"

Wanita berparas cantik itu semakin termotivasi keluar kandang dan mencari pengalaman di luar sana.

Thrisca menatap dirinya di cermin besar yang terpampang di kamarnya. Wanita itu menatap wajahnya sendiri dengan mata sayu. Selama enam bulan ini, tidak ada hal yang bisa Thrisca lakukan selain mengurus rumah untuk menghabiskan waktu.

Wanita itu bahkan hampir lupa caranya berbicara karena tidak ada seorang pun yang bisa ia ajak berbincang.

Kesepian benar-benar sudah menjadi keseharian Thrisca. Sekuat apapun Thrisca menahan, ia tidak bisa memungkiri bahwa ia membutuhkan seseorang untuk menemaninya.

Pada saat ia sakit, juga saat ia merasa senang, ia tidak bisa meminta pertolongan dan ia tidak bisa membagi kegembiraannya dengan siapapun.

"Jika aku bilang pada ayah aku sudah bercerai, seharusnya itu tidak akan menjadi masalah kan? Lagipula bukan aku yang meminta cerai. Dan usaha ayah sudah bisa berjalan normal kembali. Aku sudah melakukan yang terbaik. Sekarang saatnya aku memberikan hadiah pada diriku sendiri.." ujar Thrisca pada dirinya sendiri melalui cermin.

***

Bersambung

Terpopuler

Comments

Danie a

Danie a

hay! aku disini!!!! 👋👋
Ini apa yang nggantung? 😊

2022-05-01

3

Ryoka2

Ryoka2

Yaelah, rumah bekas istrinya juga gak mau ?😆😌

2022-03-14

0

Ryoka2

Ryoka2

Hshs, baru baca nih

2022-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
Episodes

Updated 168 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!