BAB 4

"Han!"

Pagi-pagi sekali Ron berteriak memanggil bawahannya.

Semenjak ia mengatur kecelakaan palsu dan berpura-pura lumpuh, Ron memutuskan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya dari rumah. Hanya orang-orang tertentu yang mengetahui kondisinya yang sebenarnya.

Tadinya setelah menggugat cerai istrinya, Ron berniat menyudahi sandiwaranya dan kembali bekerja ke kantor.

Namun kejutan yang diberikan oleh istrinya, membuatnya berubah pikiran dan ingin mempertahankan pernikahannya dengan Thrisca untuk memberikan pelajaran pada gadis yang telah membodohinya itu.

"Mana surat cerai yang sudah ditandatangani si gendut itu?!"

"Ada di mejamu, Bos."

"Ambil! Sobek! Bakar! Dan buang abunya ke rumah si gendut itu! Aku tidak akan memberikan apa yang diinginkan oleh gadis itu! Gadis itu berharap aku menolaknya? Gadis itu berharap aku akan menceraikannya?! Mimpi saja kau, gendut!!"

Di pagi yang cerah ini, omelan Ron sudah menjadi sarapan nikmat bagi asisten malang seperti Han.

"Cepat pergi ambil mobil! Kita jemput si gendut itu sekarang!"

Mobil Ron melaju dengan cepat menuju kediaman lain Ron yang ditempati oleh Thrisca.

Pagi ini Ron dan Thrisca akan berangkat ke bandara untuk menjemput Tuan Besar Hasan. Begitu Ron tiba, Thrisca sudah bersiap dengan sumpalan kainnya. Penampilannya kali ini bahkan lebih norak dari biasanya.

"Si gendut itu ingin mempermalukanku di depan umum?!"

Ron menatap Thrisca dengan wajah masam.

Ron dan Thrisca saling diam selama berada di mobil. Ron tak henti-hentinya melirik ke arah istrinya dengan tatapan sinis.

"Ingin sekali aku tarik rambut palsu kampungan itu!! Berani sekali dia berpenampilan seperti ini untuk membuatku diejek dan dipermalukan!"

Ron terus mengomel di dalam hati seraya menatap istrinya dengan intens.

Thrisca yang merasakan tatapan dingin dari suaminya, hanya bisa menunduk dan menyembunyikan wajahnya.

"Kenapa dia melihatku seperti itu? Rasanya ingin kucolok saja matanya!" gerutu Thrisca dalam hati.

Setelah lama berkendara, akhirnya pasangan suami-istri itu tiba di bandara. Ron menunggu kedatangan kakeknya dengan wajah malas.

"Han, belikan kopi!" perintah Ron.

"Nona, ingin minum sesuatu?" tawar Han pada Thrisca.

"Aku tidak perlu--"

"Mana mungkin tidak haus? Gendut sepertimu pasti minumnya banyak kan?!"

Ron sengaja ingin mengerjai Thrisca.

"Han, belikan jus, kopi, susu, es teh, es kelapa, dan minuman manis lainnya. Hanya satu gelas tentu tidak cukup untuk si gendut ini." ujar Ron dengan senyum mengejek.

"Dasar pria tidak waras!" batin Thrisca seraya menoleh ke arah Ron dengan wajah kesal.

"Kalau begitu air mineral saja, Mas Han. Terimakasih," ujar Thrisca.

"Air mineral saja mana mungkin cukup?! Han, belikan satu liter air mineral!" perintah Ron.

Thrisca menatap Ron dengan tatapan dingin dan tidak suka. Gadis itu hanya bisa memasang tampang cemberut di depan suami yang tengah mengerjainya itu.

Han benar-benar membelikan air mineral sebotol besar untuk Thrisca dan satu gelas kopi untuk bosnya.

"Ayo minum! Kalau makan dan minummu hanya sedikit, mana mungkin kau bisa berkembang sampai selebar ini?!" ejek Ron lagi.

"Baik! Aku memang benar-benar haus!"

Thrisca menenggak minuman berbotol besar itu dengan rakus. Amarah yang melandanya mampu membuatnya menelan begitu banyak air untuk memadamkan api dalam hatinya.

Ron dan Han nampak tercengang melihat Thrisca yang meminum air itu dengan rakus. Gadis kecil itu dapat menenggak lebih dari setengah botol besar air mineral dalam sekali teguk.

"Badan kecilnya benar-benar kuat," batin Ron tak percaya.

"Rasanya perutku ingin meledak karena air.." batin Thrisca seraya menepuk-nepuk perut kembungnya.

Ron dan Thrisca sibuk dengan minuman mereka masing-masing tanpa saling bicara. Dari awal mereka memang tidak mengenal satu sama lain dan tidak ingin saling mengenal.

Sepuluh menit berlalu. Hingga satu jam tepat pun sudah berlalu, sang kakek yang ditunggu tak kunjung hadir di bandara tempat mereka menjemput.

"Kemana pak tua sialan itu?!" gerutu Ron seraya mencengkeram cup kopi yang ada di tangannya.

"Han, cepat cari tahu kapan pesawat sial itu akan mendarat!"

Han segera berlari mencari informasi. Tinggallah Ron dan Thrisca di bandara yang ramai itu. Orang-orang nampak menunjuk ke arah Thrisca dan dirinya. Penampilan Thrisca yang mencolok memang terlalu menarik perhatian orang.

Ron pun menggeser kursi rodanya menjauh dari Thrisca agar ia tidak menjadi bahan pembicaraan. Sementara si gadis yang tengah menjadi bahan gosip, hanya bisa menunduk tanpa berani menatap mata penuh ejek yang terarah padanya.

"Siapa suruh memakai pakaian aneh seperti ini?! Sudah diberi wajah cantik, kenapa malah ditutupi dengan dandanan kampungan begini?!" batin Ron kesal.

"Tunggu! Cantik apanya?! Wajahnya biasa saja. Bahkan tanpa perlu dijelek-jelekkan, wajahnya sudah jelek!" Ron mengomel pada dirinya sendiri yang memuji istrinya sebagai gadis cantik.

"Hei, kemari!"

Lama-lama Ron menjadi tidak tega istrinya dicibir oleh orang-orang tidak dikenal.

"Apa yang bisa aku lakukan?"

Thrisca bertanya dengan lembut. Hampir saja Ron terpengaruh kata-kata manis dari istrinya itu.

"Dorong aku! Cepat! Aku tidak mau menunggu disini!"

Thrisca mendorong kursi roda Ron dengan susah payah. Sumpalan kain yang ia lilitkan pada tubuhnya benar-benar membuatnya gerah dan sulit bergerak. Ia tidak tahan lagi jika harus berlama-lama memakai tampilan gendut itu untuk membodohi Ron.

Ron memilih masuk ke salah satu cafe yang kosong. Pria itu juga menyuruh istrinya untuk duduk di bangku yang berbeda.

Ron sengaja memesankan banyak makanan manis untuk mengerjai istri gendutnya itu. Pria jahat itu bahkan meminta pegawai cafe untuk menaikkan suhu pada AC.

Keringat Thrisca mengucur makin deras. Gadis itu semakin gerah hingga sesak nafas karena pakaian tebal yang ia kenakan.

"Ron pasti sengaja! Pria jahat itu ingin membunuhku!" gerutu Thrisca dalam hati.

"Ayo cepat habiskan kuemu! Kita akan pergi setelah kau menghabiskan semua makanannya.." ujar Ron dengan senyum jahat.

"Itu tidak sulit kan gendut?! Kau sudah biasa makan banyak, kan?!" sambung Ron.

Thrisca sudah siap memuntahkan seluruh isi perutnya. Rasa gerah dan paksaan Ron untuk menghabiskan banyak makanan benar-benar menyiksanya.

"Tuan, boleh aku ke toilet sebentar?" tanya Thrisca dengan senyum paksa.

"Dua menit!"

"Terimakasih.."

Thrisca segera berlari menuju toilet untuk memuntahkan kue manis di mulutnya. Suaminya memaksanya menghabiskan 10 potong kue yang benar-benar manis dan membuat giginya ngilu.

Gadis itu juga segera melepas seluruh pakaiannya untuk menghilangkan rasa gerah dan sesak yang sudah ia tahan sejak tadi.

"Apa Ron sengaja mengerjaiku?! Dia tidak mungkin tahu kan kalau aku hanya membuat penampilan palsu?" gumam Thrisca.

Thrisca mengusap seluruh peluh yang mengucur di tubuhnya.

"Pakaianku jadi bau masam.." rengek gadis itu. Thrisca duduk sejenak di toilet untuk menghilangkan seluruh peluh dari tubuhnya.

"Lama sekali! Anak itu tidak mati karena kepanasan kan?!"

Ron mulai cemas mengetahui Thrisca yang tak kunjung kembali.

"Biar sajalah! Dia sendiri yang mencari masalah! Kalau dia berpenampilan normal, hal ini tidak akan terjadi kan?!"

Ron berusaha menenangkan diri.

"Tapi, apa aku periksa saja ya? Bagaimana kalau benar terjadi hal buruk padanya?!"

Ron memutar kursi rodanya dengan susah payah dan merayap menuju toilet untuk mencari Thrisca.

"Gendut! Gendut, kau di dalam?"

Ron berteriak di luar toilet wanita.

Thrisca yang tengah rehat, segera memakai pakaiannya dengan panik saat mendengar suara Ron.

"Bukankah itu suara, Ron?! Untuk apa pria itu menghampiriku sampai kesini?!"

"Gendut! Kau tidak mati kan?!"

Ron mulai menggedor-gedor pintu toilet.

Thrisca semakin kalang kabut dan berpakaian dengan super cepat saat mendengar Ron yang semakin liar menggedor pintu.

"Gendut! Kalau kau tidak menjawab, aku akan menerobos masuk!"

Ron semakin cemas saat tidak mendapat jawaban apapun dari Thrisca.

Tak berselang lama, Thrisca segera keluar dengan pakaian semrawut dan berantakan.

"Maaf, aku tadi jatuh dan kesulitan berdiri. Pakaianku sedikit basah,"

Thrisca mencoba membuat-buat alasan.

Ron mengamati Thrisca dengan seksama. Dilihatnya peluh-peluh yang masih bercucuran di dahi istrinya itu.

Ron mulai merasa bersalah sudah membuat Thrisca berpeluh dan tersiksa karena gerah.

"Ayo, kita cari kakek."

Ron bergegas mengajak Thrisca keluar dari tempat panas itu.

"Aku.. aku ingin jus di cafe itu. Cepat belikan!" suruh Ron pada Thrisca setelah mereka berdua keluar dari cafe panas.

Thrisca melangkah dengan kesal menuju cafe yang ditunjuk oleh Ron. Saat gadis itu masuk, hawa dingin yang menusuk benar-benar bagai angin segar bagi gadis berlapis kain itu. Berada di tempat itu selama beberapa menit saja sudah berhasil membuat baju berkeringatnya mengering dan mengusir seluruh peluh di dahinya.

Thrisca keluar dari cafe itu dengan sumringah. Rasa sesak nafas yang ia rasakan sebelumnya sudah benar-benar hilang. Gadis itu memberikan jus pesanan Ron sambil tersenyum manis pada pria tampan itu.

"Untukmu saja, aku sudah tidak haus!" ujar Ron sok tak peduli. Pria itu tersenyum tipis setelah melihat kondisi istri gendutnya nampak lebih baik.

"Dia pikir aku apa?! Wadah untuk menampung makanan?!!" gumam Thrisca pelan.

Gadis itu menyeruput sedikit demi sedikit jus yang ia belikan untuk Ron. Sementara pria itu tengah sibuk menghubungi Han untuk menanyakan keberadaan kakeknya.

"Bos, pesawatnya baru akan lepas landas.." ujar Han.

"Kakek sial! Awas saja kalau nanti aku bertemu denganmu! Aku tidak mau menunggu pria tua itu lagi!!"

Amarah Ron semakin meledak-ledak.

Wajah masam Ron membuat suasana mobil Ron semakin mencekam. Thrisca bahkan tidak berani bergerak sedikitpun saat duduk di samping Ron.

"Akhirnya sampai rumah juga! Aku sudah tidak sabar melepas baju panas ini.." batin Thrisca penuh suka cita.

"Terimakasih sudah mengantarku, Tuan." pamit Thrisca dengan senyum sumringah.

"Terimakasih apa?! Aku tidak mengantarmu! Aku sedang pulang ke rumahku!"

Ron ikut turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah terlebih dulu. Sementara Thrisca masih mematung di halaman rumah mencoba mencerna perkataan suaminya.

"Apa?! Apa maksud perkataan orang gila itu?!"

***

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ryoka2

Ryoka2

😭😌

2022-03-14

0

Ryoka2

Ryoka2

Ahahah, capek 😭🙏🏻

2022-03-14

0

Ryoka2

Ryoka2

Padahal sebelumnya dia yang mau cerai wkwk🤧

2022-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
Episodes

Updated 168 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!