BAB 9

Thrisca sibuk di dapur membuatkan minuman untuk suaminya yang masih fokus bekerja.

Gadis itu mengetuk pintu pelan kamarnya dan masuk tanpa bersuara.

"Aku membuatkan minuman untukmu. Istirahatlah sebentar.."

Thrisca meletakkan minuman di meja Ron.

"Terimakasih."

Ron melirik ke arah Thrisca dan tersenyum tipis.

"Kau ingin makan sesuatu? Aku akan memasak makan malam."

"Tidak perlu. Kita makan di luar saja. Tunggu aku sebentar lagi," ujar Ron.

"Makan di luar? Ron akan mengajakku keluar dari rumah ini?"

Thrisca berteriak kegirangan dalam hati.

Gadis itu bergegas membuka lemari pakaian dengan girang. Ron memperhatikan istrinya yang tersenyum riang karena ajakannya.

"Sepertinya dia benar-benar membutuhkan liburan," gumam Ron pelan.

Tak berselang lama kemudian, Ron berjalan menghampiri Thrisca. Istri Ron itu duduk melamun di ranjang masih dengan pakaian yang ia kenakan sebelumnya.

"Kenapa belum bersiap?" tanya Ron heran.

"Itu.. aku harus berpenampilan bagaimana? Haruskah aku memakai sumpalan kain lagi?"

"Untuk apa kau memakainya lagi? Memangnya kau ingin menyamar untuk siapa?!"

"Entahlah. Aku hanya merasa aku sudah menipu seluruh dunia karena banyak orang yang hadir dalam acara pernikahan kita dulu,"

"Kau tidak seterkenal itu! Memang kau sempat masuk surat kabar dengan judul pangeran menikahi putri kodok. Tapi itu sudah beberapa bulan yang lalu. Mereka pasti sudah lupa." ujar Ron diselingi tawa mengejek saat menyebut salah satu artikel berita yang memuat berita buruk mengenai pernikahan mereka.

"Bagaimana denganmu? Kau akan muncul sebagai pria sehat atau pria lumpuh?"

"Apa maksudmu? Memangnya aku menipu siapa?" tanya Ron sinis.

"Kau.. hanya menipuku?"

Ron kembali mengingat bahwa ia berpura-pura lumpuh di depan semua orang hingga ia harus menyelesaikan pekerjaan dari rumah karena sandiwara lumpuhnya itu.

Jika ia tiba-tiba muncul sebagai Ron yang sehat dan ada rekan bisnis yang melihat, citra perusahaan Ron akan ikut terkena imbas karena seorang bos yang menipu banyak orang mengenai kondisinya untuk mendapatkan liburan dari pekerjaan.

"Benar juga. Aku juga menipu semua orang." ujar Ron dengan wajah depresi.

"Kalau begitu kita ke tempat sepi saja. Tempat yang tidak begitu terkenal. Di kota yang seluas ini, kita tidak akan bertemu orang yang kita kenal di setiap tempat bukan?" usul Ron dengan wajah berbinar.

"Aku.. boleh menunjukkan wajahku yang seperti ini? Tidak perlu memakai sumpalan kain?" tanya Thrisca meminta ijin dari suaminya.

"Itu terserah padamu. Lagipula kau sendiri yang membuat dirimu repot karena penampilan aneh itu!"

"Awalnya aku hanya ingin membuatmu menolakku. Ayahku juga tidak ada disini, jadi aku bisa melakukan apapun yang aku mau."

"Tanpa kau melakukan hal konyol itu, aku juga akan menolakmu!"

"Kau jujur sekali," ujar Thrisca dengan wajah datar.

"Cepat bersiap! Aku tunggu di mobil,"

Ron mengambil jaket dan turun terlebih dulu.

Sementara sang istri tengah sibuk mempersiapkan diri untuk muncul sebagai Thrisca gendut. Gadis itu memutuskan untuk mengenakan kembali baju tebal yang hampir membunuhnya itu.

Ron menghisap rokoknya di halaman rumah seraya menunggu istrinya keluar. Begitu gadis itu keluar, Ron terkejut bukan main melihat sosok langsing istrinya kembali berubah menjadi gadis besar nan lebar.

"Kenapa kau memakai baju itu lagi? Kau tidak takut aku mengerjaimu lagi?!"

"Tidak peduli bagaimanapun penampilanku, aku tetap jelek bukan? Aku ingin seperti ini saja."

"Jangan salahkan aku kalau kau kembali sesak nafas dan hampir mati! Kau sendiri yang mencari masalah,"

"Tenang saja. Aku tidak akan menghantuimu saat aku mati nanti,"

Thrisca membuka pintu mobil dengan susah payah.

Ron menyetir sendiri mobilnya dan sengaja menyisihkan waktu untuk berdua dengan Thrisca. Namun gadis tak pengertian itu malah membuatnya kesal dengan kembali berpenampilan aneh.

Ron sengaja menyetir pelan untuk membawa Thrisca melihat-lihat kota. Gadis itu nampak antusias melihat jendela dan memandangi jalan yang mereka lewati.

"Kau belum pernah ke kota ini?" tanya Ron membuka perbincangan.

"Belum. Aku tidak pernah pergi kemanapun. Setiap hari hanya di rumah menunggu ayahku pulang."

"Tidak pernah kemanapun?"

Ron nampak melongo mendengar perkataan istrinya.

"Aku hanya gadis rumahan. Gadis kikuk yang tidak pandai bergaul," ujar Thrisca merendah.

"Apa bagusnya keluar rumah? Seorang gadis memang sebaiknya tidak menghabiskan waktu terlalu banyak di luar rumah. Dunia luar terlalu berbahaya untuk gadis polos sepertimu." ungkap Ron.

Ron menghentikan mobilnya di sebuah restoran keluarga kecil yang agak jauh dari pusat kota. Pria itu berjalan cepat meninggalkan istrinya yang masih tertinggal di belakang.

Thrisca yang kesulitan berjalan, tidak sengaja menabrak seorang wanita seksi yang tengah membawa gelas minuman. Minuman tersebut tumpah ke baju wanita itu dan membuat Thrisca sukses diomeli dan dipermalukan.

"Apa kau buta? Jangan menghalangi jalan!" Omel wanita yang Thrisca tabrak itu.

"Maaf, aku tidak sengaja. Aku akan bantu bersihkan,"

Thrisca mengambil sapu tangan di tasnya dan mengusap-usap pakaian wanita itu.

"Singkirkan tanganmu dariku, dasar gendut! Kau semakin merusak penampilanku!"

Wanita itu terus membentak Thrisca dengan kasar.

Keributan kecil itu menjadi pusat perhatian dalam sekejap. Semua orang menatap Thrisca dengan wajah meremehkan dan tawa mengejek.

Sementara Ron yang sudah mendapatkan meja, hanya duduk melihat istrinya dimaki-maki oleh orang lain.

"Dia sendiri yang mencari masalah," gumam Ron dengan ekspresi datar.

"Aku benar-benar tidak sengaja. Aku akan mengganti minumanmu,"

Thrisca terus menundukkan wajahnya seraya meminta maaf.

"Daripada kau menghabiskan uangmu untuk membelikanku minuman, lebih baik kau kumpulkan uangmu untuk mengurangi lemak di perutmu itu! Badan lebarmu sudah menghalangi jalanku!" maki wanita itu.

Thrisca benar-benar sakit hati mendengarkan ucapan orang asing itu. Ia sudah berusaha meminta maaf, namun hanya makian dan hinaan yang ia dapatkan.

"Minuman apa yang kau pesan? Akan aku ganti sekarang!"

Thrisca berusaha untuk tidak menghiraukan ejekan dari wanita itu.

"Kau punya uang? Kalau begitu pesankan aku sepuluh gelas yang sama! Dan juga carikan aku gaun yang sama!" ujar wanita itu dengan angkuh.

"Baik. Aku akan memesankan minuman yang sama!"

"Cih! Dasar si gendut, sombong sekali!" gumam wanita itu.

Thrisca mendengar dengan jelas perkataan wanita kasar itu.

"Aku sudah meminta maaf, bisakah kau terima permintaan maaf seseorang dengan baik?!"

Thrisca mulai berteriak di restoran kecil itu.

Semua mata kembali menatap Thrisca dengan tatapan tidak suka dan mengganggu.

"Kau yang bersalah, kau juga yang berteriak?! Apa semua orang gendut sama menyebalkannya denganmu?!"

Wanita itu ikut meninggikan suaranya.

"Apa yang salah dengan gadis gendut sepertiku? Apa badan gemuk akan membuatku masuk neraka?!"

"Kau dan mulutmu itu benar-benar menyebalkan!"

Wanita itu mulai mendorong badan Thrisca hingga badan kecil gadis itu terhuyung dan terantuk meja.

Melihat istrinya didorong-dorong oleh orang lain, Ron segera menghampiri Thrisca dan wanita yang tengah bertengkar dengan istrinya itu.

"Bisakah kau tidak mendorong-dorong temanku?!"

Ron merangkul Thrisca dan menghentikan aksi kasar wanita yang mendorong istrinya.

Wanita itu berhenti merundung Thrisca dan beralih menatap suami Thrisca dengan tatapan terpesona.

"M-maaf, aku tidak bermaksud mendorong temanmu. Aku hanya kesal dia sudah menabrakku dan mengotori bajuku, tapi dia malah meneriakiku," ujar wanita itu seolah menjadi korban.

"Maaf sudah mengacaukan makan malammu. Kau pindah tempat lain saja, aku akan menyelesaikan sendiri masalahku." bisik Thrisca pada suaminya.

"Menyelesaikan apa? Membiarkan orang asing ini mendorongmu?! Heh, gendut! Hanya aku yang boleh meneriakimu, hanya aku yang boleh mengerjaimu, dan hanya aku yang boleh memakimu!"

Suara Ron terdengar jelas oleh wanita yang ditabrak oleh Thrisca. Ron melirik ke arah wanita di hadapannya dengan tatapan sinis. Pria itu mengeluarkan dompet dan melemparkan segepok uang ke wajah wanita yang memaki istrinya itu.

"Ini untuk sepuluh gelas minuman yang kau inginkan!"

Ron menghamburkan uang itu ke lantai dengan angkuh.

"Dan ini, untuk mengganti pakaian murahmu itu!"

Ron kembali melempar uang ke lantai dan menarik tangan istrinya keluar dari restoran.

Ron mengemudi dengan kecepatan tinggi. Pria itu benar-benar kesal istrinya dipermalukan di tempat umum dan diejek oleh semua orang.

"Turunkan aku! Aku pulang sendiri saja!"

Thrisca merasa tidak nyaman melihat wajah masam Ron.

"Kau tahu rumahku? Kau tahu jalan ini? Kau bisa pulang sendiri?!" bentak Ron dengan wajah garang.

"Maaf sudah membuatmu malu. Kau tidak perlu mengajakku keluar lagi."

Thrisca menundukkan wajahnya.

"Kenapa? Kau takut pada gadis gila itu tadi? Kau bisa menampar wajahnya jika kau mau, kenapa harus menahan diri? Kau istriku, kau bisa melakukan apapun yang kau mau! Kau pikir suamimu ini seseorang yang bisa diinjak-injak dengan mudah?! Lain kali, injak mereka sebelum mereka menggigitmu!"

"Aku bukan orang yang bar-bar sepertimu," ujar Thrisca lirih.

"Jadi makan tidak? Kau ingin makan apa?" tanya Ron menyudahi omelannya.

"Makan di rumah saja. Aku akan memasak,"

Ron menghela nafas dan membanting setir mobilnya menuju ke arah rumahnya.

"Sekali-sekali makan makanan buatan istri juga tidak buruk," gumam Ron pada dirinya sendiri.

Wajah Thrisca berubah menjadi merah merona begitu mendengar kata istri keluar dari mulut Ron. Sejak tadi pria itu terus memanggilnya istri hingga membuat Thrisca malu sekaligus senang.

***

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sari Aja

Sari Aja

Assalamualaikum, Aku sudah boom like ya, jangan lupa mampir keceritaku. Dia Untukku Dan Di jodohkan mama.

Like, komen dan Vote sangat di butuhkan. Terimah Kasih 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
.

2022-01-13

1

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

tp d hadapan org km d anggap teman lohh

2021-12-23

2

auliasiamatir

auliasiamatir

gendut itu sexi loh...

2021-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
Episodes

Updated 168 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!