BAB 3

Thrisca berlari tidak jauh dari rumah karena ia takut tersesat. Gadis itu terus melirik ke arah rumah suaminya.

"Sampai kapan aku harus terus berdiri di sini?!"

Kaki Thrisca mulai pegal menunggu mobil suaminya keluar dari rumahnya.

Thrisca berlari pelan menuju gerbang dan berbicara dengan Pak Kian.

"Nyonya! Nyonya kemana saja? Untung nyonya tidak pergi jauh."

Pak Kian nampak begitu lega melihat Thrisca yang menampakkan batang hidungnya.

"Tuan belum pergi?" tanya Thrisca dengan wajah memelas.

"Tuan menunggu nyonya kembali. Bagaimana kalau mencoba masuk pelan-pelan. Tuan pasti berada di kamar." saran Pak Kian.

"Bagaimana dengan asisten itu?!"

"Kalau begitu nyonya pakai selimut saja. Bilang saja nyonya tercebur atau terpeleset di kamar mandi luar. Jadi nyonya bisa masuk dengan bertutupkan kain." Pak Kian makin bersemangat mengeluarkan ide-ide gila untuk Thrisca.

"Baiklah. Tidak ada salahnya dicoba. Tuan tidak akan memenjarakanku hanya karena aku mengubah penampilan, kan?"

Thrisca masih cemas memikirkan ia akan dituduh melakukan penipuan.

"Nyonya tidak melakukan itu untuk merugikan Tuan." Pak Kian mencoba menenangkan Thrisca.

Pria paruh baya itu berlari menuju kamarnya untuk mengambilkan selimut. Tak lupa gadis itu menciprat-cipratkan air ke tubuhnya untuk membuat sandiwara itu nampak nyata.

Thrisca berjalan perlahan masuk ke dalam rumah. Gadis itu membungkus rapi tubuhnya dan hanya menampakkan matanya. Begitu memasuki rumah, gadis itu tidak menemui siapapun di ruang tamu.

"Masih aman.." ujar Thrisca lega.

Namun baru beberapa langkah ia berjalan menuju kamar, Han muncul secara tiba-tiba hingga membuat Thrisca berteriak kaget.

Sama seperti Thrisca, Han juga tak kalah terkejut melihat gadis yang terbalut selimut tanpa terlihat wajahnya.

"T-thrisca.. ini Thrisca, Mas Han."

Thrisca segera menunjukkan cincin di jarinya sambil terus menutup wajahnya dengan rapat.

"N-nona.. kenapa berpenampilan seperti ini?" tanya Han seraya mengerutkan keningnya.

"Bajuku basah. Aku harus cepat-cepat berganti pakaian,"

Thrisca berlari kencang menuju kamarnya.

Thrisca segera masuk dan menutup pintu rapat-rapat tanpa melihat dulu ke dalam kamarnya. Gadis itu segera melepas selimutnya dan berjalan menuju lemari.

Namun tubuhnya membeku seketika saat melihat ada tubuh manusia yang terlentang di ranjang tempatnya tidur. Bak melihat penampakan mengerikan. Thrisca tak berani bergerak sedikitpun. Sementara sosok yang terlentang di ranjang itu tidak lain ialah suaminya sendiri, Ron Diez.

Ron sengaja tidak memasuki kamarnya sendiri karena mengira istrinya sudah menempati kamar tersebut. Pria itu pun memutuskan untuk berbaring di kamar tamu.

Sedangkan Thrisca sendiri merasa tidak pantas menempati kamar suaminya yang luas dengan ranjang besar. Karena itu sejak kedatangannya ke rumah itu, ia memilih untuk menempati kamar tamu.

"Kenapa makhluk ini ada disini?!" batin Thrisca menjerit.

Gadis itu ingin cepat-cepat melarikan diri namun terasa ada lem yang menahan kakinya. Ketakutan telah membuatnya hilang tenaga hingga ia tidak sanggup lagi kabur dari Ron.

Ron yang sedari tadi memejamkan mata, mendengar dengan jelas ada yang membuka pintu kamarnya. Namun karena tidak ada suara lagi, pria itu menjadi penasaran dan membuka matanya.

Melihat Ron yang mulai bergerak, Thrisca segera mengambil selimut kembali. Gadis itu meringkuk di lantai dengan selimut yang menutupinya.

Ron bangun dan berteriak kencang saat melihat gundukan besar tertutup kain terdampar di dalam kamarnya.

Ahhhhh!!

"Apa-apaan ini?! Sejak kapan rumah ini berhantu?!!"

Ron melempari bantal dengan kencang ke arah Thrisca hingga membuat gadis itu ikut berteriak.

"Siapa kau?!! Keluar!!" bentak Ron seraya berdiri di pojokan kamar.

"I-ini.. ini Thrisca!"

Gadis itu berteriak dari dalam selimut.

"Thrisca siapa? Aku tidak kenal makhluk bernama Thrisca! Aku tidak punya hewan peliharaan yang bisa berbicara!"

Gadis itu membuka selimutnya sedikit dan memperlihatkan matanya pada Ron serta cincin di jarinya.

"Ini Thrisca.." ujar gadis itu dengan cengiran kuda.

Saat membuka selimut, Thrisca melihat dengan jelas Ron berdiri dengan tegap di pojokan kamarnya. Gadis itu cukup terkejut dengan pemandangan aneh yang dilihatnya.

"Pria itu?! Bukankah pria itu lumpuh?!" batin Thrisca keheranan.

Ron ikut terkejut melihat Thrisca muncul dari balik selimut. Pria itu langsung berpura-pura terjatuh saat melihat Thrisca menangkap basah dirinya.

"Tuan!"

Thrisca membuka selimutnya dan hampir berlari menghampiri Ron yang terjatuh. Namun saat ia melihat penampilannya tanpa sumpalan kain ini, Thrisca segera menyelimuti tubuhnya kembali dengan cepat.

Ron yang tengah berpura-pura kesakitan, melihat dengan sekilas penampilan wanita yang tertutup selimut itu. Jelas itu bukan penampilan istri yang ia kenal.

Wanita cantik yang muncul sekejap dari dalam selimut itu, bukanlah Thrisca yang selama ini ia lihat.

"Apa ini? Apa kami.. saling menipu satu sama lain?"

Ron dan Thrisca berbicara dalam hati seraya saling menatap.

"Ron tidak lumpuh! Dia hanya berpura-pura! Aku yakin pria itu hanya ingin membuatku menolak menikah dengannya!" batin Thrisca penuh keyakinan.

"Si gendut.. bukan! Gadis yang ada di halaman tadi.. adalah si gendut yang sebenarnya?! Penampilan yang ia tunjukkan padaku, hanyalah kedok?!"

Ron juga asyik dengan pikirannya sendiri mengenai Thrisca.

"Akan aku panggilkan Mas Han,"

Thrisca membuka pintu masih dengan balutan selimut di tubuhnya.

Begitu Han datang, masalah terselesaikan. Ron menunggu Thrisca di ruang tamu, sementara Thrisca dapat bersiap dengan kemunculannya sebagai Thrisca gendut.

Gadis itu menundukkan kepalanya dalam-dalam. Ia cukup gugup Ron akan mengetahui penampilan palsu yang ia tampilkan selama ini. Sama halnya dengan sang istri, Ron pun cukup gugup Thrisca akan mengetahui sandiwara lumpuhnya selama ini.

Karena Ron dan Thrisca saling diam, Han yang berbicara memecah keheningan untuk mewakili Ron.

"Besok, Tuan Besar akan pulang. Mohon Nona menemani Tuan Muda menjemput Tuan Besar di bandara."

"Menjemput apa? Bukankah.. bukankah aku dan Tuan, sudah bercerai?" tanya Thrisca.

"Surat itu belum diberlakukan ke pengadilan. Tuan Besar juga belum mengetahui masalah ini. Jadi mohon kerjasamanya, Nona."

"Besok jam tujuh pagi. Setelah ini aku akan memberitahu kakek kalau kita sudah berpisah. Anggap saja besok adalah pertemuan perpisahan kita,"

"Baik."

Thrisca menjawab dengan setenang mungkin.

***

Begitu sampai di rumahnya yang lain, Ron bergegas mengumpulkan rekaman CCTV di rumah yang ditinggali oleh Thrisca.

Memang tidak terdapat banyak CCTV di rumah itu. Ia hanya memasang satu di halaman, satu di ruang tamu dan satu di belakang rumah.

Namun hal itu cukup untuk melihat pergerakan Thrisca dan mengetahui sosok sebenarnya dari istri yang telah dinikahinya selama enam bulan.

Ron menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar monitor untuk mengamati istrinya. Baru membuka satu file acak saja, Ron sudah mendapatkan kejutan tak terduga.

Thrisca yang ia lihat selama ini ternyata hanya penampilan palsu yang dibuat-buat. Ron dapat melihat dengan jelas sosok Thrisca cantik yang tengah berlalu-lalang di ruang tamu rumahnya untuk membersihkan rumah.

Sementara itu ia selalu mendapatkan Thrisca gendut saat gadis itu mengambil belanjaan yang dibelikan oleh tukang kebun rumahnya.

"Apa-apaan ini?! Gadis kecil itu menipuku?!"

Ron menatap sinis layar yang terpampang di hadapannya.

Ron langsung beralih pada rekaman CCTV hari ini. Pria itu mengawasi gerak-gerik Thrisca dari jauh meskipun ia hanya dapat melihat sosok Thrisca saat gadis itu melenggang ke ruang tamu.

"Awas saja kau bocah kecil! Aku akan membalasmu karena telah berani membodohiku!" ujar Ron dengan tatapan dingin.

Sementara Thrisca tengah duduk dengan tatapan kosong di ruang tamu. Gadis itu mengambil camilan dan minuman, kemudian mengajak Pak Iman serta Pak Kian masuk berbincang dengannya.

"Maaf merepotkan nyonya,"

Pak Iman masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu bersama Thrisca.

"Jangan panggil nyonya! Pak Iman sendiri yang bilang kalau Thrisca anak Pak Iman kan?"

"Maaf nyonya. Bentakan Tuan membuat saya tidak berpikir jernih,"

Pak Iman nampak merasa bersalah atas kelancangannya pada Thrisca.

"Jangan begitu. Thrisca benar-benar senang Pak Kian dan Pak Iman mau membela Thrisca."

"Itu bukan masalah besar. Nyonya tidak mau mempertimbangkan lagi masalah perceraian? Nyonya dan Tuan tinggal terpisah dan jarang bertemu. Bagaimana cinta akan tumbuh kalau Tuan dan Nyonya tidak berusaha mengenal satu sama lain?" ujar Pak Kian.

"Kami memang tidak berniat membangun rumah tangga bersama. Aku berusaha keras membuat pihak pria yang menolakku. Dan Tuan, sepertinya juga melakukan hal yang sama. Untuk apa kami terus mempertahankan sesuatu yang tidak ada?"

"Apa rencana nyonya selanjutnya? Nyonya masih muda. Cobalah untuk membuka hati dan membangun rumah tangga yang sebenarnya." ujar Pak Iman bak menasehati putrinya sendiri.

"Tentu. Aku akan berusaha mencari pria baik di luar sana yang mau menerima janda."

"Janda apa? Itu hanya status. Faktanya nyonya masih muda dan cantik. Masih segar dan menawan. Pasti banyak pria baik di luar sana yang akan mengantri untuk memiliki nyonya," puji Pak Kian.

"Benarkah? Aku tidak pernah merasa secantik itu. Masalahnya aku hanya anak rumahan yang tidak pandai bergaul. Bagaimana aku bisa menemukan suami?" ujar Thrisca dengan senyum kecut.

"Nyonya, saya memiliki putra yang sudah dewasa. Bagaimana kalau menjadi menantu? Saya akan senang memiliki menantu yang cantik dan baik seperti nyonya." gurau Pak Iman.

Thrisca hanya tertawa mendengar ocehan pria paruh baya itu. Ketiga penghuni rumah itu nampak berbincang dengan sukacita di dalam rumah Ron. Sementara mereka tidak menyadari ada sepasang mata berwajah kesal yang tengah mengamati gerak-gerik mereka dari kejauhan.

"Beraninya orang-orang itu bersekongkol untuk membodohiku?!!"

Ron menatap tajam ke arah layar.

***

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ryoka2

Ryoka2

Ahahah, suaminya sendiri dipanggil makhluk😭

2022-03-14

0

Adzalea01

Adzalea01

Yah, ketahuan deh penyamarannya sama Ron..

2021-12-28

1

MAY.s

MAY.s

Waaah....makin kesini ceritanya makin bikin penasaran😍

Semangat buat otor...
Salam dari Love Of Aurora🤗🤗🤗

2021-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
Episodes

Updated 168 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!