Senja Untuk Langit
Namaku Senja Rinjani, aku anak tunggal, ayah dan ibuku seorang dokter, namun ibu sudah tidak melanjutkan praktek semenjak aku bersekolah di sekolah menengah pertama, ia lebih memilih untuk mengurus rumah tangga.
Sejak kecil aku hanya diam di rumah jarang sekali aku keluar rumah atau halaman depan rumahku hanya sekedar untuk bermain, karena aku anak tunggal hanya kedua orangtuaku dan pengasuhku yang bisa aku ajak main.
Hari itu hari sabtu, ibuku ada di rumah sedangkan ayahku sedang praktek walaupun hanya setengah hari tetap saja pasien ayah sangat banyak, padahal ayah sudah berjanji untuk mengajakku jalan-jalan sore ini bersama ibu, namun sepertinya rencana itu akan gagal, karena ayah sampai sore pun belum pulang.
Sesekali aku melihat kearah luar melalui jendela rumah jika terdengar suara deru mesin mobil, namun itu bukan ayah, itu hanya mobil tetangga sebelah yang melewati rumah, beberapa menit kemudian terdengar lagi suara deru mesin mobil, aku kembali melihat ke arah luar melalui jendela, namun yang aku lihat adalah mobil pengangkut barang yang sangat banyak.
Aku berlari menghampiri ibu yang sedang duduk di sofa santai.
" bu.. diluar banyak mobil barang "
" mobil barang ? barang apa maksudnya "
" coba ibu lihat deh "
Ibu menuruti apa kataku, ia berjalan menuju jendela ruang tamu lalu melihat ke arah depan rumah, lalu ibu tersenyum kepadaku.
" sayang.. itu sepertinya di rumah sebelah kita yang kosong akan ada yang mengisi "
" pindahan maksud nya bu "
" iya, ada yang pindah rumah, ke rumah sebelah kita "
" oh iya bu "
Tidak lama bel rumah berbunyi, ibu kembali melihat ke arah jendela, seorang ibu dengan anak laki-laki nya sekitar usia 12 tahun, ibu tidak mengenal siapa yang memencet bel namun ibu keluar untuk memastikan.
" assalamu'alaikum, permisi bu "
" waalaikumusalam .. maaf dengan siapa ? "
" saya yang pindah ke rumah sebelah bu "
" oh yaa .. mohon maaf "
" tidak apa-apa bu, saya Reva dan ini anak saya Langit "
" haloo.. nak Langit.. " Langit menyodorkan tangan untuk mencium tangan ibu
" ibu mohon maaf, anak saya ingin buang air kecil, kebetulan kamar mandi rumah masih belum selesai di bersihkan, jadi saya boleh ikut kebelakang ? "
" silahkan Bu Reva, jangan sungkan kita kan akan menjadi tetangga, silahkan masuk, Ayo Nak Langit " ibu mempersilahkan ibu dan seorang anak untuk masuk kedalam rumah.
Aku memperhatikan siapa yang datang berkunjung, dari percakapan yang aku dengar mereka adalah tetangga sebelah yang baru pindah itu.
Saat tetanggaku bersama anaknya masuk kedalam rumah ia melihatku sedang duduk sambil menonton televisi,lalu ibu memanggilku.
" Senja.. sayang... sini Nak, ayo salim dulu ada tante Reva dan ini anaknya "
Aku berdiri menghampiri ibu dan tetangga baruku, aku menyalami yang kata ibu namanya adalah tante Reva, lalu aku melihat ke arah anak laki-laki nya, sepertinya usianya diatasku fikirku.
" Senja ya.. nama yang cantik secantik anaknya "
" terimakasih tante "
" oya ini anak tante, Langit ayo kenalan "
" Langit " anak laki-laki itu menyodorkan tangan
" Senja " aku menjabat tangan Langit
Tidak lama tante reva permisi untuk ikut kebelakang karena tadi Langit ingin buang air kecil.
Inilah pertemuan pertamaku sekaligus perkenalan dengan Langit Diraya.
...****************...
Semenjak pertemuan itu, Tante Reva selalu menyapaku jika ia melihatku, sampai akhirnya aku menjadi sering bermain dengan Langit, aku merasa senang akhirnya aku mempunyai teman.
Langit pun sama, ia sepertinya merasa senang juga karena memiliki teman, Langit pun seorang anak tunggal yang sehari-hari hanya diam di rumah, belajar, bermain game di dalam rumah atau pergi bersama orangtuanya di hari libur hanya untuk sekedar jalan-jalan.
Langit bersekolah di sekolah yang sama denganku, pada saat itu aku kelas 3 sekolah dasar dan langit kelas 6 sekolah dasar, usia kita tepaut hanya 3 tahun saja.
Setiap pagi Langit selalu menjemputku untuk berangkat sekolah menggunakan sepedanya, awalnya aku ragu, aku takut dimarahi ayah karena sering bermain bahkan sekolah pun aku bersama Langit.
Namun tidak disangka Ayah memperbolehkan, karena mungkin ayah melihat Langit memang baik, hari demi hari aku dan langit semakin akrab, ayah dan ibu pun sama mereka sangat akrab juga dengan keluarga langit, sampai sekarang akhirnya aku menjalin persahabatan dengan Langit.
Aku kuliah di jurusan yang sama dengan Langit, Langit sebagai kakak tingkatku di kampus, cita-cita Langit sedari dulu memang ingin menjadi seorang dokter, itu membuat ayah ku semakin menyukai Langit ditambah Langit tumbuh menjadi seorang pria baik, santun, ramah, selalu menerima nasehat dari siapapun itu, bahkan ayah sudah mengaganggap Langit seperti anaknya sendiri, begitupun orangtua Langit kepadaku.
Sampai suatu ketika, aku didekati oleh kakak tingkatku di kampus, Arkan namanya, ia tergolong mahasiswa hits dikampus tidak memungkiri akupun sempat menyukainya bak gayung bersambut singkat cerita akhirnya aku menjalin hubungan dengan Arkan.
Saat tahu aku menjalin hubungan dengan Arkan, Langit sama sekali tidak berubah, ia tetap seperti Langit yang dulu, selalu ada untukku, yang selalu siap menjagaku dengan tulus. Ya.. mungkin aku fikir inilah persahabatan, persahabatan yang sudah terjalin belasan tahun.
🌸🌸🌸
Terimakasih yang sudah mampir.. jangan lupa vote,like dan koment ya.. tetep stay untuk ikuti kelanjutannya ... aku suka seneng loh baca komentar-komentar 🥰🥰😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Syifa Azzahra
hadir kak
2023-04-05
1
Erna Yunita
Bismillahirrohmanirrohim
2022-09-29
0
enkan familla
mampir thor
2022-03-18
0