" Somay.... somay.... tok..tok..tokk... somay..somay... " teriak sang penjual somay melewati rumah Senja.
" pak beli pak " Senja memanggil tukang somay langganannya dan juga langganan Langit
Tukang somay itu biasa lewat sejak Senja dan Langit sekolah dibangku SMP, sampai sekarang tukang somay masih setia untuk melewati komplek rumah Senja dan ia pun tetap setia membeli somay itu.
Tukang somay dan gerobaknya menghampiri Senja, Senja keluar pagar untuk memilih somay yang akan di belinya.
" sendiri mba senja ? Mas Langit nya mana ? biasanya kalian suka keluar barengan kalo beli somay " tanya penjual somay
" Masih kuliah dia, udah mulai sibuk, sebentar lagi lulus jadi dokter " jawab Senja
" oh begitu ya, memangnya mba senja ga pulang bareng dari tempat kuliahnya ? "
" engga pak, soalnya kita beda jadwal "
" oh gitu ya, ini mba pesanannya "
" oke, ini pak uangnya makasih ya "
" Mba, ga sekalian Mas Langitnya dibeliin juga " kata penjual somay ke Senja
" Engga deh pak, nanti aja takutnya Kak Langit pulang malem "
Tidak lama terdengar suara motor tiba di depan pagar rumah Langit.
" tuh kan, Mas Langit nya pulang, panjang umur, berkah, selamet " seru penjual somay
" eh pak, ada apa ? " Langit ke penjual somay
" ini loh Mas Langit ada yang nungguin Mas langit daritadi "
" siapa pak ? "
" nih Mba Senja "
Langit hanya tersenyum
" apaan sih pak " Senja memukul tangan penjual somay
" bohong kak, ini aja si bapak somay yang daritadi nanyain terus kak Langit "
Langit kembali tersenyum " pak saya pesan satu ya "
" baik Mas Langit "
" Kak langit baru pulang ? " tanya Senja
" Iya, tadi kuliah sampai Ashar, sudah mendung jadi buru-buru pulang, tapi disini malah cerah "
" Iya kak disini ga hujan "
" Kamu mau makan somay kan ? yaudah sana masuk ! " Langit ke Senja
" hmm.. aku makan di tempat ka Langit deh, oia tante Reva ada ga ? " tanya Senja lagi
" Ibu sih tadi bilang, ada keperluan dulu keluar mungkin nanti pulang bareng Ayah "
" Oh kalo begitu, Kak Langit deh yang makan di rumah, kalo di rumah ada ibuku "
Langit tersenyum, ia menuruti apa keinginan Senja
" oke, kakak masukin motor dulu ya, nanti menyusul ke rumah "
Setelah memarkirkan motor ke dalam garasi rumah, Langit kembali keluar mengambil pesanan somay,membayarnya lalu berjalan ke rumah Senja.
Senja sudah menunggu di teras rumahnya. Mereka langsung memakan somay yang mereka beli.
" jam berapa tadi kamu sampai rumah ? " tanya Langit ke Senja
" tadi jam 2 siang juga udah di rumah Kak "
" kemana dulu ? "
" tadi, aku makan dulu sama Arkan kak "
" oh... " Langit manggut-manggut
" oya Kak, Arkan itu menurut kakak gimana sih orang nya ? " Senja ke Langit
" hmm.. baik kok, ga pernah makan orang hahahaha "
" ihh kak Langit " Senja cemberut
" kamu udah berapa lama deket sama Arkan ? "
" baru aja sih Kak, baru banget malah "
" hmm.. ya.. kamu harus bisa jaga diri aja ya "
" iya kak "
" ayo habiskan somaynya "
" kak aku minta kolnya dong yang aku habis kolnya "
" nih, sini ... " Langit menyuapi Senja
Begitulah keakraban Senja dan Langit, persahabatan yang sudah mereka jalin selama belasan tahun.
Langit tetap pada pendiriannya ia sudah berjanji kepada ayah Senja untuk selalu menjaga Senja sampai saat nanti ada yang bertanggungjawab atas diri Senja.
Langit sudah mengaganggap Senja seperti adiknya sendiri dan Senja pun sama menganggap Langit seperti kakaknya sendiri mereka berdua merasa bernasib sama, Senja anak tunggal begitu pun Langit. Tidak memiliki saudara sekandung yang membuat mereka akhirnya menemukan sosok kakak dan sosok adik diantara mereka.
🌸🌸🌸
Terimakasih yang sudah mampir.. jangan lupa vote,like dan koment ya.. tetep stay untuk ikuti kelanjutannya ... aku suka seneng loh baca komentar-komentar 🥰🥰😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Leni marlina
Next
2021-10-27
1
Singgih Prasetya
lanjuut tetep smngt
2021-10-27
0
Winda Kusumawati
lnjut...smngt
2021-10-27
0