Senja masih betah memandangi kerlap kerlip lampu kota, Langit yang melihat Senja masih di posisi duduknya menghampiri.
" ehem.... "
Senja menoleh ke arah langit
" Masih betah diluar ? " tanya Langit ke Senja
" hmm .. " Senja hanya tersenyum
Langit mengambil kursi lalu duduk disamping Senja
" hmm.. apa yang kamu pikirkan ? kakak rasa tidak perlu banyak fikiran ya, kita bisa menjalani hari-hari seperti biasa, sebagai sahabat, kakak melihat kamu, ini bukan kamu, Senja yang ceria, cerewet ga mau kalah, manja, itu Senja, kalau sekarang.. ini bukan Senja yang kakak kenal, kita sahabat .. oke " Langit mengacungkan jari kelingking nya ke senja
Senja menoleh ke langit ia tersenyum lalu menyambut jari Kelingking Langit.
" Nah gitu dong, masuk yu... malam semakin larut, udara malam yang dingin ga baik buat kesehatan "
Langit menarik tangan Senja masuk ke dalam kamar.
Didalam kamar Senja bingung sendiri, disini hanya ada satu kasur, ia masih terdiam memandangi kasur nya.
" ayo kamu tidur, kakak tidur di sofa aja " Langit mengambil bantal lalu ia berjalan menuju sofa
Senja mengikuti ucapan Langit, ia naik ke atas kasur, menutup tubuhnya dengan selimut, namun mata Senja tetap tidak dapat terpejam, ia masih memikirkan rumah tangganya, status nya sekarang ia sebagai seorang istri dan Langit sebagai suami, ia terus saja gelisah, ia melihat ke arah Langit, Langit sudah terlelap mungkin karena lelah setelah acara resepsi pernikahan mereka.
...----------------...
Setelah dua hari di hotel, Senja dan Langit kembali pulang, Senja pulang ke rumahnya dulu, berdasarkan kesepakatan mereka dan kedua orangtua, Langit dan Senja akan tinggal di rumah orangtua Langit, karena orangtua Langit baru saja dipindah tugaskan sehingga Ibu Langit harus mengikuti Ayah Langit untuk selalu mendampingi nya.
Jadi rumah orangtua Langit kosong hanya Langit saja yang mengisi, karena Langit sudah menikah jadi Langit akan dirumah bersama Senja.
Senja tidak masalah karena ia masih bisa sering untuk bertemu dengan kedua orangtuanya.
" Kak itu koper aku sini aku bawa "
" Sama kakak aja "
" kamar aku dimana ? "
" kamar kamu sebelah kamar ku di lantai atas, tapi.. barang-barang kamu simpan di kamar kakak aja ya, nanti kalau ayah dan ibu kesini atau ayah dan ibumu kesini, bisa curiga "
Senja mengerti maksud Langit, jadi barang Senja akan disimpan di kamar Langit namun jika tidur ia akan tidur lain kamar dengan Langit.
Barang-barang Senja sudah disimpan di kamar Langit, buku-buku kuliah dan yang lainnya sudah di tata bersamaan dengan buku-buku Langit, setelah semua selesai Senja merasa ada yang lain dengan perutnya terdengar suara dari dalam perutnya, Langit menoleh
" kamu lapar ? " tanya Langit
Senja mengangguk malu
" mau makan apa ? "
" kak, kakak ga nyuruh aku buat masak ? "
" kakak ga akan nyuruh kamu memasak, klo kamu mau masak silahkan, engga masak pun ga apa-apa, kita bisa beli kok, ga masalah " Langit tersenyum
" hmm... "
Langit dan Senja turun ke bawah, Senja membuka kulkas ia melihat isi di dalam kulkas sangat penuh dari sayuran, buah-buahan, lauk pauk, susu, bumbu semua sudah Lengkap.
" Kak, kakak belanja ini semua ? " tanya Senja
" belanja Apa ? " Langit menghampiri Senja
" hmm.. seperti nya ibu yang belanja untuk kita " Langit kepada Senja
" baik banget tante Reva " batin Senja
" hmm kak, ga usah beli aku masak aja " Senja kepada Langit ia berinisiatif
" boleh, kamu masak apa aja silahkan sesuka kamu, kakak bisa makan apa aja "
Senja mengangguk
Ia mengambil beberapa telur dan sayuran, ia mulai membuat adonan, ia akan membuat omelet yang simpel menurut Senja, untuk masakan yang simpel Senja masih bisa melakukannya.
Langit memperhatikan Senja, ia tersenyum
Tidak Lama omelet sudah jadi, Senja membawanya ke meja makan
" ini kak udah jadi, aku bikin sebisa nya aja "
" hmm... ayo kamu makan, kaka liat tadi nasi nya ada kok, kayanya sebelum ibu dan ayah pergi ibu sudah memasak nasi karena tahu kita pulang hari ini "
" Iya kak.. " Senja mengambil nasi untuk nya dan untuk langit
Mereka berdua makan, Senja sudah berniat dalam hatinya, walaupun pernikahan ini bukan keinginannya dan kak Langit, namun Senja tetap berusaha untuk melakukan pekerjaan rumah tangga layaknya sebuah rumah tangga pada umumnya, berusaha memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri walaupun bagi yang satu itu Senja belum bisa memikirkannya, yang terpenting makan, pakaian, rumah dan kebutuhan Langit lainnya bisa terpenuhi.
🌸🌸🌸
Terimakasih yang sudah mampir.. jangan lupa vote,like dan koment ya.. tetep stay untuk ikuti kelanjutannya ... aku suka seneng loh baca komentar-komentar 🥰🥰😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Singgih Prasetya
so sweet, next thooor
2021-11-04
0
Singgih Prasetya
so sweet, next thooor
2021-11-04
0
Winda Kusumawati
lnjut thor
2021-11-04
0