Ayah masih mencari-cari waktu yang tepat untuk berbicara dengan Senja, Ayah selalu melihat Senja dan Langit, tidak ada yang berbeda dari belasan tahun lalu Senja dan Langit memang sahabat sejati, Langit yang selalu mengayomi Senja, Senja yang terkadang manja ke Langit.
Ayah Senja terkenang beberapa tahun yang lalu saat Senja dan Langit masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu Senja jatuh dari sepeda lutut kirinya terluka dengan sigap Langit menggendong Senja menuju teras rumah, Lalu langit berlari menuju rumahnya mengambil kotak obat, kembali lagi menghampiri Senja, membersihkan luka di lututnya, meneteskan obat, lalu menutupnya dengan plester.
Ayah senja tersenyum mengenang itu.
" Langit... yaa... kamu memang yang terbaik untuk Senja " gumam Ayah Senja
" Assalamu'alaikum... "
" Waalaikumusalam " lamunan Ayah dibuyarkan kedatangan Senja
" Sudah pulang ? " ayah ke senja
" Sudah yah, Ayah selesai prakteknya ? "
" Iya tadi ayah tidak terlalu banyak pasien jadi pulang cepat "
" ibu kemana yah ? " tanya Senja
" Dibelakang sedang memasak "
" Senja ke kamar dulu yah "
" hmm... " Ayah tersenyum mengagukkan kepala
Senja menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya biasanya ia akan kembali ke lantai bawah jika akan makan.
Tidak lama terdengar suara salam dari balik pintu.
" Assalamu'alaikum "
" waalaikumusalam " Ayah Senja menjawab sambil berjalan ke arah sumber suara
" Nak, Langit.. ayo masuk "
" Terimakasih om, ini buku waktu saya tingkat 1 om, tadi Senja mau pinjam katanya "
" oh ya " ayah senja mengambil buku itu, ayo silahkan duduk, Ayah senja membuka-buka buku milik Langit disana sudah banyak sekali catatan kaki yang Langit tulis saat kuliah dulu
" kamu rajin ya, sampai ucapan dosen saja kamu catat " Ayah Senja kepada langit
" hehehe iya om,pada saat itu agar saya tidak lupa apa yang diucapkan oleh dosen "
Ayah senja dan Langit tertawa.
Ibu mendengar ayah sedang berbicara di ruang tengah, tidak tahu berbicara dengan siapa namun suara yang tidak Asing di telinga ibu,ibu menghampiri.
" Ada Nak Langit ternyata .. " ibu menghampiri
" tante ... " langit menyalami ibu Senja
" Nak Langit mau minum apa ? " tanya ibu
" engga usah repot-repot tante, Langit hanya ingin menyerahkan buku ini ke Senja "
" Oh yaa.. ayah ibu kamu apa kabarnya ? sudah lama tante ga Lihat "
" iya tante kebetulan beberapa hari kemarin ada kunjungan kerja ke kantor ayah, jadi ibu dan yang lainnya di kantor agak sibuk sepertinya tante "
" oh begitu.. " ibu Senja hanya tersenyum..
" Langit kebetulan kamu kesini, ada yang ingin om bicarakan ke kamu " Ayah Senja berfikir ini kesempatan untuk berbicara dengan Langit.
" hmm..mengenai apa om ? " tanya langit
" Langit .. terimakasih kasih selama ini kamu sudah amat sangat membantu om dan tante dalam menjaga Senja "
" tidak apa-apa om, saya merasa senja seperti adik saya sendiri, jadi saya bertanggung-jawab atas keselamatan Senja disaat Senja tidak bersama om dan tante, mungkin sampai nanti.... sampai ... " Langit belum melanjutkan pembicaraan nya
" sampai apa ? " tanya Ayah Senja
" Sampai ada yang bertanggungjawab dunia akhirat atas diri Senja Om "
" Yang om inginkan, orang yang bertanggungjawab dunia akhirat atas diri Senja nantinya adalah kamu Langit "
Langit terhenyak kaget, ia langsung terdiam " maksud Om Irvan apa sih ? " batin Langit
Di belakang mereka Senja yang baru turun dari tangga mendengar ucapan Ayah nya kepada Langit tak kalah kaget, Senja tidak menyangka Ayah nya bisa berbicara seperti itu kepada Langit.
" Maksud ayah apa ? " Senja menghampiri Ayah ibu dan Langit yang sedang duduk di sofa ruang tv
🌸🌸🌸
Terimakasih yang sudah mampir.. jangan lupa vote,like dan koment ya.. tetep stay untuk ikuti kelanjutannya ... aku suka seneng loh baca komentar-komentar 🥰🥰😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Irma Tjondroharto
seru thor...ditunggu next up nya ya thor..crita yg asik ini...
2021-11-01
0
Winda Kusumawati
ok....lnjut
2021-11-01
0