Tak lama mama pun selesai dari toilet. Dan menyusuri jalan dan langsung menemui Marisa yang tampak diam seribu bahasa dengan pria yang sudah dijodohkan itu.
Mama pun duduk sambil tersenyum. Namun tampak lain dengan wajah Marisa yang sama sekali tidak meladeni.
"Bagaimana? Ngobrolnya sudah sampai mana?" tanya mama.
"Aku mau pulang ma" tampak Marisa yang berdiri. Beranjak pulang karena sudah bosan temani sang mama.
"Maaf nak Juna sepertinya Marisa mau pulang" ucap Mama tidak enak hati atas perlakuan Marisa.
Juna pun hanya tampak tersenyum. Juna masih tampak menghargai Tante Nia. dan tidak seperti Marisa yang daritadi pasang wajah jutek.
"Permisi dulu ya nak Juna" ucap Mama.
"Iya Tante"
Lalu akhirnya Marisa pun pulang bersama mamanya.
Marisa duduk sampingan dengan sang mama. Sementara di kursi depan hanya supir pribadi.
Selama diperjalanan. Tampak Marisa yang menatap jalan menyusuri kota Jakarta yang tampak tidak terlalu macet kala itu.
Dan tampak dari keduanya yang masih berdebat mengurusi perjodohan.
"Ma, aku gak mau dijodohkan" ucap Marisa.
"Tadi Juna itu terlihat tampan kok" ucap sang mama meyakinkan.
"Biasa aja"
"Padahal bagi mama Juna lumayan loh"
"Tapi aku gak mau ah, dia terlihat belum dewasa"
"Kamu ini gimana sih, kamu mau yang bagaimana? kakek-kakek. Bujang lapuk atau yang bagaimana? Mama juga ada nih duda anak dua. Duitnya banyak.. kamu mau??"
"Intinya aku gak mau lah"
Dalam lubuk hati terdalam mama. Mama tidak ingin putrinya telat menikah. apalagi sampai tidak menikah. Bagaimana tidak, mengingat selama ini Marisa belum menggandeng siapapun untuk menjadi pacarnya. sedangkan sang mama ingin sekali memiliki keturunan dari putrinya itu.
"Mama hanya bisa berusaha Marisa.. Mama cuma gak mau aja garis keturunan mama terputus dikamu. Gara-gara kamu nanti mama gak punya cucu"
"Yaudah kalah gitu. aku hamil aja gak usah pake nikah. beres kan!!"
Pletaakk..
Tangan mama melayang kekepala Marisa. Karena ucapan Marisa yang asal-asalan.
"Aduh sakit ma" ucap Marisa memegangi kepalanya, yang habis kena pukul mamanya.
"Ternyata kamu lebih bodoh dari yang mama kira. Jangan ngomong sembarangan!!" Ucap mama kesal.
"Mama barusan bilangnya pengen punya cucu kan. Aku gak salah dong ngomong begitu"
"Ini anak kayanya perlu ruqyah. biar bisa mikir. Mama udah besarkan kamu dan kuliahin kamu jadinya malah seperti ini"
"apa ruqyah.. lahh tadi Mama sendiri gak sadar ketawa ketawi kaya orang kesurupan pas acara arisan" ucap Marisa yang kali ini tidak mau kalah dengan sang mama.
"Itu lain soal Marisa. Nanti kamu pun akan tahu. kalau seumuran mama akan merasakan yang namanya Pubertas kedua"
"Haih.. Pake pubertas kedua. Itu sih si mama aja yang kegenitan..pubertaslah disalahin. Inget mah umur.. umur.."
"Lah kamu sendiri ingat Marisa.. umur.. umur.. buruan nikah" ucap mama membalikan kata-kata.
"Hadehh..... Ma, nikah itu bukan perkara ketemu laki. lalu main sikat aja bukan. Kita pun harus pake perasaan..ingat ma Pe-ra-sa-aan. Aku gak mau sama Juna titik"
"ada pepatah Jawa mengatakan 'witing tresno jalaran soko kulino artinya cinta tumbuh karena terbiasa"
"kalau aku sih.'Tresno iku mergo ati, ora bakal owah tekane mati" timpal balik Marisa yang kali ini tidak mau kalah. balasnya dengan pepatah Jawa juga.
"Artinya?" tanya mama.
"Cinta ini datang dari hati, tak bakal berubah sampai mati. Aku suka sama orang lain dan Takan terganti ma"
"Tapi... Mama mah tetap mau nya kamu kenalan dulu sama Juna. Ya kamu jalan gitu ngopi dua tiga gelas lah. Dibarengi ngbrol gak ada salahnya kan"
Marisa pun tampak terdiam.. ucapan mama yang tidak ada hentinya membuat Marisa ingin menyandarkan kepalanya.
Lalu Marisa pun membuka kaca mobil dengan hembusan angin yang berhasil sedikit menyejukkan pikirannya kala itu. Dan soal mama yang bicara terus, Marisa tampak tak menghiraukan.
"Asal kamu tahu Marisa, mama dan papa gak bakal tenang ngelpasin kamu. Kalau kamu belum menikah"
"Mama itu sayang sama kamu. Jadi mama begini"
Marisa tampak tak menjawab.
"Marisa... Marisa.. Marisa..." Panggil sang mama.
Dan saat di cek ternyata Marisa sudah tertidur. Hembusan angin mampu membuat Marisa tertidur kala itu.
"Ya ampun ini anak. Emaknyanya ngomong malah ditinggal tidur"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
ZaZa
laknutnya kayak gue....marisa" 🤣🤣🤣
berilah emak gue kesabaran yg melimpah ruah😁😁😁
2021-12-03
1
IG: Saya_Muchu
Semangat thor, sudah aku klik favorit, mari saling support, salam save yalisa
2021-11-19
1
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт
Laknad ni perawan..😌
2021-11-17
0