Saat disekolah Marisa memang tak lagi terlihat senyum seperti dulu. Keceriaan seakan sirna begitu pula dengan cinta nya. Dirinya tak pernah menyangka jika cinta membuat dirinya seakan kehilangan arah. Jika bisa memilih.. lebih baik Marisa memilih untuk tidak mencintai daripada harus begini.
Rasa cinta itu selalu ada dan seolah datang bak waktu berjalan..
*****
Treeeeeeeettttttt suara bel berbunyi.
Waktu sudah menunjukan pukul 13.00 siang. Itu saatnya pulang sekolah..
Terlihat Marisa yang berjalan sendiri. Dan sedikit merasa bosan.. ya bosan dan sepi kata itu yang suka ia utarakan dalam hatinya.
Karena kesepian dan bosan itu ...
Dan Marisa pun memutuskan untuk ke mall yang paling dekat dengan sekolah. sekedar Hank out atau berburu baju kesukaannya. Sebagai anak satu-satunya dikeluarga. Marisa diperlakukan bak princess. Ia diperbolehkan beli apa saja yang ia inginkan. Mulai dari baju, gadget serta apapun itu yang ia butuhkan...
Memang Marisa sudah Kehilangan sosok yang berarti dalam hidupnya. Namun bukan berarti Marisa kehilangan teman yang lain. Masih ada teman sebangku Marisa yang setia menemani. Walau pun tidak sedekat Gery dan Rian. Namun cukup untuk menghibur hatinya saat ini.
"Tumben lu ngajak gue ke mall" ucap Selfi senang karena kali ini diajak ke mall oleh Marisa.
"Emang nya lu mau gue ajak kemana? Posyandu?!?"
"Ya gak posyandu juga. Tumben aja gitu"
"Ya, gue kalau sendirian bete gue ke mall. kalau ada temennya kan enak ada yang bantuin gue bawa barang belanjaan"
"Ah sialan lu" ucap Selfi.
"Heheheh"
"Mau diajak ke mall mana nih?"
"Yang paling mudah dijangkau mata dan pastinya lu suka"
"Yakin tempatnya enak"
"Enak kok buat nongki"
"Sip lah kalau gitu'
Setelah beberapa menit kemudian.. Tak lama mereka pun sampai..
Marisa pun berkeliling mengitari mall itu. Dan melihat-lihat apa yang ia suka. Mulai dari toko pakaian hingga toko aksesoris wanita.
Namun langkah Marisa terhenti saat di toko parfum. Lalu Marisa pun mampir kedalam toko itu.
"Bentar kita mampir dulu kesini" ucap Marisa pada selfi.
Selfi pun mengikuti Marisa..
Dan Marisa mencari-cari parfum. Entah mengapa ia ingin mencari parfum yang sama persis dengan milik Rian. Matanya pun memandang ke segala arah. Ia ciumi satu persatu minyak wangi pria didalam toko itu. Ia mencari sesuatu yang penting baginya.
Dan ya..
Setelah beberapa ia cium satu persatu.. Ia pun Berhasil menemukan. Satu parfum yang wanginya sangat khas Rian.
Dengan memejamkan matanya Marisa meresapi wangi yang sangat ia kenali itu.
Saat aroma itu itu ia hirup. Seolah Rian hadir di dekatnya. Wangi parfum itu seolah mewakili perasannya dan keberadaan Rian yang seolah berada diDekat nya.
Rian gak tahu kenapa wangi ini... Gue pengen banget ketemu lu sekali aja Rian.. sekali aja.. benak Marisa.
Di ibaratkan..
Dari wangi turun ke hati..
Ah, filosofi macam apa yang Marina buat ini..
Selfi teman Marisa itu pun terheran-heran melihat Marisa yang tersenyum sendiri. Mungkin dipikirnya Marisa sudah tidak waras senyum sendiri.
"Marisa, Marisa woy. Senyum sendiri gila lu ya" tanya Selfi heran.
Lalu Marisa pun tersadarkan. "Parfum ini wanginya.. beeeuuuuh.. mengingat kan gue pada seseorang yang gue cinta sel. Lu cium dong parfum ini.." ucap Marisa memberikan parfum itu kepada selfi.
Selfi pun tampak mengendus endus..
"mirip parfum siapa ya" ucap Selfi berfikir.
"Mirip siapa hayo?"
"Parfum ini mirip parfum bokap gue" ucap Selfy.
"Ah sembarangan lu.. bukan!! ini parfum. Yang biasa Rian pakai!!"
"Tapi Kalau lu semprat semprot jebrat jebrot parfum ini seriusan yang gue ingat malahan bokap gue. Lu suka sama bokap gue"
"Halah gak mungkin.. Secara gue gak kenal bokap lu.. Ngadi-ngadi lu ah"
Marisa pun tampak terus saja mencium aroma minyak wangi itu. Ia tidak peduli dengan ucapan selfi. Yang bilang mirip parfum bokapnya.
Lalu Marisa tidak tanggung tanggung. Marisa langsung membeli selusin minyak wangi itu. Ia tidak peduli dengan ucapan selfi yang bilang bahwa itu mirip parfum bokapnya. Semua yang berhubungan atau mirip dengan rian. Pasti Marisa akan membelinya..
Kalau ada yang jual photocard Rian di online pun. Sudah pasti Marisa akan memborongnya. (Hayoo siapa yang suka beli PC) hehehe
"Ini lu beli selusin buat apa? Eh waras waras woy. Sayang tuh duit. Mending buat sedekah" ucap Selfi.
"Ucapan lu bener mending buat sedekah. Tapi kalau pun gue sedekah. gue juga gak akan bilang-bilang elu kali. Cukup malaikat aja yang catat amal perbuatan gue. Paham??"
"Lu beli minyak wangi sebanyak itu buat apa?" Tanya selfi lagi.
"Ini wanginya khas Rian banget" ucap Marisa tersenyum.
"Jangan bilang lu suka sama dia" selfy tampak curiga
"Iya!!! Suka banget" ucap Marisa pede.
"Ah seriusan lu" ucap Selfi penasaran.
Marisa pun tampak mengangguk.
"Lu suka sama dia, ya ampun!!"
"Hmm.. Kalau gue disuruh milih 10 oppa Korea dibanding 1 Rian. Gue akan lebih milih Rian sel.." ucap Marisa lagi
"Tapi kan Rian sudah gak satu sekolahan lagi sama kita"
"Hemm..." Marisa menghela napasnya.. "Itu dia yang bikin gue galau Sel"
"Terus lu tau kabarnya gimana?"
"Gak tahu sama sekali"
"Terus?? Gimana dong?"
" Gue juga gak tahu. Gue udah usaha banget lupain dia..namun susah sel. Perasaan gue digantung dengan sesuatu yang salah. Dia pergi sebelum dia tahu kalau gua sayang banget sama dia"
"Ooouuuccchhh gitu... Cup cup cup" Ucap Selfi dengan suara manjahnya. "Sabar ya"
"Gue akan sabar"
"Terus kalau ternyata lu ketemu Rian dah meninggoy gimana?"
Marisa pun tampak menghela napasnya lagi.
"Gue gak peduli. Satu hal yang dia harus tahu. Gue harus ketemu, dalam keadaan dia seperti apapun dan bagaimanapun. Gue gak peduli pokoknya gue harus ketemu"
"Lu gak takut gila. Gue ngeri lihat lu kaya gini"
"Gue akan lebih gila lagi. Kalau gue gak bisa ketemu Rian sel.. lu tahu gak cinta itu buta. Cinta itu tidak peduli seberapa jauhnya. Dan bagaimana pun"
"Dan lu tahu gak.. cerita nabi Adam dan hawa. Mereka dipisahkan sejauh apapun dia namun tetep ketemu kan"
"Tapi lu yakin kalau Rian itu Adam buat lu. Kalau ternyata Rian bukan jodoh lu bagaimana?"
"Jodoh gak ada yang tahu sel. Gue selalu berharap jodoh gue adalah Rian"
"Haduh berat omongan lu Marisa. Apalagi ada kisah nabi Adam segala. Tapi okelah, Kalau lu aja bisa berharap. Gue pun mau mengharapkan juga ah.. coy Siwon semoga jadi jodoh gue"
"Berat sel kalau yang itu"
"Loh kenapa?"
"Kayanya Siwon juga bakal mati"
"Mati kenapa?"
"Jantungan pas dia tahu ternyata jodohnya elu"
"Ah sialan lu. Gue gini gini mirip song Hye kyo"
"Ya kali??"
"Kenapa??"
"Lu lebih mirip sunggokonng"
"Anjim. Lu sendiri patkay"
"Dasar lu monokurobo"
"Sama aja itu mah sama-sama ibab"
"Yaudah lah lu peliharaan Dora si but kalau gitu"
"Ah gak beres lu itu kan mangki"
"Sama lu juga Sarimin"
"Au ah gelap.."
"Tau ah.. amat"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
ZaZa
oppa Wiwi aja dah gua...🤣🤣🤣
2021-12-03
1
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт
yang receh itu yang paling gua suka.
Gua jodohin sama Tara aja lah Marimar..🤣
2021-11-15
1
Machan
yaelah saling ejek kek and the geng tim sengklek gue tuh. hhaaaaa
2021-11-06
1