Tamparan keras Marisa itu pun dilayangkan kepada seorang pria kurang ajar bernama Revan. Bagaimana tidak, tangan itu bisa-bisanya melakukan perbuatan cela. Main cemplang cemplung saja, kedalam onderdil berharga milik Marisa. Marisa pun tampak kesal dan memerah wajahnya. Sementara temannya Revan hanya tampak tersenyum menikmati hiburan didepan mata.
Namun saat itu Revan bukannya berpikir pakai otaknya, malah marah atas perlakuan Marisa menampar dirinya. Seolah tak terima atas perlakuan Marisa. Revan pun tampak ingin membalas perbuatan Marisa itu.
"Beraninya ya, lu tampar gue!!!" Ucap Revan kesal. Dan langsung berusaha membalas Marisa dengan pukulannya.
Marisa pun yang sudah dibekali ilmu bela diri itu pun. Tampak berhasil menghindari pukulan Revan. Dengan menghindar dari pukulan yang secara tiba-tiba itu.
Set .
Set
Set
Dan Marisa pun langsung memegang tangan Revan. Marisa tidak menyangka bila Revan berani juga dia membalas Marisa dengan pukulan lagi.
Tapi beruntung Marisa dapat melawan.
Dengan cepat Marisa tampak memegang dan memplintir tangan Revan. Dan menendang kaki Revan. Revan pun tampak tersungkur.
Dan saat Revan tersungkur Marisa tampak tak melepaskan tangan Revan. Dan Revan tampak kesakitan karena Marisa berhasil melintir tangannya lagi.
"Enak aja lu ya.. abis kurang ajar malah mau pukul gue..nih lu rasain" ucap Marisa.
Saat itu juga tampak teman-teman Revan. Kaget melihat Revan yang tak mampu berkutik.
Dan bukan menolong Revan. Justru semakin menertawakan Revan yang kalah dengan seorang wanita.
"Marisa lepasin tangan gue, gue sakit nih" ucap Revan.
Marisa pun hanya tampak memandang tajam Revan, tanpa melepaskan.
"Gila bener, masa kalah Bro sama perempuan. Hahhaha !!!" Sahut teman Revan.
"Sialan lu. Bukan tolongin gue malah ketawain gue" timpal Revan kesal pada teman-teman nya.
"Ya, masa sama perempuan aja lu kalah sih" sahut temannya Revan.
"Please Mar lepasin gue" pinta Revan lagi.
"Gue bakal lepasin lu, tapi lu harus pergi dari hadapan gue. Dan gue gak mau lihat muka lu lagi"
"Iya"
"Janji" ucap Marisa penuh penekanan.
"Iya Komar"
"Nama gue bukan Komar yang bener!!"
"Iya Marisa yang cakep, boto, yang imut.. gue janji"
"Bagus!! awas lu ya boong"
"Kaga bakal bohong gua"
Marisa pun tampak melepaskan.
Setelah Marisa melepaskan tangan Revan, tampak Revan memegangi tangannya kesakitan.
"Kali ini gue masih kasih ampun, kalau sekali lagi lu kurang ajar. Jangan harap lu bisa lepas dari gue" ancam Marisa dengan tatapan tajam.
"Iya dah kali ini lu yang menang. Tapi lain kali belum tentu. Dah lah Kita cabut ajah" ucap Revan langsung menaiki motornya.
Tampak temen-temen Revan juga mau cus pergi..
"Yaudah gue pulang lah. Tapi lu jangan lupa ya Mar?" Ucap Revan lagi.
"Lupa Apa??" ucap Marisa sinis.
"Isi ulang terus susu lu, biar tambah gede!!" ucap Revan langsung tancap gas pergi sambil tertawa.
"Ahhh anjrit!!!" teriak Marisa kesal. Revan pun kabur setelah bicara tak senonoh itu pada Marisa.
Kurang Asem itu laki, bener-benar itu orang ngeselin benak Marisa kesal.
.
.
.
Setelah itu Marisa pun pulang dengan raut wajah kesalnya. Menaiki motor menyusuri kembali jalanan ibu kota. Namun entah mengapa perutnya kali ini terasa lapar dan memutuskan untuk berhenti sejenak di warung bakso.
Marisa pun duduk dan memesan bakso.
ya meskipun Marisa lahir dari kalangan berada. namun Marisa tidak pernah gengsi untuk makan dipinggir jalan.
"Bang, bakso ya" ucap Marisa. memesan bakso.
"Iyalah neng jualan bakso. Emangnya dikira jualan apa"
"Yaudah beli"
"Iyalah neng masa minta"
"Yaudah lah satu"
"Saya tahu satu, kan neng datangnya sendiri bukan ber dua"
"Bang baksonya jangan pakai urat ya, saya gak suka"
"Bakso uratnya juga abis neng gak bakal saya kasih"
Anjrit nih tukang bakso belom pernah dicium sendal kali ya benak Marisa kesal.
Marisa pun akhirnya memutuskan diam daripada berantem lagi. Apalagi sama tukang bakso yang satu ini. kayanya bukan baksonya yang harus pakai urat. tapi ngomong tukang bakso yang satu ini harus pakai urat. untungnya nih urat lagi abis.
"Neng, baksonya mau pakai mie gak" tanya tukang bakso.
Marisa terdiam.. Marisa tidak mau lagi berurusan Ama tukang bakso ngeselin yang satu ini.
"Ditanya kok malah diam" ucap abangnya lagi.
"Pakai!" jawab Marisa dengan nada kesal.
"Judes amat sih jadi perempuan.. ditanya, Jawabannya mukanya ditekuk gitu"
Marisa pun tampak menghela napasnya kasar. Dia mimpi apa semalem hingga bertemu tukang bakso yang ngeselin juga kali ini, seperti Revan.
"Bang Abang cocok deh" ucap Marisa.
"Cocok apa neng?"
"Jadi admin lambe turah, julid banget sih"
"Julit itu bukan nya yang bola matanya naik keatas ya"
"Itu juling bang"
si Abang pun sejenak tertawa..
namun si Abang terlihat seperti memperlambat gerakannya. entah apa yang merasuki si tukang bakso ini.
"cepet bang, jangan becanda Mulu. dunia ini terlalu serius untuk diajak bercanda" Marisa tampak kesal.
"Iya neng iya. kalau laper galak ya neng"
"Jangan kan laper. kenyang aja saya galak bang"
"Keliatan kok neng, galak banget"
"Keliatan dari mana coba??"
"Tuh mukanya mirip cihua Hua"
"Cihua Hua mah imut bang"
tiba-tiba...
"Awas ada perempuan galak" sahut seseorang di belakang. pas di cek ternyata Juna.
"Ah elu jun. gue pikir??" ucap Marisa.
"Pikir apa?"
"Jin.."
"Sialan lu. masa jin keren kaya gue.. btw, beli bakso"
"Iya satu, bukan dua. jadi lu jangan minta"
"Iya gue gak minta, buat lu sekalian sama abangnya"
"Males banget!"
****
Tar lagi ya Genk..
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
nyicil tipis2 ya Kak. feedback ya😘😘
2021-12-12
0
ZaZa
biasanya gue yg rese ama tukang bakso...ini tukang baksonya rese bener...berasa pengen nampol...
2021-12-03
1
Machan
si revan pengen susu cap ibu kebo kali. minta di isi ulang biar gede.
bang, bakso ya
bukan neng, saya orang bukan bakso🤣🤣
2021-11-30
1