10 tahun kemudian...

10 tahun kemudian..........

.

.

.

.

.

Langit tampak membiru, matahari pun menunjukan cahayanya. Matahari pagi akan tetap sama. Dimana pun kita melangkah. Entah dijakarta atau dibulan sekalipun. Pagi tetap akan menjadi pagi. Siang akan tetap menjadi siang semua akan tetaplah sama..

Yang berbeda hanyalah perasaan manusia. Yang memiliki rasa berbeda-beda. Begitu pun dengan perasaan Marisa.. yang tetap stay pada kesetiaan yang tak berujung.

Ya, usia Marisa kini sudah menginjak 26 tahun. Namun tak ada satupun pria yang mampu merebut hatinya selain Rian. Rian pergi bak hilang ditelan bumi. Atau bumi yang tak sanggup lagi menerima Rian untuk tinggal dibumi..

Ah entalah.. tapi Rian adalah nomer satu bagi Marisa. Meskipun dia entah dimana? Oh pujaanku engkau ada dimana?(jadi pengen nyanyi lagunya Mulan)

Tepat dipagi hari terlihat Marisa yang sudah bangun dari tempat tidurnya. Mengambil segelas susu dikulkas dan langsung meminumnya. Ya itu kebiasaan Marisa. Kulkas adalah bagian dari hidupnya. Semua makanan kesukaannya sudah pasti ia akan menaruhnya dikulkas. Begitu pun seperti cintanya yang sudah sedingin kulkas. Tak lagi hangat dan semakin hari semakin membeku.

Lalu Marisa berjalan menuju belakang rumahnya. Disana ada taman yang dihiasi rumput hias yang sedap dipandang mata. Dan bunga-bunga yang bermekaran. Marisa menyukai bunga. Karena bunga itu identik dari simbol seorang wanita. Dan wanita suka akan keindahan.

Dan setelah itu Marisa pun berolahraga. Dan hampir semua olahraga Marisa sukai. Karena dibalik tubuh yang sehat ada jiwa yang kuat.

Namun akhir-akhir ini Marisa sedang menekuni olahraga bela diri. Karena bagi Marisa wanita itu bukan cuma cantik. Tapi juga harus mampu menjaga diri sendiri dari segala apapun itu. Apalagi bicara soal kehormatan. Marisa berusaha selalu menjaganya.

Terlihat Marisa yang sedang latihan sikap kuda-kuda yang sudah ia pelajari baru-baru ini. Banyak jurus yang masih harus ia pelajari memang. Karena untuk urusan taekwondo Marisa terbilang baru. Kalau dibilang susah ya susah. Namun Marisa tidak mau menyerah.

Dan Tiba-tiba sang mama menghampiri putri semata wayang nya itu. Yang sedang asik mengasah kemampuannya dibidang seni beladiri .

Mama terlihat Berlenggak lenggok jalannya seperti di catwalk. Dengan baju yang terkesan mewah. Dengan riasan tebal dan tas brandednya itu. Si mama tampak menghampiri Marisa.

"Marisa, kamu ikut temani mama arisan" teriak mama menghampiri Marisa. Tidak peduli Marisa mau sesibuk apapun. Si nyonya besar ini tak mau bila ditolak keinginannya.

"Apa??? Arisan lagi. Bener-bener ini mama. Baru kemarin arisan sekarang arisan lagi" keluh Marisa.

"Kamu itu ya banyak protes aja"

"Hadeh ma.. ikut acara yang berbobot ma. Belajar tentang agama gitu ma. Acara pengajian atau tausiyah gitu kek. Jangan arisan mulu"

"Itu udah ada scedulnya Marisa" ucap mama sambil kipas-kipas ditanganya. Padahal suasana saat itu tidak panas.

"Ikh Kapan, mama ikut tausiah??"tanya Marisa heran.

"itu pas Bulan puasa"

"Ya Allah mama.. masa pas bulan puasa doang. Lagi juga, Kapan aku liat, gak pernah lihat tuh pas bulan puasa jugak"

"Di Tv kan suka ada tuh kultum. Kuliah tujuh menit. Mama sering nonton"

"Hadeh mama. Gak sekalian aja ikut pesantren kilat disekolah"

"Kamu ini sok nasihatin mama. Kamu sendiri ngaca Marisa. Kamu aja belum tentu baik.. udah buruan temani mama"

"Hadeh ini mama. yaudah tungguin aku ganti baju dulu"

"Yaudah jangan lama-lama"

Lalu Marisa pun tampak ogah sebenarnya mengikuti keinginan mamanya. Namun sudah lah ikutin aja apa maunya. Paling sampai sana Marisa jadi tukang Poto emak-emak rempong. Yang setiap kali acara drescode bajunya pasti akan sama. Kuning-kuning semua. Hijau-hijau semua. Dan kali ini mama terlihat percaya diri dengan baju motif polkadot. Mudah -mudahan besok si mama gak paka baju badut. Ya...

Marisa memang saat ini pengangguran. Sebenernya sih bukan pengangguran juga. Jadi sebenarnya Marisa menganggur pun, pundi pundi rupiah akan tetap ada dari sang ayah. Sang ayah memiliki bisinis di bidang perhotelan. Jadi sudah dipastikan harta dari bisnis ayahnya pasti akan jatuh ke tangan Marisa.

Sesampainya di sebuah restaurant...

Benar saja, terlihat teman-teman dari mama Marisa yang sudah menunggu. Marisa pun hanya tersenyum kecil sesampainya di sana.

"Ya Allah jeng, maaf nungguin biasalah sibuk"

"Sibuk apa jeng"

"Ya... Biasalah. Perawatan sana sini"

"Eh tau gak sih jeng"

"......"

Karena mama sedang asyik. Lalu Marisa mencari meja lain untuk menghindari kerumunan emak-emak bawel itu. Karena pusing mendengar mak-mak rempong yang ketawanya ampun-ampun kalau saling bertemu. Apalagi kalau ditambah ghibah. Pasti ramenya minta ampun.

Marisa pun sengaja membawa laptop untuk menghilangkan kejenuhan saat menemani sang mama arisan.

Beberapa selang kemudian...

Tiba-tiba..

"Marisa potoin mama dong" teriakan mama.

"Iya dong Marisa" ucap temen-temennya mama.

Hadeh..

Marisa pun tampak berdiri dan menghampiri mereka.

"Iya oke baiklah ibu-ibu senyum ya" ucap Marisa pasrah. "Iya siap-siap ya ibu. Kalau saya bilang cis cis ya"

"Cissss"

Cekrek...

"Eh Marisa jangan cuma Poto dong. Tapi Boomerang dong sekalian" ucap temennya mama.

Ya ampun ini ibu-ibu tahu-tahuan Boomerang segala lagi benak Marisa.

"Oke oke... Apalagi adalagi gak" ucap Marisa meladeni si emak rempong itu.

Ah selama acara berlangsung Marisa pun berhasil jadi tukang Poto para ibu-ibu.

Beberapa selang kemudian...

Acara pun tampak selesai. Satu persatu mereka pulang. Namun terlihat mama yang tidak mau buru-buru pulang.

"Ma, pulang nyok. Acara udah selesai kita pulang Napa sih. Mama mau ngapain lama-lama disini" keluh Marisa.

"Kenalin dulu teman mama.. namanya Tante Ami.. kita jangan pulang dulu ya"

Lalu Marisa pun duduk dihadapan sang mama dan Tante Ami. Sementara yang lain sudah tampak pulang.

Hadeh nih emak-emak emang bisa banget bikin anaknya repot benak Marisa.

Dan....

Tiba-tiba sesosok pria muda datang. Dan Marisa tampak tak mengenalinya. Ia terlihat tampan namun terlihat dingin juga. Seketika Marisa pun memandangnya. Namun Marisa tidak mau lama-lama takut pria muda itu kegeeran.

"Nah kenalin ini ponakan tante namanya Juna" ucap Tante Ami.

"Oh, saya kira supirnya Tante Ami" ucap Marisa yang ceplas ceplos.

Dengan cepat mama pun mencubit pinggang Marisa karena ngomong tanpa filter.

"Aww... Mama!!!" Marisa kesal.

"Kamu..??! Jangan ngomong sembarangan" Mama melotot.

Tante Amy pun tampak tersenyum.

"Heheh gak apa-apa. Marisa pasti hanya becanda" ucap Tante Ami.

"Kenalin Marisa ini Juna. Dan Juna ini Marisa", ucap Tante Ami lagi.

Juna pun hanya tampak melipat tangannya di dada sambil memandang Marisa tajam.

"Jadi sebenarnya.. kalian dikumpulkan kesini. Kita rencana ingin menjodohkan kalian berdua" ucap mama.

"APA!!!!" Ucap Marisa dan Juna bersamaan.

"Ma, Marisa gak mau" ucap Marisa.

"Kamu kenalan aja dulu. Kalau kenalan dulu gak jadi masalah kan" ucap Mama.

"Oh my God" ucap Marisa heran.

"Lihat-lihat dulu. Saling sapa. Kalau gak mau juga gak apa-apa..ini kan hanya rekomendasi dari mama siapa tahu kalian berminat" ucap mama.

"Ma, ini perihal jodoh bukan mau beli barang. Masa lihat-lihat" Marisa kesal.

"Ya gak apa-apalah punya mata kan buat lihat. Emang kamu kira buat apaan!!! pajangan!!.. ah sudah lah Mama mau ketoilet dulu" ucap mama.

"Ma jangan tinggalin Marisa"

"Sebentar doang"

Aduh si mama apa-apaan ini. Abis jodohin orang dia main kabur. Emang di pikir ini jaman Siti Nurbaya. Gak boleh lihat laki dikit, gue main dijodohin aja benak Marisa ngedumel.

"Oh iya saya juga lupa tadi belum solat Zuhur. Solat Zuhur dulu ya. Kalian berdua ngobrol-ngbrol aja dulu" ucap Tante Ami pergi.

Lahh .. ini ngapa Tante Ami pake pergi segala. Benak Marisa lagi.

Dan kini..

Hanya Marisa dan Juna saja bedua.

Marisa pun tampak membuang wajahnya. Dan Juna pun tampak sama.

"Eh gue gak mau ya dijodohin sama lu. Lu jangan ge-er" ucap Marisa.

"Emang nya lu pikir gue mau. Gue juga gak mau kali" ucap Juna.

"Yaudah" ucap Marisa kesal.

"Yaudah!!!"timpal balik Juna.

Selama itu juga Juna dan Marisa tampak tak mau mengbrol sama sekali. Mereka tampak diam dan membuang pandangannya.

Memang pertemuan Marisa dengan Juna. Itu hanya sebatas saling kenal dulu. dan mama juga Tante Ami tahu mereka bukan tipikal orang yang mudah jatuh cinta. namun tidak salah bila saling kenal.

Untuk selanjutnya??

Nanti dulu ya ...(karena saya pegel nulis heheh) hayati lelah😅

Terpopuler

Comments

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

hadir kk salam dari my husband is my Secret lover

2021-12-10

1

ZaZa

ZaZa

Juna....🤔🤔🤔

2021-12-03

1

Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт

Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт

Jadi nama lu Aini Marisa?🤣
Besok2 selain nama laki lu, geret nama buyut lu juga ye, Ay😂

2021-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Marisa Angeline
2 Cinta dan Coklat..
3 Pesta Kembang Api
4 Tanpa Pesan Dan Kesan
5 Cinta Terlewatkan
6 Relung Hati Terdalam
7 Adam dan Hawa
8 10 tahun kemudian...
9 Witing tresno jalaran soko kulino
10 Valentino Rosy
11 Ada Uang Abang Sayang
12 Mencintaimu dengan cara ku
13 Di Dalam Jiwa...
14 Marisa? apalagi?
15 Siap ka situ
16 Calon mantu???
17 Rese....
18 Bakso urat belinya pakai urat
19 Otw Bandung
20 Ulah ceurik..
21 Memeluk Bulan
22 Kejutan dan kenyataan..
23 Pertemuan
24 Aku bukan Debt collector
25 Falling in love with you?~
26 Antara kamu, aku dan dia
27 Jungkir balik aku mencintaimu..
28 Bak kertas terbakar lalu hancur
29 Filosofi
30 Diambang kesedihan
31 Baiklah
32 Bon Appetit
33 Pria Pilihan
34 Lingerie di Pagi hari
35 Dibalik semua itu
36 Gerry POV (Paham kan)
37 Bunga
38 Hukuman? mencintaimu?
39 Menjadi istri bukan ajang pencarian bakat
40 Curigaaahhh
41 Kesempatan
42 Hemmzz
43 Eeeeeaaaaakkkkkk
44 Pejuang Cinta
45 Pertemuan Pertempuran
46 Ke Club Yuk
47 Hadeh...
48 Hilangnya Kaki Cinderella
49 Es Jeruk seger nih
50 Mar,
51 Lusi,
52 "Aku ijin padamu, untuk menikah lagi"
53 Kemarahan Juna
54 Istri Pengadu
55 Pusing Jadinya
56 Menjadi Pemisah
57 Cinta
58 Moder Restart Cinta
59 Obat nyamuk
60 Terpaksa Up (Mengembalikan semuanya)
61 Cemburu
62 Ada yang mengganjal
63 Mulai Terungkap
64 Wanita Bukan Barang
65 Bukti
66 Will you marry me?
67 Sakitnya Tuh Disini
68 Kenyataan Pahit
69 Pria Jahat
70 Keponakan Renata
71 Kamu Harus Bertanggung Jawab
72 Semua Seolah Terbalik
73 Setelah Itu
74 Ma, Lusi Tidak Bisa
75 Rasa Iba
76 Akhirnya, kerumah Gery
77 Kamu Buang Semua
78 Mama Minta Maaf
79 99 Persen Cinta
80 Pilihannya Hanya Dua
81 Meloby Pak David
82 Rencana David
83 Gara-gara hadiah
84 Hmmmmppppp
85 Dasar Lemah
86 Saya serius dan setuju
87 Perkara lamar melamar
88 Yaudah iya, jangan ngambek
89 Masih kurang
90 Cinta tanpa syarat
91 Saya merestui
92 Gavino dan Marisa
93 Mungkinkah ini cinta
94 Cinta sudah terlewatkan
95 Mampukah kamu mengembalikan itu
96 Hanya Teman Tidur
97 Gue lebih baik
98 Sudah tak peduli
99 Masalah Keuangan
100 Hmmppp Ayah
101 Jadi Model
102 Mengembalikan Tanisa
103 Kepedihan hati Tanisa
104 Malam panjang Tanisa
105 Meratapi diri sendiri
106 Ulang tahun yang menyedihkan
107 Ikutlah dengan ku
108 Jagalah dia
109 Tentang bunga dan perasaan
110 Gadaikan cinta
111 Kamu miliku selamanya
112 Saat kau tak ada
113 Tertunduk menyesal
114 Pernikahan Juna dan Marisa
115 Marisa belajar bermain cinta. Tanisa belajar melupakan cinta.
116 Makan bareng
117 Hadiah
118 Remed
119 Tanisa aku merindukan mu
120 Tanisa (Batin Gavino)
121 Pertemuan itu
122 Pergi kemana?
123 Cek Recek
124 Tak sengaja bertemu
125 Disaat itu
126 Dicabutnya fasilitas
127 Ketegaran hati yang tak membuat bahagia.
128 Perjanjian itu
129 Garis hidup
130 Beli hantaran untuk Liana
131 Lanjutan
132 Air mata
133 Kekasih Ayahku
134 Tidur di tempat sang pemilik apartement
135 Tertunduk
136 Sementara itu Lusi?
137 Kerumah Deon
138 Serangan balik
139 ungkapan perasaan
140 Jus sirsak, ada?
141 Keputusan
142 Kelakuan
143 Ya ampun ma
144 Gak apa-apa ambilah
145 Anak haram?
146 Di saat aku mendengar curahan hati
147 Saat itu
148 Kembalikan dia padaku
149 Jangan pernah pergi
150 Aku tidak tahu
151 Debaran cinta
152 Ke Dokter kandungan
153 Pertemuan yang tak terduga
154 Deon????
155 Terlambat mencintai
156 Aku tidak mau siapapun menyakitimu
157 Tanisa rindu mama
158 Sakit dan perih
159 Jerat Cinta
160 Rian kamu kok gitu
161 Tanisa sakit
162 Tanisa dirumah sakit
163 Andai papa mu seperti mu
164 Aku mencintainya
165 Gavino membawa Tanisa
166 Jangan berikan aku pada siapapun
167 Kemarahan Deon dan ungkapan cinta (Leon)
168 Tanisa miliku bukan milikmu
169 Tanisa aku mencintaimu
170 Dua dokter
171 Aku hanyalah pendosa
172 Nulis undangan
173 Datang ke kantor Rian
174 Bukan yang lain
175 Akhirnya kamu pulang
176 Tidak akan ku serahkan dia untukmu
177 Kamu manis seperti cerme
178 Orang miskin baru
179 Drama makan malam
180 Gigit Jari
181 Ayah jangan bicara seperti itu
182 Rian melamar kerja
183 Sabar sabar
184 Good Idea
185 Kehilangan karismatik
186 Aku ijinkan
187 Aku berhenti
188 Aku lakukan ini, karena aku mencintaimu
189 Sakit dan bahagia beda beda tipis.
190 Aku tahu kamu mencintai ku, hanya saja...
191 Bentuk permintaan maaf
192 Rencana pernikahan
193 Sesuai rencana
194 Seolah tak terjadi apapun
195 Kenapa aku ingin menangis, tapi kenapa?
196 Kembali
197 Jangan buat aku menderita dengan berita burukmu
198 Modal Nekat
199 Menapaki Kota sebrang
200 Serigala berbulu domba
201 Kenapa kamu pergi sendirian
202 Klaim
203 Perjalanan bikin kesal
204 Berusaha melepaskan diri
205 Berusaha melepaskan diri (2)
206 Sedih melihat mu seperti ini
207 Jiwa dan batin mu sedang terguncang
208 Kalau tidak ada aku, kamu sudah jadi apa?
209 Kamu tidak perlu khawatir
210 Lusi aku mencintai mu dalam hati ku
211 Moment indah bagi Gery
212 Ingin jujur tapi sulit
213 Ucapan Ayah menusuk hati
214 Jangan pernah usir aku di hatimu
215 Aku tidak percaya
216 Kita harus tetap bersama
217 Cinta satu malam ku dimalam pertama ku
218 Masih tidak percaya
219 Hutang pinjam
220 Yaudah besok lagi
221 Rian kesal
222 Kabar duka
223 Semua serasa campur aduk
224 Masih belum percaya
225 Terimakasih kamu sudah menemani
226 Ayah siap membela mu nak
227 Gery akhirnya bisa menerima Liana
228 Kehilangan
229 Liana kau tak setia
230 Masih di Bandung
231 Kamu harus kuat, kuatkan mama juga ya nak
232 Sampai kan rindu dalam doaku
233 Apa???
234 Kamu tidak perlu berkorban perasaan mu untukku
235 Kiriman bunga
236 Kedatangan
237 Menemui Renata
238 Baiklah dua Minggu lagi
239 Tapi yang seperti ini hanya satu
240 Lebih dalam
241 Bertemu Gery lagi
242 Kamu harus kuat
243 Perhatian
244 Segera lunasi hutangmu
245 Akhirnya memutuskan untuk tetap pisah
246 Image buruk
247 Dibawa pergi
248 Bintang di langit
249 Demian ke luar negri
250 Makanan
251 Pembantu di rumah ini?
252 Kepulangan Demian
253 Perasaan bersalah
254 Hal hina?
255 Sikapnya berubah
256 Tinggalkan aku sendiri
257 Kedatangan Ayah dari Demian
258 Lusi dibawa pergi
259 Merindukan Fabio
260 Aku pergi
261 Aku ingin segera menikahi mu
262 Aku mencintai mu bukan gombal
263 Nikah dipercepat
264 Mengalah
265 Demian datang
266 Aku ternyata masih trauma
267 Hal biasa serasa istimewa
268 Sarapan nasi goreng
269 Apa benar cinta
270 Liana mabuk
271 Makan malam
272 Makan malam - 2
273 Begini rasanya menjadi yang kedua
274 Malam harinya
275 Menyesal setelah itu
276 Jatuh
277 24 milyar?
278 Aku menyerah
279 Kita berpisah
280 Liana sudah sadar
281 Sebulan kemudian
282 Tengah hutan
283 Tenanglah dulu
284 Kabar pahit
285 Kedatangan David dan Selly
286 Kedatangan Liana tiba-tiba
287 Serangan untuk Demian
288 Kedatangan Lisa
289 Pengakuan Gery
290 Kabar terbaru di tv
291 Bersama Ibu
292 Panggilan interview
293 Wawancara kerja
294 Hari pertama
295 Keputusan Pak Hilman
296 Teman makan malam
297 Ya pah Sarah setuju
298 Bentuk perhatian
299 Perkara Tas
300 Makan malam yang tak terduga
301 Boomerang bagi dirinya
302 Serangan balik ke kubu lawan
303 Ke rumah sakit
304 Pilihan sulit
305 Mencari Tahu
306 Bertemu kembali
307 Cuma bisa terima
308 Kedatangan dua kubu
309 Saatnya ke salon
310 Kelakuan
311 Tunangan Bapak?
312 Apa aku salah mencintai
313 Bertemu Liana?
314 Saya Diana
315 Kembali Bersama (End)
316 Cuma mau bilang terimakasih (bab pengumuman)
317 ijin promo
318 Promo novel ( kedua)
319 promo novel baru
Episodes

Updated 319 Episodes

1
Marisa Angeline
2
Cinta dan Coklat..
3
Pesta Kembang Api
4
Tanpa Pesan Dan Kesan
5
Cinta Terlewatkan
6
Relung Hati Terdalam
7
Adam dan Hawa
8
10 tahun kemudian...
9
Witing tresno jalaran soko kulino
10
Valentino Rosy
11
Ada Uang Abang Sayang
12
Mencintaimu dengan cara ku
13
Di Dalam Jiwa...
14
Marisa? apalagi?
15
Siap ka situ
16
Calon mantu???
17
Rese....
18
Bakso urat belinya pakai urat
19
Otw Bandung
20
Ulah ceurik..
21
Memeluk Bulan
22
Kejutan dan kenyataan..
23
Pertemuan
24
Aku bukan Debt collector
25
Falling in love with you?~
26
Antara kamu, aku dan dia
27
Jungkir balik aku mencintaimu..
28
Bak kertas terbakar lalu hancur
29
Filosofi
30
Diambang kesedihan
31
Baiklah
32
Bon Appetit
33
Pria Pilihan
34
Lingerie di Pagi hari
35
Dibalik semua itu
36
Gerry POV (Paham kan)
37
Bunga
38
Hukuman? mencintaimu?
39
Menjadi istri bukan ajang pencarian bakat
40
Curigaaahhh
41
Kesempatan
42
Hemmzz
43
Eeeeeaaaaakkkkkk
44
Pejuang Cinta
45
Pertemuan Pertempuran
46
Ke Club Yuk
47
Hadeh...
48
Hilangnya Kaki Cinderella
49
Es Jeruk seger nih
50
Mar,
51
Lusi,
52
"Aku ijin padamu, untuk menikah lagi"
53
Kemarahan Juna
54
Istri Pengadu
55
Pusing Jadinya
56
Menjadi Pemisah
57
Cinta
58
Moder Restart Cinta
59
Obat nyamuk
60
Terpaksa Up (Mengembalikan semuanya)
61
Cemburu
62
Ada yang mengganjal
63
Mulai Terungkap
64
Wanita Bukan Barang
65
Bukti
66
Will you marry me?
67
Sakitnya Tuh Disini
68
Kenyataan Pahit
69
Pria Jahat
70
Keponakan Renata
71
Kamu Harus Bertanggung Jawab
72
Semua Seolah Terbalik
73
Setelah Itu
74
Ma, Lusi Tidak Bisa
75
Rasa Iba
76
Akhirnya, kerumah Gery
77
Kamu Buang Semua
78
Mama Minta Maaf
79
99 Persen Cinta
80
Pilihannya Hanya Dua
81
Meloby Pak David
82
Rencana David
83
Gara-gara hadiah
84
Hmmmmppppp
85
Dasar Lemah
86
Saya serius dan setuju
87
Perkara lamar melamar
88
Yaudah iya, jangan ngambek
89
Masih kurang
90
Cinta tanpa syarat
91
Saya merestui
92
Gavino dan Marisa
93
Mungkinkah ini cinta
94
Cinta sudah terlewatkan
95
Mampukah kamu mengembalikan itu
96
Hanya Teman Tidur
97
Gue lebih baik
98
Sudah tak peduli
99
Masalah Keuangan
100
Hmmppp Ayah
101
Jadi Model
102
Mengembalikan Tanisa
103
Kepedihan hati Tanisa
104
Malam panjang Tanisa
105
Meratapi diri sendiri
106
Ulang tahun yang menyedihkan
107
Ikutlah dengan ku
108
Jagalah dia
109
Tentang bunga dan perasaan
110
Gadaikan cinta
111
Kamu miliku selamanya
112
Saat kau tak ada
113
Tertunduk menyesal
114
Pernikahan Juna dan Marisa
115
Marisa belajar bermain cinta. Tanisa belajar melupakan cinta.
116
Makan bareng
117
Hadiah
118
Remed
119
Tanisa aku merindukan mu
120
Tanisa (Batin Gavino)
121
Pertemuan itu
122
Pergi kemana?
123
Cek Recek
124
Tak sengaja bertemu
125
Disaat itu
126
Dicabutnya fasilitas
127
Ketegaran hati yang tak membuat bahagia.
128
Perjanjian itu
129
Garis hidup
130
Beli hantaran untuk Liana
131
Lanjutan
132
Air mata
133
Kekasih Ayahku
134
Tidur di tempat sang pemilik apartement
135
Tertunduk
136
Sementara itu Lusi?
137
Kerumah Deon
138
Serangan balik
139
ungkapan perasaan
140
Jus sirsak, ada?
141
Keputusan
142
Kelakuan
143
Ya ampun ma
144
Gak apa-apa ambilah
145
Anak haram?
146
Di saat aku mendengar curahan hati
147
Saat itu
148
Kembalikan dia padaku
149
Jangan pernah pergi
150
Aku tidak tahu
151
Debaran cinta
152
Ke Dokter kandungan
153
Pertemuan yang tak terduga
154
Deon????
155
Terlambat mencintai
156
Aku tidak mau siapapun menyakitimu
157
Tanisa rindu mama
158
Sakit dan perih
159
Jerat Cinta
160
Rian kamu kok gitu
161
Tanisa sakit
162
Tanisa dirumah sakit
163
Andai papa mu seperti mu
164
Aku mencintainya
165
Gavino membawa Tanisa
166
Jangan berikan aku pada siapapun
167
Kemarahan Deon dan ungkapan cinta (Leon)
168
Tanisa miliku bukan milikmu
169
Tanisa aku mencintaimu
170
Dua dokter
171
Aku hanyalah pendosa
172
Nulis undangan
173
Datang ke kantor Rian
174
Bukan yang lain
175
Akhirnya kamu pulang
176
Tidak akan ku serahkan dia untukmu
177
Kamu manis seperti cerme
178
Orang miskin baru
179
Drama makan malam
180
Gigit Jari
181
Ayah jangan bicara seperti itu
182
Rian melamar kerja
183
Sabar sabar
184
Good Idea
185
Kehilangan karismatik
186
Aku ijinkan
187
Aku berhenti
188
Aku lakukan ini, karena aku mencintaimu
189
Sakit dan bahagia beda beda tipis.
190
Aku tahu kamu mencintai ku, hanya saja...
191
Bentuk permintaan maaf
192
Rencana pernikahan
193
Sesuai rencana
194
Seolah tak terjadi apapun
195
Kenapa aku ingin menangis, tapi kenapa?
196
Kembali
197
Jangan buat aku menderita dengan berita burukmu
198
Modal Nekat
199
Menapaki Kota sebrang
200
Serigala berbulu domba
201
Kenapa kamu pergi sendirian
202
Klaim
203
Perjalanan bikin kesal
204
Berusaha melepaskan diri
205
Berusaha melepaskan diri (2)
206
Sedih melihat mu seperti ini
207
Jiwa dan batin mu sedang terguncang
208
Kalau tidak ada aku, kamu sudah jadi apa?
209
Kamu tidak perlu khawatir
210
Lusi aku mencintai mu dalam hati ku
211
Moment indah bagi Gery
212
Ingin jujur tapi sulit
213
Ucapan Ayah menusuk hati
214
Jangan pernah usir aku di hatimu
215
Aku tidak percaya
216
Kita harus tetap bersama
217
Cinta satu malam ku dimalam pertama ku
218
Masih tidak percaya
219
Hutang pinjam
220
Yaudah besok lagi
221
Rian kesal
222
Kabar duka
223
Semua serasa campur aduk
224
Masih belum percaya
225
Terimakasih kamu sudah menemani
226
Ayah siap membela mu nak
227
Gery akhirnya bisa menerima Liana
228
Kehilangan
229
Liana kau tak setia
230
Masih di Bandung
231
Kamu harus kuat, kuatkan mama juga ya nak
232
Sampai kan rindu dalam doaku
233
Apa???
234
Kamu tidak perlu berkorban perasaan mu untukku
235
Kiriman bunga
236
Kedatangan
237
Menemui Renata
238
Baiklah dua Minggu lagi
239
Tapi yang seperti ini hanya satu
240
Lebih dalam
241
Bertemu Gery lagi
242
Kamu harus kuat
243
Perhatian
244
Segera lunasi hutangmu
245
Akhirnya memutuskan untuk tetap pisah
246
Image buruk
247
Dibawa pergi
248
Bintang di langit
249
Demian ke luar negri
250
Makanan
251
Pembantu di rumah ini?
252
Kepulangan Demian
253
Perasaan bersalah
254
Hal hina?
255
Sikapnya berubah
256
Tinggalkan aku sendiri
257
Kedatangan Ayah dari Demian
258
Lusi dibawa pergi
259
Merindukan Fabio
260
Aku pergi
261
Aku ingin segera menikahi mu
262
Aku mencintai mu bukan gombal
263
Nikah dipercepat
264
Mengalah
265
Demian datang
266
Aku ternyata masih trauma
267
Hal biasa serasa istimewa
268
Sarapan nasi goreng
269
Apa benar cinta
270
Liana mabuk
271
Makan malam
272
Makan malam - 2
273
Begini rasanya menjadi yang kedua
274
Malam harinya
275
Menyesal setelah itu
276
Jatuh
277
24 milyar?
278
Aku menyerah
279
Kita berpisah
280
Liana sudah sadar
281
Sebulan kemudian
282
Tengah hutan
283
Tenanglah dulu
284
Kabar pahit
285
Kedatangan David dan Selly
286
Kedatangan Liana tiba-tiba
287
Serangan untuk Demian
288
Kedatangan Lisa
289
Pengakuan Gery
290
Kabar terbaru di tv
291
Bersama Ibu
292
Panggilan interview
293
Wawancara kerja
294
Hari pertama
295
Keputusan Pak Hilman
296
Teman makan malam
297
Ya pah Sarah setuju
298
Bentuk perhatian
299
Perkara Tas
300
Makan malam yang tak terduga
301
Boomerang bagi dirinya
302
Serangan balik ke kubu lawan
303
Ke rumah sakit
304
Pilihan sulit
305
Mencari Tahu
306
Bertemu kembali
307
Cuma bisa terima
308
Kedatangan dua kubu
309
Saatnya ke salon
310
Kelakuan
311
Tunangan Bapak?
312
Apa aku salah mencintai
313
Bertemu Liana?
314
Saya Diana
315
Kembali Bersama (End)
316
Cuma mau bilang terimakasih (bab pengumuman)
317
ijin promo
318
Promo novel ( kedua)
319
promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!