Keesokan harinya.
Entah ada angin ribut atau angin apa. Tiba-tiba saja Gery sudah di depan rumah Marisa.
"Lu ngapain Ger. Pakai jemput gue segala" ucap Gery.
"Sekalian lewat aja" ucap Gery.
"Oke gak apa-apalah. Gue dapet tumpangan gratis"
Lalu Marisa pun akhirnya menerima saat Gery datang menjemput.
Sesampainya di sekolah.. Marisa pun merasakan laper. Karena memang belum sempat sarapan. Namun Gery bak malaikat memberikan sesuatu yang membuat Marisa bahagia. yaitu sekotak sarapan pagi.
"Nih" ucap Gery memberi kan kotak makan .
"Gue tahu lu pasti belum sarapan kan"
"Lu kok tahu banget sih"
"Iya lah apa sih gue yang gak tahu" ucap Gery. "Oia nih bunga buat lu" ucapnya memberikan setangkai bunga kecil pada Marisa
"Kenapa gue dikasih bunga segala"
"Bunga ini bukan bunga bank. Tapi lu taro disamping telinga lu. Biar lu keliatan cewek Marisa. Lu kebanyakan main sama gue dan Rian bikin lu tomboy kaya laki"
"Hehehhe..." Marisa pun hanya tertawa.
"Kenapa sih lu mau main sama kita" ucap Gery
"Ya karena gue nyaman"
"Nyaman.. nyaman gimana nih. Ke gue apa ke Rian"
"Dua duanya lah ."
Saat itu Marisa seneng Gery bisa baik dengan Marisa. Marisa pun juga senang bisa jadi sahabatnya. Namun kalau urusan suka. Marisa hanya suka dengan Rian.
Jam belajar pun dimulai. Dan Marisa pun mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Marisa punya teman sebangku namanya Selfi. Dan kalau disela-sela waktu kadang selfi memang suka mengajak ngbrol Marisa. Gosip ini dan itu..
"Eh.. enak banget sih jadi lu.." ucap Selfi pandang gue.
"Enaknya..?"
"Bisa Deket sama Gery dan Rian"
Marisa pun tersenyum..
"Gue emang senang banget dapat dan mampu mengenal keduanya.." ucap Gue
"Oia salam ya buat Gery"
"Iya gue salamin. Lu suka sama dia?"
"Hahaha iya sih kalau disuka juga Ama gue"
"Dia emang orangnya baik. Lu gak salah pilih kok"
.
.
.
.
Keesokan harinya...
Disekolah Marisa menemukan sebuah surat cinta yang entahlah siapa pemiliknya. Namun surat cinta itu memang ditujukan untuk Marisa. Marisa sangat berharap bahwa surat cinta itu dari Rian. Karena di kertas itu tertulis insial R..
Dalam surat cinta itu dituliskan bahwa ia ingin sekali bertemu Marisa. Dan didalam surat itu ada tulisan dengan inisial R. Karena dikelas yang namanya depan dari R hanya Rian. Hati Marisa pun pasti berbunga disaat dapat surat itu.
****
Dan hari ini.. hari ini adalah malam tahun baru.
Marisa pun temui di sebuah cafe yang sudah dijanjikan.
Marisa yang terlihat cantik itu pun setia menunggu kedatangan Rian. Dan saat Marisa sibuk menunggu Rian. Rian beneran datang. Dengan pakaian formal. Dan tampan pula saat malam itu.
"Lu kesini buat temuin gue kan" ucap Marisa sambil tersenyum dengan pede.
"Apaan sih maksudnya" ucap Rian.
"Kita kan janjian disni kan"
"Janjian apa? Ini aja gue lagi hadirin undangan"
"Undangan siapa?"tanya Marisa tidak percaya.
"Gue mau ketemu temannya bokap gue. Temennya bokap gue undang makan malam sekalian mau liat pesta kembang api"
"Jadi, bukan lo orangnya"
"Maksudnya apa sih?"
Marisa pun diam seketika dengan ucapan Rian yang buat tidak percaya.
"Eh dah dulu ya. Bokap gue udah tungguin gue"ucap Rian.
"Oh gitu.. mm.. oke" jawab Marisa.
Lalu Rian pun pergi meninggalkan Marisa.
Hah.. apa-apaan ini sebenarnya siapa sih yang gue tunggu di sini. Insial R. Lalu R itu siapa.
Marisa pun meninggalkan tempat itu tepat pukul 10.00.
aku pikir kamu Rian, ternyata bukan kamu, benak Marisa seolah tak percaya.
Marisa pun ke parkiran untuk pulang.. sesampainya di parkiran Marisa bertemu dengan cowok. Dan dia emang kakak kelas namanya Revan.
"Hey... Marisa" ucapnya dan langsung berusaha menghalangi jalan Marisa.
"Gue mau pulang. Minggir" ucap Marisa yang merasa risih dengan kedatangan nya dan bener-bener ingin pergi.
"Enak aja lu pulang. Gue yang kasih surat itu ke Lo. Lo gak boleh pulang. Lu harus temenin gue"
"Kalau gue tahu lu yang kasih surat itu ke gue. Beneran gue gak bakal datang. Nyesel gue kesini"
"Heh.. lu sok jual mahal banget sih sama gue"
Lalu Revan pun menarik tangan Marisa. Dan Revan pun menarik tangan Marisa dengan memaksa naik ke mobilnya.
Marisa pun langsung berusaha melepaskan tangan Marisa dari tangan Revan. Namun semua terasa sulit.
Dan Marisa punya ide bisa lepas dengan cara menggigit tanganya. Dan tap Marisa berhasil lepas dari Revan. dengan cara menggigitnya.
Dan Marisa berlari sekuat tenaga dan lalu bersembunyi di belakang tembok. Berharap Revan tidak dapat menemukan nya.
Dan Revan ini adalah orang yang sudah berusaha memalak uang Marisa waktu itu. Entah dendam atau bagaimana Revan sengaja menjebak Marisa.
Dan sialnya Revan berhasil temuin Marisa. Marisa pun kaget dan lari. Namun sayangnya karena pakai hak tinggi Marisa kesleo dan..
BUUUGG... Jatuh..
"Hahah syukurin.. sekarang lu udah gak bisa kabur lagi" ucap Revan bahagia
Marisa pun langsung takut saat itu. Marisa tidak mau kejadian buruk sampe menimpa.
Dan beruntung saat itu...
Tiba-tiba pria datang dan itu adalah Rian.
"Marisa lu baik-baik aja kan" Ucap Rian tampak khawatir. "Lepasin dia"
"Oh.. lu orang yang jadi pahlawan itu ya. Gak ada urusan sama lu" ucap Revan.
"Jangan pernah berani lu sentuh atau jahatin Marisa" tegas Rian.
"Siapa? Lo pacar nya?"ucap Revan.
"Lebih dari pacar dia orang yang berati buat gue"
"Berani lu sama gue ya"
Lalu Marisa pun melihat Rian yang berantem melawan Revan.
Hanya dengan dua kali pukul Revan tampak kalah oleh Rian. Walau Rian pun juga kena pukul dipipinya.
"Lo gak apa-apa" ucap Rian.
"Kaki gue sakit. Keseleo deh kayanya" ucap gue sambil memegang kaki gue yang sakit
"Yaudah gue gendong aja.. jadi lu gak usah jalan"
"Tapi gue berat"
"Gue rasa karung beras lebih berat daripada badan lo"
"Masa gue disamain sama karung beras sih"
"Daripada lu gue samain sama kulkas dua pintu, mau yang mana?"
"Ah gak beres lu"
Gue pun tersenyum. Lalu gue pun di ajak Rian masuk ke dalam mobilnya.
"Makasih ya"
"Ok sama sama. Lu pulang gue Anter ya. Udah malam juga kan"
Heheh tau ajah emang itu yang gue harapkan.benak Marisa.
"Btw lu gak dicariin bokap lu" ucap gue basa basi.
"Gue udah SMS dan gue bilang kalau gue mau pulang duluan. Bokap gue udah bolehin"
"Oh gitu"
"Btw kita liat kembang api dulu ya baru pulang. Tanggung soalnya" pinta Rian.
"Boleh banget"
Lalu Marisa pun lihat kembang api berduaan sama Rian. Cowok tampan yang memang Marisa suka.
"Tadi gue denger pas lu belain gue. Lu bilang kalau gue ini berarti. Maksudnya berarti bagaimana?" Tanya gue.
"Lu berarti kan. Buat gue, buat Gery, buat nyokap dan bokap lu. Jadi menurut gue itu suatu hal yang lumrah kan" jawab Rian.
"Tipe cewek lu bagaimana yan" tanya gue.
"Gue gak punya standar. Kalau dirasa dia yang tepat buat gue. Ya pasti akan ada saatnya gue jadiin dia pacar gue" ucap Rian.
"Trus adakah orangnya?"
"Kalau soal itu biar hati gue aja yang jawab ya. Gue gak bisa jawab"
Lalu Marisa pun hanya tersenyum sambil memandang kembang api bersama Rian. Walaupun surat cinta itu bukan dari Rian. Paling tidak Marisa senang. Malam pergantian tahun ini bisa berduaan sama Rian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
Machan
its oke lah
2021-11-06
1
ZaZa
Rian kagak peka bat dahhhh😓
2021-10-29
0