Rese....

Setelah itu tampak Marisa yang pulang membawa motor tersebut. Dan tas yang ia bawa pun ia selempang ke depan. Agar tidak dijambret orang saat berkendara. Wanti-wanti saja untuk menghindari hal yang tidak diinginkan

Karena hari ini Marisa memiliki jadwal untuk latihan taekwondo, pada akhirnya Marisa pun memutuskan untuk latihan taekwondo dulu, Barulah ia pulang. Marisa memang sudah lama ingin memilki keahlian bela diri. Dan sedikit demi sedikit ia pun menguasai keahlian tersebut. Walau belum sepenuhnya jago, Namun terbilang lumayan untuk seorang pemula seperti Marisa.

Dan ada rencana Marisa ingin sekali juga mahir dalam menunggang kuda. Dan mahir juga dalam olahraga memanah. olahraga itu memang merupakan sunah Rasulullah Saw. Jadi tidak ada salahnya untuk kita pelajari. Untuk menambah hobi, serta dapat pahala juga.

Setelah latihan taekwondo tampak Marisa yang mengganti bajunya. Dan kembali pulang dengan menyusuri jalan kota.

Saat diperjalan, Marisa lupa untuk mengecek kesedian bensin ditangki motornya. Dan saat dicek memang hampir habis. Lalu Marisa memutuskan untuk membeli bensin eceran dipinggir jalan. Agar tidak mogok ditengah jalan. Karena pom bensin masih lumayan jauh saat itu. Saat itu waktu sudah menunjukan pukul 19.00 wib.

Marisa pun memarkirkan motornya untuk membeli bensin eceran. Namun bodohnya Marisa saat itu. Ia membuka helmnya.

Tiba-tiba saja ada tiga orang pria datang menghampiri Marisa. Dan Gayanya memang seperti geng motor. Namun agak sedikit terlihat seperti preman. Dan tak disangka salah satunya ada yang kenal dengan Marisa.

"Marisa" ucap nya sambil memperhatikan wajah Marisa seksama sambil senyam-senyum.

Marisa pun tampak melihat balik "Revan" dalam hati Marisa.

Sialnya gue ketemu dia disini benak Marisa.

Marisa pun hanya diam walau mengenal Revan. Ia ingat sekali dengan kakak kelas rese satu ini. Yang pernah paksa Marisa untuk jadi pacar nya dan juga pernah palakin duit Marisa waktu sekolah dulu.. Dan Marisa pun sangat ingat, Dia yang buat Marisa kecelakaan dengan Rian 10 tahun lalu. Karena aksi kejar-kejaran yang dilakukan oleh Revan tempo dulu. Dan kalau ingat semua itu memang sangat mengesalkan.

"Iya gue tahu Lo Marisa kan" ucap Revan menyakinkan lagi.

Lalu Marisa pun tampak terdiam dan langsung memberikan uang 50 ribu kepada pedangan bensin itu.

"Jangan layanin dia dulu bang!! Gue mau ngbrol Ama nih cewek" ucap Revan menahan, pedagang bensin itu. " Lu ingat gue kan Mar??"

Marisa pun hanya memandang Revan. Dan tak bergeming.

"Lu masih sama Mar. Sama-sama cantik seperti dulu, tapi sayang, sayangnya lu terlihat galak" tampak Revan memandang Marisa.

Marisa pun tampak diam.

"Mar, lu tukang ojek sekarang kok bawa motor?" tanya Revan.

"Bukan urusan Lo"

"Nah gitu dong dijawab. Gue kira lu gagu.. btw, Gue minta nomer lu mar" ucap Revan.

"Gak hapal" ucap Marisa ketus.

"Belagu lu ya jadi perempuan. lu tuh dah gak bisa ngapa-ngapain didepan gue mar. Rian udah gak ada kan. Udah hanyut dia"

"Bukan urusan lu"

Temen-temen Revan pun tampak tersenyum melihat Revan dengan Marisa. dihadapannya.

"Sikat Van" sahut temannya Revan.

"Kalau lu gak mau kasih nomer lu. Oke gak apa-apa" ucap Revan. Dan tiba-tiba langsung mencabut kunci motor Marisa dan menariknya. "Kunci lu gue tahan"

"Rese lu ya, balikin!!!" ucap Marisa kesal dan berusaha mengambil kuncinya. Namun Revan malah mengangkat tinggi kunci itu sehingga Marisa sulit untuk mengambil.

" lu mau ambil kunci Lo. Tapi Ada syaratnya. Lu cium gue" ucap Revan.

"Hahahaha" tampak teman Revan yang menertawakan Marisa.

"Lu balikin cepet!!!" ancam Marisa sambil memandang Revan tajam.

"Oke,.oke gue balikin"

Lalu tampak Revan yang membalikan kunci motor Marisa, namun dengan cara tidak sopan. Yaitu memasukan kunci motor itu kedalam baju Marisa. Ke bagian belahan dada Marisa.