Nadiya menarik selimut dan mulai memejamkan matanya. Tapi rupanya sulit sekali terlelap saat suaminya belum pulang.
Padahal malam telah larut, tidur sendirian bukanlah kebiasaanya. Terbiasa tidur ada suami yang menemaninya dan saat tidak ada siapapun malam terasa sangat sunyi dan sepi.
Akhirnya Nadiya beranjak dari kasur dan berjalan keruang tamu. Sudah berulang kali di coba tapi matanya tetap terjaga dan tidak mau terlelap.
Malah semakin lama membuat kepalanya pusing dan berat.
Sementara ditempat lain........
Sarah sedang berjalan dari ruang ganti. Menuju panggung yang penuh dengan lampu. Tiba tiba sebuah tangan menariknya, dan saat Sarah menoleh ternyata itu adalah Joan.
Suami Dara. Joan tidak mengenal Sarah. Tapi Sarah mengenalnya dari sebuah foto yang pernah ditunjukan Dara.
"Boleh aku mengenalmu?" Tanya Joan. Tangan Joan setengah memaksanya duduk sambil memegang segelas minuman.
Sarah terpaksa mengangguk karena ada bau minuman dari mulut Joan. Percuma juga dia menolaknya karena Joan setengah memaksa dan dalam kondisi tak begitu sadar.
"Kau sangat cantik." Puji Joan. "Sudah lama aku mengamati mu. Dan aku terkagum-kagum pada suaramu."
Sarah mengernyitkan dahinya. Seingatnya dia tidak pernah bertemu dengan Joan selama menyanyi di Kafe itu. Mungkin terlalu banyak tamu, sehingga Sarah tidak memperhatikannya.
"Suaramu begitu indah dan merdu. Wajahmu juga sangat cantik. Tapi aku tak pernah melihat kekasihmu?" Kicau Joan.
"Apakah kau punya kekasih. Apakah dia marah jika kau menemaniku?" Sarah menggeleng.
"Hahahaha gadis secantik kamu belum punya kekasih. Aku tidak percaya!?" Joan menyeringai.
"Jangan minum terlalu banyak. Anda sudah terlalu banyak minum....." Cegah Sarah melihat Joan yang sudah mulai ngawur omongannya.
"Baiklah saya permisi dulu. Saya harus kerja."
Sarah pergi meninggalkan Joan. Joan melambaikan tangan dan mengangguk.
Beberapa lagu sudah dinyanyikan. Sudah waktunya Sarah pulang. Matanya menoleh kesana kemari mencari seseorang. Dan matanya berhenti pada lelaki yang tertidur dimeja.
Sarah pun berjalan mendekatinya. "Joan???" Belum pulang?!?" Katanya terkejut karena Joan gak sadarkan diri.
Haruskah Sarah menelpon Dara? Tapi jika tidak nanti Dara akan salah paham padanya. Rupanya telp Dara mati dan tak bisa dihubungi.
Sarah mengambil inisiatif untuk mengantar Joan pulang kerumahnya.
Sarah memegang tangan Joan dan memapahnya berdiri. Dan membawanya pulang dengan mobilnya. Sesampainya dirumah Sarah mencoba mengetuk pintu, namun tidak ada yang membukanya.
Kemudian Joan mengambil kunci dari saku celananya dan menyerahkannya pada Sarah. Sarah segera membuka dan mendudukkan Joan disofa.
Joan Ambruk dan tergeletak disofa sementara Sarah hendak pergi meninggalkan nya. Tapi tangan Joan meraihnya dan memegang tangannya erat sekali. Sarah mencoba melepaskan diri tapi Joan terlalu kuat memegang tangan Sarah.
"Terimakasih". Kata Joan masih menggenggam erat tangan Sarah.
"Iya. Sudah larut. Saya permisi." Sarah mencoba melepaskan tangannya.
Joan pun akhirnya melepaskan tangan Sarah. Sarah bergegas mengambil langkah seribu dan meninggalkan rumah sahabatnya.
Rupanya ada yang membuntuti mobil Sarah dari belakang. Sarah sepertinya mengenal dan tak asing lagi dengan mobilnya. Itu seperti mobil mantan suaminya. Leo kah yang mengikuti mobilnya?
Sarah menginjak gas dengan kecepatan tinggi. Tapi Leo juga tidak kalah cepat, mobilnya melaju seperti mobil balap. dan Siiiitttt!!!!!!!!
Mobil Leo berhenti tepat didepan mobil Sarah.
Leo turun dan menghampiri Sarah. mengetuk jendela kaca memberi isyarat agar Sarah membuka kacanya. Setelah Sarah membuka kacanya.
Leo mengatakan pada Sarah kalau ada hal penting yang ingin dibicarakan denganya. Dan meminta Sarah untuk masuk kedalam mobilnya.
"Cepat katakan!" Tanya Sarah kesal karena meras Leo seperti terus membuntuti kemanapun dia pergi.
"Ada hubungan apa kamu dengan laki-laki itu?"
"Ngga ada. Dan please bukan urusan kamu lagi dengan siapa aku pergi dan siapa yang kutemui."
"Masih!!!"
"Kita sudah berakhir!"
"Tidak bagiku!" Kamu yang mengakhirinya sepihak!"
"Ini yang aku benci darimu!"
"Kau adalah alasan aku memilih mengakhiri hubungan ini."
"Kenapa? Apa alasanya!?
"Karena kamu terus mencurigaiku. Dan tidak mempercayaiku."
"Beri aku alasanya bagaimana aku bisa mempercayaimu jika pergaulanmu ada ditempat seperti itu?"
"Itu pekerjaanku! Dan kita sudah sepakat sebelum menikah! Kenapa kau mempermasalahkannya. Aku bisa menjaga diri.
Tapi kau terus saja memojokkan ku dengan kecurigaannya yang ngga beralasan!"
"Apa maksudmu, ngga beralasan? Jadi kamu bilang aku yang menyebabkan semua ini!?"
"Sudahlah!!! Aku lelah!! Bahkan saat kita sudah bercerai kamu masih meributkan hal yang sama!"
"Buka pintunya aku mau turun!?"
"Tidak!"
"Buka!"
"Aku sangat merindukanmu. Kembalilah padaku. Aku tak bisa jauh darimu."
"Tidak! Hentikan Leo. Aku bukan istrimu lagi."
"Aku tak peduli. Bagiku kau masih orang yang sama. Aku tak peduli yang lainya."
"Hentikaannn!!!"
Leo manarik badan Sarah kepelukanya. Dan bibirnya langsung mengunci bibir Sarah sekuatnya. Sarah meronta dan berusaha melepaskan diri dari cengkeraman mantan suaminya.
Tapi sia-sia usahanya karena tangan Leo begitu kuat. Ya tentu saja tenaganya tidak seberapa dibandingkan tenaga laki-laki seperti Leo.
Dan siapa yang akan peduli apa yang terjadi di mobil itu. Banyak mobil lalu lalang semua dalam kesibukan masing-masing. Tak ada yang menoleh apalagi menghentikan aksi Leo.
Tangisannya bahkan tak berpengaruh bagi Leo. Nafsu sudah menguasainya. Sarah hanya bisa menahan perasaannya dan kekesalannya atas perlakuan Leo padanya.
Sampai akhirnya Sarah memencet tombol pintu.dan....Braakkkk pintu terbuka. Sarah langsung melepaskan diri dan lari kemobilnya dengan pakaian kusut dan rambut acak-acakan.
Dia tidak peduli jika penghuni mobil lain melirik kepadanya dan mengernyitkan dahi melihat keadaanya.
Baginya yang penting menjauh dari Leo. Sifat keras kepalanya dan egonya membuatnya marah dan kesal. Bahkan kata-kata lembut tak bisa membuatnya mengerti akan beberapa kesalahannya.
Egonya dan merasa dirinya paling benar! Dia bahkan tak menyadari kalau sikapnya itu melukai perasaan Sarah selama ini, hingga hubungan mereka berakhir.
Saat Sarah berlari kemobilnya nampak sebuah mobil melaju pelan dan terlihat seseorang memperhatikannya dari dalam mobil itu.
Sengaja memelankan kendaraanya seakan ingin memastikan hal yang dilihatnya.
Sarah menoleh kearah mobil itu sebentar. "Itu seperti wajah Ardy?" Batin Sarah dalam hati. Mobil itu berhenti.
Sarah cepat masuk kedalam mobilnya dengan pakaian yang berantakan. Dan langsung tancap gas sekencang-kencangnya memecah kesunyian ditengah malam itu. Ardy masih belum menjalankan mobilnya.
Ngga berapa lama mobil Leo juga pergi meninggalkan tempat itu. Ardy mengamatinya. Kemudian Ardypun menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan menuju arah pulang.
Sarah sampai di halaman rumahnya. Kakinya yang jenjang turun satu persatu dengan pelan. Sebelum sempat menutup pintu mobilnya, iapun menoleh kearah berlawanan. Melihat Mobil Ardy masuk halaman rumahnya.
Ardy turun dengan cepat. Menoleh ke halaman rumah Sarah. Mata merekapun bertemu, Ardy masih betah tak berkedip mengamatinya.
Sementara Sarah cepat memalingkan mukanya karena sadar bajunya masih berantakan, belum sempat ia rapikan.
Malu dan rasa aneh menyelimuti hatinya. Perlahan Sarah menutup mobilnya dan berjalan menuju pintu rumahnya. Ardy masih melihatnya dari kejauhan sampai Sarah menghilang dari pandangannya.
Entah apa yang membuat Ardy betah melihat Sarah yang tak lain sahabat istrinya yang baru saja pindah di depan rumah mereka. Misteri hati Ardy yang masih menjadi teka-teki.
Bersambung.............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Arin
dasar si Ardy mata krnjngn,udh pnya istri juga sllu muji wnita lain
2022-05-31
0
Tri Widayanti
Ardy mata keranjang ya
2022-02-21
0
Ivon
seperti kisahku dan temanku ..aku berteman dgn 2 sahabat Rere,aku,esy, aku sudah menikah,Rere sudah menikah,tpi sering jdi korban KDRT suaminya,sedangkan esy baru nikah,, akhirnya Rere cerai dari suami....dan TK ku sangka sahabatku Rere menjalin hubungan dg suami sahabatku esy,,,aku tau itu,,tapi aku gk berani bilang k esy,,takut melukai hati esy,,,dan mungkin suami esy curiga SMA aku...nmrku serta yg berhubungan dgku d blokir semua...akhirnya smpe skrng aku gk bisa komunikasi SMA shabatku esy..ini sudah 4 th..tpi dia gk ada kbr SMA skali
2021-11-26
1