Tuan Adam menaruh gelas minumannya, rasa lapar dan hausnya telah terobati.
Setelah itu berjalan menghampiri Dara dan melihat kakinya yang sakit.
Tanganya memegang kaki Dara yang halus. dan mengangkatnya ke pangkuannya. Dara membiarkannya sambil sedikit meringis kesakitan.
Harus apalagi?
Hanya ada Tuan Adam disana. Seseorang harus memijit kakinya. Itulah alasnya membiarkannya. Atau dia akan berbaring berhari-hari seperti ini?
Ohh Tidak!
Jika dia bisa meringankan lukanya, maka biarlah, dia tak mau memikirkan hal lainya.
"Masih sakit?" Tanya Tuan Adam sambil memijit pergelangan kakinya.
"Iya." Katanya sambil mengangguk dan kemudian duduk saat kakinya dipijit pelan dan lembut oleh Tuan Adam.
Desiranya bahkan sampai ke ubun-ubun akibat sentuhan demi sentuhan. Pasti ini efek kesepian! keluhnya. Sedikit sentuhan saja membuat jiwanya tak terkendali dan melayang seperti kapas. Gumam Dara sambil menikmati wajah Tuan Adam diam-diam.
Seandainya suaminya yang melakukan ini, dia pasti sangat berterimakasih.
Tapi rasanya tak mungkin diaengharap lebih dari suaminya. Bahkan kewajibannya untuk nafkah batinya saja seperti hanya sebuah kewajiban, dan tak ada hasrat didalamnya.
Dan kenapa harus dengan sentuhan Tuan Adam hasratnya ini bergejolak tak mau redam?
Tangan Tuan Adam naik ke kaki dan kepaha Dara. Sambil melihat mata Dara dan meminta persetujuan ya. Karena tidak hanya kaki yang harus dipijit, melainkan syaraf yang terhubung denganya.
Perlahan tangannya meraba, mengelus dan memijit kaki dan pahanya yang halus naik turun.
Sesekali Dara mendesah?!
Akhhhhh...... Dara mendesak dalam. Entah karena sakit entah karena hal lainya. Matanya mendongak keatas dan leher jenjangnya nampak menggoda.
Tuan Adam melihat kearahnya. Dan tertegun dalam saat melihat rintihan Dara.
Menatap tak berkedip saat melihat leher Dara yang jenjang terpampang. Matanya turun melihat Dadanya yang montok sedikit terbuka.
Tuan Adam menelan salivanya dan tertegun sambil merasakan sensasi luar biasa yang yang membanjiri sekujur tubuhnya.
Dara menarik kakinya dengan cepat, karena dia tak tahan dengan sensasi ini.
"Terimakasih pak. Sudah lebih baik sekarang." Dara menaruh kakinya sejajar dan menutupinya dengan selimut. Jika hal ini diteruskan pasti akan ada hal lain yang terjadi.
Hasratnya yang bergolak dan suasana yang mendukung. Tuan Adam juga lelaki kesepian yang sudah agak lama menduda.
Dan aku?
"Aku adalah wanita bersuami yang kesepian karena hal lainya"
Dan jika diteruskan kita sama-sama takkan mampu menampung hasrat yang membludak membanjiri otak yang sedang tidak berfungsi dengan normal" .Hatinya terus bergumam menasehatinya.
Tuan Adam kaget, saat tiba-tiba Dara menarik kakinya. Sebagai sesama orang dewasa seakan Tuan Adam sadar apa yang sedang dirasakan keduanya.
Diapun pergi mengambil segelas air dan meneguknya dengan cepat. Setidaknya dahaganya akan segera hilang dan hasrat yang panas akan segera dingin.
Dara merebahkan tubuhnya aga kepinggir ranjang. Dan mempersilahkan Tuan Adam merebahkan dirinya disampingnya. "Hanya ada satu ranjang". pikirnya.
Emang kalau tidak disampingnya mau tidur dimana Bosnya itu?
Tempatnya sempit, suasananya menyeramkan, masih ditengah hutan. Dia juga takut jika dibiarkan sendirian.
Tuan Adam mengerti maksud tatapan Dara yang tidak keberatan jika dia tidur disampingnya. Akhirnya mereka tidur bersama dalam satu ranjang, tapi agak berjauhan.
Dua jam kemudian.....
"Kamu sudah tidur?" Tanya Tuan Adam karena mendengar Dara gelisah dari tadi. Tuan Adam membalikan Badannya dan menatap punggung dara.
"Belum pak". Jawab Dara. Entahlah padahal tadi merasa begitu lelah tapi kenapa matanya sulit untuk dipejamkan.
Tuan Adam mengulurkan tangannya dan menyentuh bahu Dara. membalikan tubuh dara dengan pelan. Entah kenapa Darapun menurutinya.
Mereka kemudian saling berhadapan. Saling bertatapan begitu dalam. Mata itu seakan ingin menelannya dengan lembut. Matanya Tajam dan tatapanya dalam.
Dara menunduk dan mengalihkan bola matanya kearah selimut.
Tuan Adam adalah lelaki dewasa berpengalaman. Dia tahu apa yang harus dilakukannya. Tanganya meraih kepala Dara kepelukanya dan mendekapnya erat hingga pipi Dara menyentuh kulitnya.
Entah kenapa Darapun membiarkannya, tak ada penolakan. Rasa kesepian tak tertahankan lagi. Hasrat yang bergejolak juga tak mampu dia redam.
Dia membiarkan otaknya tak berfungsi dengan normal karena telah terkontaminasi udara malam yang mendukung.
Tuan Adam mengelus kepala dan memijitnya perlahan. Akhirnya Dara tertidur. Sementara Tuan Adam masih terjaga. Dara sudah tertidur lelap dalam pelukan Tuan Adam.
Perlahan Tuan Adam melihat wajah Dara yang tertidur. "Cantik" Gumamnya. Kemudian beralih ke leher yang jenjang.
Matanya turun lebih dadanya yang terlihat jelas dalam pelukannya.
Kancing atas baju dara terbuka. Mungkin tadi Dara lupa mengancingnya kembali saat kepanasan. Sehingga isi didalamnya nampak menantang begitu menggoda dan mempesona.
Dara memang terlahir dengan buah dada yang besar alami, badanya montok dan berisi, tapi entah kenapa suaminya bahkan jarang menyentuhnya.
Lelaki manapun pasti suka dengan kemontokanya. Dara terlelap dan tidak tahu jika dia tertidur dalam pelukan lelaki dewasa yang normal.
Tentu sesuatu bisa terjadi jika tak terkendali. Tapi saat dia tidur karena kelelahan seluruh anggota badanya seperti benda mati yang tak merasakan apapun.
Tuan Adam mulai tak bisa mengendilakn diri. Dari tadi dia mencoba menahan hasrat kelelakianya.
Tapi saat ini, situasi ini, apakah mampu dia tahan saat didepannya ada makanan yang terhidang?
Lagi-lagi Tuan Adam menelan ludah sambil tak beranjak dari menatap daging yang menantang di hadapannya.
Tuan Adam mengubah posisi kakinya ada yang terasa keras tak tertahan sehingga kakinya mengapit paha Dara. Dara masih terlelap dalam mimpinya sendiri.
Tangan Tuan Adam Membuka kancing atasan Dara. Sesuatu itu makin terlihat jelas. Tanganya meremasnya perlahan dan kakinya makin kencang mengapit paha Dara. Dara masih terlelap.
Tuan Adam mulai mendekatkan wajahnya ke daging itu. Berada ditengah-tengah keduanya. Membenamkan wajahnya disana.
Terasa semakin hangat, Jantungnya semakin berdesir tak karuan.
Dara masih terlelap, saking lelahnya. Tangan Tuan Adam mendekat kesalah satunya. Dan mulai mendekatkan bibir dan menjulurkan lidahnya seperti kehausan.
Melakukan yang lelaki dewasa lakukan dengan tanpa ada hambatan. Dara mengerang dan mendesah, tapi matanya terpejam masih tertidur. Seperti sedang bermimpi sesuatu yang sangat dirindukannya.
Kemudian dengan pelan Tuan Adam menutup kancing baju Dara. Dari masih tak tersadar. Tuan Adam menyelimutinya dan meraih kepala diatas bantal.
Dengan pelan merebahkan diri disamping Dara tanpa mengganggu Dara yang nampak lelap. Tuan Adam memejamkan matanya dan ikut terlelap disamping Dara.
Pagi cepat berlalu. Sinar matahari langsung menembus kaca dan gorden tipis dalam kamar itu.
Kehangatanya terasa tanda sudah mulai siang. Sinarnya jatuh mengenai pipi Dara. Dan membangunkan tidur lelapnya. Perlahan Dara membuka matanya. Mengusap-usap dengan kedua matanya.
Masih setengah sadar, dan tak menyadari keberadaannya dan apa yang terjadi sebelumnya.
Setelah sadar dia kaget mengetahui seranjang dengan Tuan Adam terlelap disampingnya.
"Apa yang terjadi?" Mulutnya bergumam. Dara memeriksa keadaan bajunya. Masih masih utuh dan kusut, hatinya lega, karena tidak terjadi apa-apa.
Kemudian Dara beranjak ke kamar kecil dan mulai membersihkan dirinya.
Tuan Adam terbangun mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Dan menyadari kalau Dara sudah bangun. Mobilnya juga sudah terparkir di penginapan itu.
Montir sudah membawanya ke sana sesuai arahan Tuan Adam, saat menemukan penginapan itu tadi malam.
Dara keluar dan menunduk malu berjalan kesamping tempat tidur. Tanpa ekspresi dia mengambil tasnya dan mulai merapikan rambutnya.
Sementara Dara berdandan Tuan Adam masuk ke kamar kecil untuk merapikan diri. Dan akan segera melanjutkan perjalanannya.
Tanpa banyak berbicara merekapun berjalan menuju mobil Tuan Adam. Kesunyian ini mengisyaratkan ada yang canggung karena terdampar tadi malam.
"Kita cari restoran dulu." Kata Tuan Adam membuka percakapan.
Dara menatapnya dan kemudian mengangguk. Mereka mencari Restoran terdekat sebelum pergi ketempat yang dituju.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Uthie
tumben udah begitu kondisi nya, masih bisa nahan dan ikut tidur pula 🤭
2022-06-04
0
Yunia Abdullah
tuan Adam s pencuri susu murni
2022-02-01
1
MochSyaharunAlwi
lp9
09
2021-11-13
0