Ketulusan Cinta Dara
**Di Sebuah klub Malam**
Seorang gadis muda berusia dua puluh satu tahun bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah klub malam. Dengan memakai gaun seksi warna merah di atas lutut nampak berbicara serius di sudut ruangan klub bersama seorang pria tampan.
"Berani bayar berapa?" itu yang dikatakan seorang gadis cantik bernama Dara.
"Saya berani bayar mahal kamu, jika kamu bersedia menuruti semua keinginan saya," tegas pria tampan itu.
"Ha ... ha .... ha! Anda lucu sekali! Anda pikir saya wanita murahan?" Dara menatap tajam.
"Yah, meskipun saya bekerja di klub malam, tapi saya bukan perempuan yang Anda fikirkan?" Dara tidak memindahkan pandangan nya.
"Hai, Nona! Mana ada seorang perempuan bekerja di klub seperti ini disebut wanita baik-baik!" timpal Arthur.
"Kau ini!" Dara menunjuk Arthur karena kalah berargumen.
"Ah, sudahlah! Hentikan perdebatan ini! Saya akan menawarkan kerja sama!" ucapnya lagi.
"Kerja sama?" Dara tak mengerti
"Yah, kerja sama! Tapi saya tidak akan menjelaskannya di tempat seperti ini!" sambil menyodorkan kartu nama.
"Yang jelas pekerjaan ini sangat rahasia, saking rahasianya tidak satupun orang yang tahu! Dan termasuk keluargamu juga!!" tegas Arthur. "Kamu akan ikut saya keluar kota dalam waktu yang saya tentukan!" imbuhnya lagi.
Dara masih belum mengerti.
"Kau bisa menghubungi nomer ini, jika kau tertarik! Dan aku yakin kau pasti sangat tertarik, karena kau akan mendapatkan uang yang sangat banyak! Bahkan gajimu selama menjadi seorang pemandu lagu tidak ada apa-apanya!" sombong Arthur sambil berlalu pergi meninggalkan tempat hingar-bingar itu.
"Ish ...!" Dara berdecak kesal.
"Oh, ya ini ponsel, Tuan! Maaf kalo saya lancang dan ini jas anda!" Dara menyerahkan ponsel dan jas milik Arthur.
Namun Arthur hanya mengambil ponsel nya saja.
"Kau buang saja jas itu!" perintah Arthur
"Lho kok dibuang kan sudah saya laundry!" Dara melongo, heran dengan sikap manusia kulkas satu ini.
"Saya tidak suka memakai barang bekas! Jadi kau buang saja! Kau tidak usah mengurusi urusan yang tidak penting seperti itu! Kau cukup fikirkan saja tawaranku!" sambil berlalu pergi meninggalkan Dara yang sedang melongo.
"Ish, Aku tak habis pikir, Menjumpai pria songong seperti itu!" Dara memberengut.
"Lebih baik aku simpan jas ini, lumayan masih bagus," batin Dara .
**Di dalam mobil**
"Toni, selidiki semua tentang wanita itu!" perintah tuannya.
"Baik, Tuan." Tonny menganggukkan kepalanya, "Ehm, kalau saya boleh tau, Kenapa harus wanita itu?" tanya Tony.
"Bukankah masih banyak perempuan lain yang bisa tuan manfaatkan untuk melancarkan misi balas dendam?"Toni belum paham.
"Ya, Kau benar! Tapi aku punya alasan dibalik itu semua!" jawab tuannya.
**Flash Back**
Di sebuah klub malam, dengan hingar-bingar musik berdentum. Banyaknya kaum muda-mudi berdance, melenggak-lenggokkan tubuhnya di arena dance. Bau alkohol pun menyeruak.
Terlihat sosok yang tampan, dingin dan wajah yang tegas, tak ada semburat senyum di wajah tampannya. Dia sedang menikmati segelas wine di tangannya. Dia adalah Arthur Zayden.
Seorang CEO dingin, sedingin es, hampir sepanjang hidupnya tidak pernah menampakkan senyum di wajah tampannya.
Menikmati kesendiriannya dengan bertemankan sebotol wine. Mencoba melupakan masa lalu, yang selalu menghantuinya. Dendam, marah dan rasa sakit yang selama ini mencekamnya. Sekali dia menatap foto yang dipegang ditangannya, menyeringai tanda tak suka dengan gambar foto tersebut.
"Bagaimana bisa kau bahagiya diatas penderitaanku?" batin arthur, sambil meremas foto itu sampai tak berbentuk.
Sejurus matanya menangkap seorang wanita, yang meronta-ronta sedang dipaksa minum oleh ke empat pemuda. Wanita itu kelihatan sudah tak berdaya. Yah, sepertinya wanita tersebut mabuk. Ke empat pemuda pun membawanya ke ruangan sepi di klub malam tersebut.
Entah kenapa kaki Arthur menuntut mengikuti empat pemuda yang masuk ke ruangan itu.
Di depan kamar, Arthur sempat ragu.
Namun, dia mendengar suara wanita meminta tolong.
"Ah, kenapa aku harus peduli dengan suara teriakan itu?" Arthur mengacak rambutnya karena frustasi, antara memiliki keinginan menolong atau tidak memperdulikannya.
Saat tubuhnya akan meninggalkan kamar itu, suara wanita semakin memilukan.Menangis memohon, tapi tak seorang pun mendengar dan menolongnya.
BRAKK .....
Dengan sekali tendang,pintu itu terbuka.
Ke empat pemuda itu pun kaget tak percaya.
"Lepaskan wanita itu?" seru Arthur
"Siapa kau? jangan ikut campur urusan kami!" kata salah satu pemuda itu
"Tolong, Tuan?" teriak wanita itu sambil menangis .
Arthur menoleh ke wanita tersebut seketika melihat tubuhnya yang setengah telanjang membuat jiwa laki-lakinya bangkit.
"Lepaskan!" perintah Arthur.
"Jika tidak, Kau mau apa?"kata pemuda satunya
"Jangan sok jadi Pahlawan!"yang satunya lagi
Kemarahan Arthur sudah di ubun-ubun, tanpa menunggu perkelahian pun terjadi. Adu jotos pun tak ter elakkan. Arthur sang manusia es,sudah menguasai sabuk hitam,karate dan taek kondow. Dengan sangat mudah menjatuhkan ke empat pemuda tersebut,mereka pun tumbang.
Wanita itu tampak ketakutan, menangis sambil menutupi bagian gunung kembarnya.
Yah, walaupun masih tertutup bra,tapi lelaki manapun pasti tidak akan tahan melihat godaan tersebut. Arthur melepas jas nya untuk di pakaikan ke perempuan itu.
"Ayo, pergi dari sini?"Arthur menggandeng tangan perempuan itu. Merekapun meninggalkan klub malam itu.
**Mobil Arthur**
Di sepanjang perjalanan, wanita itu hanya diam.
Tidak ada kata yang terucap, sehingga Arthur pun membuka percakapan.
"Di mana rumahmu?" tanya Arthur, "Biar aku antar!" ucapnya.
"Jalan saja tuan, nanti kalo saya bilang berhenti baru lah berhenti!" jawabnya singkat.
"Ish, dia pikir saya sopir taxi apa!" batin Arthur.
Tepat digang depan, mobil Arthur pun berhenti dan perempuan itu turun dari mobil.
"Terimakasih tuan, telah menolong saya!Menyelamatkan saya dari orang-orang brengsek itu!" ucapnya.
"Hemm." jawab Arthur singkat
"Baiklah saya permisi dulu! Maaf saya tidak bisa mempersilahkan tuan mampir kerumah saya karena sudah terlalu malam." Perempuan itu melepas jas yang dikenakannya,mengingat itu jas Arthur.
"Stop! Apa kau lupa kalau tadi bajumu sudah terkoyak? Tutup kembali tubuhmu dengan jasku!" hardik Arthur, "Apa kau mencoba menggodaku?"
"Eh, tidak tuan! Maaf, saya lupa tuan! Baiklah terimakasih sekali lagi! Permisi,Tuan! Selamat malam!" perempuan itu pun buru-buru meninggalkan Arthur.
PRANG ..
Suara benda pecah, didalam rumah terdengar sampai ke telinga Dara.
Yah, Dara nama perempuan yang diselamatkan Arthur. Dara bergegas masuk ke dalam rumah.
Terlihat adiknya Rama sedang berjongkok di samping lemari usang sambil memunguti pecahan beling yang sengaja dilempar sang paman dan sang bibi.
"Nggak kakak, nggak adik sama saja! Kerjaannya hanya menyusahkan saja!" hardik sang paman dan bibinya kepada Rama. Rama hanya diam saja tidak bergeming, hanya ketakutan yang melanda dirinya.
"Ada apa ini?" Dara bergegas masuk dan memeluk Rama.
"Oh, rupanya tuan putri sudah pulang?" tanya sang Bibi.
"Mana uangnya? Mana uang hasil kau bekerja?" dengan merampas tas Dara, dan menggeledah seluruh isinya.
"Maaf, Bi, Dara belum mendapatkan uang untuk hari ini, karena ...!" kata Dara terbata-bata
"Karena apa?" mata Bibi dan Paman melotot tajam
"Karena di klub tadi ada insiden, Bi!" jawab Dara.
"Hey, Dara! Kami nggak mau tahu, mau ada insiden atau nggak harusnya hari ini kamu bisa memberikan kami uang! Kamu tuh harus ingat, Kamu disini hanya menumpang! Jadi nggak gratis kamu tinggal di sini!" sergah sang paman.
"Tapi, Dara sudah berusaha bekerja meskipun pekerjaan Dara selalu dipandang sebelah mata oleh orang lain! Tapi, hari ini adalah hari sial untuk Dara! Dara, hampir saja dilecehkan oleh pelanggan!" Dara mulai terisak meminta pengertian paman dan bibinya.
Akan tetapi paman dan bibinya tidak mau tahu. Melepaskan sabuk yang dipakainya, dan tanpa ampun paman mencambuk tubuh Dara. Melihat itu Rama pun tidak tega dan langsung memeluk tubuh kakaknya, sehingga Rama lah yang kena cambukan sabuk itu.
Di depan pintu ternyata ada sepasang mata dan telinga yang melihat dan mendengarkan, dia adalah Arthur. Seorang laki-laki yang baru menyelamatkan kehormatannya. Dara tidak menyadari Arthur membuntutinya sampai rumah.
bersambung....
Kasih Vote buat Arthur....😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Devia Ratna
mampir
2022-12-05
0
💕 istri mas hanif💕
masih nyimak
2022-05-28
0
Lina Zascia Amandia
Baru mampir kesini, ehhhh pemeran wanita utamanya namanya sama Dara.....
2022-05-14
2