**Rumah Wijaya**
Pagi hari
Dari kemarin Cherry merengek ingin menyusul mommy dan daddy nya,dengan mode ngambek ala Cherry membuat semua orang di rumah keluarga Wijaya jadi pusing.
Sudah dua hari yang lalu mommy dan daddy nya pergi ke Kota S .
Papah Mira sakit dan harus di rawat di rumah sakit.
Khawatir dengan keadaan sang papa,Mira dan suaminya buru-buru terbang ke Kota S.
Masih dengan mode ngambek,Cherry merengek.
Hingga akhirnya untuk meluluhkan hati sang cucu , opah mengajak Cherry bermain bola di halaman.
Cherry sangat senang , sedikitnya lupa dengan ke ingin nya .
Cherry cukup senang bermain lempar tangkap bola bersama opanya.
Sang omah hanya melihat saja duduk manis di kursi santai.
Saat akan menangkap ,bolanya menggelinding ke luar pagar.
Cherry mengejar bola tersebut sampai luar rumah.
Sang opah pun menyuruh Cherry berhenti mengejar,namun Cherry terus mengejarnya sampai ke luar rumah.
Bola terus menggelinding ke arah jalan , Cherry terus mengejar nya.
Sang opah tenaga nya sudah tidak semuda dulu.
Sehingga kalah cepat dengan gerakan cucunya,oma yang teriak-teriak melihat Cherry terus mengejar bolanya ke arah jalan.
Tiba...tiba....
CHITT....suara motor di rem mendadak dan.....
GUBRAK!!!!!!!!!!!!!!!!( Kira-kira begitu yah Gays )
Seorang wanita berusaha mendekap anak itu dan menjatuhkan dirinya ke tepi aspal agar tidak tertabrak motor.
Namun karena peristiwa itu begitu cepat dan mendadak , sehingga tangan perempuan itu terbentur aspal dan sedikit lecet.
Yang empunya motor marah-marah,karena saat mengendarai motor tiba-tiba ada anak menyabrang.
Sontak saja kaget dan kesal,hampir saja urusan berbuntut panjang.
"Kenapa tuan marah-marah?" wanita itu berkacak pinggang.
"Tuan kan tau,ini perumahan kompleks !"
"Kenapa bawa motor nya cepat begitu?"
"Kaya orang ke setanan saja!"wanita itu tak mau kalah .
Bla....bla....bla....bla
Wanita itu bicara panjang lebar.
Berbicara dengan seorang perempuan memang tidak bisa menang ,akhirnya sang pemotor ngeloyor pergi meninggalkan wanita itu.
Sang omah dan opah merasa takjub dengan keberanian wanita itu.
Rela menolong anak walau dirinya juga dalam bahaya.
Ditambah sikap beraninya memarahi yang empunya motor,meski mereka tau cucunya yang salah .
Karena peristiwa tersebut , Cherry jadi shock dan ketakutan.
"Hey,anak manis kau tidak apa-apa!"
"Sayang,kau tidak apa-apa!" Sang oma langsung memeluk tubuh Cherry yang bergetar.
"Terimakasih nona."ucap pak Wijaya.
"Ah,tidak mengapa pak."
"Sudah menjadi kewajiban kita saling menolong"sambil meringis menahan sakit pada tangannya.
Cyntia ( oma Cherry ) yang melihat itu,langsung berdiri dan melihat luka wanita itu.
"Mari masuk ke dalam , biar saya panggilkan Dokter ."tawar Cyntia.
"Ah,tidak usah nyonya."
"Ini hanya luka kecil saja."tolak wanita itu.
"Ish,kalau di biarkan nanti infeksi."
"Benar nyonya tidak usah" wanita itu terus saja menolak.
"Ya,udah."
"Biar saya sendiri yang mengobati ."
"Tolong jangan menolak!"
"Ini adalah bentuk terimakasih kami kepada nona."
Mendengar permintaan yang tulus dari seorang yang lebih tua darinya,wanita itu pun mengangguk.
Cyntia mempersilahkan wanita tersebut masuk ke rumah,dan Cherry di gendong opanya mengikuti dari belakang.
"Silahkan duduk nona."Cyntia mempersilahkan duduk.
Wanita itu duduk di ruang tamu,dan Cherry duduk di pangkuan sang opa.
"Bi,bibi.....bibi !"panggil Cyntia
Yang di panggil pun datang..
"Bi,tolong bawakan kotak P3K, dan sekalian buatin minuman ya untuk tamu ku."perintah sang nyonya
"Baik,nya."sang pelayan pun bergegas mengambil kotak P3K,kemudian di serahkan pada Cyntia.
Dengan sangat hati-hati Cyntia merawat luka tersebut,dibersihkan dengan alkohol lalu di plester.
"Selesai." Cyntia dengan bangga dengan hasil karyanya.
"Jadi merepotkan nyonya."Dara jadi tak enak hati.
"Ish,kau ini ."
" Justru kami yang jadi merepotkan,jika bukan karena pertolongan nona."
"Saya tidak tahu bagaimana dengan nasib cucu saya."
"Ngomong-ngomong ,siapa nama nona cantik ini?"
"Sudah di sini lumayan lama,belum berkenalan."
"Nama saya Dara ,nyonya." Dara memperkenalkan diri.
"Saya yang tinggal di rumah seberang sana!" sambil menunjuk rumah depan itu.
"Oh,jadi tetangga baru toh."
"Duh senangnya,,,,ternyata kita bertetangga."
Dara menganggukkan kepalanya.
Minuman dan cemilan sudah datang,bibi pelayan menaruhnya di meja.
"Silahkan Dara ,jangan malu-malu."
"Silahkan di cicipi,anggap seperti rumah sendiri."
"Terimakasih nyonya.."Dara tersenyum manis sekali.
"Ish,kau ini."
"Jangan panggil saya nyonya."
"Panggil tante Cyntia saja."perintah Cyntia tegas.
"Dan ini suami saya,Cakra Wijaya."Cyntia memperkenalkan suaminya yang sedang memangku Cherry.
"Dan anak manis ini,siapa namanya?"Dara melirik Cherry.
"Chelly tante."Cherry dengan suara cedalnya memperkenalkan diri.
"Cherry maksudnya."opanya menambahkan.
Dan membuat semua orang di rumah itu tertawa.
Cherry sudah tidak takut pada Dara,buktinya dia mulai mendekati dan mengajak Dara ngobrol.
Yah walaupun terkadang Dara tidak paham dengan bahasanya.
Sebenarnya Cherry anak yang gampang akrab dengan seseorang,namun karena orang tua yang selalu khawatir sehingga di batasi dalam bergaul.
Cherry juga anak yang super aktif.
Sudah bermain cukup lama dengan Dara,namun masih belum puas.
Di ajaknya Dara berkeliling rumah sampai ke taman belakang.
Dara yang memang sifatnya ke ibuan , baik dan gampang akrab juga.
Dengan mudah menaklukkan Cherry beserta keluarga nya.
Tak terasa hari sudah siang,merasa tidak enak hati karena mengganggu aktifitas keluarga Wijaya.
Dara berpamitan,namun di cegah oleh Cherry.
Melihat Cherry yang terus merengek,akhirnya Oma dan opanya meminta Dara untuk makan siang bersama.
Dara pun enggan untuk menolak permintaan gadis kecil yang pipinya tembem dan super gemesin.
Setelah makan siang,Cherry juga meminta Dara menemaninya tidur siang.
Sang Oma dan Opa hanya melongo di buatnya.
"Sudah tidur, tante."
"Dara pulang yah,takut suami mencari."jelas Dara.
"Huft,sebenarnya tante masih pengen ngobrol sama kamu."
"Tapi ya udah ga apa-apa,toh kita bertetangga."
Dara tersenyum mendengar ucapan tante Cyntia.
"Terimakasih banyak ya,Dara."
"Berkat kamu , rumah ini jadi tenang."
"Kamu tahu,dari kemarin Cherry merengek minta nyusul mommy dan daddy nya."
"Emang,mommy dan daddy nya kemana tante?"
"Ke kota S."
"Papanya sakit,di rawat di RS."
"Rencananya pulang sekarang,tapi tadi telpon."
"Mengabarkan bahwa dia dan suaminya belum bisa pulang karena papanya kritis."
"Semoga lekas sembuh ya , tan."Dara mendo'akan.
"Terimakasih Dara."memeluk Dara.
"Ya ,udah tante."
"Ini sudah sore,Dara harus pulang."
"Takut suami nyari."pamit Dara.
"Ya,udah,sekali lagi terima kasih Dara."
"Sama-sama tan."
Dara pun berpamitan dengan om Wijaya dan tante Cyntia langsung menuju rumahnya.
************************************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Juragan Jengqol
masih nunggu alasan arthur dendam ke keluarga wijaya
2022-05-19
0
Rizal dody Zakaria
lanjuuuuuuuut
2022-04-02
0
Lovesekebon
Bisakah Dara menjalankan misi🤔😊
2022-01-23
0