****Ruang Kerja****
Dari balik korden,Arthur menampilkan senyum devil nya.
Meremas foto yang ada di tangannya.
Dia berpura-pura tertidur kembali,saat mendengar suara langkah seseorang mendekati pintu.
Arthur yakin pasti itu istrinya.
Dan ternyata benar , Dara yang datang hendak membereskan dokumen yang berserakan di ruang kerja.
Setelah semua beres,Dara mendekati sofa melihat suaminya tertidur sangat pulas.
"Ternyata kau sangat tampan , meskipun dalam keadaan tidur seperti ini."
"Seandainya saja kau sedikit lembut,pasti sangat manis sekali."Dara senyum-senyum sendiri.
"Ish,kau Dara."
"Jangan berharap sesuatu yang tidak pasti."
"Dia hanya suami pura-pura kamu." Dara berbicara dengan dirinya sendiri.
Dara pun melangkah menjauh dari sofa,dan pergi meninggalkan ruang kerja suami nya.
**Ke esokan paginya***
Seperti biasa nya,pagi yang cerah Dara berkutat dengan alat memasak.
Para pelayan di suruh nona nya untuk melakukan pekerjaan lain.
Di Rumah ada empat Pelayan.
Bi Sum Kepala Pelayan .Dia yang paling lama ikut dengan Keluarga Zayden di Mansion Utama.
Bi Sum ,perempuan separuh baya yang berjasa juga ikut membantu merawat Arthur.
Bi Sum tidak memiliki keluarga,Dia hidup sebatang kara.
Saat tuan Samuel Zayden , menjadikannya pelayan di Mension utama.
Bi Sum berjanji akan mengabdikan dirinya untuk keluarga Zayden.
Jadi sedikit nya bi Sum tau , seperti apa masa kecil Arthur.
Karena Arthur membutuhkan bi Sum,Arthur menarik bi Sum untuk ikut dengan nya.
Ada tiga pelayan lagi di rumah.
Pelayan tersebut Arthur dapatkan dari Yayasan ART.
Lusi bertugas membantu pekerjaan bi Sum di dapur.
Segala urusan dapur di serahkan kepada bi Sum dan Lusi.
Dan dua Pelayan lagi , Rani dan Sari bertugas bersih-bersih.
Namun,terkadang Dara sendiri yang turun ke dapur untuk memasak.
Dara memang hobi memasak,setelah mendapatkan resep baru langsung dia praktekan.
Arthur yang tau tentang hobi istri nya , dia biarkan saja.
Masakan Dara juga sangat enak,Arthur pun menikmati nya.
Sekarang setiap pagi Dara yang membuat sarapan untuk suami nya.
Tentu nya di bantu oleh bi Sum dan Lusi.
Setelah semua tertata rapi di meja makan.
Dara langsung pergi ke kamar untuk mandi.
Saat masuk ke kamar ,dia mendapati suami nya sudah berdandan rapi di depan cermin.
"Tampan sekali."gumam Dara.
"Apa kau sedang memuji ku?" tanya Arthur tiba-tiba.
"Apa?" Dara malah balik bertanya,
"Tidak." bohong Dara,sambil ngeloyor ke kamar mandi menahan malu.
Setelah ritual mandi nya selesai,Dara pun hendak berpakaian.
Tetapi gara-gara menahan malu, dia terburu-buru ke kamar mandi.
Dia lupa membawa baju ganti.
Dara membuka pintu dan sepertinya suami nya sudah keluar dari kamar.
Dengan melilitkan handuk saja Dara keluar kamar.
Dara berdiri di depan lemari pakaiannya .
Dan tanpa Dara sadari dari arah balkon ada seseorang yang terus memperhatikan nya.
Orang itu pun mendekat..
"Apa kau sengaja menggodaku?"
Mendengar suara tersebut,Dara pun menoleh ke sumber suara.
"Astaga."
Dara tak menyangka , ternyata suami nya masih di kamar.
Arthur menelan salivanya dan menatap tajam ke arah Dara.
Menatap dari atas sampai ke bawah dan menatap ke bagian gundukan kembar yang tampak menonjol itu.
Dara yang merasa di tatap suaminya merasa risih dan mundur ke belakang sehingga tubuh nya mentok dengan lemari baju.
Jantung Dara berdetak dengan cepat,dia tidak tau harus bagaimana mengatasi suaminya yang seperti singa buas yang hendak menerkam.
Secara spontan Arthur mendekat dan meraih tengkuk Dara,mencium Dara tanpa se izin nya.
Dara yang merasa kaget,memberontak dengan memukul-mukul dada bidang Arthur.
Namun Dara tidak cukup kuat memberontak,sehingga dia pasrah saat ciumannya lebih panas dan menggila.
Tubuh suaminya semakin menempel dengan diri nya.
Tangan nakal suami nya , menyusup di bawah punggung istri nya.
Menyusuri setiap inci bagian punggung dan bokong nya.
Ciuman panjang itu membuat nafas Dara tersengal-sengal.
Arthur menatap manik itu dengan tajam.
Mengingat akan dendam dan ambisinya , Arthur menyudahi kegiatan panas tersebut.
Membenarkan posisi dasi nya dan dengan cepat pergi keluar meninggalkan Dara.
Walaupun sekedar ciuman saja,Dara merasa diri nya seperti barang.
Setelah di pakai terus di letakkan begitu saja.
"Huft..." Dara menghela napas panjang.
"Dia sudah mencuri ciuman pertamaku." sambil meraba bibir nya yang agak bengkak.
"Apakah aku tidak begitu berarti bagi mu?"
Dara turun dari lantai dua hendak sarapan,yah meskipun sudah mendekati jam makan siang.
Dia memperhatikan keliling ruangan.
"Apakah suaminya sudah berangkat ?"
"Yah ,mungkin sudah."
"Ini kan sudah siang."
"Nona , ko baru turun?" tanya bi Sum.
"Iya ,bi. Dara lagi ga enak badan."
"Pantes ,muka nona pucat."
"Apa nona mau saya siap kan makan?"
"Boleh deh ,bi"
"Dara lapar."
Menu hari ini Bi Sum yang memasak.
Ada cap cay , ayam mentega , sambel hati sapi dan cah jamur bakso.
"Ehm,sepertinya enak...." Dara menelan air liur nya melihat makanan yang di sajikan bi Sum.
Dara langsung menyendokkan nasi ke piring nya.
"Bi, sini temani saya makan !" perintah Dara.
"Saya ga berani ,non."
"Takut di marahi tuan." tolak bi Sum.
"Ah ,bibi ga ada yang liat."
"Tapi,tetep aja bibi ga berani....!"
"Ehm,ya udah bibi duduk saja."
"Temani Dara ngobrol." paksa Dara,sambil menyuruh bi Sum duduk di kursi.
Bi Sum pun menurut , atas perintah nona muda nya.
"Bi,apa bibi punya suami?"tanya Dara.
"Ehm..." bibi nampak berpikir.
"Dulu sekali ,non."
"Tapi bibi sudah bercerai."
"Itu pun waktu bibi masih muda."
"Kenapa bi?" tanya Dara lagi penasaran.
"Bibi ga bisa punya anak ." jawab bibi sedih.
"Lalu di ceraikan sama suami bibi."
"Apa bibi ikut mas Arthur sudah lama?"
"Iya,non."
"Lama sekali."
"Saat pertama kali tuan besar membawa tuan muda ke rumah,bibi sudah bekerja di sana."
Dara mengernyitkan alisnya.
"Apa mas Arthur memang dari dulu pendiam , bi?" tanya Dara lagi.
"Iya , non."
"Tapi......." bi Sum nampak berpikir.
"Tapi apa bi?"
"Dulu saat ada non Keyla , tuan sering tersenyum kok ,non."
"Keyla !!!"
"Siapa itu ,bi????"
Belum sempat menjelaskan,pintu di ketuk oleh seseorang.
Pelayan membuka pintu dan mempersilahkan tamu nya masuk.
Ternyata asisten Tony yang datang.
Pelayan pun menyampaikan kalau ada asisten tuan.
"Asisten Tony,ada apa yah??"
"Bukannya suami saya sudah ke Kantor??" tanya Dara heran.
"Itu ,nona."
"Saya di perintahkan tuan,untuk mengantarkan nona ke suatu tempat."
"Silahkan nona bersiap,saya akan menunggu nona di sini! "
"Kita akan kemana?" tanya Dara.
"Nanti nona juga akan tau." jawab asisten Tony.
"Cepatlah nona bersiap-siap."
"Ehm,baiklah."
Dara pun bersiap-siap mengganti baju nya.
************************************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
El_Tien
halo kak aku mampir
2022-02-19
0
Mia
dpt surpraise
2022-01-29
0
Lovesekebon
Tanpa sadar cinta datang😊🥰💜💜💜
2022-01-23
0