**** Wijaya House*****
Antara percaya atau tidak, itulah yang di rasakan seorang Dara.
Arthur menggandeng tangan Dara.
Dari rumah menuju Wijaya house.
Rasa senang dan bahagia,bercampur menjadi satu.
Tet...tet....tet......
Suara bel rumah berbunyi.
Seorang pelayan membuka pintu dan mempersilahkan tamunya masuk.
Arthur dan Dara di sambut oleh tante Cyntia dengan ramah.
Dari arah ruang tamu Cherry berlari dan memeluk Dara.
"Hore...hore ...tante Dara datang."
Dara yang melihat Cherry begitu antusias menunggu kedatangannya,semakin gemas saja.
"Cherry ,sayang."
"Kamu ko tambah gemesin aja sih ,sayang."
"Tante jadi kepengen meluk-meluk kamu terus."
Semua yang menyaksikan drama Dara dan Cherry , hanya menggelengkan kepala saja.
"Apakah ini suami kamu, Dara?" tante Cyntia menoleh kepada Arthur.
"Iya ,tan.kenal......"baru mau ngomong udah di potong aja sama suami.
"Perkenalkan saya suami nya Dara Aulia."
"Arthur Zayden" sambil menjabat tangan tante Cyntia.
"Wah,ternyata aslinya lebih ganteng dari pada di foto." Tante Cyntia tersenyum.
"Silahkan....silahkan duduk."
"Bi ..tolong panggilkan tuan besar !"
"Bilang,tamunya sudah datang." perintah tante Cyntia.
"Baik,nya." jawab pelayan.
Tak menunggu lama,om Wijaya datang.
"Pah,Ini Dara dan suami nya sudah datang."
"Nak Arthur ,perkenalkan ini suami saya."
"Cakra Wijaya." tante Cyntia memperkenalkan tamu nya.
"Arthur Zayden" Arthur memperkenalkan diri dengan menjabat tangan om Wijaya.
Om Wijaya tidak berhenti menatap lekat wajah Arthur.
Om Wijaya merasa tidak asing dengan pria di
depannya.
"Apakah kita pernah bertemu?" tanya om Wijaya.
"Tidak,tuan."
"Anda pasti salah orang."elak Arthur.
"Saya yakin kita pernah bertemu,tapi di mana yah???" om Wijaya terus mengingat-ingat.
"Mungkin anda pernah melihat saya di majalah."
"Oh,iya pah."
"Mama juga pernah lihat Arthur di majalah bisnis."
"Papah,ingat ga??"
"Zayden Company."
"Itu loh pah !"
"CEO nya?" tante Cyntia mengingatkan suaminya .
"Astaga..!!"
"Iya ,benar."
"Kamu CEO Zayden Company???"om Wijaya membenarkan perkataan istrinya.
Arthur pun mengangguk.
"Wah...wah...saya ga nyangka,ternyata CEO Zayden Company masih sangat muda." sambil menepuk-tepuk bahu Arthur.
"Perusahaan yang sangat besar dan maju itu." om Cakra memuji Arthur.
"Dan ternyata tetangga kita."
"Terimakasih ,tuan." Ucap Arthur.
"Dasar munafik,kamu sudah lupa dengan anak yang kau buang !"
"Kau menelantarkan keluargamu yang lain demi keluarga baru mu !!" geram Arthur dalam hati.
Tetapi Arthur masih menampakkan muka yang tenang,dingin namun berwibawa .
Dara , istri nya sendiri saja tidak tau suami nya memiliki perusahaan yang sangat besar dan tersohor di mancanegara.
Yang Dara tau,bahwa suaminya adalah orang kaya.
Karena terlalu asyik mengobrol,sampai lupa dengan waktu.
Pelayan datang dan mengatakan pada nyonya nya bahwa makanan sudah siap di hidangkan.
Makanan sudah tertata rapi di meja makan,ada berbagai menu di hidangkan.
Semua menu yang di sajikan adalah menu Indonesian Food.
Ada Opor Ayam, rendang sapi,tumis jamur bakso,ayam bakar mentega,sate, udang goreng tepung,kerang asam pedas,lobster dan lain-lain.
Makanan ala resto tersaji di meja makan besar itu.
Tante Cyntia mempersilahkan para tamu nya langsung menuju meja makan.
Cherry yang masih di gendongan Dara,dengan manja ingin duduk di pangkuan Dara sambil di suapi.
Tentu omanya melarang,karena akan mengganggu kenyamanan Dara.
"Tidak apa-apa tante."
"Biar Cherry , Dara yang suapi !"
"Asyik..."kata Cherry.
"Tapi ada syaratnya?"
"Apa salatnya ante?"
"Harus duduk sendiri,Ga boleh di pangku !"
"Okey."ucap Cherry.
Melihat ke akraban ke duanya , membuat opa dan oma nya sangat senang.
Setelah Dara menyendokkan nasi untuk suaminya,kini giliran Cherry yang di suapi.
Cherry makan dengan lahap nya.
Sekali-kali Cherry juga berceloteh sangat lucu.
Sehingga Dara gemas di buatnya.
"Dara,apakah kamu ga ingin segera punya anak?" tanya tante Cyntia.
Mendengar pertanyaan tante,hampir saja Dara tersedak.
"Terserah suami Dara saja tan." sambil melirik Arthur.Yang di lirik cuek saja.
"Oh,iya .kalian kan baru menikah."
"Masih banyak waktu ko?" ucap tante Cyntia.
"Arthur.ajaklah istri kamu honeymoon !" goda om Wijaya.
Semua mata tertuju pada Arthur,dan Arthur yang merasa di lirik bersikap biasa saja.
"Ehm,nanti akan saya pikirkan."
"Mungkin malam ini juga bisa honey moon di rumah." Arthur menjawab tanpa rasa malu.
"Memangnya kalian belum sempat honeymoon?" goda tante cyntia.
Arthur dan Dara yang mendengar pertanyaan tante Cyntia saling memandang.
"Itu......."
"Ehm,masih banyak waktu tante." potong Arthur.
"Kami adalah pengantin baru."
"Jadi ,masih banyak waktu untuk berduaan !" jawab Arthur lagi.
"Betul....!"
"Betul itu sayang .." timpal om Wijaya.
"Dulu kita juga seperti itu !"
"Malu-malu tapi mau." om Wijaya sambil menoel hidung istrinya.
"Ish ,papah ini."
"Malu tahu pah." pipi tante Cyntia jadi merah.
Tentu saja mereka semua tertawa.
Dara yang mendengar penuturan suaminya tadi,merasa malu sendiri.
"Ish,mereka itu apa-apaan?"
"Membicarakan hal vulgar di depan anak kecil ." batin Dara.
"Benar-benar memalukan !"
Dara menoleh ke arah suaminya,suaminya begitu tenang dan tegas saat di ajak ngobrol dengan om Wijaya.
Seakan mereka sudah kenal lama.
Namun setelah Dara mengamati dengan seksama,Dara baru menyadari.
Antara suaminya dan om Wijaya memiliki kesamaan.
"Apakah yang aku pikirkan memang benar?"
"Mereka berdua....." batin Dara.
Namun Dara tidak berani berasumsi apapun,Dara hanya berharap semua baik-baik saja.
Makan malam pun berjalan dengan hikmat.
Setelah acara makan malam ,Cherry pun tertidur.
Tentu saja meminta Dara yang menemani tidur di kamar Cherry dan membacakan dongeng untunya.
Dara tidak kuasa menolak permintaan gadis kecil yang super gemesin ini.
"Tan,Cherry sudah tidur ." ucap Dara.
"Dara,sekali lagi tante ngrepotin kamu !"
"Terimakasih ya sayang."
"Ga ,kok tante."
"Dara senang bisa mambantu tante."
"Cherry itu anak yang gemesin."
"Oya,Dara."
"Apakah setiap hari suami kamu seperti itu?"
"Maksud tante?"
"Dingin,jutek dan bicaranya sangat irit."
Ha..ha..ha
"Tante bisa saja.."
"Memang seperti itu ,tan."
"Tapi sesungguhnya dia baik kok ,tan."
"Oh,begitu."
Setelah berbincang-bincang cukup lama,Arthur dan Dara pun memutuskan untuk pulang.
Mereka pun berpamitan kepada om Wijaya dan tante Cyntia.
Tante Cyntia memeluk Dara dan mengucapkan banyak terima kasih .
Dara yang sempat menoleh kepada suaminya ,melihat raut muka suaminya nampak tidak senang.
Saat kembali ke rumah,suaminya hanya diam dan langsung masuk ke ruang kerjanya tanpa memperdulikan istrinya.
Dara tahu,suaminya sedang menyembunyikan duka dan kesedihan yang sangat besar.
Namun Dara belum berani untuk memasuki masa lalu suaminya.
***********************************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Rizal dody Zakaria
semangat kak 💪 bikin lanjutanx
2022-04-02
0
Emak Femes
Semangat thorshay 💪💪
2022-03-06
0
Mia
q mlai suka ceritanya
lnjut trs thor
2022-01-29
0