"Pris, Pris. Coba deh liat nih gosip baru di menit.hot." Ucap April yang sedang bersantai saat jam kosong di taman kampus siang itu. Ia menatap tajam layar ponselnya.
"Apa lagi siih? Jangan bilang gosip homo lagi." Sedangkan Priska sedang sibuk menonton tutorial make up di youtube lewat ponselnya.
"Bukan, ini artis Erica Artyna selingkuh masa. Ya, ampuun suaminya ganteng padahal."
"Ck, rumah tangga orang lain ngapain di urusin. Mending kayak gue nih lebih berfaedah."
"...Menurut aku eyeliner ini cukup pigmented dan easy to use di bandingkan dengan eyeliner yang bentuknya gel atau spidol karena ini bentuknya crayon, jadi menurut aku untuk kalian para pemula aku saranin pake eyeliner jenis ini. Selanjutnya aku mau aplikasiin blush on..." Ucap sang beauty vlogger yang sedang Priska lihat di ponselnya.
"Ih kata gue mah enakkan yang spidol lebih pigmented." Priska komentar sendiri.
"Gue mah lebih seneng yang crayon gitu malah."
Tak lama kemudian datang seseorang menghampiri mereka.
"Priska."
"Eh, iya. Joe? Kenapa?"
"Lo dicariin Brian tuh, dia nungguin lo di lapangan basket gedung OR."
"Gue? Kenapa?"
"Ya kurang tau juga sih kenapa, namanya juga kangen sama ayang. Hehe!" canda Joe. Priska memeriksa chat di ponselnya.
"Padahal tinggal chat atau telepon aja."
"Lah dikirain lo tau, Hapenya Brian ketinggalan di rumah."
"Oh gitu."
"Yaudah sana, samperin aja." Ujar April.
Kenapa ya?
Dengan segera, Priska bergegas menuju gedung olahraga. Ketika berada disana, terlihat Brian yang hanya mengenakan kaus putih dan tim basket sedang berbincang, sesekali wajahnya tersenyum ketika mendengar candaan dari teman-temannya. Lagi-lagi Priska terpesona melihatnya, terutama bentuk tubuh Brian yang lekukan otot perutnya cukup terbayang karena mengenakan kaus putih tipis nan basah itu.
Kalo di pikir-pikir, Brian itu lebih banyak senyum bahkan ketawa sama temen-temennya, selama ini gue belum pernah liat Brian bisa senyum lepas kayak gitu ke cewek. Tapi belakangan ini sih dia suka senyum sedikit sama gue. Priska bergumam sambil terus menatap pesona Brian dari kejauhan.
Brian yang melihat kehadiran Priska pun melambaikan tangan padanya dan menghampirinya, seketika Priska yang sedang terpesona tersadar.
"Pris, kamu jadinya kesini nyamperin?"
"Oh, tadi si Joe bilang kamu nungguin aku disini."
"Iyaa deh yang masih anget-angetnya, mepet terus!" Goda Indra, salah seorang anggota basket dari kejauhan. Brian hanya tersenyum menanggapinya.
Please stop Bri, jangan senyum kayak gitu lagi, ituu terlalu... "Ganteng." Gumaman 'ganteng' yang sedang Priska ucapkan di hatinya pun tak sengaja ia lontarkan pelan.
"Kenapa, Pris?" Tanya Brian meminta Priska mengulangi perkataannya.
"Hah? Emang tadi aku ngomong?"
"Tadi kayaknya kamu ngomong sesuatu?"
"Ah, masa sih? Salah denger kali. Hehe."
"Oh, iya tadi padahal aku suruh si Joe bilang ke kamu. Tunggu aku di kantin aja, kita makan dulu sebelum pulang."
"Oh, gitu."
"Btw, kemaren kamu agak marah ya?"
"Hah? Engga kok, haha. Kenapa harus marah?"
"Syukur deh kalo ternyata ngga marah, kirain marah sampe pulang kampus duluan."
"Ngga, kebetulan kemaren aku emang buru-buru."
"Oh.. Yaudah, yuk kita ke kantin." Ajak Brian.
"Eh, i iya Bri."
Mereka berdua pun berjalan bersama menuju kantin, kini Priska mencoba menjaga jarak agar tangannya tidak bersentuhan lagi dengan Brian. Priska memperhatikan betul gerak-gerik Brian, terlihat lelaki itu sangat menghindari agar tidak sampai mengenai atau menyentuh cewek-cewek yang berpapasan dihadapan mereka, seperti orang yang alergi.
"Brian!" Panggil Radit yang suaranya terdengar dari arah belakang Priska dan Brian.
"Oy, Dit. Ngga latihan lo tadi?" Sapa Brian, mereka pun berjabat tangan sambil menepuk bahu. Priska masih terus memperhatikan gerak-gerik Brian.
"Ada yang mau gue omongin."
"Oh, gue sama Priska baru aja mau makan siang."
"Penting, bro. Tentang turnamen basket ini, gue di chat sama penyelenggara."
"Oke, oke. Pris kamu duluan aja ya ke kantinnya. Aku ada urusan dulu."
"Iya." Jawab Priska sambil terus melihat gerak-gerik Brian yang menjauh bersama Radit. Jarak berjalan mereka cukup dekat, itu yang membuat Priska heran.
Dia kalo sama cowok, kayaknya ngga masalah ya jalan deket-deket gitu. Gumam Priska. Kemudian Brian terlihat senyum sumringah dan memegang bahu Radit untuk mendengar suaranya dari dekat karena sedang serius berbicara. Sentuhan bahu pun dia juga ngga masalah? Hmm...
Lalu Priska berjalan ke kantin dan memesan mie ayam kesukaannya.
Kok gue malah takut kecurigaan gue ini bener ya. Priska bergumam lagi dalam hatinya sambil menyuap sesendok mie ayam, rumor tentang Brian terus menghantui fikirannya. Bodo ah, mending gue makan sambil nonton review make up.
"Halo! Welcomeback to my youtube channel. Kali ini aku mau bikin one brand make up tutorial dari brand..." Ucap sang beauty vlogger.
Ketika Priska sedang asyik menyantap makan sendirian sambil menonton video tiba-tiba seseorang berdiri di hadapannya. Tampang culun, berkaca mata sambil membawa mawar. Priska pun menghentikan suapannya.
"Rahmat? Ada apa, Mat?"
"Aku cuma mau pastiin, Pris. Apa bener gosip itu? kalo kamu jadian sama Brian?"
"Mmmm...Iya aku udah jadian sama Brian, Mat. Emang kenapa?"
"Gue sama Priska emang pacaran, bukan sekedar gosip." Ucap Brian yang tiba-tiba muncul di belakang Rahmat. Lalu Rahmat menyembunyikan bunga mawar yang ia bawa dibalik punggungnya. "Terus, itu bunga mawar buat apaan? Buat cewek gue?"
"Ngg.. Sorry, Bri. Gue cuma mau pastiin aja. Kalo ternyata gosipnya engga bener, tadinya mawar ini mau gue persembahkan untuk Priska. Karena menurut gue mawar itu sesuai banget sama paras dan kepribadian Priska, yang cantik juga hangat."
"Udah gitu aja?"
"Iya, udah."
"Kalo gitu bisa pergi sekarang ngga? Sebelum mood gue makin ancur denger gombalan lo buat cewek gue?"
"Yaudah kalo gitu." Dengan tampang memelas, Rahmat meninggalkan Priska dan Brian.
"Ngga nyangka aku, Rahmat lebih berbahaya dari Ridho." Gerutu Brian dengan wajah masamnya, Priska yang melihatnya hanya tersenyum lucu.
"Padahal biarin aja, Bri. Kasian banget kamu marahin gitu."
"Ya ngga nyangka aja, Pris. Berani banget jelas-jelas ada aku disini."
Kok gue malah seneng ya, ngeliat Brian kayak orang cemburu. Tapi... dia beneran cemburu ngga sih?
"Walaupun status kita sementara, tapi tetep aja kan posisinya sekarang kamu cewek aku." Jelas Brian layaknya ia bisa membaca pikiran Priska.
"Hah? Oh, hehe. Iya ya." Priska tertawa garing. Hmmm, ternyata cuma karena itu alesannya, baru aja gue seneng tadi, kenapa sekarang malah kesel ya. Gerutu Priska, ia pun menghelas nafas kesal.
"Kenapa, Pris?"
"Ah, engga apa-apa kok. Tiba-tiba aja berasa gerah."
"Kalo Ridho udah bener-bener ngga pernah hubungin kamu lagi kan, Pris?"
"Udah engga kok. Udah ngga pernah keliatan juga orangnya."
"Syukur deh kalo gitu."
Sedangkan dari kejauhan, ternyata Nita memperhatikan Brian yang sedang berdua bersama Priska di kantin. Ia pun tersenyum, seperti senyum tulusnya orang yang senang melihat dua orang yang sedang menjalin asmara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments