Jangan lupa klik dulu J E M P O L,
kemudian K O M E N lalu V O T E sebanyak-banyaknya ❤
..
..
..
Setibanya di kediaman Aganor.
Djordi menyeret kasar Nana ke dalam rumahnya.
"Ah ! Bos, kau menyakitiku" keluh Nana, merintih kesakitan.
Djordi mengabaikannya.
Brak..
Pintu rumah di tendang keras oleh Djordi. Tapi kenapa pintunya sudah terbuka?
Djordi melihat di atas sofa ruang tamunya ada Jai dan Chaning yang sedang asik memakan makanan ringan dengan bermain game online. Mereka tidak tahu kedatangan Djordi, karena mereka memakai earphone di telinganya.
"Hey, kalian !" teriak Djordi, ia melepaskan earphone dari telinga mereka.
"Ah ! Paman? ... Nana?" Mereka berdua sangat terkejut.
"Emm ... maaf paman ! Aku, eh, maksudku kita akan langsung membersihkan sofa ini, tiga kali (senyum terpaksa) Ya kan, Chan?" ucap Jai gugup.
"Oh? Ya, ya benar. Aku akan membersihkannya satu kali, dan Jai dua kali. Begitu kan maksudnya?" Chaning sedikit panik, hingga ia berasumsi sendiri.
Jai tercengang dengan pengertian yang Chaning lontarkan.
Dasar kampret !! Indah sekali ucapanmu. Bukan itu yang ku maksud. 😠 (Jai bergumam dalam hatinya, sambil memelototi Chaning).
"Bersihkan lima puluh kali, jangan sampai ada kotoran yang menempel di sofa ku. Aku akan memeriksanya lewat cctv, nanti" titah Djordi, dengan wajah yang marah.
"A-apa? Lima puluh kali?" ucap mereka serentak, sambil terkejut membulatkan matanya.
Bunuh saja aku paman. Kau menyuruhku membersihkan sofa sebanyak lima puluh kali. Dasar gila !! (Gumam Chaning dalam hatinya)
"Emm, begini saja ...," Jai akan berbicara dengan wajah serius.
"Tidak ! Aku tidak butuh begini begitu" tepis Djordi.
Brengsek 😑 Belum juga aku selesai berbicara, paman langsung mengatakan tidak saja. (Gumam Jai dalam hatinya, ia sangat geram).
..
Djordi masih terus menggenggam keras tangan Nana. Kesabaran Nana akan habis.
"Sudah cukup !" teriak Nana, ia melepas paksa tangannya dari genggaman Djordi.
"Bos, kau benar-benar sudah kelewatan. Kau pikir ini tidak sakit? Perlakuanmu ini sangat tidak adil bagiku. Aku kan sudah bilang bukan aku yang memasukkan nasi ke dalam kotak makananmu" bentak Nana.
Jai dan Chaning terkejut, melihat Nana berani membentak kasar pamannya itu.
"Ada apa ini? Nana, kenapa kau marah-marah pada paman?" tanya Chaning.
Djordi dan Nana terdiam. Mereka mengabaikannya, tidak menjawab pertanyaan Chaning.
"Nana !" ucap Djordi, sambil menarik nafas panjang.
"Hari ini, aku memecatmu sebagai asisten pribadiku," sambung Djordi, dengan wajah sudah sedikit tenang.
Nana melongo mendengar perkataan Djordi. Matanya mulai berkaca-kaca dengan keringat yang bercucuran di keningnya.
"A-apa? Di pecat?" Nana sangat terkejut, ia menatap dengan tatapan kosong.
"Hey, paman ! Sebenarnya, apa yang terjadi? Bicaralah." Chaning bersikeras ingin tahu.
krikk 🕷 krikk 🕷
Djordi mengabaikannya kembali, dia tidak menjawabnya.
"Ya, kau di pecat dari asisten pribadiku menjadi calon istriku" ucapnya dengan lantang.
Djordi marah tetapi saat mengatakan itu dia telihat malu.
Sontak Nana, Chaning dan Jai tercengang. Mata mereka bertiga melotot dan mulutnya menganga.
"Calon istri? Bos, kau jangan bercanda di saat suasananya seperti ini" bantah Nana.
"Tidak paman. Aku tidak setuju, aku keberatan. Paman, kau itu sudah berumur. Dan seusia Nana ini cocoknya dengan ,, emm yaahh (tiba-tiba bicaranya gugup) dengan lelaki sepertiku". Ucap Chaning, sedikit malu-malu.
Jai terkejut, dan Djordi memelototi Chaning.
"Idih ... Jika kau menikahi Nana, bagaimana dengan fans fanatikmu itu? Mungkin, saat Nana baru menginjak kaki selangkah ke luar rumahnya, dia akan langsung menjadi bulan-bulanan para fans yang patah hati karena mu" seru Jai.
Chaning langsung terdiam, memikirkan sesuatu.
"Cukup. Kalian tidak usah ikut campur, ini urusanku dengannya. Cepat bersihkan sofa itu lima puluh kali". titah Djordi, sambil menarik tangan Nana menuju ke kamarnya.
"Bos, tunggu bos. Apa kau tidak menghargai pendapatku? ... Hey bos, berhenti !" Nana berusaha melepaskan genggaman tangannya itu dari Djordi.
Brak..
Pintu kamar di tendang olehnya.
Djordi melepaskan genggamannya. Dia berpaling menatap mata Nana, lalu melangkah mendekatinya secara perlahan. Nana berjalan mundur, karna terdorong oleh Djordi, hingga tubuhnya menempel pada dinding.
Apa yang akan dilakukan lelaki brengsek ini? (Gumam Nana, dalam hatinya).
"Emm, aku minta maaf atas perlakuanku hari ini padamu ... Ya, aku salah dengan langsung menuduhmu begitu saja. Itu karena refleks, aku sangat terkejut" jelasnya sedikit malu-malu.
"Hmm, hanya untuk meminta maaf saja apakah aku harus kau bawa ke kamarmu?" tanya Nana.
"Apa kau menginginkan aku melakukan sesuatu yang ekstrim padamu?" bicara Djordi nakal.
"Ah ! Tidak-tidak. Bukan seperti itu ...,"
"Ssttt (menyentuh bibirnya) .. Nana, apa kau lupa? Besok adalah acara pernikahan mantanmu dan kaka tirimu" bisik Djordi.
Nana yang tadinya menunduk, kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Djordi. Wajahnya seketika syok. Sepertinya Nana lupa akan hal itu..
"Ya, besok adalah hari pernikahan mereka. Memangnya kenapa?" ucap Nana seperti menahan tangis, kemudian memalingkan pandangannya ke samping.
"Apa kau tidak mendapat undangan dari mereka?" tanya Djordi.
Nana terdiam. Dadanya menjadi sesak, dengan pertanyaan yang dilontarkan Djordi.
"Nana, kau tidak bisa menutup dirimu terus menerus seperti ini. Harusnya kau marah, tapi kenapa malah kau yang terlihat bersalah? Tunjukkan pada mereka bahwa dirimu baik-baik saja. Sukseslah karna mantanmu butuh sedikit penyesalan" jelas Djordi.
Nana mulai berpikir. Sepertinya dia sudah tersadarkan dengan perkataan Djordi.
"Besok kita akan menghadirinya, kau harus menjadi pasanganku. Aku sudah menyewa perancang untuk mendesain tampilanmu besok" ucap Djordi.
"Perancang? Siapa itu?" tanya Nana. Perasaannya sudah baik-baik saja.
"Dia adalah Top Stylist Dunia, Kattie Moey" tutur Djordi.
"Hah ! Kattie Moey? (matanya langsung berbinar) Dia itu kan adalah sahabat baikku" Nana langsung bersemangat, ia sangat bahagia, senyumnya terlukis di wajahnya dengan sempurna.
Djordi tersenyum tipis. Sebenarnya dia sudah tahu bahwa Kattie itu adalah teman baik Nana. Dia sengaja mendatangkan Kattie untuknya.
Kemampuan Kattie bukan hanya di bidang fashion, tetapi juga di bidang make up. Bahkan orang jelek pun bisa di rubah menjadi cantik seperti bidadari dengan tangan dewanya.
Waktu itu, Kattie juga yang merias wajah dan mendesain baju pengantin Nana, saat ia akan menikah dengan Daren. Dan saat itu juga, riasan Nana membuat Djordi kagum, saat Djordi bertemu tidak sengaja dengan Nana di toilet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Naftali Hanania
nana jadi rebutan paman ponakan...lucu😁
2020-11-01
1
Ainie Mahryan Jaya
apakah laba laba pernah bersuara... seriusan nanya jgn dibuli
2020-09-26
0
Triiyyaazz Ajuach
wach tak sabar liat reaksi daren saat liat nana dan djordi
2020-06-12
1