CEO Tampan

Jangan lupa L I K E, K O M E N & V O T E nya 💋

..

..

..

Vila kediaman Aganor.

"Bagaimana dengan rapat untuk mengakuisisi perusahaan hiburan terbesar di Korea?" tanya pria gagah itu.

"Mereka menyetujuinya, Presdir" ucap asistennya.

"Cepat siapkan pesawat. Kita akan memulai rapatnya hari ini," titahnya.

"Baik." Asisten pribadinya itu langsung membungkukan tubuhnya, seraya berjalan keluar.

...

Tidak lama kemudian.

"Presdir, pesawatnya sudah siap," ucap asisten pribadinya dengan sangat sopan.

"Baiklah, kita berangkat sekarang !" seru pria gagah itu.

...

🌻🌻🌻🌻🌻

...

Di lain sisi.

Sesampainya Nana di perusahaan tempat Bibinya bekerja. Tiba-tiba ia berhenti melangkah, ternyata ia melongo melihat bangunan perusahaan yang begitu besar, menjulang sangat tinggi.

Ya, perusahaan itu adalah perusahaan hiburan terbesar di Korea.

Kemudian, Nana menelepon Bibinya.

"Halo, Nana. Ada apa?" tanya Bibinya di telepon.

"Bibi, kau dimana? Aku sudah berada di depan kantormu" ucap Nana di telepon.

"Nana, sebentar lagi aku akan ikut rapat dengan petinggi perusahaan dari Negara tetangga. Kau tunggulah di lobi dulu, ya." Bicara Bibinya seperti tergesa-gesa, dengan langsung mematikan panggilan itu.

"Kenapa sih, Bibi dari kemarin sibuk sekali? Padahal aku hanya ingin bertemu dan sedikit berbincang-bincang dengannya," gumam Nana, sambil berjalan menuju lobi.

..

..

Sekian lama menunggu, Nana melihat kerumunan orang-orang yang sangat berisik.

"Berisik sekali disana? Memangnya ada apa?" gumamnya, terheran.

Nana memperhatikannya dari jauh. Banyak para karyawan yang sedang berlarian mendekati kerumunan itu.

"Waahhhh, bukannya itu CEO DJ Entertainment? Djordi Aganor? Pendiri perusahaan hiburan paling besar di Negara tetangga?"

"Apa?? Djordi Aganor? Dimana? Aku ingin melihatnya"

"Ternyata CEO nya masih muda dan sangat tampan, ya"

"Uh, dia sangat seksi, tubuhnya tinggi, dada yang bidang dan wajahnya yang sangat mempesona. Wow aku jatuh cinta pada pandangan pertama"

Ucap para karyawan-karyawan itu, sambil berlarian mendekati kerumunan itu.

Nana terheran, lalu bertanya pada salah satu karyawan yang sedang lewat di depannya.

"Tuan, ada apa disana? Kenapa ribut sekali," tanya Nana, sambil mengerutkan keningnya.

"Perusahaan ini kedatangan CEO DJ Entertainment dari Negara tetangga, dan dengar-dengar perusahaan ini akan di akuisisi oleh perusahaan itu," jawab salah satu karyawan itu, sambil berlalu meninggalkan Nana.

"Hah? Hanya kedatangan petinggi saja, seribut itu ! Kukira ada uang kaget. Cih, terlalu berisik," gumam Nana.

"Apa kau tidak tahu? CEO nya sangat muda dan tampan, makanya banyak orang yang penasaran," ucap salah satu karyawan yang tidak sengaja mendengar gumaman Nana itu.

Kerumunan orang-orang membuat Nana merasa terganggu. Nana tidak penasaran sama sekali, malah ingin ke luar dari situ, tapi di pintu keluar banyak sekali orang-orang.

Tidak pikir panjang, Nana menerobos kerumunan orang-orang itu sambil memikirkan suatu ide.

..

"Air panaass, air panaasss. Minggir ! Minggir ! Aku membawa air yang sangat panas," teriak Nana di dalam kerumunan itu.

Trik jitu, saat melewati kerumunan orang banyak. (Gumamnya dalam hati)

Saat Nana berjalan menuju pintu keluar, tiba-tiba seseorang menyenggolnya dari kerumunan itu.

Brukk..

Suara dua tubuh yang beradu.

Nana bertabrakan dengan pria gagah berjas hitam.

"Aduh. M-maaf Tuan, maaf. Seseorang menyenggolku," ujar Nana pada pria gagah itu, dengan menundukan kepalanya.

Kemudian, Nana berpaling pada seorang karyawan yang menyenggolnya itu.

"Hey, apa kau tidak punya mata?" omel Nana pada karyawan yang menyenggolnya, tadi.

"Maaf Nona, tapi ... aku tidak sengaja," sahut karyawan itu, ketakutan.

Nana mengerutkan keningnya, terlihat sangat kesal.

..

Pria gagah itu ternyata adalah petinggi yang akan menghadiri rapat di perusahaan Bibinya.

Nana tidak tahu, karena dia tidak melihat wajanya.

Saat Nana membalikkan pandangannya menuju pintu keluar, pria itu terkejut.

"Dia wanita yang menangis di toilet itu. Akhirnya aku menemukanmu," gumam pria itu, dengan kedua mata yang berbinar-binar.

Nana berjalan melewatinnya, dan meninggalkannya menuju keluar dari perusahaan itu. Pria itu ingin menarik tangan Nana.

"Tuan Aganor. Rapat akan segera di mulai. Silakan lewat sini." Pengurus perusahaan dengan tiba-tiba mempersilakan petinggi itu untuk mengikutinya.

Apa boleh buat. Niatnya datang ke Korea untuk masalah perusahaan, tapi tidak disangka, dirinya malah di pertemukan dengan wanita yang ia cari beberapa hari yang lalu.

"Yan ! Cari tahu semuanya tentang gadis yang baru saja menabrakku, tadi. Lalu, serahkan data lengkapnya padaku. Secepatnya !" titahnya sambil tersenyum kecil.

Apakah barusan aku tidak salah lihat? Tuan Aganor baru saja tersenyum, sudah lama sekali aku tidak melihatnya tersenyum. (Gumam sekretaris Yan, dalam hatinya)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***