Fobia

Jangan lupa L I K E, K O M E N & V O T E ❤

..

..

..

Langit yang tadinya cerah, tiba-tiba saja berubah menjadi mendung, seakan mewakili perasaan Nana saat ini. Mulanya air hujan menetes dengan tenangnya, tapi kemudian ia mulai bergemuruh. Nana yang sedang berbaring di atas kasurnya kemudian bangkit, lalu mengambil langkah menuju balkon rumah.

Nana membuka pintu. Anginnya berhembus sangat kencang, sampai-sampai menusuk kedalam kulitnya.

Ia menghirup aroma hujan, sambil menjulurkan tangannya, ia menatap langit yang kian menggelap.

Saat hujan turun yang terkena tanaman, tapi yang subur malah kenangan. Nana terlihat murung.

"Rasa ini yang tertinggal, selamanya memberikan luka pada hatiku. Ketika hujan menyapa, sesakku terulang.. Hah (menghela nafas) Beberapa hari ini aku terlalu fokus pada pelarianku ke Korea (sedih) .. Hampir lupa bahwa Daren dan kak Rona telah mengkhianatiku, sampai-sampai dengan tidak tahu malunya mereka mengumumkan pernikahannya secara resmi". Gumam Nana.

Triingg.. Triiingg..

Sebuah pesan masuk.

Nana mengambil ponsel dan membuka pesan itu.

'Jangan larut dalam kesedihan. Aku tidak akan membuat hatimu tak bertuan, aku yang akan menjadi penghuni baru, nantinya .... D.A'

"Siapa itu D.A? Mengapa dia bisa mengetahui aku sedang bersedih? Penghuni baru apa maksudnya? Ah (memegang keningnya) ... Mungkin seseorang salah sambung." Nana melemparkan ponselnya ke atas kasur. Kemudian ia pun berbaring lagi dengan memeluk guling.

Kriing.. Kriing..

Suara panggilan teleon masuk.

Nana melihat siapa yang menelponnya, dia terheran. Nomor yang tadi mengirimi pesan padanya, sekarang malah meneleponnya.

"Halo?" ucap Nana di telpon.

"Nana, perintahkan pelayan untuk membuat makan siang yang spesial untukku, lalu kau yang antar ke perusahaan DJ Entertainment. Pengurus Feng yang akan mengantarkanmu kesini. Ingat, kau hanya mengantar makanannya saja, bukan membuatnya" Djordi langsung menutup panggilannya.

Nana terkejut, ternyata yang mengirimi pesan dan menelepon dia adalah bosnya. Belum juga mengatakan apapun dia langsung memutuskan begitu saja panggilannya.

Tapi Nana mengabaikan ucapan Djordi, dia tidak memerintahkan pelayan untuk membuat makan siang bosnya. Nana langsung pergi ke dapur membuat sesuatu yang spesial untuk bosnya, memaksakan tangan kirinya yang sedang sakit.

Aku tidak tahu apa yang akan aku masak untuk bos. (Gumam Nana smabil berpikir keras)

"Hehe ... aku tahu harus membuat apa sekarang. Akan ku tunjukkan bakat memasakku yg terpendam. Semoga bos suka dan memberiku bonus" gumam Nana, sambil tersenyum penuh makna.

Tidak lama kemudian Nana merapihkan kotak makanan dan mengganti bajunya.

Setelah mengganti baju, Nana menemui pengurus Feng yang dari tadi sedang menunggunya di luar rumah.

"Silahkan, Nona" Pengurus Feng mempersilahkan Nana masuk ke dalam mobil, dengan membukakan pintu mobil.

Nana membalasnya dengan senyuman.

Saat di perjalanan menuju kantor bosnya, Nana terus memandangi kotak makanan itu sambil tersenyum-senyum.

..

..

"Nona, kita telah sampai" ucap pengurus Feng.

"Ah? Iya iya (tersadarkan) terima kasih pengurus Feng." Nana membuka pintu mobil.

"Tidak perlu merasa sungkan, Nona" bantahnya.

Kemudian, Nana berjalam masuk ke dalam. Terlihat resepsionisnya seorang wanita muda, menggunakan pakaian sangat rapih lalu ia bertanya pada resepsionis itu.

"Saya ingin bertemu bos Djordi, dimana dia?" Nana melihat kanan-kirinya.

"Apakah anda sudah membuat jadwal pertemuan sebelumnya?" tanya resepsionis itu sedikit sinis.

"Ya, aku disuruh mengantar makan siang untuknya" jawab Nana.

Resepsionis itu terlihat kurang percaya pada Nana, cantik sih tapi pakaiannya terlihat sedikit kampungan. Kemudian dia menelepon pada sekretarisnya Djordi.

..

..

"Suruh dia kemari cepat, bos sudah menunggunya dari tadi". Jawab sekretaris itu di telepon.

"A-ah ! .. Emm, baiklah" Bicaranya seperti tidak percaya bahwa wanita kampungan yang di hadapannya sedang ditunggu-tunggu oleh bosnya.

"Ikuti aku !" titahnya sedikit sombong pada Nana.

..

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketuk pintu yang ragu-ragu.

Seorang pria muda berpakaian sangat rapih membukakan pintunya.

"Apakah kau Nona Bae Nana?" tanya pria muda itu, yang tak lain adalah sekretarisnya Djordi.

"Ya, dimana bos?" tanya balik Nana, dengan menjinjing kotak makanan yang sudah di bungkusnya.

"Silahkan masuk. Presdir sudah menunggumu sejak tadi" ucapnya.

Nana masuk kemudian dia terpanah melihat kantor bosnya yang mewah. Bertema modern klasik, terlihat modern karena gradasi warna hitam dan coklat emas, warna yang tajam dan memikat. Dan, kesan klasiknya di dapat dari permainan lampu serta aksesoris lainnya, dengan aroma lavender yang tercium, membuat pikiran menjadi tenang saat menghirupnya.

Terlihat pria gagah dan tampan yang mengenakan jas hitam sedang duduk di kursi menatap serius lembaran kertas yang sedang di pegangnya, sepertinya ia sedang mengurus suatu hal penting.

Nana menghampiri bosnya.

"Bos, ini makan siangnya" seru Nana, dengan wajah sedikit imut, lalu meletakkan kotak makanan di atas mejanya.

"Oh ! ... Emm," Djordi memeriksa jam tangannya.

"Kau telat beberapa menit. Saat ini aku sedang mengerjakan sesuatu yang cukup penting, tapi aku juga merasa sangat lapar" sindir Djordi, seperti ada sesuatu di balik kata-katanya itu.

Nana terlihat kebingungan, apa yang harus dilakukannya? Dia tidak bisa makan sendiri tapi perutnya sangat lapar, kedua tangannya sedang mengerjakan hal penting.

"Apakah kau benar-benar sangat lapar bos?" tanya Nana, sedikit mengasihani.

"Ya, aku sangat sangat lapar, di rumah, aku hanya makan sedikit makanan" ucapnya dengan sangat imut. Seperti anak kucing yang sedang manja pada tuannya saja.

"Ehem ! ... Bagaimana jika aku menyuapimu bos?" tawar Nana, dengan wajah yang malu-malu,

"A-ah, aku ... aku hanya bercanda, hahahaaa..." sambungnya, sambil memaksakan tertawa

"Ya, itu ide bagus. Cepat kemari dan suapi aku. Bos mu ini hampir mati karena kelaparan. Jika aku mati, siapa yang akan membayar gajimu?" ucap nya, sedikit mengusili Nana.

Mendengar kata 'gaji', Nana memikirkan sesuatu.

"Benar juga, jika dia mati kelaparan siapa yang akan membayarku? Aku kan bekerja untuk mencari uang" gumamnya dalam hati.

Nana membalas dengan senyum manisnya, yang membuat Djordi sedikit bergairah. Kemudian Nana membuka tutup kotak makanan itu perlahan.

Terkejut, Djordi sangat terkejut setelah melihat isi makanannya. Dengan cepat dia menghindar dari kotak makanan itu. Wajahnya berubah menjadi pucat, tubuhnya gemetar dan mengeluarkan banyak keringat, dia bersandar pada dinding dengan sedikit membungkuk, tangan kirinya menahan dada seperti merasakan nyeri.

Sontak Nana juga di buat kaget, dengan refleks, kotak makanannya terlempar karena melihat Djordi seperti itu. Kemudian Nana menghampiri bosnya.

"Bos kau membuatku kaget, ada apa?" tanya Nana, serius.

Djordi tidak menjawab pertanyaan Nana, tangan kanannya memegang kening, seperti menahan sesuatu, tubuhnya terus mengeluarkan keringat dingin. Nana semakin panik.

"Sekretaris ! Sekretaris !" teriaknya panik.

"Ada apa Nona Bae? ... Ah !" Sekretaris Yan terkejut setelah melihat keadaan bosnya.

"A-apa yang terjadi pada Presdir?" Sekretaris Yanikut panik.

Kemudian sekretaris itu melihat kotak makanan di lantai yang berhamburan gara-gara terlempar tidak sengaja oleh Nana.

"Oh, pantas saja Presdir seperti ini" gumamnya.

Sekretarisnya langsung mencari-cari obat penenang dan memberikannya pada Djordi. Kemudian, makanan yang berhamburan itu di singkirkan olehnya sejauh-jauhnya dari pandangan Djordi.

Djordi yang sedang menenangkan dirinya duduk di atas sofa, Nana juga sudah hilang rasa paniknya. Nana melihat makanan hasil kerja kerasnya di buang begitu saja oleh sekretarisnya Djordi, ia merasa sedih. Djordi yang melihat Nana sedih merasa tidak enak jadinya.

"Em, sebenarnya ada apa dengan makanannya?" tanya Nana, penasaran.

"Nona Bae ... apa kau yang membuat makanan itu?" tanya balik sekretaris Yan

"Ah ! ... Ya, aku yang membuatnya" jawabnya tertunduk, dengan ragu dan ketakutan.

"Apa ! Kau yang membuatnya? Bukankah aku sudah bilang, suruh pelayan yang membuatnya, kau hanya mengantar makanan itu padaku" sentaknya, dengan spontan Djordi meluapkan amarahnya, dia tidak sadar memarahi Nana.

"A-aku ... aku hanya ingin membuatkan sesuatu yang spesial untukmu bos." Tubuhnya gemetar.

"Maaf bos, tapi aku tidak tahu jika masakanku membuatmu jadi seperti itu tadi" ucapnya, sambil menahan tangis.

"Sepertinya, kau pelayan baru ya? Makanya kau tidak tahu apa-apa tentang Presdir. Persdir ini fobi pada nasi, dan tadi di dalam kotak makanan yang kau buat itu terdapat nasi, maka dari itu dirinya ketakutan seperti tadi" jelas sekretaris Yan.

"Apa? Nasi?" Nana terkehut.

"Tapi, aku tidak memasukkan nasi pada makanan yang aku buat. Aku membuatkan ramen spesial untuknya, dan tidak ada nasi" bantah Nana, dengan sedikit mengotot.

"Tapi yang aku lihat, di dalamnya ada makanan menjijikan itu" Djordi sedikit membentaknya.

"Hah (mengela nafas) Sudahlah mungkin kau tidak sengaja memasukkan nasi kedalamnya" ucap Djordi sambil memegang keningnya.

Nana merasa sakit hati karna Djordi tidak mempercayainya ditambah lagi Djordi membentaknya. Dia langsung berbalik dan lari keluar dari ruangan yang suasananya sudah tidak tenang lagi itu. Nana berlari, seketika air matanya mengalir.

"Hey, Nana ...," teriak Djordi merasa bersalah.

..

Di lorong kantor.

"Kenapa hatiku sesakit ini saat dia tidak percaya padaku dan membentakku?" gumam Nana sambil menghentikan pelariannya itu, dan mengusap air matanya. Ia mulai berjalan pelan tetapi sambil melamun.

Terpopuler

Comments

SimboLon Hayati Nur

SimboLon Hayati Nur

😢😢

2021-04-11

0

Renita Hartati

Renita Hartati

sepertinya ada sesuatu ya Thor,

2020-07-29

0

Dwi Harti

Dwi Harti

yg ngerjain nana psti yg bikin nana jatuh kna tanganya..pecahan beling2

2020-07-06

4

lihat semua
Episodes
1 Hari Pernikahan
2 Pria Kpop
3 Sean
4 CEO Tampan
5 Curahan Hati
6 Loker
7 Chaning
8 Gadis Loli
9 Sean, Chaning & Jai
10 Pengumuman Resmi Pernikahan
11 Fobia
12 Cemburu I
13 Fans Fanatik
14 Cemburu II
15 Cemburu III
16 Naik Pangkat Menjadi Calon Istri
17 Menghadiri acara pernikahan I
18 Menghadiri Acara Pernikahan II
19 Black Swan
20 Pesona Bae Nana
21 Awal Kehancuran
22 Gedung Pernikahan Dibom
23 Mabuk
24 Mimpi Buruk
25 Rencana Keji Djordi
26 Visual Djordi, Sean, Chaning dan Jai
27 Berita Buruk
28 Makan Malam
29 Cake Birthday
30 Alat Kejut
31 Benih Cinta
32 Djordi
33 Djordi dan Nana melakukan?
34 Djordi Vs Sean
35 Surat Nikah
36 Salah Paham, Selesai
37 Pemotretan
38 Suit Suiw
39 Will You Marry Me
40 Posesif I
41 Posesif II
42 Bawang Merah
43 Berdebat
44 Kampus Baru
45 John Natan
46 NGT Club
47 VIP No.88
48 Selena Bella
49 Parfum Perangsang
50 Peringatan untuk Selena
51 Jealous
52 Persaingan
53 Faktanya
54 Akhir Dari Perjuangan
55 Chan dan Kattie
56 Rencana Selena
57 Keadaan Nana
58 Taktik Cantik
59 Presdir Kim
60 Perjumpaan
61 Hari Kelulusan I
62 Hari Kelulusan II
63 Ya,
64 Sweet
65 Berdiri tegak !!
66 Pantai
67 Kejutan
68 Kota Kecil
69 Terungkap
70 Pertengkaran
71 Apartemen
72 Rindu Yang Membeku
73 Jamuan Makan Malam
74 Wedding
75 Sabar, Djordi !!
76 Gagah dan Buas
77 Honeymoon
78 Electra
79 Kamp. I
80 Kamp. II
81 Pregnant
82 Kabar Gembira
83 Aroma Tidak Sedap
84 Lahiran
85 Keluarga baru
86 Bayi mungil
87 Djordi & Nana
88 Kedok Baby Sitter
89 Akal Bulus Djordi
90 Kattie
91 Jackpot !
92 Si Otong?
93 Tingkah 3 Pria Tua.
94 END (1)
95 END (2)
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Hari Pernikahan
2
Pria Kpop
3
Sean
4
CEO Tampan
5
Curahan Hati
6
Loker
7
Chaning
8
Gadis Loli
9
Sean, Chaning & Jai
10
Pengumuman Resmi Pernikahan
11
Fobia
12
Cemburu I
13
Fans Fanatik
14
Cemburu II
15
Cemburu III
16
Naik Pangkat Menjadi Calon Istri
17
Menghadiri acara pernikahan I
18
Menghadiri Acara Pernikahan II
19
Black Swan
20
Pesona Bae Nana
21
Awal Kehancuran
22
Gedung Pernikahan Dibom
23
Mabuk
24
Mimpi Buruk
25
Rencana Keji Djordi
26
Visual Djordi, Sean, Chaning dan Jai
27
Berita Buruk
28
Makan Malam
29
Cake Birthday
30
Alat Kejut
31
Benih Cinta
32
Djordi
33
Djordi dan Nana melakukan?
34
Djordi Vs Sean
35
Surat Nikah
36
Salah Paham, Selesai
37
Pemotretan
38
Suit Suiw
39
Will You Marry Me
40
Posesif I
41
Posesif II
42
Bawang Merah
43
Berdebat
44
Kampus Baru
45
John Natan
46
NGT Club
47
VIP No.88
48
Selena Bella
49
Parfum Perangsang
50
Peringatan untuk Selena
51
Jealous
52
Persaingan
53
Faktanya
54
Akhir Dari Perjuangan
55
Chan dan Kattie
56
Rencana Selena
57
Keadaan Nana
58
Taktik Cantik
59
Presdir Kim
60
Perjumpaan
61
Hari Kelulusan I
62
Hari Kelulusan II
63
Ya,
64
Sweet
65
Berdiri tegak !!
66
Pantai
67
Kejutan
68
Kota Kecil
69
Terungkap
70
Pertengkaran
71
Apartemen
72
Rindu Yang Membeku
73
Jamuan Makan Malam
74
Wedding
75
Sabar, Djordi !!
76
Gagah dan Buas
77
Honeymoon
78
Electra
79
Kamp. I
80
Kamp. II
81
Pregnant
82
Kabar Gembira
83
Aroma Tidak Sedap
84
Lahiran
85
Keluarga baru
86
Bayi mungil
87
Djordi & Nana
88
Kedok Baby Sitter
89
Akal Bulus Djordi
90
Kattie
91
Jackpot !
92
Si Otong?
93
Tingkah 3 Pria Tua.
94
END (1)
95
END (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!