Jangan lupa klik dulu J E M P O L,
Kemudian K O M E N & V O T E ❤
Biar autornya semangat buat update 😁
..
..
..
Setelah bersusah payah ke luar dari kerumunan reporter yang gila akan berita itu. Mereka akhirnya memasuki pintu gedung pernikahan.
Saat akan memasuki pintu gedung, Nana terlihat murung. Nana menundukkan pandangannya. Pandangannya tertuju pada karpet merah yang dia injak membentang begitu panjang. Kemudian Nana melihat seisi gedung, penataan pernak pernik pernikahan seolah mengingatkan Nana akan hari dimana seharusnya dirinya berbahagia saat itu, tapi yang terlintas di pikirannya hanyalah pengkhianatan yang dia dapat di hari pernikahannya.
Nana menutupi kesedihannya, ia merasakan hembusan angin yang seperti mengejek dirinya.
"Nana, aku akan ke mobil mengambil sesuatu. Kau dengan Jai dulu," ucap Djordi Aganor.
"Ah? Paman !" teriak Sean, tapi pamannya sudah berlari sangat jauh.
Paman mempercayai Nana pada Jai, dasar pencemburu sekali pria tua itu. (Gerutu Sean dalam hatinya)
Nampak dari kejauhan, seorang pria tua berjalan mendekati tiga sekawan dengan pakaiannya yang sangat rapih. Nana memperhatikannya dari kejauhan.
Paman Seng ! (Batin Nana, ia terkejut.)
"Dia kan, asisten pribadi ayah. Aku tidak boleh terlihat olehnya," gumam Nana, sambil membelakangi saat paman Seng mendekat.
"Selamat datang Tuan muda Sean, Tuan muda Chaning, Tuan muda Jai," sapa Tuan Seng.
"Segeralah mengganti kostum, acara akan di mulai sebentar lagi, kemari ikuti saya" sambung Tuan Seng itu, dengan rasa hormat sambil berjalan menunjukkan arah.
"Emm ... Nana, kita akan ber-rias dulu. Bagaimana denganmu, apakah kau ingin ikut?" tanya Jai dengan wajah yang sedikit sungkan.
"Ah, tidak-tidak ... Kalian sibuk saja dulu, aku akan menunggu bos disini" jawab Nana, dengan senyum terpaksanya.
"Baiklah, jangan jauh-jauh ya" ucap Chaning sambil mengelus rambut Nana.
Melihat Chaning mengelus rambut Nana, dengan cepat Sean menepiskan tangannya.
"Apa sih?" gerutu Chaning.
"Sudah-sudah ! Ayo, Tuan Seng sudah menjauh" ucap Sean.
Nana menjadi kesepian. Kemudian dia berjalan, mengelilingi gedung, melihat keadaan di setiap sudutnya. Gedung sudah mulai terisi penuh dengan tamu undangan.
"Hey, Nana !" panggil seseorang. Nana langsung melihat ke sumber suara yang memanggil namanya.
"Oh? Kattie, sejak kapan kau sampai?" tanya Nana, sedikit terkejut.
"Baru saja aku sampai. Sebenarnya aku sangat tidak sudi menghadiri pernikahan mereka, tapi karena ada kau disini, jadi aku akan menghampaskan jika ada yang berani menyakitimu lagi, terutama kedua ******** itu" ucap Kattie, sangat bersemangat.
"Emm ... Kattie, aku akan pergi ke toilet dulu ya, sudah tidak tahan nih. Kau tunggu disini, jangan kemana-mana" ucap Nana sambil berlarian.
"Hey, hati-hati !" teriak Kattie,
"Nana selalu saja begitu setiap kali dia gugup" gumam Kattie, sambil memakan beberapa cup cake yang di sediakan di gedung itu.
"Ah ! Tunggu-tunggu ... sepertinya aku pernah mengalami hal ini." Kattie berpikir keras, dengan mengerutkan keningnya. Kemudian, ia tersadar akan satu hal.
"NANA !!!" teriaknya khawatir, matanya melotot.
Karena, saat hari dimana pernikahan Nana dan Daren akan berlangsung. Nana sangat gugup dan memutuskan untuk pergi ke toilet. Tetapi setelahnya, Nana melihat kejadian menyakitkan bagi dirinya dan saat itu juga dia hilang begitu saja tanpa jejak. Kattie menjadi sangat khawatir jika kejadian itu terulang kembali.
Kattie berjalan cepat, tapi Nana sudah memasuki toilet itu. Jadi, Kattie menunggunya di lorong gedung.
..
Setelahnya, Nana membuka pintu toilet. Kemudian, ia bercermin sejenak. Tiba-tiba saja, dengan tidak di duga olehnya seorang wanita dengan gaun mewah yang dikenakannya, juga membuka pintu toilet yang berada di samping Nana. Wanita bergaun mewah itu tak lain adalah kaka tirinya, Bae Rona. Sontak, kaka tirinya itu sangat terkejut.
"Na-Nana ?" sapanya gugup.
"Kak Rona ?" Nana terkejut sambil memendam amarahnya.
"Kau ... kau sedang apa disini?" bicaranya ter bata-bata.
"Aku akan menghadiri acara pernikahan seseorang." Nana berusaha tegar.
"Kau kan tidak di undang" sahutnya, sedikit mengotot.
"Aku disini menjadi pasangan seseorang yang kalian undang." Bicara Nana sedikit sombong.
"Nana, kau itu sudah membuat dampak besar untuk keluarga kita. Saat hari pernikahanmu gagal, ayah sangat marah karenamu. Keluarga Bae menjadi bahan omongan di Negara kita. Sebaiknya kau pergi saja sekarang. Ayah, dan ibuku tidak pernah membicarakanmu apa lagi mecarimu saat kau hilang begitu saja" ucap Bae Rona sombong, tapi dengan sedikit ketakutan.
Mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan kaka tirinya itu, membuat hati Nana ter iris, sakit dan sangat sesak. Air matanya berlinang, rasa kemarahannya ingin sekali dia luapkan, tapi Nana menahan itu semua.
"Ya, aku sadar sekarang. Aku tidak pernah di anggap menjadi bagian keluarga Bae. Kau dan ibumu selalu mengucilkan ku dalam keluarga, kalian selalu menyiksa hidupku. Dan kau, kau manusia tidak tahu malu yang pernah aku temui seumur hidupku. Kau menghancurkan pernikahanku, dan merebut calon suamiku. Lalu dengan tebal mukanya kalian menikah hari ini. Aku benar-benar kagum dengan perbuatan kalian berdua" timbal Nana, ia meluapkan kebenciannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
pecinta time travel
issey bae rona pasti rambutnya ungu😂😂😂
2020-06-27
1
Dia Nuraini
tak tau malu
2020-06-27
0
Triiyyaazz Ajuach
jgn mau diremehkan lgi nana
2020-06-12
1