Cemburu III

Jangan lupa L I K E, K O M E N & V O T E ❤

..

..

..

Musik relaksasi yang penuh cinta mengalun di dalam restoran. Di iringi dengan suara piano, menjadikan restoran itu semakin romantis. Membuat perasaan nyaman dan damai.

Sean memikirkan sebuah cara lagi.

Dia melihat tempat live musik dan alat-alat musik lainnya yang berada di restoran itu. Kemudian, Sean beranjak dari tempat duduknya. Dia melewati Nana begitu saja.

Nana terheran.

"Hey ! Mau kemana kau?" tanya Nana.

Sean tidak menjawabnya, dia terus saja berjalan ke depan.

"Cek ... Cek ..." Sean mengetes mikrofon

"Halo ... emm, saya ingin menyanyikan sebuah lagu untuk wanita berbaju abu-abu monyet, yang sedang memakan ice cream, yang duduk di sana (menunjuk ke arah Nana)" ujarnya, sambil berdiri dengan sebuah mikrofon di tangannya.

Semua pengunjung langsung menatap ke arah Nana. Nana menjadi sedikit malu, tapi ia tersentuh, mendengar Sean mengatakan itu. Pipinya memerah.

"Dia akan bernyanyi untukku? Apa maksudnya ini?" gumam Nana.

Lalu Sean menyanyikan sebuah lagu cinta yang sangat indah. Suara ia bernyanyi sangat lembut. Semua pengunjung restoran di buat kagum dengan suaranya.

Pengunjung yang berpasangan, saling merangkul. Pasangan wanita bersandar pada bahu lelakinya, kemudian pasangan lelaki merangkulnya. Ada juga pengunjung yang saling berpegangan tangan dengan pasangan mereka masing-masing. Mereka sangat tersentuh dan menikmati lirik lagu yang di bawakan oleh Sean.

Djordi yang masih terduduk di pojokan, sedang memikirkan suatu cara untuk menghukum Sean. Tiba-tiba Djordi tersenyum jahat. Sepertinya, ia sudah menemukan cara yang bagus.

..

Selesai menyanyikan sebuah lagu yang sangat menyentuh para pengunjung restoran, Sean di banjiri tepuk tangan. Ada yang menyorakinya, ada yang melihatnya aneh karena topi rubah, kacamata dan masker yang ia kena'kan mungkin terlihat konyol oleh beberapa pengunjung.

Sean berjalan menghampiri Nana.

"Bagaimana pertunjukan ku?" Sean tersenyum, dengan narsis nya.

"Aku tidak menyangka bisa mendengarmu bernyanyi secara langsung. Suara aslimu memang benar-benar bagus. Lagu yang kau bawakan sangat menyentuh dan ada sedikit lirik yang mengingatkan ku pada masa laluku" ucapnya sedikit murung.

"Emm ... maaf Nana, tapi aku tidak bermaksud untuk mengingatkan mu pada masa lalumu" tutur Sean, terlihat sungkan.

"Ah, tidak apa-apa. Tidak perlu meminta maaf, itu hanya sebuah hal kecil saja." Nana tersenyum kembali.

Sean melihat di atas meja ada mangkuk yang sangat bersih. Mangkuk yang tadinya terisi penuh dengan ice cream menjadi bersih seketika?

"Nana ! Apa kau mencuci mangkuk itu? ... Kenapa mangkuk ice creamnya terlihat sangat bersih?" tanya Sean, terheran.

"Oh? Emm, hehe" Nana hanya membalas dengan senyum malunya.

Aduh, aku menjadi lupa diri gara-gara lagu yang Sean bawakan sangat indah. Aku tidak sadar memakan ice cream sampai habis hingga menjilati mangkuknya sampai bersih seperti itu. Uh, sangat memalukan. Untung saja Sean tidak tahu. (Gumam Nana, dalam hati).

"Nana, ini sudah sore. Aku akan mengantarmu pulang" seru Sean, sambil menarik tangan Nana.

"Oh iya, kita jadi lupa waktu. Langit sudah hampir gelap" ucapnya sambil berjalan.

Nana dan Sean berjalan menuju tempat parkir.

"Tunggu-tunggu ...," Nana menarik tangan Sean.

"Emm ... sebelumnya terima kasih banyak, hari ini kau sudah membuat suasana hatiku menjadi lebih baik" sambung Nana, dengan paras malu-malu.

"Tidak perlu berterima kasih. Ini akan menjadi biasa untukmu," ucap Sean, sambil mencari dimana letak mobilnya.

Akan menjadi biasa untukku? Apa sih maksudnya? Dia selalu mengatakan hal-hal yang tidak aku mengerti. (Gumam Nana dalam hatinya).

"Dimana mobilku?" gumam Sean, ia telihat panik.

"Ada apa?" tanya Nana, terheran.

"Mobilku? Kau ingatkan, tadi aku memarkirkan mobilnya disini" gerutu Sean, semakin panik.

Nana melihat ada kertas di bawah, terinjak oleh kaki Sean.

"Coba angkat kakimu" ucap Nana.

"Ada apa? (mengangkatkan kaki) ... Memangnya mobilku bisa terinjak oleh kakiku sendiri?" timbal Sean. Matanya terus mencari-cari mobilnya itu.

Kemudian Nana mengambil lembaran kertas itu.

"Hah !" Nana terkejut, matanya membulat dan alisnya terangkat

"Sean, lihat ini !" Nana mengasongkan kertas itu pada Sean.

Kemudian, Sean mengambilnya dan membacanya.

"Apa? ... Surat derek? Apa-apaan ini? Aku kan tidak melanggar aturan" geram Sean.

Tiba-tiba mobil mewah melaju dari kejauhan dan berhenti tepat di hadapan Nana dan Sean.

Pengurus Feng keluar dari mobil itu.

"Pengurus Feng?" gumam Nana, terkejut.

"Nona Bae, silahkan masuk ke dalam mobil. Tuan sudah menunggu mu" ucap pengurus Feng, mempersilahkan.

"Paman ! KAU? ...," Sean dibuat kesal hati. Ia menahan marah.

Benar saja. Aku sudah menduganya, dalang di balik perbuatan ini pasti paman Djordi. Euh paman itu memang benar-benar ya. (Gumam Sean sangat jengkel).

"Tuan? Emm, maksudnya bos?" Nana berbicara gugup.

"Cepat masuk !!" Bentak Djordi dari dalam mobil.

"Ah? Bagaimana ya, tapi aku sedang bersama Sean" ucap Nana.

"Apa kau akan pulang berjalan kaki? Menurutlah, ada sesuatu yang harus kita bicarakan" titah Djordi.

"Sudah, tidak apa-apa. Kau pulang dengannya saja. Jangan mengkhawatirkan aku. Aku akan mengurus mobilku dulu," bisik Sean, sambil membelai rambut Nana.

Melihat perlakuan Sean yang semakin menjadi. Tidak pikir panjang, Djordi langsung menarik tangan Nana ke dalam mobil.

"Aduh." Nana merintih kesakitan.

"Bisakah kau sedikit lembut pada wanita?" bentak Nana.

Bruk..

Pintu mobil tertutup. Djordi mengabaikan ucapan Nana.

"Feng, cepat jalan" titah Djordi sambil mengerutkan keningnya.

..

..

Huh, mobilku yang malang. (Gumam Sean dalam hatinya)

"Hmm ... aku akan menelepon Jai untuk menjemputku !" Sean merogoh kantung celananya, untuk mengambil ponselnya.

Tiba-tiba dari jauh seseorang dengan cepatnya berlari dan menabrak Sean dengan sangat keras, sehingga topi rubah, kaca mata, dan masker yang ia kenakan, terlepas. Dan entah dari mana, tiba-tiba saja segerombolan reporter langsung berdatangan.

"Wah ! benar-benar Sean" ucap salah satu reporter.

Sontak, Sean sangat terkejut.

Cekrek.. Cekrek..

Beberapa reporter langsung memotretnya.

"Apa? Sean?" Para pejalan kaki tak sengaja mendengar reporter menyebut nama Sean.

"Benar, itu Sean ! Salah satu member XEO. Ayo kita kesana" ucap salah satu pejalan kaki yang sedang lewat.

"Cepat ! Cepat liput ... Ini akan menjadi trending utama besok." Reporter itu langsung mengangkat kameranya.

Seketika, reporter, pengunjung restoran dan pejalan kaki mengerumuninya, seperti zombie saja.

Segala upaya di kerahkan oleh Sean untuk bisa keluar dari kerumunan itu, tapi sayang usahanya sia-sia. Tidak ada celah untuk dirinya bisa melarikan diri.

"PAMAN !!!" teriak Sean sangat geram, ia meluapkan kekesalannya dalam kerumunan itu.

Terpopuler

Comments

SimboLon Hayati Nur

SimboLon Hayati Nur

paman balas dendam 😂

2021-04-11

0

Kartini💗💞

Kartini💗💞

kaciiaaannn bang Sean kena amukanx Paman Djorghi,,wkwkwkwk🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2021-02-22

0

Naftali Hanania

Naftali Hanania

wkwkwkwkwkwk...sama2 jahil 🤣🤣

2020-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Pernikahan
2 Pria Kpop
3 Sean
4 CEO Tampan
5 Curahan Hati
6 Loker
7 Chaning
8 Gadis Loli
9 Sean, Chaning & Jai
10 Pengumuman Resmi Pernikahan
11 Fobia
12 Cemburu I
13 Fans Fanatik
14 Cemburu II
15 Cemburu III
16 Naik Pangkat Menjadi Calon Istri
17 Menghadiri acara pernikahan I
18 Menghadiri Acara Pernikahan II
19 Black Swan
20 Pesona Bae Nana
21 Awal Kehancuran
22 Gedung Pernikahan Dibom
23 Mabuk
24 Mimpi Buruk
25 Rencana Keji Djordi
26 Visual Djordi, Sean, Chaning dan Jai
27 Berita Buruk
28 Makan Malam
29 Cake Birthday
30 Alat Kejut
31 Benih Cinta
32 Djordi
33 Djordi dan Nana melakukan?
34 Djordi Vs Sean
35 Surat Nikah
36 Salah Paham, Selesai
37 Pemotretan
38 Suit Suiw
39 Will You Marry Me
40 Posesif I
41 Posesif II
42 Bawang Merah
43 Berdebat
44 Kampus Baru
45 John Natan
46 NGT Club
47 VIP No.88
48 Selena Bella
49 Parfum Perangsang
50 Peringatan untuk Selena
51 Jealous
52 Persaingan
53 Faktanya
54 Akhir Dari Perjuangan
55 Chan dan Kattie
56 Rencana Selena
57 Keadaan Nana
58 Taktik Cantik
59 Presdir Kim
60 Perjumpaan
61 Hari Kelulusan I
62 Hari Kelulusan II
63 Ya,
64 Sweet
65 Berdiri tegak !!
66 Pantai
67 Kejutan
68 Kota Kecil
69 Terungkap
70 Pertengkaran
71 Apartemen
72 Rindu Yang Membeku
73 Jamuan Makan Malam
74 Wedding
75 Sabar, Djordi !!
76 Gagah dan Buas
77 Honeymoon
78 Electra
79 Kamp. I
80 Kamp. II
81 Pregnant
82 Kabar Gembira
83 Aroma Tidak Sedap
84 Lahiran
85 Keluarga baru
86 Bayi mungil
87 Djordi & Nana
88 Kedok Baby Sitter
89 Akal Bulus Djordi
90 Kattie
91 Jackpot !
92 Si Otong?
93 Tingkah 3 Pria Tua.
94 END (1)
95 END (2)
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Hari Pernikahan
2
Pria Kpop
3
Sean
4
CEO Tampan
5
Curahan Hati
6
Loker
7
Chaning
8
Gadis Loli
9
Sean, Chaning & Jai
10
Pengumuman Resmi Pernikahan
11
Fobia
12
Cemburu I
13
Fans Fanatik
14
Cemburu II
15
Cemburu III
16
Naik Pangkat Menjadi Calon Istri
17
Menghadiri acara pernikahan I
18
Menghadiri Acara Pernikahan II
19
Black Swan
20
Pesona Bae Nana
21
Awal Kehancuran
22
Gedung Pernikahan Dibom
23
Mabuk
24
Mimpi Buruk
25
Rencana Keji Djordi
26
Visual Djordi, Sean, Chaning dan Jai
27
Berita Buruk
28
Makan Malam
29
Cake Birthday
30
Alat Kejut
31
Benih Cinta
32
Djordi
33
Djordi dan Nana melakukan?
34
Djordi Vs Sean
35
Surat Nikah
36
Salah Paham, Selesai
37
Pemotretan
38
Suit Suiw
39
Will You Marry Me
40
Posesif I
41
Posesif II
42
Bawang Merah
43
Berdebat
44
Kampus Baru
45
John Natan
46
NGT Club
47
VIP No.88
48
Selena Bella
49
Parfum Perangsang
50
Peringatan untuk Selena
51
Jealous
52
Persaingan
53
Faktanya
54
Akhir Dari Perjuangan
55
Chan dan Kattie
56
Rencana Selena
57
Keadaan Nana
58
Taktik Cantik
59
Presdir Kim
60
Perjumpaan
61
Hari Kelulusan I
62
Hari Kelulusan II
63
Ya,
64
Sweet
65
Berdiri tegak !!
66
Pantai
67
Kejutan
68
Kota Kecil
69
Terungkap
70
Pertengkaran
71
Apartemen
72
Rindu Yang Membeku
73
Jamuan Makan Malam
74
Wedding
75
Sabar, Djordi !!
76
Gagah dan Buas
77
Honeymoon
78
Electra
79
Kamp. I
80
Kamp. II
81
Pregnant
82
Kabar Gembira
83
Aroma Tidak Sedap
84
Lahiran
85
Keluarga baru
86
Bayi mungil
87
Djordi & Nana
88
Kedok Baby Sitter
89
Akal Bulus Djordi
90
Kattie
91
Jackpot !
92
Si Otong?
93
Tingkah 3 Pria Tua.
94
END (1)
95
END (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!