Jangan lupa L I K E, K O M E N & V O T E ❤
...
...
...
Pagi hari yang cerah, di apartemen Bae Nana.
Tok ... Tok ... Tok
Suara ketukan pintu.
Dengan cepat, Nana membuka pintunya.
"Kiriman paket bunga, untuk Nona Bae Nana," ucap Kurir itu, sambil memberikan bunga mawar yang sangat banyak kepada Bae Nana.
Nana dibuat terkejut dan terheran-heran. Dengan rasa kebingungan, Nanapun mengambilnya.
"Mohon untuk tanda tangan disini, Nona" perintah Kurir itu, dengan mengasongkan sebuah pulpen padanya.
Nana menjadi kaku, karena sangat terkejut sekaligus dibuat terheran-heran dengan kedatangan paket bunga mawar yang begitu banyak.
"T-tapi siapa yang mengirimiku bunga sebanyak ini, di pagi hari?" tanya Nana, sambil mengerutkan keningnya.
"Saya tidak tahu, Nona. Saya hanya di tugaskan untuk mengirimkan bunga, ke alamat ini" kata kurir itu, sambil berjalan meninggalkan Nana.
"Baiklah, terima kasih" ucap Nana. Lalu, ia menutup pintu.
"Bunga yang sangat banyak dan berat ini ... dari siapa, ya? Aku kan belum mempunyai kenalan di Korea" gumamnya, berpikir keras.
"Ah, sudahlah ! Bunga sebesar ini, harus aku simpan dimana?" Nana mengerahkan seluruh tenaganya, untuk mengangkat bunga-bunga itu.
"Oh, ada surat nya ...,"
🌹Selamat hari kasih sayang, Nona Bae Nana🌹
"Hmm ... manusia mana yang tidak ada kerjaan dengan memberiku bunga sebanyak ini?" Berpikir keras.
Kemudian, tidak sengaja kedua bola mata Nana melirik ke arah jam dinding.
Pukul 06.38 AM
Sontak, Nana terkejut.
"Aduh, sudah pukul enam lewat. Tidak ada waktu untuk mengurusi bunga-bunga ini, aku bisa terlambat ke tempat ku bekerja. Aku akan bersiap-siap dulu" gumamnya panik, sambil terkocar-kacir.
....
Kriiiing, kriiing, kriiing...
Ponsel Nana berdering.
"Halo, Nana ! Bibi sudah berada di bawah, cepat lah turun. Bibi juga harus bekerja" ucap Bibi Oh di telepon.
"Ya Bibi, tunggu sebentar. Aku akan turun" sahut Nana, panik.
Nana menuruni tangga dengan terburu-buru.
"Bibi !" panggilnya, sambil melambaikan tangannya ke arah Bibi Oh yang berada di dalam mobil.
"Sudah, ayo cepat masuk ke dalam mobil," ucap Bibi Oh.
Kemudian Nana masuk dan duduk di dalam mobil.
"Nana, apa benar itu alamat pekerjaan barumu?" tanya Bibi Oh, sambil mengemudikan mobilnya.
"Emm, sepertinya benar. Kemarin aku meneleponnya, lalu dikirimi pesan mengenai alamatnya. Memangnya ada apa bibi?" timbalnya, dengan balik bertanya.
"Itu tempat tinggal yang sangat elit, khusus untuk bangsawan. Kau beruntung jika memang benar. Tapi, apa tidak apa-apa ... jika kau bekerja hanya sebagai asisten pribadi saja?" ucap Bibi Oh, penuh keraguan.
"Menurutku kerja apapun sama saja. Menjadi bos juga tetap bekerja kan?" ucap Nana, meyakinkan.
"Ya, baiklah. Ah .. kita akan melewati pertigaan sebentar lagi dan kita akan sampai" seru Bibi Oh.
Setelah sampai, Bibi Oh menurunkan Nana di persimpangan.
"Nana, aku mengantarmu hanya sampai depan saja ya. Kau bertanyalah pada satpam itu mengenai rumahnya, aku sudah terlambat bekerja. Berhati-hati lah, jika terjadi sesuatu, hubungi saja Bibi." Bibi Oh menjalankan mobilnya, lalu meninggalkan Nana.
"Ya Bibi, terima kasih" teriak Nana, sambil melambaikan tangannya.
Nana berjalan mendekati pos satpam. Saat berjalan, seseorang menabraknya dari arah berlawanan.
Brukk...
Nana tersungkur, hingga membuat bajunya sedikit kotor.
"Oh tidak ! Bajuku jadi kotor" gumam Nana, bersedih.
"Ah m-maaf ... maaf Nona. Apa kau terluka?" ucap pria yang menabrak Nana itu, sambil mengulurkan tangannya.
"Ya, aku tidak apa-apa" tanpa sadar, Nana meraih tangan pria itu yang tadi di ulurkannya, lalu Nana di tariknya berdiri.
Tiba-tiba mereka bertatapan mata, pria itu sepertinya terpikat pada Nana, karena ia terus saja menatapnya.
"Manis sekali" gumam pria itu dalam lamunannya, dengan tanpa sadar melontarkan kata-kata itu.
"Wah, imutnya" Nanapun dengan tanpa sadar melontarkan kata-kata itu.
Tiiiiinnnn...
Tiba-tiba suara klakson mobil berbunyi, dari sebrang jalan. Hingga membuat mereka berdua tersadarkan.
"Ah ! Anda... Anda begitu imut-" Pria itu langsung menutup mulutnya rapat-rapat,
"Mmm, b-bukan, Anda terlihat sedang kebingungan. Sepertinya Anda sedang mencari sesuatu? Apa ada yang bisa saya bantu?" ucap pria itu, dengan tersipu malu.
Nana pun terlihat malu-malu. Membuat dirinya menjadi salah tingkah. Kenapa ada pria semanis itu?
Pria itu mempunyai suara yang lembut, tubuh yang tinggi, wajahnya terlihat muda dan halus kulitnya. Berrambut ash grey dengan poni menutup jidat nya itu, sudah seperti artis idola saja.
..
"Oh ya, aku sedang mencari alamat ini?" Nana menyodorkan alamat yang berada di dalam ponselnya,
"Apakah kau tahu kemana arahnya?" sambung Nana bertanya.
"Oh, ya saya tahu. Apakah tidak keberatan jika saya ikut mengantar mu?" tawaran pria itu.
"Ehm, baiklah" sahut Nana dengan wajah yang malu-malu.
Mereka berdua berjalan menuju alamat rumah itu. Mereka merasa malu-malu dan sedikit canggung. Pria itu berjalan di depan Nana, dan Nana di belakang mengikutinya.
"Hey, bolehkah aku tahu siapa nama mu?" Tiba-tiba pria itu berhenti. Nana hampir saja menabrak punggungnya. Tidak lama, pria itu berjalan lagi.
"Emm, nama ku Nana ... Bae Nana" jawabnya sambil terus berjalan mengikuti pria di depannya.
Nana !! (Gumam pria itu dalam hatinya)
...
"Yah, kita sudah sampai, ini adalah alamat yang kau cari-cari itu" ucap pria itu, sambil menunjuk ke salah satu rumah mewah.
Nana terkejut, bola matanya membulat sempurna setelah melihat rumah yang sangat mewah berdiri kokoh di hadapannya, bagaikan di lapisi emas saja.
Ada urusan apa, wanita ini mencari rumah paman? (Gumam pria itu dalam hatinya, terheran)
"Ah, ya. Baiklah, terima kasih .... ??".
"Chaning ... namaku Chaning. Ingat itu !" ucap pria itu, sambil membelai rambut Nana.
Kemudian, pria itu pergi.
Nana terkejut, pipinya memerah, mulutnya menganga, perasaannya seperti ingin membeludak, hatinya berdetak sangat kencang.
Pria itu membelai rambutnya, dengan sangat lembut dan memancarkan wajah yang menggoda.
..
Akhirnya, Nana tersadar dari lamunannya itu.
"Ah, sadarlah Nana !" serunya. Kemudian, Nana menatap tajam ke arah rumah mewah itu.
Emm,, Apa benar ini rumah nya? (Gumamnya, sedikit ragu)
"Oh ... itu bel nya!" Dengan cepat, Nana menekan bel itu.
Ting, Nong.. Ting, Nong..
Suara bel berbunyi.
Gerbang terbuka. Nana di sambut pria tua.
"Selamat datang di kediaman Aganor, Nona Bae Nana. Silahkan masuk !" sapa pria tua itu sangat hormat, sambil berjalan memberi arah.
"Ah, tidak usah begitu sopan Pak. Saya tidak terbiasa" ucap Nana sangat sungkan, sambil mengikuti langkah pria tua yang tak lain adalah pengurus Feng.
"Panggil saja saya pengurus Feng" katanya, sambil tersenyum ramah.
Saat memasuki pintu rumah, Nana di sambut oleh beberapa pelayan wanita.
"Selamat datang, Nona" ucap para pelayan itu, dengan sopan.
"Pelayan ! Tolong berikan beberapa pakaian untuk Nona Bae, lalu dandani dia" tiitah pengurus Feng.
"Baik, pengurus Feng" jawabnya, serentak.
"A-apa? Memang sih bajuku sedikit kotor, tapi apakah sebagai pelayan, saya harus berdandan terlebih dahulu" ucap Nana terheran, sambil di dorong-dorong oleh beberapa pelayan.
"Menurut saja, Nona" Pengurus Feng hanya tersenyum dan menundukkan tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Kristina Ida
mau donk jadi nana
2021-05-19
0
Azzalfa Haura Nazhyfa
cm ada di novel kali ya org sprti nana
2021-04-15
0
SimboLon Hayati Nur
ketemu ponakan LG😂
2021-04-11
0