Tiga bulan Kepergian Abi membuat Amel bingung dengan kelakuan suaminya yang seolah tidak ingat dengan Amel yang sudah menjadi istrinya.
" Mel kamu masih tetap tinggal di Villa Tuan Abi? " tanya Farah
" Mak Siti .. begini, sekarang aku sudah lulus dan kebetulan aku ikut seleksi penerimaan mahasiswa kedokteran melalui jalur prestasi ,Farah juga sama cuma dia ambil Fashion design ..aku nggak bisa seperti ini terus,sementara itu Villa aku serahkan sama Emak juga Bi Ani, cuma kalau aku kasih tanggung jawab penuh Bi Ani aku khawatir Paman Baron akan berbuat sesuatu pada bi Ani, jadi aku mohon mak bisa handle.. sepertinya banyak pengunjung di daerah kita mak karena ada perkebunan teh papanya Windi yang membuka argo wisata juga, aku punya rencana Villa itu bisa di sewakan untuk biaya perawatan dan biaya listrik juga air. " ucap Amel
" Memangnya Tuan Abi nggak ngasih kamu uang Mel? " tanya Farah menyelidik
" Dia kasih uang mahar dan juga ATM aku bisa gunakan, tapi aku nggak mau mak,Far" ucap Amel
" Ya ..sudah nanti Emak minta bantuan Si Yanto buat bersihin Halaman Villa sama taman nya juga, nggak mungkin kan emak ngrawat Villa segede itu sendiri sama bibi kamu" ucap Mak Siti
.
.
.
Sementara di negri nan jauh disana terlihat Abi yang menenui sang kekasih yang mengalami kecelakaan kecil di catwalk saat peragaan busana.
" Sayang.. nasib aku gimana nih, aku harus betrest total." ucap Dya yang khawatir tentang karier nya.
" Sudahlah gimana kalau kita menikah saja" Abi mulai membujuk Dya
" Nggak bisa gitu sayang, aku masih terikat kontrak sama beberapa brand juga "ucap Dya
" Sampai kapan, sampai kita tua.. come on Honey kita sudah lama bersama dan kita sudah tunangan aku nggak mau kamu berubah pikiran untuk tidak menikah dengan ku" ucap Abi yang mulai khawatir dengan hubungannya dengan Dya.
" Sayang terus aku harus gimana, semua kontrak yang aku jalani itu tidak di benarkan untuk menikah" Dya mulai meninggikan suaranya
" Gimana kalau kita menikah diam-diam dan tak usah buat resepsi dulu sampai kontrak kamu selesai " bujuk Abi lagi
" Kita bicarakan lagi nanti, aku akan konsultasikan dulu sama manager aku yahh" Dya mulai meredamkan emosi Abi
" Bagaimana kalau aku tidak jadi menikah sama Abi, hilang semua saham yang Abi berikan di perusahaan Papi,tapi kalau aku menikah dengan Abi bagaimana sama Jimmy juga aku" batin Dya berpikir gimana caranya dia bisa memiliki semuanya.
.
.
" Bro.. aku rasa kamu melupakan sesuatu" ucap Ken saat mereka ada di kantin rumah sakit
" Apa, kamu bicara aja langsung nggak perlu bertele-tele macam begitu? "
" Kamu lupa Armel " ucap Ken menghentikan pergerakan Abi saat akan menyuap makanannya.
" Astaga.. kamu benar, kenapa kamu baru mengingatkan ini sudah tiga bulan aku sama kamu nggak mengubunginya. " ucap Abi
" Aku juga kehilangan kontaknya, apa Amel mengganti nomernya yah?gumam Keenan
" Aneh semua kontak, bi Ani, Mak Siti, juga Amel nggak ada yang bisa di hubungi" ucap Abi merasa frustasi bagaimana pun Amel adalah tetap istrinya, dia belum menceraikan nya
" Bagaimana kita bisa lupa akan status kamu Bi.. pasti Amel bingung kalau kita tidak ada di Villa itu, ini sudah tiga bulan bagaimana dia bayar listrik juga air ,pasti dia bingung Bi.. " ucap Keenan
" Dia aku kasih black card no limit, tapi aneh tak ada satupun tagihan dari kartu itu. " ucap Abi merasa bersalah dengan istri nya itu.
Sebenarnya Abi sudah mengurus pernikahan mereka ke kantor catatan agama Bandung tempat Amel tinggal karena bagaimanapun Armel perlu perlindungan darinya, Abi takut satu hari nanti Baron akan memanfaatkan kepolosan sang istri untuk kepentingan Baron dan dengan segala rencana Abi melegalkan pernikahan nya tanpa sepengetahuan Amel.
.
.
.
.
Amel dan Farah kini sampai di terminal Bus di Jakarta, Amel memutuskan untuk mengganti nomer Poselnya begiti pun bi Ani dan mak Siti. Farah tak mengganti nomer ponselnya karena Abi dan Ken tak memiliki nomernya.
Semua itu dilakukan Amel sudah menganggap suaminya tak peduli lagi, dan supaya dia lebih fokus dengan apa yang dia cita - citakan.
.
.
.
Waktu bergulir begitu cepat, saat ini Keenan dan juga Abi mengunjungi Hotelnya yang ada di kawasan Bandung dekat dengan perkampungan sang istri Amel.
Abi tak bisa meninggalkan Dya waktu itu dan menikah dengan Dya secara sederhana namun Dya menginginkan pernikahan siri antara mereka karena tak bisa melanggar kontrak kerjanya, terpaksa Abi dan juga keluarganya menyetujui usul Dya, bagaimana pun Abi sangat keras kepala dan mencintai Dya,
Namun walaupun Abi dan Dya telah menikah siri Dya mengajukan perjanjian kalau Abi tidak akan menyentuh Dya selama masih menikah siri. Betapa cintanya Abi dengan Dya, tetap menyetujui Persyaratan itu, yang penting dia menikahi sang kekasih hatinya.
" Assalamualaikum mak Siti" ucap Abi dan Keenan memasuki warung makan mak Siti
" Wa'alaikumsalam" jawab mak Siti yang masih sibuk dengan melayani tamunya.
" Ramai mak? " tanya Abi mendekat ke arah mak Siti..
pranggg
Mak Siti terkejut dengan apa yang dia lihat sampai menjatuhkan piring di tangannya
" Kalian, ngapain kalian kesini..pergi kalian !! " teriak Mak Siti pada Abi dan Keenan
" Mak Siti tenang... kita bisa bicara mak? "kata Keenan mencoba menenangkan mak Siti yang terlihat emosi.
Setelah membereskan kekacauan itu mak Siti menghampiri tamu tak diundang itu.
" Apa tujuan kalian kesini, masih ingat tempat ini? " ucap mak Siti begitu sinis
"Mak.. kok ngomong gitu, ya inget mak... disini masih ada Istri Abi mak.. Amel sama Farah dimana mak? " tanya Abi mengedarkan pandangannya.
" Emak nggak tahu Amel sekarang dimana, Farah sudah tak sama-sama Amel setelah lulus Amel memutuskan pergi dari kampung ini, ini kunci Villa kamu..untuk membiayai Villa kamu Amel pesan untuk menyewakannya, terus uang hasil sewa itu sudah buat biaya perawatan dan juga gaji tukang kebun, saya sama Ani yang
membersihkan Villa itu, namun setelah Ani meninggal saya sendiri yang membersihkan nya"ungkap Mak Siti
" Bi Ani meninggal kenapa mak, trus Amel sekarang dimana? " tanya Abi syok dengan kenyataan yang dia dengar
"Ani meninggal karena kecelakaan bersama Baron,sementara Amel bibi tidak tahu sekarang dia dimana " ucap mak Siti dengan wajah sedih nya.
.
.
Setelah mengisi perut mereka Abi dan Keenan ke Villa dan menghubungi seseorang untuk mencari keberadaan istri kecilnya itu.
Di rumah mak Siti dia sedang menelpon seseorang.
" Hallo Mel... ada sesuatu yang ingin emak kasih tahu, kalau Abi datang kesini menanyakan kamu, Mak bilang mak nggak tau kamu dimana sekarang sesuai dengan keinginan kamu" ucap mak Siti
" Baru inget sama aku dia mak, yah biarin aja lah mak.. lagian juga aku pikir dia akan melupakan aku juga, kebetulan dia kesana jadi inget aku" tutur Amel
" Ya sudah pokoknya kamu hati-hati yaa... lancar semua nya semoga kamu selalu di lindungi Allah " doa mak Siti untuk Amel
"Aminnn...terimakasih mak.. " ucap Amel
Mereka pun bertukar kabar dan menceritakan semuanya.
Besambung
NB \= Maaf revisi tempat asal Armel Aisya itu di Bandung bukan di Jogjakarta yaa... 🙏🙏
Terus dukung cerita ku dan berikan Like, Vote share juga...
Terima kasih🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Suyatno Galih
4 jempol u Mak Siti, biar punyeng2 si Abi bloon, biar dia dpt mangkok bocornya si dya. ngabaikan berlian biar dpt mangkok bocor, biar tau rasa
2024-01-22
0
Marsha Andini Sasmita
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-11-27
0
Marsha Andini Sasmita
🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2022-11-27
0