Berantem

Kini Amel dan Windi berada di ruang Kepala Sekolah mereka disidang dan mendatangkan Wali mereka.

" Kalian ada masalah apa sampai kalian baku hantam begini?" tanya bu Rahma guru BK

" Amel yang tampar saya dulu bu,dan saya tidak terima karena dia sudah berani menampar saya " ucap Windi dengan suara yang tinggi

" Amel apa yang kamu lakukan sama Windi,tidak biasanya kamu berbuat kasar dengan seseorang..ada apa kamu Mel?" tanya pak Danang berusaha selembut mungkin bicara

Namun sebelum Amel menjawab tiba - tiba sepasang suami istri masuk ke ruangan itu dan dengan sopan bu Rahma menyuruh mereka duduk namun Ibu dari Windi berjalan mendekat ke Amel dan Windi

Plak...

" Kamu berani beraninya menyakiti anak saya Hahhh...dasar anak tak tahu diuntung kamu...!!"

hina Sandra ibu dari Windi

" Hentikan !!" terdengar suara bariton yang amat Amel kenal

Dengan cepat Amel menoleh pada sumber suara dam benar saja sang suami yang datang kesana bersama Keenan.

" Anda siapa ?" tanya Pak Danang pada Abi

" Saya Wali dari Amel ,nama saya Abi" ucap Abi dengan tatapan datarnya.

" *Siapa om om ini ,apa dia yang buat Amel punya uang banyak ..tampangnya dia orang kaya ,,macho ..aku juga mau walau jadi sugar baby nya" batin Windi melihat Abi dari atas sampai bawah

" Aduh om Abi,kenapa mereka yang kesini sih..pasti Windi pikir aku simpanan Om Abi,tapi memang aku istri simpanan nya yah.." batin Amel*

"Anda wali Amel,trus ibu Ani kemana?tanya Pak Danang pada Abi

Karena Abi sudah tahu alasan bi Ani tak mau datang ke sekolah Amel ,maka Abi akan memberi alasan yang masuk akal.

" Bi Ani ada,namun mulai kemarin memang saya adalah orang tua asuhnya Amel ..saya yang mengambil alih urusan pendidikan Amel dari sekarang sampe nanti dia kuliah" kata Abi dengan santai

" Ohh..maaf saya baru tahu kalau Amel punya orang tua asuh, soalnya tak ada pemberi tahuan sebelumnya pada pihak sekolah"ucap Danang

" Maaf pak,sebenarnya tadinya saya mau ketemu bapak buat memberi tahu hal itu jug mau menyerahkan uang ini yang bapak pinjamkan ke saya sebagai jaminan untuk kartu ujian ,kebetulan Om Abi tadi pagi ngasih saya uangnya namu saat saya mau ke ruangan ini saya di hadang oleh Windi." jelas Amel

" Amel aku cuma mau berteman sama kamu kenapa kamu selalu beranggapan kalau aku jahat sama kamu,padahal kamu sendiri yang dorong aku sampai begini..hiks hiks "ucap Windi dengan air mata buayanya

" Tapi....." Belum juga berbicara terdengar bent

" Armel Aisya...!!" ucap Abi dengan mata memerah menatap Amel

" Tapi Om..ini semua nggak bener" sangkal Amel

" Pak kepala sekolaha saya minta Amel di beri hukuman yang berat ,terus saya mau dia bayar ganti rugi atas apa yang dia lakukan pada anak saya" ucap Sandra dengan geram melihat Amel

" Baik berapa banyak saharus membayar kompensasi luka anak ibu? tanya Abi santai

" Terserah ,yang penting anak saya bisa berobat dan tidak ada cacat lagi di wajah anak saya" ucap Sandra

" Mah..jangan keterlaluan mah" ucap papa Windi

" Papa diem aja,papa nggak tau apa-apa " balas sandra pada suaminya

" Baik, Lima juta cukup?" tanya Abi dan langsung di angguki mama Sandra

" Ken kasih lima juta ke Ibu gadis ini cash" ucap Abi dengan menekan kata Cash

Dengan cepat Ken memberikan uang senilai lima juta pada Sandra

" Mana bisa gitu om ,aku juga bisa minta ganti rugi karena mereka sudah menamparku" ucap Amel dengan kesal

Abi terkejut saat Amel bilang dia sudah di tampar oleh mereka berdua ,namun dengan cepat dia merubah ekspresinya menjadi datar kembali.

" Amel..dengan berat hati saya scors kamu selama tiga hari " ucap kepala sekolah

Setelah meminta maaf atas nama Amel ,Abi pamit untuk membawa pulang Amel bersamanya.

Amel masih tak terima karena Abi sudah memberikan uang pada Windi karena ,dia sebenarnya yang harusnya di bela suaminya.

Saat jalan sepanjang Koridor Amel menggerutu memprotes Abi yang memberikan yang kompensasi pada Windi.

" Om ..Om ..ihhh..Om Abi tunggu.!!teriak Amel dan mengejar suaminya yang sudah berjalan jauh di depan

" Bisa kita bicarakan dirumah ,cepat masuk !!" ucap Abi menyuruh Amel masuk dalam mobil

Amel merasa kesal karena Abi tak bicara sama sekali dengan nya di mobil.

Mereka sampai di Villa dan Abi langsung keluar dan masuk ke dalam Villa dengan tergesa - gesa

" Om ...Om Abi ,aku mau bicara.." teriak Amel ke Abi yang sudah masuk Villa

" Bang Ke gimana dong ??" tanya Amel pada Keenan yang masih di dekat Amel

" Masuk bicara kan baik-baik ,abang akan di belakang kalau ada apa- apa bisa panggil abang" kata Keenan menenangkan Amel

.

Amel masuk ke dalam Villa dan mencari keberadaan Abi, ternyata Abi ada di ruang tengah sedang mengutak atik ponselnya

" Om..Om Abi seharusnya nggak perlu kasih uang ke Windi dia yang salah kok, kenapa begitu gampangnya om kasih uang sama orang " ucap Amel penuh emosi

" Trus saya harus bagaimana ..Hahhh, kamu yang salah mendorong Windi sampai terbentur tembok dan terluka,apa salah saya ? harusnya kamu berterima kasih kesaya karena saya datang untuk menyelesaikan masalah kamu bukan malah menyalahkan saya,dan saya peringatkan jangan berbuat ceroboh dan bisa memalukan keluarga saya ,jangan cuma bisanya ngasih masalah tanpa bisa usaha sendiri buat menyelesaikan semuanya" ucap Abi panjang lebar

" Membuat masalah,aku nggak buat masalah om..itu fitnah ..tapi dia yang duluan buat aku terpaksa menamparnya.." ucap Amel

" See ...kamu ngaku kan kalau kamu duluan yang tampar dia ,gimana dia terima kalau kamu duluan yang mulai " balas Abi dengan nada tinggi

" Om nggak tau apa yang dia buat ke aku Om,kenapa om cuma dengar dari satu sisi bukanya bela aku malah selalu nyalahin aku"

" Jelas jelas kamu salah Amel !!"

" Apa aku salah saat aku dihina dengan perkataan dia yanga sangat tak pantas ,dan aku nggak terima kalau aku di bilang ja*ang yang hanya bisa morotin uang om om supaya bisa sekolah,apa aku salah menampar mulut kotornya itu,dia juga menamparku dua kali dan berusaha mencekikku apa aku salah kalau aku berontak dan aku nggak sengaja mendorong kasar dia ,dan dengan muda nya om ngasih kompensasi sama dia" ucap Amel dan berlari kekamarnya.

Brakkk

" Ya Tuhan apa yang aku lakukan Tuhan..,tenyata Amel nggak salah sepenuhnya " batin Abi

Terdengar Pintu terbuka menampakkan Amel dengan wajah sembab nya melangkah mendekat ke Abi.

" Mel...Om..." belum sempat Abi bicara

" Ini uang lima juta yang aku pinjam tadi buat bayar kompensasi ,aku nggak mau punya utang sama om..itu duit mahar dan aku berhak memakainya " Amel memberikan uang pada Abi dan langsung masuk kembali ke dalam kamar dan menguncinya.

tok tok tok

" Mel..Amel ..kita perlu bicara ,Om minta maaf karena nggak menanyakan dulu kekamu.." ucap Abi dari depan pintu kamar Amel

" Amel Kenapa Bi..?" tanya Keenan yang baru masuk ke rumah

" Gw salah bro, gw salah kalau ternyata Amel nggak sepenuhnya salah,dia lakukan itu karena punya hak untuk membela harga dirinya" ucap Abi..

" Kan gw bilang ,tanya dulu sama Amel bukan langsung dengan mudah lo keluarin duit buat menyelesaikan masalah." ucap Keenan

Bersambung

Terpopuler

Comments

Suyatno Galih

Suyatno Galih

selalu bgt kl dlm cerita, u pembelaan diri yg pss benar sll di bantah dg omongan tak bermutu, Abi CEO tp oon tak bijaksana dlm menyikapi mslhapa lagi dg bini sndri.
esmosi jiwa gua hhhhmmmmm

2024-01-22

0

Santi Rizal

Santi Rizal

dasar om-om

2023-05-08

0

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🌷🌷💕💕💕🌷🌷💕💕💕💕💕💕

2022-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kekacauan
3 Mulai Kerja
4 Hukum Kampung
5 SAH
6 Berantem
7 Kepergian Abii
8 DUA TAHUN
9 Kesibukan Abi
10 Menjemput Amel Pulang
11 Membawa Amel
12 Merenggut sebuah Kehormatan
13 Talak
14 Meninggalkan
15 Kepergian Amel dan Penyesalan Abi
16 Surat Dari Amel.
17 Kejujuran Abi
18 Tiga Tahun Kemudian
19 Dr. Mike
20 Telpon Bang Ken
21 RS Global
22 Mencintai Suamiku
23 Kembali Ke Indonesia
24 Tinggal di Apartemen
25 Diterima Bekerja
26 Mulau Bekerja
27 Bertemu Keenan
28 Pertemuan Tak Terduga
29 Bertemunya Abi dan Amel
30 Mengajak Pulang
31 Menjemput Amel
32 Pulang ke Mansion keluarga Ziyad
33 Pengacau
34 Hana Drop
35 Memulai hidup baru
36 Menghadiri Undangan
37 Membajak Sawah
38 Ulah si Rudal
39 Menjenguk Hana
40 Rencana Ke Belanda
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 Buat Dia Hamil
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 Pengumuman
52 #51
53 #52
54 Memanjakan Diri
55 Grand Opening
56 Nada
57 Sebuah Rahasia
58 Masa Lalu Abi
59 Walid Jatuh Sakit
60 RS Global
61 Misi Perdamaian
62 Misi Kemanusiaan Lebanon
63 Surat Perpisahan
64 Profil /Surat Yang Tak Diinginkan
65 Barak Pengungsian
66 Test DNA
67 Keguguran.
68 Berusaha Menjelaskan
69 Membuat dia Bahagia
70 Mencoba Ikhlas
71 Resmi Bercerai
72 Tidak Cocok
73 Mohon Ampun
74 Status
75 #75
76 Kembali
77 Apa Abi mulai Move On??
78 Delven Satria Hikaru
79 Bertemu Abi
80 Bertemu Tasya
81 Asma Putri Abidzar
82 Kedatangan Mr. Dev
83 Mr Dev dan Bang Sat.
84 Dia Seorang Presdir
85 Ingin mengejarmu kembali
86 Di Jemput Satria
87 Makan Bersama
88 Bayangan Amel
89 #89
90 #90
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 # Makan Malam Yang Gagal
97 Kejutan
98 Kejutan Ulang tahun Amel
99 Bertemu
100 Kekecewaan
101 Bunga
102 Makan Malam dengan Abi
103 Kelakuan Satria
104 Nggak Romantis
105 Bunga Darinya
106 Curahan Masa lalu Satria
107 Say Yes, Say Yes..
108 Trauma Amel
109 Sebuah Alamat
110 Alhamdulillah SAH
111 Sah Jadi Suami Istri
112 Senjata makan Tuan
113 si Pengganggu
114 Membuat Camilan
115 Sebuah Kecelakaan
116 Buku Diary si Gadis kecil
117 Akhirnya
118 Satria Pergi
119 Makan siang bersama
120 Satria Kembali
121 Semoga Mimpi
122 Akses khusus untuk Armel Aisya
123 Siapa Dia??
124 Amel istri saya
125 Trauma
126 #126
127 #127
128 Mengundurkan diri
129 #129
130 Mulai lembaran baru
131 Interview Bibit Pelakor
132 Azira Ibrahim
133 Rencana ke Bali
134 Acara Global Company
135 Mendaki Gunung Lewati Lembah
136 #136
137 #137
138 #128
139 #139
140 #140
141 Ungkapan Cinta
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 #159
160 #160
161 #161
162 #162
163 #163
164 #164
165 #165
166 #166
167 #167
168 #168
169 #169
170 #170
171 #171
172 Menuju detik detik terakhir...
173 #Menuju Episode Akhir
174 #Menuju akhir...
175 #Menuju Akhir
176 #176
177 #177
178 #178
179 #179
180 #180
181 # Berdamai dan belajar Ikhlas
182 # Kebahagiaan.
183 # Berakhir Bahagia
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Awal
2
Kekacauan
3
Mulai Kerja
4
Hukum Kampung
5
SAH
6
Berantem
7
Kepergian Abii
8
DUA TAHUN
9
Kesibukan Abi
10
Menjemput Amel Pulang
11
Membawa Amel
12
Merenggut sebuah Kehormatan
13
Talak
14
Meninggalkan
15
Kepergian Amel dan Penyesalan Abi
16
Surat Dari Amel.
17
Kejujuran Abi
18
Tiga Tahun Kemudian
19
Dr. Mike
20
Telpon Bang Ken
21
RS Global
22
Mencintai Suamiku
23
Kembali Ke Indonesia
24
Tinggal di Apartemen
25
Diterima Bekerja
26
Mulau Bekerja
27
Bertemu Keenan
28
Pertemuan Tak Terduga
29
Bertemunya Abi dan Amel
30
Mengajak Pulang
31
Menjemput Amel
32
Pulang ke Mansion keluarga Ziyad
33
Pengacau
34
Hana Drop
35
Memulai hidup baru
36
Menghadiri Undangan
37
Membajak Sawah
38
Ulah si Rudal
39
Menjenguk Hana
40
Rencana Ke Belanda
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
Buat Dia Hamil
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
Pengumuman
52
#51
53
#52
54
Memanjakan Diri
55
Grand Opening
56
Nada
57
Sebuah Rahasia
58
Masa Lalu Abi
59
Walid Jatuh Sakit
60
RS Global
61
Misi Perdamaian
62
Misi Kemanusiaan Lebanon
63
Surat Perpisahan
64
Profil /Surat Yang Tak Diinginkan
65
Barak Pengungsian
66
Test DNA
67
Keguguran.
68
Berusaha Menjelaskan
69
Membuat dia Bahagia
70
Mencoba Ikhlas
71
Resmi Bercerai
72
Tidak Cocok
73
Mohon Ampun
74
Status
75
#75
76
Kembali
77
Apa Abi mulai Move On??
78
Delven Satria Hikaru
79
Bertemu Abi
80
Bertemu Tasya
81
Asma Putri Abidzar
82
Kedatangan Mr. Dev
83
Mr Dev dan Bang Sat.
84
Dia Seorang Presdir
85
Ingin mengejarmu kembali
86
Di Jemput Satria
87
Makan Bersama
88
Bayangan Amel
89
#89
90
#90
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
# Makan Malam Yang Gagal
97
Kejutan
98
Kejutan Ulang tahun Amel
99
Bertemu
100
Kekecewaan
101
Bunga
102
Makan Malam dengan Abi
103
Kelakuan Satria
104
Nggak Romantis
105
Bunga Darinya
106
Curahan Masa lalu Satria
107
Say Yes, Say Yes..
108
Trauma Amel
109
Sebuah Alamat
110
Alhamdulillah SAH
111
Sah Jadi Suami Istri
112
Senjata makan Tuan
113
si Pengganggu
114
Membuat Camilan
115
Sebuah Kecelakaan
116
Buku Diary si Gadis kecil
117
Akhirnya
118
Satria Pergi
119
Makan siang bersama
120
Satria Kembali
121
Semoga Mimpi
122
Akses khusus untuk Armel Aisya
123
Siapa Dia??
124
Amel istri saya
125
Trauma
126
#126
127
#127
128
Mengundurkan diri
129
#129
130
Mulai lembaran baru
131
Interview Bibit Pelakor
132
Azira Ibrahim
133
Rencana ke Bali
134
Acara Global Company
135
Mendaki Gunung Lewati Lembah
136
#136
137
#137
138
#128
139
#139
140
#140
141
Ungkapan Cinta
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
#159
160
#160
161
#161
162
#162
163
#163
164
#164
165
#165
166
#166
167
#167
168
#168
169
#169
170
#170
171
#171
172
Menuju detik detik terakhir...
173
#Menuju Episode Akhir
174
#Menuju akhir...
175
#Menuju Akhir
176
#176
177
#177
178
#178
179
#179
180
#180
181
# Berdamai dan belajar Ikhlas
182
# Kebahagiaan.
183
# Berakhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!