Kekacauan

Jam enam pagi Amel sudah berpakaian rapi dengan menggunakan seragam putih abu-abunya ,menjinjing keranjang keluar dari rumah nya menuju warung makan Mak Siti (ibu Farah)

" Assalamu'alaikum mak" salam Armel ke mak Siti.

" Wa'alaikumsalam,tumben jam segini udah sampe sini?" tanya mak Siti

" Mau nambahin jualan mak,kali aja laku mak" ujar Amel

" Harus tetep semangat Mel,kamu udah sarapan belom?"tanya mak Siti sambil membenahi dagangnnya di bantu Amel

" Udah mak,nggak usah khawatir..mana Farah lama amat sih?" kata Amel

" Udah sono susulin mel" kata mak Siti

.

.

Setelah menunggu beberapa menit Farah keluar dari dalam rumahnya dan mereka akhirnya menuju sekolah mereka.

.

.

.

Sementara itu, Abi dan juga Keenan untuk menuju Bandung meninjau Hotel baru miliknya.

.

.

.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam mereka sampai di desa dekat dengan hotelnya yang sedang di bangun dan sebentarblagi akan diresmikan.

.

.

Abi juga Keenan turun dari mobil mewah Abi ,dengan sigap Keenan membuka pintu Villa yang akan Abi tempati seminggu kedepan .

" Ini Villa paling luas di daerah ini dan untungnya paling dekat jarak nya dengan hotel yang akan kita tinjau" ucap Ken

" Untuk perekrutan karyawan gimana?" tanya Abi masuk kedalam Villa

" Sedang di lakukan orientasi di Jakarta dan besok kemungkinan akan di kirim ke mari untuk team kebersihan" jelas Ken membuka jendela Villa

" Didekat sini apa ada warung makan atau restaurant ?" tanya Abi karena merasa lapar melanda

"Ada dekat sini ,warung nasi sederhana " ucap Ken

" Kita makan disana saja ,soalnya lo nggak mikirin perut kita kan?" kata Abi menyindir sang sahabat

" Sorry lah, kayaknya tuh warung rame deh..atau nanti aku minta tolong carikan orang buat nyiapin makan untuk kita." ujar Ken membuka tab nya kembali

Di warung mak Siti Amel juga Farah baru pulang sekolah ,dan mereka langsung belajar dan mengerjakan PR mereka.

Namun saat mereka asik belajar terdengar ribut-ribut di depan seperti di warung mak Siti

Amel dan juga Farah buru-buru keluar dari dalam rumah dan menuju warung mak Siti

" Paman ..paman ini ada apa? kenapa paman ngacak - acak tempat ini" seru Amel melihat tajam ke arang sang paman

" Bagus anak si*lan lo keluar ..mana duit.. ,duit gw mau duit!!" teriak Baron menggebrak meja di warung makan mak Siti dan mencengkram lengan Amel degan kasar.

" Sakit..paman,tolong lepasin paman ..sakit " rintih Amel berusaha melepas cengkraman tangan Baron.

" Mang Baron tolong lepasin ,itu Amel kesakitan ..!!teriak Farah

" Baron hentikan !! pekik mak Siti melihat Amel yang mulai lemas karena cengkraman Baron pada lengan Amel dan juga mencengkram leher Amel.

Wajah Amel sudah mulai memucat ,orang yang ada di warung itu memang tak ada yang berani menantang Baron karena sudah pasti dia akan di lukai Baron ,apalagi Baron yang sedang mabuk.

Saat Amel mulai menutup matanya dengan jeritan Farah dan mak Siti tepat dengan Abi sampai di warung tersebut .

" Ada apa tuh Ken,ayo cepat bisa -bisa anak itu mati...shittt kenapa nggak ada yang mau nolong. !!" gerutu Abi dan langsung melangkah keluar dari mobil

" Tumben dia peka sama nasib Orang" gumam Ken dan menyusul sahabatnya keluar dari mobil.

.

.

.

Bugh..bugh

" Lo gil* ..anak ini udah mau koit ngapain lo , tega banget !!" teriak Abi merengkuh tubuh kecil Amel.

Deg..deg

" Siapa lo,dan lo berani sentuh dia berarti.lo harus bayar ke gw ,kalo lo mau pake dia bis.."

sebelum menyelesaikan perkataannya Baron di serobot Amel

" Stop ..paman,kenapa paman tega !! Mel ponakan paman kenapa paman,selalu begitu kalau ada laki-laki deket Mel !!"

Paman Jahat sama Mel,apa salah Mel sama paman??" teriak Amel yang masih dalam rengkuhan Abi.

" Karena bapak lo,karena lo ada di dunia ini..harusnya ibu lo milik gw bukan milik Gandi bapak lo yang sok suci !!" racau paman Baron

" Baronnn !!" teriak bi Ani istri Barom

" Bibi .." Amel melihat sedih melihat sang bibi

" Kamu keterlaluan Baron,aku lelah Baron selalu kamu menyalahkan Gandi atas gagalnya pernikahan kamu dengan teh Anis,itu semua salah mu !!" kata bi Ani dengan suara yang meninggi

" Itu gara-gara kamu Ani,seandainya dulu kamu tak masuk kerumahku semua tak akan terjadi pada kita,aku pasti bahagia bersama Anis..hahaha" racau Baron dengan sempoyongan Baron melangkah pergi dari warung mak Siti dengan meracau tak jelas

.

.

" Kamu tidak papa?" tanya Abi menanyakan keadaan Amel

" Nggak papa om,saya baik-baik saja" jawab Amel dengan wajah yang menunduk

" Terima kasih tuan sudah sudi membantu keponakan saya,tapi..Tuan harus hati-hati Baron tak akan semudah itu melepas siapapun yang menyentuh Amel" ucap bi Ani

" Maksudnya..??" tanya Ken penasaran

" Maksudnya,kalau sampai orang itu menyentuh Amel sama saja dia harus bayar seperti membeli barang,karena Baron menganggap Amel barang yang tak bisa di sentuh sembarangan " jelas bi Ani

" Kenapa bisa begitu??" tanya Abi mulai serius.

" Amel ibarat barang yang dijual olehnya jika kalian membayar sesuai kesepakatan , dia akan melepas Amel dan membiarkan Amel pergi dari rumah."jelas bi Ani

" Sampai segitunya suami bibi?" Ken tak habis pikir dengan apa yang Baron pikirkan.

" Aku ibarat pembawa sial bagi paman Baron om" tiba-tiba Amel berucap dengan sedih

" Mel lo tinggal disini ,kalau lo balik pasti Baron bakal pukulin lo sama bibi lagi" ucap Farah dan memeluk erat tubuh ringkih saabatnya

" Seandainya kamu sudah menikah bibi bisa tenang Mel," seloroh bi Ani.

"Bibi..Mel masih sekolah ,Mel ingin jadi dokter seperti apa yang di inginkan bibi" ujar Amel mendekati sang bibi dan memeluknya

.

.

Abi mencuri pandang pada Amel yang sedang duduk melamun,Abi melihat penampilan Amel yang jauh dari kata modis dan hanya bocah kecil yang begitu berat menjalani hidup.

" Bi Ani sama Amel bisa datang ke Villa tempat saya menginap,saya ada kerjaan buat salah satu dari kalian "ucap Abi membuat Ken menyemburkan minuman yang dia minum .

Byurrr

" Bro lo mau.."

"Jangan ngeres lo..!! serobot Abi

" Saya tunggu bibi juga Amel si Villa jam tujuh malam, saya permisi dulu...bu Siti ini buat bayar makanan saya dan ini kompensasi untukm mengganti barang ibu yang hancur, bisa ganti yang baru dengan uang ini jika kurang nant hubungi saya ,ini kartu nama saya" ucap Abi dan berpamitan untuk pergi dari sana.

Bersambung

Apa yang akan si bicarakan Abi pada bi Ani dan Amel???

ikuti kisah mereka

Jangan lupa tinggalkan jejak manis kalian

(Jangan jadikan jarimu bergerak lebih cepat dari pada otakmu)

Terpopuler

Comments

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰😍😍

2022-11-27

0

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪

2022-11-27

0

Lala Nurlaela

Lala Nurlaela

sepertinya seru nih ceritanya🤔

2022-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kekacauan
3 Mulai Kerja
4 Hukum Kampung
5 SAH
6 Berantem
7 Kepergian Abii
8 DUA TAHUN
9 Kesibukan Abi
10 Menjemput Amel Pulang
11 Membawa Amel
12 Merenggut sebuah Kehormatan
13 Talak
14 Meninggalkan
15 Kepergian Amel dan Penyesalan Abi
16 Surat Dari Amel.
17 Kejujuran Abi
18 Tiga Tahun Kemudian
19 Dr. Mike
20 Telpon Bang Ken
21 RS Global
22 Mencintai Suamiku
23 Kembali Ke Indonesia
24 Tinggal di Apartemen
25 Diterima Bekerja
26 Mulau Bekerja
27 Bertemu Keenan
28 Pertemuan Tak Terduga
29 Bertemunya Abi dan Amel
30 Mengajak Pulang
31 Menjemput Amel
32 Pulang ke Mansion keluarga Ziyad
33 Pengacau
34 Hana Drop
35 Memulai hidup baru
36 Menghadiri Undangan
37 Membajak Sawah
38 Ulah si Rudal
39 Menjenguk Hana
40 Rencana Ke Belanda
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 Buat Dia Hamil
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 Pengumuman
52 #51
53 #52
54 Memanjakan Diri
55 Grand Opening
56 Nada
57 Sebuah Rahasia
58 Masa Lalu Abi
59 Walid Jatuh Sakit
60 RS Global
61 Misi Perdamaian
62 Misi Kemanusiaan Lebanon
63 Surat Perpisahan
64 Profil /Surat Yang Tak Diinginkan
65 Barak Pengungsian
66 Test DNA
67 Keguguran.
68 Berusaha Menjelaskan
69 Membuat dia Bahagia
70 Mencoba Ikhlas
71 Resmi Bercerai
72 Tidak Cocok
73 Mohon Ampun
74 Status
75 #75
76 Kembali
77 Apa Abi mulai Move On??
78 Delven Satria Hikaru
79 Bertemu Abi
80 Bertemu Tasya
81 Asma Putri Abidzar
82 Kedatangan Mr. Dev
83 Mr Dev dan Bang Sat.
84 Dia Seorang Presdir
85 Ingin mengejarmu kembali
86 Di Jemput Satria
87 Makan Bersama
88 Bayangan Amel
89 #89
90 #90
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 # Makan Malam Yang Gagal
97 Kejutan
98 Kejutan Ulang tahun Amel
99 Bertemu
100 Kekecewaan
101 Bunga
102 Makan Malam dengan Abi
103 Kelakuan Satria
104 Nggak Romantis
105 Bunga Darinya
106 Curahan Masa lalu Satria
107 Say Yes, Say Yes..
108 Trauma Amel
109 Sebuah Alamat
110 Alhamdulillah SAH
111 Sah Jadi Suami Istri
112 Senjata makan Tuan
113 si Pengganggu
114 Membuat Camilan
115 Sebuah Kecelakaan
116 Buku Diary si Gadis kecil
117 Akhirnya
118 Satria Pergi
119 Makan siang bersama
120 Satria Kembali
121 Semoga Mimpi
122 Akses khusus untuk Armel Aisya
123 Siapa Dia??
124 Amel istri saya
125 Trauma
126 #126
127 #127
128 Mengundurkan diri
129 #129
130 Mulai lembaran baru
131 Interview Bibit Pelakor
132 Azira Ibrahim
133 Rencana ke Bali
134 Acara Global Company
135 Mendaki Gunung Lewati Lembah
136 #136
137 #137
138 #128
139 #139
140 #140
141 Ungkapan Cinta
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 #159
160 #160
161 #161
162 #162
163 #163
164 #164
165 #165
166 #166
167 #167
168 #168
169 #169
170 #170
171 #171
172 Menuju detik detik terakhir...
173 #Menuju Episode Akhir
174 #Menuju akhir...
175 #Menuju Akhir
176 #176
177 #177
178 #178
179 #179
180 #180
181 # Berdamai dan belajar Ikhlas
182 # Kebahagiaan.
183 # Berakhir Bahagia
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Awal
2
Kekacauan
3
Mulai Kerja
4
Hukum Kampung
5
SAH
6
Berantem
7
Kepergian Abii
8
DUA TAHUN
9
Kesibukan Abi
10
Menjemput Amel Pulang
11
Membawa Amel
12
Merenggut sebuah Kehormatan
13
Talak
14
Meninggalkan
15
Kepergian Amel dan Penyesalan Abi
16
Surat Dari Amel.
17
Kejujuran Abi
18
Tiga Tahun Kemudian
19
Dr. Mike
20
Telpon Bang Ken
21
RS Global
22
Mencintai Suamiku
23
Kembali Ke Indonesia
24
Tinggal di Apartemen
25
Diterima Bekerja
26
Mulau Bekerja
27
Bertemu Keenan
28
Pertemuan Tak Terduga
29
Bertemunya Abi dan Amel
30
Mengajak Pulang
31
Menjemput Amel
32
Pulang ke Mansion keluarga Ziyad
33
Pengacau
34
Hana Drop
35
Memulai hidup baru
36
Menghadiri Undangan
37
Membajak Sawah
38
Ulah si Rudal
39
Menjenguk Hana
40
Rencana Ke Belanda
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
Buat Dia Hamil
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
Pengumuman
52
#51
53
#52
54
Memanjakan Diri
55
Grand Opening
56
Nada
57
Sebuah Rahasia
58
Masa Lalu Abi
59
Walid Jatuh Sakit
60
RS Global
61
Misi Perdamaian
62
Misi Kemanusiaan Lebanon
63
Surat Perpisahan
64
Profil /Surat Yang Tak Diinginkan
65
Barak Pengungsian
66
Test DNA
67
Keguguran.
68
Berusaha Menjelaskan
69
Membuat dia Bahagia
70
Mencoba Ikhlas
71
Resmi Bercerai
72
Tidak Cocok
73
Mohon Ampun
74
Status
75
#75
76
Kembali
77
Apa Abi mulai Move On??
78
Delven Satria Hikaru
79
Bertemu Abi
80
Bertemu Tasya
81
Asma Putri Abidzar
82
Kedatangan Mr. Dev
83
Mr Dev dan Bang Sat.
84
Dia Seorang Presdir
85
Ingin mengejarmu kembali
86
Di Jemput Satria
87
Makan Bersama
88
Bayangan Amel
89
#89
90
#90
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
# Makan Malam Yang Gagal
97
Kejutan
98
Kejutan Ulang tahun Amel
99
Bertemu
100
Kekecewaan
101
Bunga
102
Makan Malam dengan Abi
103
Kelakuan Satria
104
Nggak Romantis
105
Bunga Darinya
106
Curahan Masa lalu Satria
107
Say Yes, Say Yes..
108
Trauma Amel
109
Sebuah Alamat
110
Alhamdulillah SAH
111
Sah Jadi Suami Istri
112
Senjata makan Tuan
113
si Pengganggu
114
Membuat Camilan
115
Sebuah Kecelakaan
116
Buku Diary si Gadis kecil
117
Akhirnya
118
Satria Pergi
119
Makan siang bersama
120
Satria Kembali
121
Semoga Mimpi
122
Akses khusus untuk Armel Aisya
123
Siapa Dia??
124
Amel istri saya
125
Trauma
126
#126
127
#127
128
Mengundurkan diri
129
#129
130
Mulai lembaran baru
131
Interview Bibit Pelakor
132
Azira Ibrahim
133
Rencana ke Bali
134
Acara Global Company
135
Mendaki Gunung Lewati Lembah
136
#136
137
#137
138
#128
139
#139
140
#140
141
Ungkapan Cinta
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
#159
160
#160
161
#161
162
#162
163
#163
164
#164
165
#165
166
#166
167
#167
168
#168
169
#169
170
#170
171
#171
172
Menuju detik detik terakhir...
173
#Menuju Episode Akhir
174
#Menuju akhir...
175
#Menuju Akhir
176
#176
177
#177
178
#178
179
#179
180
#180
181
# Berdamai dan belajar Ikhlas
182
# Kebahagiaan.
183
# Berakhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!