Chapter 19 : Langkah

Kring…!!

Bunyi dari bel sekolah telah menunjukan bahwa sedang ada istirahat. Touya yang duduk di bagian belakang pun merapihkan buku-bukunya ke dalam tas.

Tak lama kemudian, para gadis-gadis berjalan menghampiri tempat duduknya.

“Hei hei, namamu Miyaji kan?!”

Touya yang terkejut karena mejanya di penuhi oleh para gadis pun menjawab dengan gugup.

“A-ah … benar.”

“Sebelumnya kau ada di sekolah mana?”

“Aku … berasal dari sekolah Kuoh.”

“Aah, Kuoh ya! Kenapa kau tiba-tiba pindah ke sini?”

Touya langsung terdiam dan melirik kiri kanan. Keringat dingin mengalir deras di wajah dan saliva yang membanjir di dalam tenggorokannya itu di telan gugup oleh Touya.

Dan ketika mulutnya gugup untuk menjawab apa, sebuah hal lain menarik perhatian para murid di dalam kelas. Kedatangan Alicia di dalam kelas itu menyita perhatian semua orang hingga membuat mereka terdiam.

“Woah, kak Alicia!”

“Seorang primadona dari kelas 3-A sedang datang ke sini. Kira-kira siapa yang dia cari?”

Dan tanpa di sangka, kalau Alicia ternyata datang menghampiri Touya yang sedang di landa kerumunan gadis-gadis.

“Touya”

“A-ah, kak Alicia?”

“Reina mencarimu.”

“E-eh?! Nona?!”

Alicia mengangguk pelan dan berbalik jalan lebih dulu untuk keluar dari kelasnya. Sedangkan Touya langsung berdiri dan menyusul dari belakang.

“T-tunggu kak Alicia!”

“(Syukurlah, aku bisa keluar dari situasi itu!)”

***

Touya segera berlari dan mengikuti Alicia yang sedang melewati lorong sekolah. Dengan bingung, Touya bertanya padanya.

“Kak Alicia, kenapa nona tiba-tiba mencariku?”

“Reina memiliki sesuatu untuk di bicarakan. Dia memintaku untuk datang ke ruang klub segera”

“Ruang klub?”

“Benar.”

Selagi mereka berbincang, tak lama bagi keduanya untuk berhenti melangkah dan di hadapi oleh sebuah pintu. Alicia tanpa ragu segera membuka pintu itu dan masuk ke dalam.

Kreak…!!

Saat masuk, di sana sudah terdapat Haru yang sedang duduk di atas sofa dan Reina yang sedang berdiri di balik jendela yang terbuka. Suara pintu masuk itu menarik perhatian Reina untuk menoleh ke depan dan menatap Touya dan Alicia.

“Kalian sudah datang ya”

“Nona, ada apa tiba-tiba memanggil kita?”

Reina mengambil langkah dan duduk di sebuah kursi yang ada di belakang mejanya.

“Pertama-tama, selamat datang di klub sulap”

“Klub… sulap?”

Touya memiringkan kepalanya dengan heran saat mendengar apa kata Reina. Sulap? Apa dia salah dengar?

“Nona, apa aku salah dengar? Klub sulap?”

“Benar”

“Tunggu dulu, otakku agak sedikit sulit menerima nama itu. Tetapi, kenapa klub sulap? Apa tidak bisa klub renang? Klub tenis? Klub voli kah? Atau bahkan klub relawan?”

Haru yang sedang duduk tenang di sofa pun menyahut dengan datar.

“Semua klub itu sudah ada di sekolah kita. Dan kalau ingin membuat sebuah klub, harus membuat yang tidak ada atau yang belum terdaftar di dalam data klub”

“Yah, kalau itu aku tahu. Tetapi kenapa?!”

Touya masih tak paham kenapa bisa mereka berempat berada di sebuah klub sulap. Sampai akhirnya, Alicia yang berdiri di sampingnya pun turut menjelaskan.

“Klub ini hanyalah formalitas saja. Reina membuat klub ini dengan tujuan untuk membuat penyamaran dalam sekolah”

“Penyamaran?”

“Seperti yang kau tahu, kita adalah makhluk yang berbeda dengan manusia. Dan kegiatan yang kita lakukan memiliki koneksi dengan iblis dan juga hal mistis. Saat kejadian kau tertusuk oleh Ooyama Yuri dulu, itu adalah salah satu kejadian yang perlu di tangani oleh orang-orang seperti kita”

Touya mencoba untuk menelan masuk seluruh penjelasan Alicia. Pada permukaan awalnya dia sulit untuk memahami apa yang di maksudnya. Tetapi, di akhir kata Touya bisa memahami garis besarnya.

“Ah, maksudnya klub sulap ini hanya bohongan?”

“Tepat sekali” sahut Reina

“Kegiatan kita yang akan berhubungan dengan para iblis dan juga kemampuan mistis itu perlu sebuah kamuflase. Terlebih lagi, jika ada suatu kejadian yang tak terduga di tempat lain, kita bisa menggunakan nama klub untuk izin absensi dari sekolah”

“Begitu ya. Berguna sekali, sangat jenius!”

“Haha, terima kasih”

Setelah penjelasan awal tentang keberadaan klub itu, Reina pun mulai menarik kursinya dan bicara lebih serius.

“Baiklah. Karena perkenalan klub ini sudah selesai, ada sesuatu yang ingin ku bahas. Touya, ini terkait dengan Ooyama Yuri”

“Ooyama Yuri?!”

Mendengar nama itu membuat Touya tertegun diam. Tubuhnya mulai mengingat sensasi tombak yang menembus ulu hatinya dan kedalaman danau yang menenggelamkan Touya di kegelapan.

Reina melihat bahwa Touya masih tak bisa melupakan hal tersebut. Bagaimana bisa? Dia pernah mati di tangan Yuri yang berpura-pura sebagai gadis lemah yang di tolongnya. Tentu saja itu sebuah pukulan berat bagi mental.

Namun, Reina tak bisa berhenti untuk menjelaskan situasinya.

“Aku meminta Alicia untuk memeriksa sirkulasi energi yang terpencar di seluruh kota. Terlebih lagi, ada beberapa orang yang kuminta untuk mencari informasi pergerakannya. Dan kelihatannya, dia masih cukup sering berkeliaran di sini” ucap Reina

Tak selesai di sana, Alicia pun menyambung pembicaraan tersebut.

“Ooyama Yuri. Atau bisa di bilang, Forifus Yuria. Dia adalah seorang iblis kelas atas yang berada di dalam fraksi iblis pemberontak”

Alicia menjelaskan detil tentang informasi yang dia dapatkan tentang Yuri. Dia yang berasal dari fraksi pemberontak, memiliki tujuan jelas untuk mencari para iblis dari kerajaan baru yang memihak pemerintahan Zephkiel saat ini.

Tak di sangka, bahwa informasi tentang Touya yang menjadi anak Theodore Elric telah bocor. Entah darimana informasi itu bisa di dapatkan mereka, tetapi yang pasti adalah pembunuhan yang di lakukan Yuri terhadap Touya adalah demi menyingkirkan Touya yang menjadi ancaman bagi mereka.

“Jadi intinya, aku sudah menjadi incaran mereka dari awal ya” gumam Touya

“Benar. Keberadaanmu itu sangatlah berbahaya bagi mereka. Oleh karena itu, mereka rela untuk mengutus seseorang demi membunuhmu sebelum kau sadar atau kekuatanmu bangkit”

Mendengar kata-kata Reina, membuat Touya kembali ragu. Kekuatannya bangkit? Apa itu hal yang mungkin?

Dia sendiri saat ini tidak bisa yakin bahwa jalan yang dia pilih itu sesuai dengan dirinya atau tidak. Tanpa energi sihir, Touya tidak akan mungkin bisa bertarung melawan para iblis yang begitu kuat.

Ketika Touya sedang meragukan diri sendiri, Reina bisa menyadarinya hanya dalam pandangan sekilas saja.

“Semua butuh proses kok Touya. Kau tidak perlu terburu-buru dan merasa ragu”

“No-nona?!”

“Kau pasti bisa. Percaya saja pada dirimu. Aku percaya padamu”

Kata-kata dari Reina itu sangatlah berarti baginya. Oleh karena itu, Touya mengukir dalam dirinya untuk tidak menyerah dengan mudah lagi. Dan tak pernah meragukan dirinya lagi.

“Baik, nona!”

“Kalau begitu, bagaimana dengan pergerakan Yuri, Alicia?” ucap Reina yang di akhir bertanya pada Alicia

“Belum bisa di pastikan. Pergerakannya sedang berpindah-pindah antar gereja yang telah tersebar di dalam area kota ini”

“Apa ada orang-orang dari fraksi pemberontak lainnya yang bekerja sama dengannya?”

“Untuk itu, harus saya pastikan terlebih dahulu”

“Baiklah. Kalau begitu aku mengandalkanmu”

“Serahkan padaku”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!