Chapter 2 : Akhir yang Menyedihkan

Setelah kejadian menguntungkan bagi Touya berakhir, mereka berdua pun telah sampai di gerbang luar sekolah tersebut.

“Ba-baiklah. Kurasa di sini perpisahan kita. Se-selamat tinggal!”

Touya yang ingin segera berbalik badan pun kembali terhenti karena gadis itu menarik pakaiannya. Dia menoleh kebelakang dengan menatap heran dengan harapan tidak ada godaan yang seperti tadi akan muncul lagi.

“A-ada apa?” tanya Touya

“Sejak bertemu tadi, kau bahkan belum bertanya siapa namaku!” ucap gadis itu dengan senyum godaannya

Touya pun sekali lagi memerah akan sikap agresif gadis itu.

“Eh?! Ah maafkan aku! Aku Asa-!”

Kata-kata Touya terhenti ketika gadis itu menaruh telunjuknya tepat di depan bibirnya seolah menyuruhnya untuk berhenti berbicara.

“Aku tidak menyuruhmu untuk mengenalkan dirimu padaku, Touya~”

Gadis itu menyebutkan nama Touya di hari pertama kali pertemu. Touya bahkan sama sekali belum pernah menyebutkan namanya ataupun memperkenalkan diri kepadanya. Tetapi, gadis itu menyebutkan namanya sehingga membuat Touya terkejut.

“Eh?! Kenapa kau tahu namaku?!” tanya Touya

Gadis itu hanya menarik kembali jari telunjuknya dari bibir Touya dan menempelkan di bibirnya sendiri sembari memberikan kecupan.

“Ra-ha-si-a!”

Touya menatap heran sekaligus memerah akan sifat gadis itu. Dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, dan mengapa gadis itu dapat mengetahui namanya.

“Jangan di ambil pusing. Aku hanya kebetulan mengetahui namamu saja. Namaku Kurashima Reina, jangan sampai lupa ya~”

Gadis itu pun berbalik badan dan berjalan meninggalkan Touya dengan wajah bodohnya yang merah merona. Dengan setengah sadar, dia mencoba untuk mencubit pipinya sendiri agar tidak beranggapan sedang bermimpi

“ACKH! Astaga, ternyata aku tidak bermimpi. Gadis secantik itu, pasti berasal dari keluarga yang mapan. Apa aku mempunyai kesempatan?”

Dia menepuk dahinya dua kali seolah apa yang dia pikirkan hanyalah sebuah mimpi belaka. Dia berbalik badan dan berjalan pulang ke rumah.

“Haah… apa yang kupikirkan? Gadis secantik itu pasti sudah memiliki pacar ataupun tunangan dari keluarganya. Sudahlah, lebih baik aku mampir ke toko untuk beli novel”

**

Waktu berlalu begitu cepat dan hari langit sudah bertukar menjadi gelap. Touya keluar dari sebuah toko buku setelah membeli novel author favoritnya. Dia berjalan sembari memasukan novel itu ke dalam tasnya.

“Kurasa malam ini akan begadang baca novel lagi. Kuharap tidak ada tugas mendadak atau sesuatu yang mengangguku kelak malam nanti”

Begitu dia mulai menaruh pandangannya ke depan, perhatiannya teralihkan ketika melihat seorang perempuan tergeletak di samping danau dengan pakaiannya yang basah.

Touya yang terkejut langsung turun dan berlari menghampiri perempuan itu dengan khawatir.

“He-hei! Kau tidak apa-apa?!”

Walaupun Touya berusaha untuk menampar pelan wajah perempuan itu, tetapi dia tak kunjung bangun. Tubuhnya saat itu terlihat penuh dengan memar luka sehabis terkena hantaman di pergelangan tangan, dahi dan pipi.

“(Kenapa bisa ada perempuan pingsan disini?! Apa dia di bully dan di tenggelamkan di danau ini?!)”

Kala Touya sedang berpikir apa yang harus dia lakukan, tak lama kemudian perempuan itu membuka matanya secara perlahan. Kedua mata berwarna coklat yang sama dengan rambutnya yang panjang, tubuh yang indah penuh lekukan layaknya model majalah mingguan.

Perempuan itu membuka matanya dengan nada suaranya yang begitu pelan seolah kehilangan seluruh tenaganya.

“Uuh… A…aku… dimana?” gumam perempuan itu

“He-hei! Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa berada di samping danau ini?” tanya Touya

“Huh?!” sahut perempuan itu dengan terkejut

Ketika dia menoleh kebawah pun secara refleks Touya melakukan hal yang sama. Dan di di kejutkan oleh tubuh indah milik perempuan itu yang terlihat jelas melalui seragam sekolah putihnya yang transparan karena basahnya air.

Mereka berdua langsung merah merona menyadari pemandangan itu. Perempuan tersebut bergegas mengangkat tubuhnya sembari menutupinya.

“A-ah! Ma-maaf, aku tidak bermaksud apa-apa! Hanya saja, kau pingsan disini dan kebetulan aku sedang lewat! A-aku tidak melakukan apa-apa!” ucap Touya

Perempuan itu menatap Touya dengan wajah merah, pipi yang mengembang dan bibir cemberut seolah curiga terhadapnya. Tetapi, ternyata perempuan tersebut cukup pengertian. Dia pun mempercayai ucapan Touya karena dia tidak merasa tubuhnya di manfaatkan selagi pingsan.

“Ti-tidak apa. Aku percaya padamu kok….”

Suara perempuan itu begitu pelan dan lembut. Touya yang mendengarnya pun merasa sangat imut layaknya gadis-gadis yang ada di suara ASMR.

Touya pun sadar bahwa dia telah lalai karena membiarkan tubuh gadis itu terbuka karena pakaiannya yang basah. Dia langsung membuka jaket sekolahnya dan memakaikannya kepada perempuan itu dari belakang.

“Pakailah ini” ucap Touya

“Te-terima kasih….” sahut perempuan itu dengan malu

Suasana canggung mengalir tepat di antara mereka berdua. Seorang laki-laki remaja yang sedang dalam pertumbuhan, dan seorang gadis remaja dengan tubuhnya yang indah di balut pakaian basah dan transparan.

Situasi yang cukup aneh di alami oleh mereka berdua. Hanya memikirkannya saja, sudah membuat wajah mereka memerah merona sendiri karena malu.

Disisi lain, sebagai seorang laki-laki pun Touya berusaha untuk mencairkan suasana dengan berbincang dengan perempuan itu.

“A-ah! Na-namaku, Miyaji Touya. Aku berasal dari sekolah Kuoh di dekat sini”

“O-Ooyama Yuri. Aku dari sekolah Otoki”

Sekolah otoki cukup dekat dengan sekolah Kuoh. Touya sedikit heran apa yang sebenarnya terjadi pada seorang perempuan secantik dia sehingga pakaiannya basah sepenuhnya.

“He-hei, maaf jika menyinggungmu. Tetapi, apa yang terjadi denganmu? Kau pingsan di dekat danau, dan kau benar-benar basah seolah habis tenggelam dari danau itu”

Dengan berat hati, perempuan itu pun memberikan jawabannya.

“Sebenarnya, aku baru saja pulang dari sekolah. Dan tiba-tiba, ada sekelompok perempuan dari sekolahku yang menghadang dan menarikku ke dekat danau ini. Mereka menarik rambutku, memukulku, dan mendorongku ke dalam danau. Tubuhku yang mengalami luka pun membuatku sendiri sulit untuk kembali ke atas. Sehingga, saat aku sudah selamat dari tenggelam, tubuhku kehilangan tenaga dan pingsan secara tiba-tiba”

Penjelasan perempuan itu membuat Touya terkejut hingga membuka lebar matanya. Dia tidak menyangka bahwa perempuan secantik Yuri akan di jadikan sasaran. Walaupun tangannya mengepal kesal, tetapi dia sendiri tahu bahwa dia tidak dapat melakukan apa-apa.

Yuri menyadari akan raut wajah dan tubuh Touya yang merefleksikan betapa kesalnya dia mendengar cerita tersebut. Secara perlahan, dia mendekat ke arah Touya.

“Hei, Miyaji-kun”

“Ada apa?”

Yuri mengangkat kedua tangannya dan memegang lembut tangan Touya. Sebagai seorang laki-laki berumur16 tahun, Touya tidak pernah terlalu dekat dengan seorang perempuan. Hanya saat bertemu dengan Nishizawa Miya saat pulang sekolah saja dia baru merasakan dekatnya dengan seorang perempuan.

Pada saat itu juga, Touya menjadi salah tingkah dan kebingungan harus bereaksi apa.

“E-eh?!” ucap Touya

“Miyaji-kun, terima kasih. Jika tidak ada kau, maka aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada diriku sendiri. Terkapar sendirian dengan tubuh terbuka di samping danau, entah laki-laki darimana yang akan memanfaatkan kondisiku demi kepuasan birahi mereka!”

“Tetapi, kau berbeda Miyaji-kun! Kau tidak melakukan apapun padaku! Karena itu terima kasih! Jika aku bisa membayar hutang budi ini, maka sebut saja permintaanmu!” ucap Yuri

“HAH?! Ti-tidak tidak tidak! A-aku hanya melakukan apa yang harus di lakukan! Ka-kau tidak perlu sampai sejauh itu!” sahut Touya

“Miyaji-kun… Apa aku… tidak cukup?” tanya Yuri

Yuri saat itu menyodorkan tubuhnya yang menawan ke dada Touya. Dua buah dada yang cukup menggoda di usianya saat itu pun akan membuat laki-laki normal manapun tergoda.

Keduanya tenggelam di suasana tersebut. Secara perlahan, Yuri mendekatkan bibirnya kepada Touya. Sedangkan Touya sendiri pun kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri. Dia mulai mengikuti alur tersebut dan mendekat seperti apa yang Yuri lakukan.

Dan pada saat kedua bibir tinggal 1 jari sebelum menyentuh satu sama lain, Yuri tersenyum lebar namun tersirat niat jahat di dalamnya.

*ZRAT*

Darah yang menyemprot keluar dan tertangkap melalui matanya pun membuat Touya terkejut. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi, tetapi wajah Yuri di penuh oleh darah yang sebelumnya menyemprot keluar.

“O-Ooyama… san?”

Di tengah Touya berbicara, mulutnya mengalirkan darah begitu banyak secara tiba-tiba. Sedangkan Yuri mengangkat kepalanya dan tersenyum jahat kepada Touya.

“Khuhu, laki-laki itu memang bodoh ya!”

Touya terkejut melihat senyuman Yuri dari polos hingga tersirat jahat seperti itu. Dia menundukkan kepalanya dan melihat bahwa bagian perut kirinya telah di lubangi oleh tangan Yuri yang mengeluarkan sebuah cahaya merah menyerupai tombak.

“Huh?! Apa yang… UAGH!”

Touya memuntahkan darah yang mengelir keluar dari mulutnya secara tiba-tiba. Dia terjatuh terkapar dengan darah yang merambat di rerumputan.

Disisi lain, Yuri beranjak bangkit berdiri sembari menatap rendah ke arahnya. Pakaiannya yang basah sebelumnya pun mulai berubah akan aura hitam yang menyelimuti tubuhnya dan membuat pakaian baru lebih menggoda.

Tetapi, kali ini di atas kepalanya muncul dua buah tanduk kecil. Kuku di setiap jari jemarinya mulai memanjang tajam sama seperti taringnya.

“Maaf ya, Touya-kun. Tetapi ini tugasku untuk membunuhmu. Kehadiranmu bagi kita sudah sangat mengancam, karena itu kita tidak memiliki pilihan lain. Yah, walaupun kau mati, setidaknya kau mati di tangan seorang gadis cantik sepertiku. Syukurlah, ya kan?!”

Touya tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya. Tanduk? Kuku panjang? Cahaya tombak? Tugas? Semua kata-kata itu membingungkan baginya, tetapi kenyataan terlihat jelas di depan mata.

Yuri berjalan mendekat ke arah Touya.

“Selamat tinggal, Touya-kun. Senang bertemu denganmu~”

Sebagai perpisahannya, Yuri menendang Touya sekuat-sekuatnya hingga membuat lukanya semakin terbuka.

*BUAK*

“UAAGHH!”

Touya memuntahkan darah sembari terhempas mundur dan tenggelam ke danau. Dengan tubuhnya yang terluka parah, dia tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

“(Sial… apa yang kulakukan… hingga pantas mendapatkan ini?! Dunia… terlalu kejam!)”

“(Aku ingin… sekali lagi… berikan aku… kesempatan….)”

Terpopuler

Comments

☘︎𝐏$𝗥𝗔𝗬𝗔 𝗛𝗜𝗔𝗧♚⃝҉𓆊

☘︎𝐏$𝗥𝗔𝗬𝗔 𝗛𝗜𝗔𝗧♚⃝҉𓆊

Yuri itu siapa???,, kok mau bunuh Touya aja😤😤

2021-10-21

1

☘︎𝐏$𝗥𝗔𝗬𝗔 𝗛𝗜𝗔𝗧♚⃝҉𓆊

☘︎𝐏$𝗥𝗔𝗬𝗔 𝗛𝗜𝗔𝗧♚⃝҉𓆊

semangat dong Touya..
gmn klo kurashima nya msh jomblo🤭🤭🤭

2021-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!