Chapter 18 : Sekolah Baru

“Eh, nona?!”

Mendengar suara Reina yang datang , sang ibu langsung keluar dan menyapanya.

“Ah, Reina!”

“Selamat pagi, ibu. Aku datang untuk menjemput Touya ke sekolah”

“Eh, menjemputku?”

Touya melirik ke belakang Reina dan melihat sebuah mobil mewah yang telah menunggu di halaman depan rumahnya.

“Ah, kau mau jemput Touya ya. Terima kasih ya, Reina. Sana Touya, cepat pergi ke sekolah sebelum terlambat!”

“I-iya! Aku pergi dulu!”

“Kalau begitu, aku permisi dulu ya bu”

“Iya. Hati-hati ya kalian berdua”

Sesuai dengan kedatangan Reina, Touya langsung segera masuk ke dalam kursi bagian belakang mobil. Dan yang membuatnya terkejut adalah kalau di sampingnya terdapat Haru dan Alicia yang sedang duduk di sana juga.

“Haru?! Dan juga, kak Alicia?!”

Di kala dalam perjalanan mobil, Touya terkejut saat melihat Haru dan Alicia yang mengenakan seragam yang sama dengan Reina dan dirinya.

“Ah, kak Touya”

“Selamat pagi, tuan Touya”

“Ah, selamat pagi. Eh, tunggu dulu! Kalian kenapa memakai serangam itu?!”

Reina yang duduk di depan segera menoleh dan menjelaskan pada Touya.

“Haru juga sekolah di tempat yang sama denganku. Dia berada di tingkat SMA kelas satu. Bisa di bilang, dia adalah adik kelasmu”

“Hah?! Adik kelas?! Kukira-!”

Sebelum kata-katanya selesai, Touya sudah di ancam oleh sorot mata yang tajam. Seolah memperingatinya untuk tidak membawa umurnya yang sudah 113 tahun sebagai seorang Elf.

Karena tak ingin mati cepat-cepat, Touya menelan ludahnya dengan grogi dan berusaha pindah topik.

“Ehem! Ka-kalau kak Alicia, bagaimana?”

“Aku berada di tingkat kelas 3 SMA dan sekelas dengan nona Reina”

“Oohh… ternyata begitu ya”

Reina yang duduk di bagian depan pun melirik ke belakang pada Alicia.

“Alicia, sudah kubilang tidak perlu bicara formal. Nanti kalau kau tak sengaja, orang-orang di sekolah akan merasa curiga”

“Maafkan aku, Reina. Ini sudah menjadi kebiasaan”

“Haha, sudahlah tidak apa kok. Lagipula kita masih ada di mobil”

Perjalanan tak memakan waktu yang lama menggunakan mobil tersebut. Sang supir yang mengendarakan mobil telah mengantar mereka tepat di depan gerbang sekolah.

“Nona, kita sudah sampai”

“Baik, terima kasih ya”

Reina segera keluar dari dalam mobil. Diikuti juga dengan Touya, Haru dan Alicia yang bersamanya.

Dan saat Touya berdiri di hadapan gerbang sekolah itu, tak di sangka bahwa gedung sekolah tersebut jauh lebih besar di banding yang dia bayangkan.

“Woah, besar sekali!”

“Jadi ini… sekolah Kiyogami”

Touya masih berdiri diam melihat sekolah yang besar itu. Dan terlebih lagi, para murid-murid lain terlihat sedang berjalan masuk melalui gerbang sekolah.

Reina, Haru dan Alicia yang berada di depan gerbang menoleh dan memanggil Touya.

“Touya, cepatlah!”

“A-ah iya, nona!”

Berjalan masuk ke dalam sekolah yang luas itu pun di temani oleh tiga orang gadis yang sangat cantik. Bahkan, setiap kali Touya sedang berjalan bersama mereka, selalu ada anak perempuan ataupun laki-laki yang menyapa mereka.

Entah itu Reina, Alicia, ataupun Haru. Masing-masing dari mereka seperti seorang primadona sekolah tersebut.

“Selamat pagi, kak Reina!”

“Kak Alicia, selamat pagi! Anda terlihat sangat cantik hari ini!”

“Haru, seperti biasa sangat menggemaskan ya!”

Tak heran dari ketiga gadis cantik itu. Touya yang berjalan di belakang mereka merasakan sebuah perasaan negatif yang tertuju kepadanya. Terutama dari para lelaki yang berbisik akan kecemburuan mereka pada Touya yang bisa berjalan bersama Reina.

“(Uuh… Entah kenapa, mereka benar-benar merasa sangat tidak senang akan kehadiranku)”

Tak lama kemudian, mereka telah sampai ke lorong sekolah. Reina mulai berhenti melangkah dan menoleh ke arah Touya.

“Baiklah. Kelasmu sudah kuberikan sebelumnya, apa kau masih ingat?”

“Eh?! A-ah, iya. Kelas 2-A bukan?”

“Benar. Kau pergilah dan mencari kelasmu. Kami bertiga harus menghadiri kelas”

“Ba-baiklah. Terima kasih, nona”

Dengan melambaikan tangan, mereka bertiga berpisah di sana. Tingkat mereka berbeda-beda jika di golongkan dalam pendidikan sekolah. Hanya Alicia dan Reina yang berada di tingkat yang sama. Sedangkan Touya dan Haru terpisah seorang diri di kelas yang berbeda.

Touya berputar-putar dan berjalan seorang diri. Lorong sekolah sangatlah sepi, karena bel kelas telah berbunyi.

“Uhh… kelas 2-A… kelas 2-A. Astaga, aku sudah berjalan hampir 15 menit dan tak menemukan kelasnya. Sekolah ini terlalu luas!!”

Memang benar, bahwa sekolah itu sangatlah luas. Bahkan jauh lebih luas di banding sekolah Touya dulu.

Taman yang luas dan hijau, kolam renang yang bahkan memiliki tempat outdoor ataupun indoor. Lapangan basket, sepak bola, voli. Entah itu indoor ataupun outdoor semuanya ada.

Di kala Touya sedang menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya, dia mendengar suara seorang perempuan yang memanggilnya dari belakang.

“Sedang apa kau di sini?”

Touya yang terkejut segera menoleh ke belakang. Di sana dia melihat seorang guru yang cantik dan bahkan sangat muda. Jika dia perkirakan, guru tersebut masih berada di umur 20-25 tahun kondisi prima.

Wajahnya yang cantik dengan rambut berwarna hitam panjang itu terpadu dengan baik bersama kulitnya yang seputih susu. Walaupun berada di balik jubah professor putih, tetapi Touya bisa mengenali bahwa tubuh guru tersebut sangatlah memikat ***** pria.

“(Woah, ca-cantik sekali. Di-dia guru di sini?! Kenapa aku tidak bisa mendapatkan guru cantik seperti ini di sekolah lama ku?!)”

“Hei, kau mendengarku?”

Guru itu bertanya pada Touya kembali karena tak membalas pertanyaannya.

“A-ah, maaf. Nama saya adalah Miyaji Touya. Saya murid baru di sini”

“Ternyata murid baru ya”

“Iya. Saya sedang kesulitan untuk mencari kelas saya sejak datang ke sekolah tadi”

“Begitu ya. Apa nama kelasmu?”

“Kelas 2-A”

“2-A ya… Yasudah, kemarilah. Aku akan mengantarmu. Namaku Uchida Manami, aku guru kesehatan dan perawat di sekolah ini”

“Terima kasih banyak, Uchida-sensei!”

*Note : Dalam kehidupan orang jepang, sudah umum bagi mereka yang baru kenal atau tidak terlalu dekat memanggil seseorang menggunakan nama keluarganya.Contoh : Miyaji > nama keluarga Touya. Uchida > nama keluarga Manami.

Pada saat itu, Touya berjalan mengikuti guru yang telah menawarkan bantuan padanya. Tak lama kemudian, Touya sampai di depan pintu kelas yang menunjukan papan nama kelas 2-A.

“Di sini kelasnya”

Kreak…!!

Pintu tersebut di geser buka oleh Uchida. Menyita perhatian para murid dan juga guru yang sedang mengajar dalam kelas.

“Permisi”

“Uchida-sensei, ada apa?”

“Maaf menganggu pelajaran anda. Tetapi, saya membawa murid baru untuk kelas anda. Baiklah, Miyaji silahkan perkenalkan dirimu”

Touya yang di berikan izin pun langsung menunduk hormat kepada teman-teman barunya.

“Sa-salam kenal semuanya. Namaku Miyaji Touya, mohon kerjasamanya!”

“Ah, murid baru ya. Baiklah, kalau begitu kau bisa ambil kursi kosong yang ada di belakang”

“Terima kasih”

Sebelum Touya berjalan pergi, Uchida menepuk pundaknya sembari tersenyum tipis. Dia mendekat dan berbisik pada Touya sebelum pergi.

“Jika kau ada kebingungan, bisa datang saja ke ruang perawatan sekolah. Aku akan membantumu”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!