Chapter 12 : Pesta di Neraka

Di lain hal, Touya setelah melihat Reina pun jadi teringat Haru yang ikut berganti bersamanya.

“Benar juga. Bagaimana dengan Haru?”

“Ah, dia ada-!”

Saat Reina menoleh ke belakang, dia berharap bahwa Haru sedang berdiri di belakangnya. Namun, dia tak menemukannya. Saat matanya mencari dan memandang ke arah lain, Reina melihat bahwa Haru sedang bersembunyi di balik pintu.

“Haru, sedang apa kau?”

“Uuhh….”

“Kemarilah”

Saat di panggil oleh Reina, Haru tidak bisa menolak permintaan itu. Walaupun wajahnya terlihat enggan, tetapi langkah kakinya bergerak sendiri dan menunjukan dirinya secara utuh.

Terlepas dari tubuhnya yang seperti anak kecil, tetapi gaun biru muda terlihat selaras dan membuat keimutan Haru menjadi sangat kuat.

“Waahh!”

“Ja-jangan lihati aku terus!”

“Ti-tidak kok. Haru, kau sangat cocok. Kau manis sekali!”

“Ma-manis?!”

Raut wajah merah yang berubah dari hadapan Haru saat itu menunjukan betapa dia malu dan senangnya di puji oleh Touya.

“Te-terima kasih….”

Reina melirik dan menyadari bahwa kesan Haru pada Touya telah berubah di saat tersebut. Namun, dia tidak ingin menjahilinya.

“Baiklah, karena semuanya sudah siap. Mari kita pergi”

“Tunggu. Memangnya kita pergi ke neraka bagaimana caranya?”

“Tenang saja. Alicia”

“Baik”

Alicia menutup matanya untuk sesaat. Dan tanpa jeda waktu lama, tepat di bagian bawah kakinya muncul sebuah lingkaran sihir merah. Cahaya yang di pancarkan oleh lingkaran sihir itu bahkan membuat warna di dalam ruangan tersebut berubah.

“Silahkan semuanya. Lewat sini”

Dengan memegang tangan Touya, Reina membawanya dan juga Haru ke dalam lingkaran yang telah di buat oleh Alicia. Mereka bertiga yang telah masuk, langsung di tarik ke dalam tanah.

Zruut…!!

Metode penghisapan itu, langsung membuat mereka di pindahkan secara instan. Touya yang membuka kedua matanya, kini mendapatkan pemandangan di sekitarnya telah berubah.

Berbeda dengan ruangan ganti yang sebelumnya dia dan Reina berada. Kini, Touya berada di sebuah lorong yang sangat luas dan panjang.

“Wah, k-kita ada di neraka?!”

“Benar. Kita sudah berada di dalam kastil neraka. Mungkin bisa di bilang tempat tinggal ayah dan ibuku juga”

“Nona, semuanya. Silahkan lewat sini”

Alicia mengantar perjalanan mereka melalui lorong besar tersebut. Sedangkan Touya yang sedang berjalan pun melihat sekitarnya yang sangat mewah walaupun hanya sekedar lorong.

“Ini… pertama kalinya aku masuk ke dalam kastil….”

“Benarkah?” tanya Reina

“Iya. Di dunia, tempat paling mewah yang pernah kunjungi itu kemungkinan rumahmu. Dan kedua, adalah kastil di neraka ini”

“Haha. Terima kasih. Kalau begitu, bagaimana lain kali aku menemanimu berkeliling?”

“Bolehkan begitu, nona? Aku kan memiliki status sebagai butler anda”

“Tidak masalah kok. Karena kau adalah….”

Reina mendekat dan berbisik di telinga Touya dengan rintihan kecil.

“Butler kesayanganku~”

Mendengar suara manis dan bisikan di telinganya itu membuat Touya terkejut mundur. Sekaligus wajahnya sedikit memerah malu karena mendengar kata-katanya.

Alih-alih darinya, tiba-tiba saja langkah kaki Alicia yang terhenti membuat mereka semua ikut terdiam. Ternyata, mereka telah sampai di sebuah gerbang besar yang di jaga oleh dua orang iblis di kedua sisi gerbang.

“Tetap di sana! Sebutkan identitas dan tujuan kalian datang ke dalam kastil ini!”

Kedua penjaga tersebut terlihat tak menerima kedatangan mereka di dalam kastil. Alicia yang berdiri di depan pun berusaha menjelaskan secara singkat.

“Kami berasal dari keluarga yang mulia Alloces. Saya adalah kepala maid dari kediaman Alloces, serta pendamping nona Reina Alloces. Nama saya, Alicia Fognar”

“Alloces? Apa buktinya kalau kau melayani yang mulia?!”

Para penjaga tak bisa mempercayai mereka semudah itu. Alicia yang sudah berusaha pun di tepuk pelan pundaknya dan di gantikan oleh Reina yang langsung turun tangan.

“Apakah kehadiranku tidak cukup untuk menjadi bukti?”

Dingin dan juga menakutkan. Hanya dengan satu kata tersebut, Touya saja bisa merasakan tekanan intimidasi yang di keluarkan oleh Reina. Dan begitu juga dengan kedua penjaga tersebut.

Mereka langsung terkejut dan menunduk ketakutan di hadapan Reina.

“Mo-mohon maaf atas kelancangan kami, putri Reina!”

“Sudahlah, angkat kepala kalian. Kalian berdua hanya menjalankan tugas kok”

“Te-terima kasih banyak, putri!”

Kedua penjaga itu langsung berbalik dan membuka gerbang tersebut untuknya.

Kreak….!!

Saat gerbang tersebut, interior dalam ruang tersebut sangatlah menakjubkan. Bagaikan sebuah pesta dansa yang di datangi oleh orang-orang konglomerat. Tak lepas dari pakaian dan juga pernak-pernik yang mewah. Emas dan juga gelas anggur yang menjadi minuman pokok mereka.

“Woah, ini pestanya?!” gumam Touya

Di kala dia sedang takjub dengan kemewahan pesta tersebut, Reina menggenggam tangan Touya dengan lembut.

“A-ah, nona?!”

“Ayo, masuk. Kau sebagai butlerku, sudah seharusny untuk melindungi di sisiku kan?”

“Baik!”

Dengan gerbang yang telah di buka, Reina ikut berjalan masuk bersama Touya ke dalam pesta tersebut. Bersama dengan Alicia dan Haru yang mengikuti mereka dari belakang.

Selagi sedang berjalan aura dari Reina memikat semua orang dengan cepat. Perhatian mereka langsung tertuju kepadanya karena kecantikan yang tiada tara oleh para gadis dan wanita yang ada di dalam pesta tersebut.

Bisikan dari para iblis lainnya juga terdengar perlahan dengan menggumam nama Reina sebagai putri dari raja iblis. Touya yang mendengar tersebut melirik ke kiri dan kanan seolah merasa tak nyaman bahwa nonanya sedang di bisik-bisik seperti itu.

Namun, Reina menahannya dengan mudah.

“Sudah Touya, tak usah di pikirkan. Memang, kalau memiliki status pasti akan menjadi pusat seperti ini. Aku sudah terbiasa, jadi jangan terlalu di bawa pusing ya”

“Ba-baiklah, nona”

Selagi sedang berjalan lebih dalam di pesta tersebut, mereka menoleh ke arah tangga putar di depan. Di atas sana terdapat seorang wanita cantik yang bergandengan tangan oleh seorang pria gagah.

Keduanya turun dengan anggun. Namun, saat telah menapak di tinggi lantai yang sama, wanita tersebut melepas gandengan tangannya dan mulai berjalan cepat menghampiri Touya dan Reina.

“Reina!”

“Ah, ibu!!”

“Hah, Ibu?!”

Wanita yang menghampiri mereka adalah ibu Reina. Tubuh yang elok dan juga kharisma yang sangat kuat terasa jelas hanya dari berdiri di sampingnya. Kecantikannya sama seperti Reina yang sangat khas dan berharga seperti berlian.

“Aduh, putriku! Sudah lama kau tidak kembali ke sini. Dan saat kau kembali hanya di acara pesta seperti ini! Ibu kesepian tahu”

“Ayolah bu, jangan seperti itu. Ibu kan ada ayah dan juga kakak di sini”

“Huhu….”

Selagi ibunya menunjukan aktingnya, perhatiannya menjadi tertuju kepada teman-teman Reina yang berdiri di belakangnya.

“Ah, Haru!”

“Halo, bibi”

“Duh, kau masih saja terlihat sangat lucu!”

Dan dia berganti pada Alicia yang berdiri di samping Reina.

“Alicia, terima kasih karena terus menjaga Reina ya”

“Sudah menjadi kewajiban saya. Nyonya Vanessa tidak perlu berterima kasih pada saya”

Dan di akhir semua orang, perhatian ibu Reina menjadi tertuju kepada satu orang terakhir. Yaitu, Miyaji Touya itu sendiri.

Lirikan matanya yang memandang Touya langsung membuat tekanan dalam tubuhnya menjadi tegang dan merinding dalam sekejap.

“(Uwa! Giliranku!)”

“Ah, ibu. Ini Miyaji Touya, dia adalah butler yang aku bilang belum lama ini”

“Se-senang bertemu dengan anda, nyonya Vanessa”

“Aduh, tidak perlu panggil nyonya. Kau boleh panggil aku ibu saja cukup”

Mendengar ucapan tak terduga dari ibu Reina membuat Touya dan Reina terkejut tiada henti. Touya menduga kalau dirinya akan menjadi sulit berbaur dengan seorang istri dari raja iblis. Namun, kesan pertamanya sangatlah berbeda dengan apa yang dia bayangkan.

“Lagipula, kaulah satu-satunya laki-laki yang pernah di akui dan di bawa oleh Reina. Aku percaya kalau memanggil ibu itu sudah tidak terhindarkan lagi. Ya kan, Reina?”

“I-ibu!!”

Reina menggumam kesal pada ibunya yang menjahilinya. Sedangkan sang ibu hanya tersenyum dan tertawa balik melihat reaksi putrinya.

Dan Touya sendiri, menjadi kedua kalinya untuk melihat sifat Reina yang berbeda dengan sifat dewasa yang biasa dia tunjukan. Di hadapan ibunya, dia tetaplah putri kecil yang pernah di gendong dan di manja olehnya.

Rambut perak panjang yang sama dan kulit seputih susu itu juga sangat terlihat persis. Bahkan Touya sempat berpikir, kalau itu adalah Reina dalam versi beberapa tahun mendatang jika menjadi seorang ibu.

Namun…

“(Di-dia ibunya nona?! Mu-muda sekali!)”

Bahkan Touya sendiri berpikir bahwa ibu Reina sangatlah terlihat muda. Tidak terlihat seperti seorang ibu yang sudah melahirkan seorang anak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!