Jangan Pergi

Bella nampak menundukkan kepalanya.

"Kamu pikir Kamu berhasil merebut Dito dariku? Kamu tau apa yang dikatakan Dito kepada ku? Dia hanya ingin memberiku pelajaran karena Aku sudah melakukan kesalahan. Dan sekarang Dito sudah memaafkan ku, Kamu tau apa itu artinya?"

Dada Bella terasa sakit, jantungnya berdegub dengan sangat kencang. "Kenapa Aku seperti ini? Aku merasa sakit yang begitu kuat, bahkan rasanya sangat sesak" batin Bella bergumam.

"Satu lagi, tolong jaga anak ku dengan baik. Aku tidak akan memaafkan mu jika terjadi sesuatu kepadanya" Aira mengusap perut Bella. "Aku Ibu mu nak, jaga dirimu baik-baik di dalam sana ya"

Bella nampak kebingungan.

Aira tertawa "Bingung? Anak itu milik Dito, dan semua milik Dito adalah milik ku. Jadi jangan terlalu berharap, setelah melahirkan anak itu Kamu akan dikembalikan ke tempat asalmu, di kampung"

Aira pergi meninggalkan Bella sedang yang menangis di ruang makan.

"Seharusnya Aku menyadari hal ini sejak awal. Tuan Dito tidak mungkin melakukan semua ini karena cinta. Tidak mungkin Tuan Dito mencintai ku. Dan yang pasti, Tuan Dito tidak pernah mengatakan kalau dia mencintaiku"

Bi Sumi menghampiri Bella, Bella memeluk tubuh Bi Sumi dan menangis. "Kenapa Aku harus berada di posisi seperti ini? Aku benar-benar menyesal"

"Sabarlah Non, semuanya akan segera berlalu"

"Iya Bi, semua akan berlalu. Termasuk Tuan Dito dan bayi ini, Mereka akan berlalu begitu saja" Bella masih menangis di pelukan Bi Sumi.

"Andai Bibi bisa membantu mu Non"

Malam hari Dito kembali dari kantor bersama Aira. Aira nampak menggandeng lengan Dito.

"Kami sudah makan malam Bi, jadi Bibi bisa membereskan makanan di meja sana"

"Baik Non" Bi Sumi segera menuju ruang makan.

Di sana nampak Bella tengah duduk menunggu Dito untuk makan malam.

"Makanlah sekarang Non, Non Aira bilang..."

"Aku sudah dengar Bi" Bella mengambil beberapa makanan ke dalam piring dan memakannya. Air mata nampak membasahi pipinya.

Bi Sumi nampak menemani Bella yang sedang makan. Namun tiba-tiba Dito datang menghampiri.

"Maafkan Aku Bella"

Bella menghentikan makannya dan segera berdiri.

"Tunggu dulu, ada yang harus Aku bicarakan kepada mu" Dito meraih lengan Bella.

Bi Sumi segera meninggalkan Bella dan Dito berdua.

"Aku tidak bisa mengabaikan perasaan Aira, Kita bertiga sama-sama melakukan kesalahan. Aira tidak menghargai ku sebagai suaminya, di awal pernikahan dia bahkan menemui laki-laki lain dan Aku dengar hubungan Mereka belum berakhir. Setelah kejadian itu, Aku meminta Aira untuk tetap di rumah supaya kejadian itu tidak berulang kembali, tapi Aira bersikeras untuk tetap bekerja. Sejak saat itu, Aku tidak pernah menyukai Aira yang bekerja. Aku pergi untuk pesta bersama teman lama ku, entah bagaimana Oro membawa ku ke desa itu, akhirnya Kita menikah pagi itu"

Dito menggenggam tangan Bella "Bagaimana pun, tanpa Kita sadari, Kita sama-sama melakukan kesalahan"

"Apa itu artinya untuk memperbaiki semuanya Kita harus kembali ke titik awal? Titik dimana Aku belum mengenal Kalian?"

"Itu bukan solusi, ada dia di antara Kita. Kita tidak bisa mengabaikannya begitu saja"

Jantung Bella berdebar begitu mendengar perkataan Dito.

"Lalu?" Bella penasaran apa yang akan Dito katakan berikutnya.

"Kita tidak bisa kembali ke titik awal. Berikan Aku waktu. Aku benar-benar minta maaf"

Air mata mengalir di pipi Bella "Waktu? Sampai kapan? Apa sampai bayi ini benar-benar lahir dan Kalian akan merebutnya dari ku?" batik Bella bergumam.

"Satu lagi..."

Bella mengangkat kepalanya, matanya menatap mata Dito.

"Untuk saat ini, tolong sembunyikan kehamilan mu"

Air mata mengalir semakin deras, Bella menganggukkan kepalanya.

"Sekali lagi maafkan Aku Bella" Dito pergi meninggalkan Bella sendirian.

Selang beberapa waktu terdengar suara mobil Dito. Artinya Dito pergi meninggalkan rumah.

Aira menghampiri Bella yang masih menangis. "Jangan menangis, Kami sudah sepakat untuk membayar semua kerugian mu"

Bella membelalakkan matanya "Maaf Non, Saya tahu Anda begitu marah kepada Saya. Tapi Saya perempuan baik-baik yang Tuan Dito nikahi. Saya tidak akan hamil anaknya jika Kami tidak menikah"

Aira tertawa "Perempuan baik-baik? Dito sudah menceritakan semuanya. Kamu bahkan memasuki kamar Dito di malam itu dan berkata kepada semua orang kalau Kalian tidur bersama. Apa itu perempuan baik-baik?"

Bella nampak tidak bisa berkata apa-apa, bagaimana pun yang dikatakan Aira adalah benar.

"Jadi Kamu tinggal ikuti jalan cerita yang telah Kami buat. Aku yang meminta Mas Dito menyembunyikan kehamilan mu, demi Aku, demi perusahaan Kami dan Kamu lihat? Dia menyetujuinya"

Bella hanya terdiam dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

"Jangan harap Kamu bisa menjadi Nyonya besar hanya karena Kamu mengandung anaknya"

Aira tertawa dan pergi meninggalkan Bella.

Dada Bella semakin terasa sesak, entah berapa banyak air mata yang mengalir di pipinya hari ini.

Sempat terlintas di pikirannya untuk pergi dari kediaman Dito, namun pengawasan di sana sangat ketat dan kondisinya saat ini sedang dalam keadaan hamil.

Bella berjalan menuju kamarnya, pikirannya benar-benar sedang kacau.

"Maafkan Ibu nak. Kamu pasti sangat kaget dengan apa yang Kamu dengar hari ini. Ibu janji, Kamu akan baik-baik saja" Bella mengusap perutnya yang masih rata.

Di tempat lain, Aira nampak sedang menangis. "Aku harus membuat Bella menyerah. Aku tau Mas Dito pasti tidak akan meninggalkannya apalagi dia sedang mengandung anaknya"

Dito sedang bersama Oro di apartemen miliknya. "Aku menyukai Bella, tapi Aku tidak bisa menyakiti Aira. Bagaimana pun Aira sudah banyak membantu ku. Keluarga Aira menuntun ku saat perusahaan ku hampir jatuh. Aku bukan orang yang tidak tau berterima kasih. Tapi Aku tidak bisa terus bersama Aira"

Oro hanya mendengar cerita Dito dengan sabar.

"Tapi Bella? Aku menyukai semuanya. Dia polos dan sangat baik. Andai Aira bisa bersikap seperti Bella, Aku tidak akan melepaskannya"

"Apa Anda tidak ingin mencoba berdamai dengan masa lalu? Misalnya memaafkan Nona Aira?" Oro mencoba mengemukakan pendapatnya.

"Jika Aku tidak bertemu Bella terlebih dahulu, mungkin Aku bisa mencobanya. Tapi... Apa Aku mencintai Bella? Aku tidak tau perasaan apa ini" Dito memejamkan matanya.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...Aduuuh babang Dito lagi galau nih Zheyeeenk...

...Udah deh yang bersalah di sini itu Aku 😢😢😢...

...Bukan Kalian bertiga 🥺🥺...

...Maaf novel yang ini banyak konflik yaa, padahal udah Aku minimkan konfliknya. Tapi karena tema nya "Berbagi Cinta" yang dominan dengan gitulah, jadi..... 👉🏻👈🏻...

...Tapi banyak hikmah yang bisa diambil. Jangan terlalu gegabah dalam mengambil tindakan, nyesel kaaaan 🤭🤭...

...Ayooo jangan lupa like, komen dan berikan dukungan Kalian ❤❤...

...Terima kasih yang sudah selalu mendukung karya ku....

...Yang baru bergabung "Welcome home" 🥰🤗...

Terpopuler

Comments

umiazmi

umiazmi

ahhh kasihan. .

2021-12-19

0

Stefani Pandita

Stefani Pandita

ambil keputusan bang dito,kasian bela ama baby d kandungaanya

2021-12-13

0

Kinanti Kinanti

Kinanti Kinanti

lanjut

2021-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!