Dito tiba di halaman rumahnya. Pikirannya sangat kacau "Bagaimana Aku harus memberitahu Bella?"
Dito memasuki rumah kemudian segera menemui Bella di dalam kamar.
"Tu...Tuan, ada apa? Kenapa Anda kemari? Bukankah Anda sudah berangkat?" Bella tengah duduk sambil membaca beberapa buku Pengetahuan Umum.
"Kita harus segera pergi" Dito meraih tangan Bella.
Bella menepis tangan Dito "Tapi kemana?"
"Jangan banyak bertanya, ikut dengan ku" Dito kembali meraih tangannya.
"Tidak, Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Ikut dengan Tuan ke tempat yang tidak Aku ketahui sama sekali" Bella mempertahankan dirinya.
"Ayah mu... Ayah mu meninggal..."
Bella membelalakkan matanya "Tidak... Tolong jangan bercanda seperti ini Tuan. Saya sangat menyayangi Ayah Saya dan asal Anda tahu, Saya menikah dengan Anda itu demi Ayah Saya. Jadi tolong jangan bercanda seperti ini" Bella nampak sangat marah.
"Bella..." Dito meraih tangan Bella. Bella nampak terkejut, ini kali pertama Dito menyebut namanya. Tidak, dua kali setelah akad nikah.
"Saya tidak berbohong"
Tiba-tiba tubuh Bella melemah, air mata mengalir dari pelupuk matanya. Dito menahan tubuh Bella yang hampir terjatuh.
"A...Ayaaahhh..." Bella kini benar-benar menangis.
Dito sangat mengerti bagaimana perasaan Bella saat ini. Dia mengingat saat kedua orangtuanya pergi meninggalkannya selamanya. Dito meraih tubuh Bella dan memeluknya.
"Tuan... Bawa Aku kesana, bawa Aku menemui Ayah ku"
"Baik, Aku akan membawamu kesana segera" Dito menuntun Bella yang saat ini tengah menangis.
Kini Mereka tengah berada di dalam mobil. Oro sudah berada balik kemudi mobil.
Oro melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Bella masih tidak berhenti menangis. Dito yang melihat keadaan Bella nampak bingung harus bagaimana. Dito tidak bisa berbicara sepatah katapun.
Perlahan Dito meraih tangan Bella, tidak ada perlawanan sama sekali dari diri Bella.
Dengan ragu Dito meraih tubuh Bella dan memeluknya. Bella tanpa ragu menangis di dalam pelukan Dito.
Setelah lebih hampir dua jam salam perjalanan, Mereka tiba di sebuah desa.
Mereka tiba di sebuah rumah yang dipenuhi banyak orang. Bella berlari membelah kerumunan orang yang diikuti oleh Dito.
"Ayaahh, bangun Ayah. Maafkan Bella karena pergi meninggalkan Ayah sendirian. Ayah pasti kelelahan, Ayah hanya menghukum Bella kan Ayah? Bangun Ayah, Bella janji tidak akan meninggalkan Ayah sendirian. Ayah pasti lupa makan karena tidak ada yang memberi Ayah makan. Bangun Ayah" Bella menangis dan mencoba membangunkan Hendra. Namun hasilnya nihil.
Dito meraih tubuh Bella. "Tenanglah, Ayah mu sekarang sudah tenang. Jadi jangan membuatnya bersedih karena melihat mu seperti ini"
"Tapi Ayah sedang menghukum ku. Ayah, Bella menyesal. Bella akan mengikuti kata-kata Ayah. Bella tidak akan pergi dari rumah. Bangunlah Ayah" Bella pingsan dan tidak sadarkan diri.
Dito membawa Bella ke dalam kamar. Dengan sabar Dito duduk di samping Bella dan memberikan minyak angin di tubuhnya.
"Ayah... Ayah..." Bella terbangun.
"Tuan... Saya bermimpi kalau..." Bella terdiam saat melihat sekitar. Kamarnya yang dulu, Bella tengah berada di dalam kamarnya yang dulu.
"Ja...Jadi Ayah?"
Dito menganggukkan kepalanya.
"Aku ingin menemui Ayah ku"
Dito memegang kedua pundak Bella "Tenanglah. Kalau Kamu ingin menemuinya tolong tenangkan dirimu. Jangan membuat keributan seperti tadi. Biarkan Ayah mu pergi dengan tenang. Kamu mengerti?"
Bella menganggukkan kepalanya.
Pemakaman pun selesai. Bella duduk di atas kursi sendirian.
"Bella..." Haris menghampiri Bella.
"Haris. Ayah..."
"Yang sabar ya Bell, Paman Hendra sudah tenang. Dia sudah tidak sakit lagi"
"Ayah sakit?"
Haris menganggukkan kepalanya "Benar, sudah satu bulan Ayah mu sakit-sakitan. Aku sudah memberitahu sekretaris pribadi dari Tuan Dito untuk memberi tahu Kamu"
"Tuan Oro? Bagaimana Kamu bisa bertemu dengannya?" Bella nampak terkejut.
"Dia sering datang kemari menemui Ayah mu. Aku kira dia datang karena menyampaikan pesan darimu"
Bella menggelengkan kepalanya "Tidak, Aku tidak tau dia kemari. Apa Ayah sakit karena mengetahui semuanya? Ya, dia pasti mengetahui semuanya"
"Mengetahui semuanya? Memang ada apa Bella? Sebenarnya apa yang terjadi kepada mu? Apa Dito bukan pria baik-baik?" Haris nampak geram.
"Tidak. Tidak seperti itu. Terimakasih Haris sudah kemari dan menolong ku waktu itu"
"Jangan sungkan untuk memberitahu ku kalau Kamu butuh bantuan ku Bell"
Bella menganggukkan kepalanya "Sekali lagi, terimakasih"
Dito yang baru selesai membersihkan tubuhnya menghampiri Bella.
"Pulanglah, Aku tidak akan kembali ke rumah mu"
"Apa? Kenapa?" Dito duduk di depan Bella.
"Ayah ku baru saja pergi. Tidak ada alasan bagiku untuk kembali padamu. Aku menikahi mu karena Ayah ku, demi keselamatannya Aku bersedia menikahi mu. Tapi sekarang, Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama"
"Tapi pernikahan itu tidak akan batal begitu saja"
"Ceraikan Aku. Lagi pula Kamu sudah punya Aira"
"Apa? Kamu yang meminta ku untuk menikahi mu dan sekarang dengan mudahnya Kamu meminta cerai dariku? Kamu tidak akan mendapatkannya apapun yang terjadi. Aku tidak akan mengabulkan keinginan mu" Dito meninggalkan Bella sendiri dan memasuki kamar.
"Tapi pernikahan ini adalah kesalahan" Bella menangis sendirian.
Hari sudah larut, Bella memasuki kamar sang Ayah dan berbaring di atas kasurnya. "Ayah, maafkan Bella. Andai saja waktu itu Bella tidak pergi meninggalkan rumah ini, mungkin Ayah masih ada di samping Bella"
Bella meraih photo yang tersimpan di atas meja. "Bella sangat merindukan Ayah. Sejak pernikahan itu Bella tidak pernah datang menemui Ayah"
Bella tiba-tiba teringat kata-kata Haris yang mengatakan kalau Oro sering menemui Ayahnya.
"Ada urusan apa dia menemui Ayah ku?" Bella bergegas menuju kamar yang ditempati Dito dan membuka pintunya. Dito nampak sedang membaca buku miliknya.
"Apa yang dilakukan Tuan Oro pada Ayah ku?"
"Oro? Memang apa yang dilakukannya?"
"Aku mendengar kalau dia sering menemui Ayah ku. Apa dia mengatakan sesuatu yang membuat Ayah ku sakit? Apa Anda sengaja membuat Ayah ku meninggal?" Bella nampak sangat marah.
"Hentikan omong kosong itu. Aku tidak akan memaafkan siapapun yang memberikan kabar itu kepada mu. Bergegaslah, Kita akan kembali malam ini juga"
"Tidak, Aku tidak akan kembali"
"Apa Kamu ingin mengatakan kalau Kamu sudah membohongi Ayah mu? Kamu ingin lintah darat itu kembali dan memaksa mu untuk menikah dengannya?"
"A...Aku tidak membohongi Ayah ku"
"Tidak membohongi Ayah mu? Lalu bagaimana saat Kamu mengatakan kalau Kita berpacaran dan melakukan sesuatu malam itu? Aku melihat bercak darah saat Kita melakukannya di dalam kamar mu"
"A...Aku..." Bella nampak bingung.
"Pergi dengan ku malam ini juga, atau Aku akan menarik kembali uang yang Aku berikan untuk melunasi hutang-hutang Ayah mu"
Bella membelalakkan matanya "Jadi, Anda..."
Dito pergi menuju mobil dan diikuti oleh Bella. "Tunggu dulu..."
Nampak seorang tetangga Bella menghampiri Mereka. "Neng Bella, percayakan semuanya pada Bi Wawat. Bi Wawat akan menjaga rumah ini dengan baik"
"Te...Terimakasih Bi Wawat"
"Kamu beruntung Neng mempunyai suami orang kaya dan sangat menyayangi mu. Suami mu sering menyuruh temannya kemari dan melihat keadaan Ayah mu. Dia bahkan melunasi seluruh hutang Ayah mu kepada juragan Jarot"
"Be...Benarkah?"
"Benar. Ya sudah Kamu cepetan naik ke dalam mobil. Kasian suami mu sudah menunggu mu"
Bella menganggukkan kepalanya dan segera menaiki mobil.
Sepanjang perjalanan, Bella hanya menundukkan kepalanya karena malu.
"Tu...Tuan..."
Dito tidak menjawab sama sekali.
"Sa...Saya minta maaf karena sudah salah paham kepada Anda. Saya janji akan melakukan apapun untuk membalas kebaikan Tuan kepada Ayah Saya"
Dito menyeringai "Mudah sekali membuat mu berjanji, Aku harap kali ini Kamu tidak menyesalinya"
Bella nampak ketakutan, ingin sekali dia menarik kata-katanya. Namun semua sudah terlambat.
"Jadilah istriku sepenuhnya"
"A...Apa?"
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...Haii Zheyeeenk... Babang Dito mulai fallin in love apa cuma jadiini Bella ajang buat balas dendam?...
...Ayoo like dan komentar pendapat Kalian...
...Jangan cuma komen "Lanjut" karena kalau Kalian komentar yg baik, pasti Aku segera lanjut....
...Oh yaa, ada dua karya ku yang on going....
..."Because One Night" dan "Regenerasi Cinta"...
...Pantau terus yaaa 🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
umiazmi
boleh asal aira ceraikan ok dito dill yahh yahhhh. .
2021-12-19
0
Luchia Anggraeni
semoga Bella dijadikan istri sesungguhnya
2021-11-25
0
Sendi Kinderen
semoga dito bener jadiin istri sepenuhnya ya
2021-11-19
0