Pagi hari Bella nampak sangat lemas, Bella menghampiri Bi Sumi yang sedang menyiapkan sarapan.
"Non Bella istirahat saja di kamar. Biar Bibi yang menyiapkan makanan hari ini. Non Bella harus banyak istirahat"
"Tidak apa-apa Bi, Aku bosan diam terus di kamar" Bella menyicip makanan yang sudah Bi Sumi sajikan.
"Ingat Non, ada bayi di dalam perut Nona Bella yang harus Nona jaga"
"Bayi?" Aira yang baru saja tiba di ruang makan nampak sangat terkejut.
"Non Aira?" Bella tak kalah terkejut.
Bi Sumi yang melihat kejadian itu nampak panik, dia meminta maaf kepada Bella.
"Maafkan Saya Non"
"Bayi siapa maksudnya? Kamu hamil? Anak siapa?" Aira menghampiri Bella.
"Maaf Non, Saya minta maaf"
"Katakan padaku Bella, anak siapa yang Kamu kandung?"
Bella menundukkan kepalanya. Dito yang mendengar Aira berteriak segera menghampiri Mereka.
"Bella mengandung anak ku"
Aira melihat ke sumber suara, Aira masih tidak percaya. Berharap apa yang ia dengar adalah salah.
"Bella hamil anak ku. Jadi jangan pernah berani menyakitinya"
Aira membelalakkan matanya "Ti...Tidak... Tidak mungkin Mas" air mata mengalir di matanya yang cantik.
"Maafkan Saya Non Aira. Saya minta maaf" Bella hendak mendekati Aira.
"Dasar perempuan j*l*ng" Aira nampak sangat marah.
"Jangan berani menyentuhnya" Dito menghentikan Aira.
"Saya minta maaf Non Aira. Saya bersalah"
"Kamu dengar itu? Dia yang bersalah, kenapa Kamu terus menyalahkan ku? Dia yang bersalah Mas, bukan Aku. Dia bersalah karena hadir di hidup mu" Aira menangis sejadi-jadinya.
"Kenapa di sini seolah Aku yang bersalah Mas? Perempuan mana yang ikhlas suaminya menghamili perempuan lain, di dalam rumahnya sendiri. Kamu jahat Mas, Kamu jahat" Aira masih menangis.
Bella yang merasa bersalah turut menangis "Maafkan Saya Non Aira"
Aira menatap Bella dengan penuh kebencian "Kamu kira setelah Kamu minta maaf, semuanya akan baik-baik saja? Apa tanggapan orang lain saat melihat Mas Dito menghamili mu sedangkan Aku adalah istri sahnya, baik secara agama maupun secara hukum negara. Kenapa Kamu melakukan ini kepada ku Bella? Kenapa harus Aku?"
Dito meraih tubuh Aira dan mencoba menenangkannya. Aira memeluk tubuh Dito dan menangis di dalam pelukannya.
Perasaan sakit menyeruak di tubuh Bella, perasaannya sangat sakit saat melihat Dito memeluk tubuh Aira.
"Aku yang melihatnya memeluk perempuan lain merasa sangat sakit, bagaimana dengan perasaan Non Aira?" batin Bella terus bergumam.
"Kamu jahat Mas, Kamu jahat" Aira masih saja menangis.
"Kamu tidak pernah menyentuh ku, dan Kamu menghamili perempuan lain?" Aira menangis sejadi-jadinya.
Bella membelalakkan matanya "Tuan Dito tidak pernah menyentuh Non Aira? Apa itu artinya..." Bella yang sibuk dengan pikirannya menutup mulutnya.
"Aku membiarkan Kamu bersamanya supaya Kamu sadar kalau Kamu mencintai ku Mas. Bukan untuk Kamu hamili seperti itu. Kamu jahat kepada ku Mas"
Dito menuntun tubuh Aira menuju kamar. Bella hanya terdiam mematung.
Bi Sumi yang melihat dari kejauhan segera menghampiri Bella.
"Maafkan Saya Non, Saya kurang hati-hati"
Bella menangis dan memeluk Bi Sumi.
"Bi, kenapa Saya melakukan ini? Kenapa Saya seperti ini? Saya sudah menyakiti hati Non Aira, bagaimana ini Bi?" Bella semakin menyesalinya.
"Tenang Non, Tuan Dito pasti akan menyelesaikan masalah ini segera. Non Aira akan segera menerimanya"
"Tidak akan ada perempuan yang akan menerima suaminya menghamili perempuan lain Bi"
"Tenang Non. Non Aira gadis yang baik dan pintar. Tuan Dito dan Non Aira pasti akan segera menyelesaikan masalah ini"
Bella tersenyum dan duduk di kursi yang terletak di ruang makan.
Hampir satu jam Aira dan Dito masih belum keluar dari kamarnya. Bella semakin merasa tidak enak kepada Aira.
"Kenapa Mereka belum kembali ya Bi?"
"Butuh waktu untuk menyelesaikan masalah sebesar ini Non" Bi Sumi memberikan segelas susu hangat kepada Bella.
"Tapi bukankah Mereka harus pergi bekerja? Tuan Dito bilang, dia ada pertemuan dengan kliennya"
Pintu terbuka, nampak Oro di balik pintu.
Oro menatap Bella sekilas kemudian pergi menuju ruang kerja milik Dito.
"Sepertinya Tuan Oro mendapat tugas dari Tuan Dito"
"Benar Non"
Oro kembali dan menitip pesan kepada Bi Sumi "Bi, tolong katakan kepada Tuan kalau Saya sudah membawa berkas yang Tuan pesankan"
"Iya Den, nanti Saya sampaikan"
Oro pergi meninggalkan Mereka berdua.
"Tuan Oro nampak menakutkan" Bella masih menatap pintu tempat Oro menghilang di baliknya.
"Sebenarnya Den Oro itu sangat baik Non. Den Oro sangat setia kepada Tuan Dito. Mereka berteman sejak Mereka masih kecil. Bahkan sebelum Bibi mengenal keluarga Tuan Dito"
"Benarkah? Lalu kenapa dia menjadi sekretaris pribadi Tuan Dito?"
"Den Oro mengabdikan dirinya kepada keluarga Tuan Muda. Orang tua Den Oro seorang pengusaha, Mereka sempat bangkrut dan membuat ayahnya depressi. Tuan besar membantunya dan menyelamatkan keluarga Den Oro. Sejak saat itu Den Oro mengabdikan dirinya kepada keluarga Tuan Muda"
"Oh begitu, pantas saja dia sangat setia kepada Tuan Dito" Bella mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Benar Non, Den Oro orangnya sangat baik. Santun kepada orang tua"
Bella mengingat bagaimana Ayahnya diperlakukan sangat baik olehnya, para tetangga mengatakan kalau sekretaris pribadi Tuan Dito sangat mengayomi sang Ayah.
"Saya jadi teringat almarhum Ayah Saya Bi, tetangga Saya di kampung mengatakan kalau Tuan Oro sangat mengayomi Ayah Saya"
"Begitulah Den Oro Non, walaupun wajahnya sangat tegas, tapi hatinya sangat baik" Bi Sumi tersenyum mengingat kebaikan-kebaikan Oro kepadanya.
"Lalu Bi, kalau orang tuanya pengusaha, seharusnya dia menjadi penerus perusahaan Ayahnya"
"Orang tua Mereka sudah meninggal, Den Oro memang menjalankan bisnis kedua orang tuanya"
Bella membelalakkan matanya "Menjalankan bisnis?"
"Iya. Bisnis Mereka adalah..."
Dito nampak keluar dari kamar Aira. Dito menghampiri Bella.
"Semua akan baik-baik saja. Berikan Aira waktu"
"Maafkan Aku" Bella menundukkan kepalanya.
Dito mencium pucuk kepala Bella "Terima kasih sudah sabar menemani ku"
Dito nampak ke luar rumah, Bella masih nampak ketakutan.
"Non Bella, makan dulu"
"Tidak Bi, Aku tidak nafsu makan"
"Paksakan walau hanya sedikit. Kasian bayi dalam kandungan Non Bella"
Bella mengusap perutnya "Maafkan Ibu yaa Sayang"
Bella duduk di atas kursi dan memakan makanan yang dihidangkan oleh Bi Sumi.
Saat sedang makan, Aira keluar dari kamarnya dan menghampiri Bella.
Bella seketika menghentikan makannya dan menundukkan matanya karena takut.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...Wah wah Aku bingung dengan bab ini, kasian Aira sih yaa......
...Tapi tetep, Aira salah. Tapi tetep sakit banget. Tapi.......
...Ah sudahlah, like komen aja yaa Zheyeeeenk......
...Dukung terus karya ku yaa kesayangan-kesayangan Akuuuu 😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
takutnya Bella yg ngalah nih kluar dari rmh Dito.
2022-03-28
0
Yulie
benar dugaan ku kalau Dito gk pernah nyentuh Aira😂😂😂😂😂
2021-12-24
1
ghan sha
lanjut
2021-12-03
0