Dokter Kandungan

Pagi hari Dito nampak terkejut.

"Aira?"

Aira masih tertidur di dalam pelukan Dito. Tidak ada sehelai benang pun yang membalut tubuh Mereka.

"Kenapa Aku ada di sini? Bukankah semalam Aku bersama Bella..."

Dito semakin membelalakkan matanya "Apa semalam bukan Bella? Semalam adalah Aira?"

Dito segera bergegas memakai pakaiannya. Dia pergi meninggalkan Aira yang masih tertidur.

Dito menghampiri Bella yang sedang menyiapkan makanan bersama Bi Sumi.

"Kamu puas?" Dito nampak marah.

Bella nampak ketakutan, dia menundukkan kepalanya.

"Jangan salahkan Aku jika Aira benar-benar hamil dan Aku akan pergi mencampakkan nya. Kamu menginginkan Aira mengandung anakku bukan? Aku akan mengabulkannya, tapi tidak dengan hati ku. Aku tidak bisa berada di samping Aira terus menerus" Dito pergi meninggalkan Bella.

Bella menutup mulutnya tidak percaya.

"Kenapa? Kenapa jadi seperti ini?"

Hari sudah cukup siang, Aira baru tiba di ruang makan bersama sang Ibu.

"Tubuh ku rasanya sakit semua Mom"

"Jadi semalam Kalian benar-benar melakukannya?" Nyonya Diana nampak bersemangat.

Aira hanya menganggukkan kepalanya. "Aku tidak menyangka kalau Mas Dito begitu kuat, Aku hampir kewalahan mengimbangi keinginannya"

Bella yang tengah berada di belakang ruang makan menangis mendengar cerita Aira.

"Baguslah kalau begitu, Mommy yakin Kamu akan segera hamil"

"Aku juga yakin Mom, sebelumnya Aku sudah meminum pil penyubur. Jadi aku akan segera hamil" Aira mengusap bagian perutnya.

Bella berjalan menuju rumah belakang, dia pergi menuju kamarnya.

Nampak Dito tengah berada di sana.

"Kenapa menangis?"

Bella menghapus air mata di pipinya.

"Aku tidak akan minta maaf kepada mu"

Bella hanya menundukkan kepalanya.

"Aku tidak habis fikir Bella. Kenapa Kamu tega meminta ku melakukan hal seperti itu bersama orang lain? Jika Aku berada di posisi mu, Aku akan meminta mu pergi meninggalkan laki-laki lain dan pergi bersama ku"

Bella menangis kembali. "Bukan seperti itu. Aku mendengar Nyonya Diana menginginkan seorang cucu dari Nona Aira. Aku tidak bisa mengabaikan permintaan seorang Ibu"

Dito tertawa "Jadi karena itu? Kamu sudah membuat ku kecewa Bella. Secara tidak langsung Kamu sudah merendahkan ku. Aku kecewa pada mu"

Dito pergi meninggalkan Bella. Bella hanya menangis dan menangis.

"Jika Kamu tanya hati ku. Aku tidak ingin membagi cinta ku bersama siapa pun. Tapi di sini, Aku lah yang merebut mu dari perempuan lain. Aku tidak ingin anak ku kelak mendapat perlakuan yang tidak layak"

Beberapa hari Dito tinggal di apartemen miliknya. Sesekali Oro datang ke rumah utama untuk mengambil beberapa berkas yang diperlukan oleh Dito.

Pagi hari seperti biasa Bella menemani Bi Sumi menyiapkan beberapa makanan.

Bella hanya duduk di atas kursi tanpa melakukan apapun. Sejak kejadian malam itu Bella nampak semakin murung.

Terdengar suara Nyonya Diana yang memanggil Bi Sumi.

"Biik... Bi Sumi, tolong Aku..."

Bi Sumi segera menghampiri Nyonya Diana di dalam kamar Aira.

"Ada apa Nyonya?"

"Aira muntah-muntah sejak tadi. Tolong ambilkan minyak gosok untuknya"

"Baik Nyonya"

Bi Sumi membawa kotak p3k. Bella nampak kebingungan.

"Ada apa Bi?"

"Nona Aira muntah-muntah Non, ini Bibi akan membawakan obat untuknya"

Bella nampak tenang "Jangan berikan sembarangan obat Bi. Lebih baik bawa Nona Aira untuk diperiksa ke dokter"

"Baik Non, terima kasih sarannya"

Nyonya Diana mengambil minyak gosok dan menggosokkannya ke bagian tengkuk Aira.

"Apa ini? Ini bau sekali. Jauhkan benda itu dariku"

"Ini harus Darl. Kamu mungkin masuk angin"

Aira semakin merasa mual, dia kembali memuntahkan isi perutnya.

Hampir setengah jam Aira memuntahkan isi perutnya.

"Makan dulu Darl. Kamu nampak sangat pucat"

"Aku tidak ingin makan apapun"

Bi Sumi memasuki kamar Aira. "Nyonya, Bibi sudah menyiapkan sup ayam. Itu akan menghangatkan tubuh Nona Aira dan mengurangi rasa mual"

"Ayo Darl, makan dulu ya"

Aira menganggukkan kepalanya.

Bi Sumi bergegas membawakan makanan untuk Aira.

"Bagaimana Bi? Nona Aira mau mencobanya?"

"Iya Non, Nona Aira ingin mencoba sup ayam nya"

Bella menyiapkan mangkun dan menuangkan sup ke dalam mangkuk. Tidak lupa Bella juga menuangkan jus ke dalam gelas.

"Kenapa jus?"

"Berikan saja Bi, mungkin Nona Aira akan menyukainya"

Bi Sumi menganggukkan kepalanya.

Sesampainya di kamar, Bi Sumi memberikan makanan yang dibawanya kepada Aira.

"Jus?" Nyonya Diana nampak bingung. Biasanya Aira hanya minum air putih di pagi hari.

"Terima kasih Bi" Aira meminum jus yang diberikan Bi Sumi sampai sisa setengahnya.

"Ah segar sekali." Aira mengambil sendok dan memakan sup ayam yang ada di dalam mangkuk.

"Enak sekali Bi, perut ku terasa lebih baik"

Bi Sumi tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Bagaimana Nona Bella tau kalau ini akan disukai Nona Aira?" Batin Bi Sumi bergumam.

Sore hari Bella sedang duduk di taman belakang. Dia sedang menikmati cuaca sore hari sambil sesekali mengusap bagian perutnya.

"Ibu tidak tau sampai kapan Kita akan bertahan seperti ini. Tapi Ibu akan selalu memberikan yang terbaik untuk mu"

Bella melihat mobil Aira keluar dari gerbang utama.

"Kemana Nona Aira pergi?"

Bi Sumi menghampiri Bella dan memberikan beberapa cemilan sehat kepadanya.

"Kemana Nona Aira pergi Bik?"

"Oh Non Aira dan Nyonya pergi ke rumah sakit"

"Begitu ya" Bella memakan cemilan yang dibawakan Bi Sumi.

"Oh ya Bi, apa Tuan Dito memberi kabar kemana dia pergi?"

"Tuan Dito? Bibi kira Tuan Dito memberi kabar kepada Nona Bella. Beberapa hari yang lalu Tuan Dito bilang akan pergi ke luar Kota untuk pembukaan cabang baru perusahaan"

"Oh ke luar kota ya Bi" Bella menganggukkan kepalanya.

Di rumah sakit Aira dan Nyonya Diana sedang memeriksa keadaan Aira.

"Maaf Nona, lebih baik Anda memeriksakan diri Anda ke dokter kandungan. Saya menyarankan dokter Zia, beliau dokter senior di Kota ini"

"Dokter kandungan? Baiklah terima kasih dok"

Aira dan Nyonya Diana pergi menuju dokter yang direkomendasikan oleh dokter sebelumnya.

"Silahkan berbaring Nona Aira. Saya akan memeriksa Anda terlebih dahulu" Dokter Zia memeriksa Aira melalui USG.

Aira berbaring di atas tempat tidur dan membuka pakaian bagian perutnya.

Di layar komputer nampak gambar sebuah lingkaran kecil.

"Selamat Nona Aira, Anda akan menjadi seorang Ibu. Ada kehidupan lain di dalam rahim Anda"

"Apa dok? Aku hamil?" Aira nampak sangat bahagia. Nyonya Diana tidak kalah bahagia.

"Benar Nona, usia kandungan Anda masih sangat rentan. Jadi jagalah dengan pola makan yang baik, dan yang pasti jangan kelelahan"

"Baik dok, terima kasih" Aira sangat bersemangat.

"Maaf Nona, boleh Anda melengkapi identitas Anda terlebih dahulu?"

"Iya, boleh"

"Maaf Nona, sebutkan nama lengkap Anda, berapa usia Anda dan siapa nama Suami Anda?" Dokter Zia mengeluarkan kartu berobat.

"Aku Aira Alexandra, usia ku 25 tahun dan suami ku Aldito Pratama"

Dokter Zia menghentikan kegiatan menulisnya "Aldito Pratama?"

"Iya" Aira menganggukkan kepalanya.

Batin Dokter Zia bergumam "Apa ini hanya kebetulan? Nama yang sama?"

Sepanjang perjalanan pulang, Nyonya Diana nampak sedang menghubungi Bi Sumi.

"Tolong disiapkan segalanya Bi, makanan sehat untuk Ibu hamil"

"Baik Nyonya, Saya sudah mencatat semua pesanan Nyonya"

"Bagus" Nyonya Aira mengakhiri panggilannya.

"Ada apa Bi?" Bella sedang mempersiapkan makan malam bersama Bi Sumi.

Bi Sumi nampak bingung, namun Bella membuyarkan lamunannya. "Kenapa Bi? Apa ada sesuatu yang tidak bisa Aku ketahui?"

"Ti...Tidak Nona. Tapi..."

Bella menatap Bi Sumi dengan penasaran.

"Nona Aira... Hamil"

Bella membelalakkan matanya, bibirnya mencoba untuk tersenyum. "Syukurlah Bi, akhirnya keinginan ku terkabul"

Namun Bella tidak bisa menyembunyikan perasaannya, air mata mengalir di pipinya.

Bi Sumi menghampiri Bella dan memeluknya. Bella menangis di pelukan Bi Sumi.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...Aku second Up. Tapiii..... Jangan hujat Aku guys 😢😂...

...Jangn lupa like, komen dan dukung karya ku supaya Aku sering-serjng double up nih hihi...

...Salam sayang buat semuanyaaaa 🤗🤗🤗...

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

emg tokcer nih Dito sekali bercocok tanam lgsg jadi bnr" bibit premium.
dan Bella selamat menikmati rasa nyesekmu tiap hari Krn Aira berhasil hamil..

2022-03-28

0

Yossea Edytan

Yossea Edytan

cerita nya terlalu menghalu istri ustadz aja blm tentu ky bella

2022-01-12

0

Yulie

Yulie

baru 1X tancap masa langsung hamil aja🤔
jangan bilang kalau itu bukan anak Dito🤔🤔🤨🤨

2021-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!