Ciuman Pertama

Pagi hari nampak semua orang berkemas. Bella yang baru keluar dari kamar nampak kebingungan.

"Hari ini Kita akan pindah menuju rumah baru. Bersiaplah" Dito seolah membaca pikiran Bella.

Bella menatap ke arah Dito kemudian kembali menundukkan kepalanya dan kembali menuju kamar.

"Mas? Kenapa Kita tidak biarkan Bella tinggal disini dan Kita di rumah baru? Aku tidak mau serumah dengannya" Aira nampak merengek.

Aira Alexandra. Seorang gadis cantik pemilik salah satu perusahaan ternama di ibu kota. Aira tumbuh besar bersama kedua orangtua yang menyayanginya, namun juga tegas dalam mendidik putri semata wayangnya.

Aira merupakan salah satu mahasiswa dengan lulusan terbaik di universitasnya. Parasnya yang cantik dan kemampuannya yang luar biasa tentu membuatnya menjadi idola kaum adam. Namun hatinya sudah tertutup oleh sang kekasih bernama Athar. Mereka menjalin hubungan selama di universitas. Namun kisahnya berubah saat Athar memutuskan untuk meneruskan pendidikannya di luar negeri. Mereka menjalin LDR selama bertahun-tahun.

Aira sudah sangat setia, namun tidak dengan Athar. Athar dikabarkan sering genta ganti perempuan selama berada di luar negeri.

Hal itu membuat kedua orangtua Aira murka. Mereka meminta Aira meninggalkan Athar. Aira sangat terpukul, diapun mengikuti semua keinginan kedua orangtuanya.

Aira kini memimpin perusahaan milik keluarganya, hal itu yang membuat dia bertemu dengan Dito. Dito yang saat itu juga ditinggalkan oleh sang kekasih merasa nyaman saat harus bekerja sama dengan perusahaan yang dipimpin oleh Aira.

Mereka tidak lama menjalin hubungan dengan status "Pacaran". Dito memutuskan untuk segera menikahi Aira.

Pernikahan pun berlangsung, perusahaan yang dipimpin oleh Dito semakin meroket karena kini dia memimpin dua buah perusahaan.

Namun pernikahannya tidak semulus perkiraannya. Hal ini terjadi karena Aira bertemu dengan Athar. Dito memergoki Mereka, dan sayangnya Aira tidak memberitahu Dito kalau dia akan bertemu Athar.

"Aku tidak bisa meninggalkan dia disini. Jika mau, Kamu bisa tinggal disini" Dito enggan menatap Aira sama sekali.

"What? Kamu tidak bisa memperlakukan Aku seperti ini Mas"

"Kenapa tidak? Bella adalah istri ku juga" Dito meninggalkan Aira seorang diri.

Dito, Aira dan Bella kini berada dalam mobil. Bella tidak berani mengangkat kepalanya. Perasaan bersalah, takut dan bingung menjadi satu.

Mereka kini tiba di sebuah rumah mewah. Tidak, mungkin lebih tepat dikatakan istana.

Bella mengedarkan pandangannya. Perasaan kagum memenuhi pikirannya.

"Aku tidak menyangka kalau rumah semewah ini adalah nyata" batin Bella bergumam.

Aira menghampiri Bella "Jangan macam-macam, Aku akan segera membuka topeng mu. Aku akan membongkar siapa Kamu sebenarnya"

Bella hanya menundukkan kepalanya "Memang apa yang akan dibongkar dari ku Nona? Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya gadis desa yang putus sekolah karena terkendala biaya dan kini Aku terjebak disini" batin Bella kembali bergumam.

"Aku tau Kamu adalah perempuan murahan yang menjual harga dirimu kepada Dito demi mendapatkan kekayaan secara instan"

Aira meninggalkan Bella sendirian.

Bella menarik nafas panjang "Kenapa Aku harus berada di posisi ini? Tuan Jarot bersikeras menjadikan ku istri keempat nya, dan sekarang Aku menjadi istri kedua dari orang yang sama sekali tidak Aku kenal?" air mata mengalir begitu saja di pipi Bella.

Seorang pelayan menghampiri Bella "Maaf Nona, kamar Anda di sebelah sana"

"Apa? Di samping Nona Aira?" Bella jelas melihat Aira memasuki kamar tersebut.

"Benar Nona, Tuan Muda yang meminta Saya untuk mengantarkan Anda ke kamarnya"

"Dimana Tuan... Emm Tuan Muda?"

"Tuan Muda berada di ruang kerja nya Nona"

Bella akan menuju ruang kerja Dito, namun pelayan tersebut menahannya. "Maaf Nona, Tuan Oro sedang membicarakan hal penting kepada Tuan Muda. Jadi Anda tidak bisa memasukinya"

"Baiklah Aku akan menunggunya di sini" Bella berdiri di depan pintu.

"Lebih baik Anda menunggunya disana" pelayan tersebut menunjuk sebuah sofa. Aira pun duduk disana.

Di dalam ruangan, Oro sedang menjelaskan informasi yang dia dapatkan.

"Nona Bella anak semata wayang dari pasangan petani yang tinggal di desa Z. Ibunya meninggal saat melahirkannya, dan dia tinggal bersama sang ayah. Dia memiliki latar pendidikan yang cukup baik, namun harus terputus karena masalah biaya. Dia pun ikut bekerja bersama sang ayah. Namun karena masalah perekonomian, dia terpaksa meminjam uang dari pemilih perkebunan. Tuan Jarot. Dia terkenal sebagai rentenir, selain itu dia juga memiliki banyak istri. Dia berniat menikahi Nona Bella karena Nona Bella yang tak bisa membayar hutangnya"

"Berapa hutang yang dimilikinya?" Dito masih menyimak.

"Nona Bella meminjam uang dua juta rupiah. Namun bunganya saat ini sudah sebesar tujuh puluh juta rupiah"

"Berikan uang seratus juta padanya, dan tekankan padanya untuk tidak berani menyentuh ayah dari Bella. Bagaimana pun, Aku berterimakasih padanya karena Aku bisa membalaskan dendam ku kepada Aira"

Oro nampak ragu, "Baiklah Tuan"

Oro keluar dari ruangan Dito. Dito benar-benar merasa pusing. Bagaimana pun dia bersalah karena telah menikahi Bella.

"Permisi Tuan" Bella berada di balik pintu.

"Aku tidak ingin berbicara dengan mu, jadi keluarlah"

Bella tetap masuk "Maaf Tuan, tapi ada yang ingin Saya bicarakan"

"Keluar"

"Tuan... Saya mohon, lepaskan Saya. Biarkan Saya pergi dari rumah ini. Saya benar-benar minta maaf"

"Melepaskan mu? Kamu yang menjebak ku. Bahkan Aku sudah memperingatkan Kamu untuk tidak menyesalinya. Jadi terimalah" Dito keluar dari ruangannya.

Bella benar-benar telah menyesal. Dia merenungkannya sepanjang hari.

Dia bahkan mencoba kabur dari rumah tersebut, namun Dito lagi-lagi menangkap basah dirinya.

Entah sudah malam keberapa, Bella terasa sulit memejamkan matanya. Setiap malam Bella nampak merenungi nasibnya. "Sampai kapan Aku harus disini?" Bella benar-benar hanya berharap pada keajaiban.

Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka, nampak Dito yang sedang sangat mabuk. Bella menghampiri Dito dan mencoba membawanya keluar.

Namun tububnya yang kekar sangat sulit untuk dipindahkan. Dito malah memeluk tubuh Bella dengan sangat erat. Bella bahkan kesulitan untuk bernafas.

"Diamlah, Aku hanya ingin memeluk mu. Aku muak dengan semua ini. Aku bahkan tidak tau harus berbuat apa" Dito nampak meracau tidak sadarkan diri.

"Tuan, Saya Bella. Anda salah kamar. Biarkan Saya mengantarkan Anda ke kamar Nona Aira"

"Bella?" Dito memperhatikan wajah polos Bella. Dia meraba pipinya yang sedikit memerah, menyentuh bibirnya yang merah alami kemudian ********** secara perlahan.

Bella membelalakkan matanya "Tu...Tuan"

"Manis, Aku suka" Dito kembali ******* bibir Bella.

Bella memberontak, mencoba mendorong tubuh Dito. Namun semua percuma, tubuhnya begitu kuat.

Bella hampir kehabisan nafas saat Dito ******* bibirnya dengan paksa.

Bella nampak takut, kaget dan itu adalah ciuman pertamanya.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

......Hadeuh Babang Dito maen sosor aja yes.........

...Jangan lupa like da komentar yaa Zheyeeenk......

...Dukung terus karya ku yaa 😉😉...

Terpopuler

Comments

Yulie

Yulie

oh seprti itu ceritanya🤔🤔
paham sekarang😁

2021-12-24

0

umiazmi

umiazmi

ahhh dito km bnr2 yahh. .

2021-12-18

0

Nova Herlinda

Nova Herlinda

gak apa apa dunkkk bela.. babang dito kan suami kamu... ude halal ini

2021-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!