Hari semakin sore, Dito memutuskan untuk kembali ke Ibu Kota.
"A...Aku disini saja, Ayah ku sendirian disini. Jadi…"
"Pergilah nak, sekarang Kamu adalah istri sahnya"
"Lalu bagaimana dengan Ayah?" Bela memeluk sang Ayah. Sejak kecil dia tinggal bersamanya. Sang Ibu meninggal saat setelah melahirkannya.
"Ayah baik-baik saja. Urusan Tuan Jarot, serahkan kepada Ayah. Ayah khawatir jika Kamu masih tetap berada disini"
"Bawa dia" Dito segera menuju mobil. Oro segera membawa Bela dengan sedikit paksaan.
"Ayah. Tolong Aku"
"Dia suamimu nak, pergilah dengannya. Ikuti kemanapun dia pergi"
Bela akhirnya duduk di samping Dito dengan air mata di pipinya. Oro segera melajukan mobilnya.
Sepanjang perjalanan Bela hanya menundukkan kepalanya. Dia sangat menyesali perbuatannya. Menikah dengan orang yang tidak dikenalnya bahkan tidak pernah menatap wajahnya sama sekali.
Mobil tampak keluar dari daerah pedesaan."Stop" Bela meminta Oro untuk menghentikan mobilnya.
"Kenapa Nona?" Oro tidak menghentikan mobilnya sama sekali.
"Maksud Saya, biarkan Saya turun disini. Saya minta maaf karena sudah mengganggu Anda Tuan. Terimakasih karena Anda sudah menyelamatkan hidup Saya. Saya janji tidak akan pernah menemui Anda. Bahkan jika bertemu pun, Saya tidak akan mengenali Anda. Saya mohon, turunkan Saya disini"
Oro menatap Dito melalui kaca spion, namun tidak ada reaksi apapun dari Dito. Oro pun tidak menghentikan mobilnya.
"Saya mohon Tuan, biarkan Saya pergi. Pernikahan ini hanyalah pernikahan palsu. Anda bahkan tidak mengenal Saya. Tolong turunkan Saya disini saja. Saya janji akan pergi dari kehidupan Anda" Bela kini memohon kepada Dito. Namun lagi-lagi Dito mengabaikannya.
Bela akhirnya pasrah, dia memutuskan akan pergi setelah mobil ini berhenti.
Bela akhirnya tertidur karena semalam dia sama sekali tidak bisa tidur setelah anak buah Jarot mengejarnya.
Saat itu Bela mendengar penjaga bar yang marah-marah karena ditolak untuk menemani seorang pria yang tengah menginap di tempatnya. Akhirnya Bela memutuskan untuk memasuki kamar Dito. Bela segera berbaring di sampingnya sesaat sebelum polisi
menggerebek mereka.
Bela merasa tubuhnya terguncang saat Oro mencoba membangunkannya.
"Dimana? Dimana ini?"
Oro tidak menjawab apapun. Bela pun mengikuti kemana Oro pergi. Nampak Dito tengah menunggunya di dekat lift.
"Tuan, tidak seharusnya Anda membawa Saya ke tempat Anda" Bela masih mencoba untuk melarikan diri. Namun tatapan Oro sangat menakutkan baginya. Bela pun menundukkan kepalanya.
Lift sampai di lantai paling atas. Bela mengikuti kemana Oro dan Dito melangkah.
Langkahnya terhenti di depan sebuah apartemen mewah, bahkan sepertinya di lantai ini hanya ada satu pintu apartemen.
Dito menempelkan jarinya pada sebuah alat dan pintu pun terbuka.
Bela mengikuti langkah Dito. Namun langkahnya terhenti saat seorang perempuan cantik nan anggun menghampiri Dito.
"Kamu dari mana Mas? Aku mengkhawatirkanmu. Temanmu bilang kalau Mereka mengakhiri pestanya sejak kemarin sore"
Perempuan tersebut menatap Bela dengan penuh tanda tanya. "Siapa Kamu? Kenapa Kamu kemari?"
"Sa...Saya…" Bela kebingungan.
"Dia istriku. Jadi mulai hari ini Kalian akan tinggal bersama"
"Apa?" Perempuan yang diketahui bernama Aira itu nampak tidak terima.
"Kamu bercanda kan Mas? Perempuan ini tidak benar-benar istrimu kan? Mas, tolong jelaskan" Aira terus meminta penjelasan kepada Dito.
"Apa kurang jelas? Dia adalah istriku. Kami baru saja menikah tadi pagi. Kalau Kamu tidak percaya, tanyakan saja padanya"
Aira tiba-tiba terduduk di atas lantai. "Tidakkk… Ini tidak mungkin, Kamu bercanda kan?"
Bela yang semula kebingungan akhirnya benar-benar merasa sangat bersalah. Dia tidak menyangka kalau laki-laki yang kini menjadi suaminya itu sudah memiliki istri yang bahkan terlihat sempurna.
Bela menghampiri Aira, dia hendak menenangkan. Namun "Jangan sentuh Aku, dasar perempuan tidak tau malu. Bagaimana Kamu bisa menikah dengan suami ku? Kami bahkan baru empat bulan menikah. Kenapa Kamu mengganggu rumah tangga Kami?" Aira masih saja menangis.
Dito menggelengkan kepalanya "Jangan berani menyakiti Bela. Aku mencintainya, bahkan Aku lebih dulu mengenal nya daripada mengenalmu"
Bella membelalakkan matanya "Ta...Tapi..."
"Lalu kenapa Kamu menikahi ku Mas kalau Kamu memang mencintai dia terlebih dahulu?" Aira masih tidak terima.
"Kamu yang meminta ku untuk menikahi mu, jadi terimalah nasib mu. Lagipula, Aku tidak pernah mencintai mu" Dito pergi ke dalam kamar dan segera membersihkan dirinya.
Bella masih nampak sangat kebingungan. "Anda kemana Tuan?" Bella menghentikan langkah Oro yang hendak pergi meninggalkan Mereka.
"Ikuti saja perkataan Tuan Muda. Kalau Kamu membantahnya, Aku tidak akan pernah memaafkan mu"
Aira yang mendengar percakapan Bella dan Oro nampak sangat bingung, bagaimana mungkin Oro berani bersikap seperti itu kepada Bella jika memang Bella adalah perempuan yang dicintai oleh Dito.
"Tapi Tuan..." Bella nampak ketakutan, bagaimana bisa dia tinggal bersama Dito dan istrinya.
Dito menepis lengan Bella dan pergi meninggalkannya.
Aira menghampiri Bella "Kamu pasti berbohong kan? Kamu berbohong kalau Kamu sudah menikah dengan Mas Dito. Bagaimana mungkin Dito mau menikah dengan mu?"
"A...Anu Nona, sebenarnya Saya..." Bella terdiam, jika Bella mengatakan yang sebenarnya, mungkin saja Aira akan mengirimnya kembali kepada Jarot.
"Apa? Katakan. Kamu menjebaknya saat Mas Dito mabuk kan? Aku tau kalau perempuan seperti mu tidak mungkin bisa membuat Mas Dito jatuh cinta. Dasar perempuan ******"
Bella nampak tidak terima, "Maaf Nona, Anda salah. Saya bukan perempuan seperti yang Anda kira. Saya hanya..."
"Apa? Yang mana perkataan ku yang salah?" Aira nampak emosi.
Dito menghampiri Bella dan Aira. "Lalu apa Kamu pikir yang telah Kamu lakukan kepada ku adalah benar? Kamu berani menemui laki-laki lain sehari setelah pernikahan Kita. Yang Kamu lakukan tidak lebih dari pada seorang ******"
"Mas... Bukan begitu, Aku minta maaf. Aku hanya mengakhiri sesuatu yang belum di akhiri...."
"Sudah cukup Aira. Aku tidak ingin mendengar apapun lagi"
Bella membelalakkan matanya, batinnya bergumam "Non Aira selingkuh? Tidak mungkin"
"Masuk ke kamar mu dan ganti pakaian mu" Dito membuyarkan lamunan Bella.
"Ka...Kamarku?" Bella melihat ke arah Dito keluar tadi.
Aira yang melihat itu segera menarik lengan Bella menuju kamar tamu "Disana kamar mu, jangan pernah bermimpi kalau Kamu bisa memasuki kamar itu"
"Ma...Maaf Nona, Saya hanya..."
Aira pergi meninggalkan Bella.
"Mas... Dengarkan Aku, kenapa Kamu melakukan ini kepada ku? Aku tidak percaya Mas. Kamu membawa gadis itu kemari hanya untuk memanasi ku kan Mas?"
Dito mengabaikan setiap perkataan Aira dan duduk di meja makan.
"Mas... Dengarkan Aku. Aku ingin bukti, Aku tidak bisa percaya begitu saja"
Dito menyeringai "Bersiaplah..." dia mengambil ponsel dari dalam saku celananya kemudian memutarkan rekaman suara saat dia melakukan akad bersama Bella.
Aira menutup mulutnya tak percaya, air matanya mengalir begitu deras. "Tega Kamu Mas kepada ku"
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...Haii Zheyeeenk... Bagi-bagi waktu yaa update nyaa......
...Jangan lupa klik like dan berikan komentar Kalian mengenai karya ku yang ini....
...Maaf kalau ceritanya lagi-lagi selingkuh 🥺...
...Tapi dijamin beda rasanya 🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
Bella jd yg kedua tapi akhirnya jd satu" nya istri dito.krn mgkn Dito nikah ma Aira Krn jebakan Aira ke Dito
2022-03-28
0
umiazmi
ahhh smoga dito blm ngapa2in aira ok dito
2021-12-18
0
Tiah Sutiah
oh jadi dito itu sdh beristri to
2021-11-03
1