Because One Night

Because One Night

Because One Night

"Tidaaak, Aku tidak mau menikah dengannya Ayah" Bella terus saja menangis.

"Tapi nduk, Ayah tidak punya pilihan. Andai saja Juragan Jarot bisa menukarkan dengan nyawa Ayah, Ayah pasti akan menurutinya"

Bella terus menangis.

Pagi tadi, Juragan Jarot datang ke kediaman Hendra. Ayah dari seorang gadis bernama Bella.

Hendra mempunyai sejumlah hutang yang harus segera dilunasi. Namun keadaannya sangat tidak memungkinkan, bahkan untuk makan sehari-hari pun Mereka masih sangat kesusahan.

"Ayah, biarkan Bella pergi. Bella akan pergi ke Kota dan mencari pekerjaan. Nanti Bella akan membayar semua tagihan dari lintah darat itu"

"Tidak nduk, siapa yang akan menerima seseorang lulusan dari sekolah menengah seperti mu? Lagi pula, Kita tidak akan pernah bisa melunasi hutang-hutang itu"

Bella kembali menangis dan menangis. Esok pagi Juragan Jarot akan datang untuk menikahinya.

Malam semakin larut, keadaan desa nampak gelap dan berkabut. Bella memutuskan untuk meninggalkan desa malam itu juga.

Bella melihat sang Ayah tengah tertidur, tubuhnya yang semakin renta membuatnya merasa bersalah.

"Maafkan Bella Ayah, Bella janji akan segera melunasi hutang Kita kepada Juragan Jarot apapun caranya"

Di tengah desa yang gelap, nampak sebuah mobil mewah tengah berkeliling.

"Dimana ini?"

"Sepertinya Kita tersesat Tuan, sejak tadi Kita hanya memutari tempat yang sama" Oro mencoba membuka aplikasi penunjuk jalan namun tidak berhasil. Tidak ada sinyal sama sekali di tempat tersebut.

"Tempat apa ini?" Dito yang sedang dalam keadaan mabuk berusaha menyadarkan dirinya dan melihat keadaan sekitar.

"Sepertinya Kita tersesat di sebuah desa Tuan" Oro nampak ketakutan mengingat bosnya saat ini mudah sekali untuk marah.

"Aku benar-benar pusing. Carikan Aku tempat untuk bermalam" Dito memijat kepalanya. Dia benar-benar merasa sangat pusing.

"Baik Tuan"

Oro menghampiri sebuah warung kopi. "Permisi Mas, apa di sekitar sini ini ada tempat untuk bermalam?"

Para pemuda tersebut saling tatap, kemudian terlihat seringai dari bibir Mereka.

"Di ujung sana Mas" seseorang menunjuk arah jalan yang terlihat gelap.

"Disana?" Oro nampak bingung. "Emm baiklah, terimakasih Mas" Oro segera menghampiri mobil yang ia parkir tak jauh dari warung kopi tersebut.

"Bagaimana?" Dito masih nampak memijat kepalanya

"Mereka bilang di ujung jalan sana ada penginapan Tuan" Oro memasang kembali sabuk pengaman.

"Cepatlah, Aku sudah tidak kuat. Ini karena Aku sudah lama tidak minum seperti ini. Aku hanya minum sedikit kan?" Dito menyandarkan tubuhnya.

"Benar Tuan" Oro mengingat kembali berapa banyak yang Dito minum saat menghadiri pesta bersama teman-temannya saat masih SMA. "Sedikit?" Batin Oro menggerutu.

Oro kembali fokus melihat jalanan. Jalan yang dituju nampak semakin sepi. "Apa benar ini tempatnya?"

Oro segera turun dari mobilnya dan bertanya kepada seseorang yang tampak seperti penjaga tempat tersebut.

"Permisi, apa benar disini ada tempat penginapan?"

"Anda akan menginap?" Orang tersebut nampak menyelidik Oro.

"Benar"

Seseorang bertubuh kekar menatap Oro dari bawah sampai atas.

"Siapa dia?" Seseorang tersebut menunjuk ke arah mobil.

"Dia Tuan ku, dia dalam keadaan mabuk sehingga Kami tidak bisa melakukan perjalanan kembali"

"Masuklah" orang tersebut membuka gerbang.

Oro memarkirkan mobilnya kemudian segera menghampiri Dito dan mengajaknya untuk masuk. Dito sudah benar-benar tidak sadarkan diri.

Seorang pelayan yang nampak sangat seksi menghampiri Oro yang sedang memapah Dito yang sedang mabuk.

"Saya bantu Tuan" Pelayan tersebut melingkarkan lengan Dito ke pundaknya. Namun bukan sekedar membantu, perempuan itu lebih ke menempelkan seluruh badannya kepada Dito.

Sesampainya di kamar, perempuan tersebut membantu Dito membuka sepatu kemudian jas yang digunakannya.

Nampak tubuh kekar milik Dito kini hanya dilapisi kain kemeja miliknya. Perempuan tersebut sontak menaiki tubuh Dito dan mengelus bagian dada Dito. Wajahnya kini hampir menyentuh bagian wajah Dito.

Oro yang menyadari itu segera menyingkirkan perempuan tersebut dari tubuh Tuannya.

"Menyingkir darinya!"

"Kenapa? Aku hanya memberikan pelayanan ku untuknya"

"Cihhh… Tuan ku bukan orang seperti itu. Jadi jangan berani menyentuhnya"

Perempuan tersebut keluar dengan keadaan kesal. "Bilang saja kalau Kau juga menginginkannya"

Oro nampak khawatir saat menyadari tempat apa yang ditempatinya saat ini.

"Maafkan Saya Tuan. Sebelum matahari terbit, Saya akan segera membawa Anda keluar dari tempat ini"

Oro memilih untuk tidur di kamar samping.

Hari semakin larut, baik Dito maupun Oro sudah berada di alam mimpi.

Di perbatasan desa, Bella tengah berjalan sendirian dan hanya disinari oleh sebuah senter kecil dengan cahayanya yang sudah redup.

"Heii... Siapa disana?"

Bella nampak ketakutan, dia benar-benar takut anak buah Tuan Jarot memergokinya.

Bella terus berlari dan berlari, namun pemuda tersebut berlari lebih cepat dan menangkapnya.

"Siapa Kamu dan mau kemana?"

Pemuda tersebut membuka topi yang Bella gunakan.

"Bella?"

"Haris?"

"Apa yang Kamu lakukan tengah malam seperti ini? Kemana Kamu akan pergi? Lalu?"

Bella menutup mulut sahabatnya itu "Sssstt, jangan katakan apapun lagi. Aku akan pergi ke Kota, sebelum Juragan Jarot menangkap ku"

Haris yang mengetahui kejadian tadi pagi merasa sangat tidak setuju jika Bella harus menjadi istri dari lintah darat tersebut. Apalagi dia menyimpan perasaan khusus kepada Bella.

"Kamu akan tertangkap jika Kamu pergi seperti ini"

Bella menutup wajahnya karena bingung "Antarkan Aku ke Kota Ris"

Haris mengingat mobil mewah yang melewatinya tadi. "Oh iya, tadi Aku melihat sebuah mobil mewah ke penginapan Z. Pergilah kesana dan ikutlah dengannya"

Bella nampak sangat bahagia. "Terimakasih Haris, Aku sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti mu" Bella memeluk Haris.

Haris menganggukkan kepalanya "Cepatlah, sebelum pajar tiba Kamu harus sudah berada disana"

"Lalu Ayah?" Bella nampak murung.

"Aku akan menjaganya untuk mu"

Bella tersenyum "Terimakasih Haris, Aku akan segera kembali dan melunasi hutang-hutang Ayah"

Pagi hari...

"Saaahhh…"

Oro benar-benar tidak dapat berbuat apapun saat majikannya dipaksa menikahi gadis desa tersebut.

Dini hari tadi, beberapa orang polisi mengadakan razia di penginapan Z.

Saat itu Bella segera naik ke tempat tidur Dito dan pura-pura tertidur disana.

Dito dan Bella diseret menuju kantor polisi. Namun Bella tersebut terus saja berteriak. "Lepaskan Aku... Lepaskan Akuuuu"

"Diam Nona. Kami sedang menghubungi orangtua Anda untuk segera kemari"

"A...Apa? Ayah?"

"Benar, jadi diamlah"

Dito masih belum sadar sepenuhnya, dia hanya duduk di samping Bella.

Terlihat seorang laki-laki paruh baya menghampiri Mereka "Ada apa ini? Bagaimana mungkin Kamu bisa bersamanya? Tuan Jarot pasti akan sangat marah"

"Tuan Jarot?" Bella nampak gemetar.

"Di... Dia adalah kekasihku Ayah, Dia pria kaya yang sangat mencintaiku, begitupun Aku. Aku sangat mencintainya" Dengan kekuatan penuh, Bella mencoba meyakinkan sang ayah.

Dito membelalakkan matanya, "Ba…Bagaimana mungkin?"

"Dia bahkan berjanji untuk menikahi ku Ayah"

Oro yang baru saja tiba di kantor polisi segera menangkis semua perkataan Bella "Tidak mungkin, Kami semalam tersesat sehingga terpaksa bermalam di tempat tersebut. Bagaimana mungkin Kami mengenal dia? Dia berbohong!"

"Dia yang berbohong, Kami saling mencintai. Bahkan semalam Kami…" Bella menunduk malu.

"Tidak… Tidak mungkin Tuan Dito melakukan itu" Oro bersikeras untuk melawan Bella.

"Semalam dia mabuk, dia tidak mungkin mengingatnya. Lalu bagaimana dengan ku? Masa depanku?" Bella nampak menangis.

"Beraninya Kamu melakukan itu kepada putri ku. Kamu harus menikahinya sekarang juga!" laki-laki paruh baya tersebut nampak sangat emosi, dia hampir saja meraih tubuh Dito. Namun dengan sigapnya Oro menahan lengan Hendra.

"Jangan berani menyentuhnya! Atau Aku bisa mematahkan lengan mu"

Hendra nampak kesakitan. "Lepaskan! lepaskan Aku! Kamu melakukan kekerasan kepada ku"

"Hentikan! Ini kantor polisi. Aku bisa menahan Kalian semua karena membuat keributan"

Oro melepaskan lengan Hendra.

"Kamu harus menikahi putri ku atau Aku akan menuntut mu dengan alasan pemerkosaan."

Oro nampak sangat emosi, namun Dito  menghentikannya. "Aku bersedia. Aku akan menikahinya."

Oro membelalakkan matanya. "Tuan, Kita bisa menghubungi pengacara Kita untuk menyelesaikannya"

Dito mengabaikan perkataan Oro, Dito mendekati Bella kemudian berbisik "Tapi Kamu tidak boleh menyesali semuanya" Dito menekan setiap perkataannya. Bella yang sedang menangis berubah menjadi ketakutan.

Prosesi pernikahan pun terjadi di kantor polisi. Bella kini sah menjadi istri Dito, seorang CEO muda pemilik perusahaan ternama di ibu kota.

Aldito Pratama, ceo muda di ibu kota. Dito memimpin perusahaan makanan yang ditinggalkan oleh orangtuanya. Dito resmi menjadi ceo saat dia berusia dua puluh tahun, sesaat setelah orangtuanya meninggal.

Oro, asisten pribadi keluarga Pratama yang setia menemani Dito saat Dito tidak tau harus bagaimana memimpin perusahaan yang terbilang cukup besar itu.

Tentu saja Dito mengalami banyak kesulitan sehingga perusahaan yang dipimpinnya pun sempat mengalami naik turun. Dan karena itulah, Tiara sang pujaan hati pergi meninggalkan Dito.

Dito terus berusaha hingga perusahaannya kini berada di tingkat yang paling atas.

...----------------...

...----------------...

...Haii zheyeeenk, Aku datang dengan karya baru ku. Semoga Kalian sukaak 🥰🥰...

...Jangan bosan dengan karya ku yang receh yaa 🥺...

...Tapi walau receh, Aku bakalan buat Kalian merasa sedang berada di dalam cerita 🥰🥰...

...Jadiii jangan sampai ketinggalan ceritanya yaa...

...Jangan lupa klik tanda favorite supaya Kalian dapat notif tiap Aku Up....

...Like dan komen nya juga jangan ketinggalan yaa 🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Sisca Wilujeng

Sisca Wilujeng

mampir kak

2022-04-28

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

baru mampir

2022-03-28

0

Syifa Azzahra

Syifa Azzahra

hadir

2022-02-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!