Aira, Bella dan Dito tengah sarapan di meja makan.
"Hari ini ada launching produk baru. Aku harap Kamu tidak pergi meninggalkan acara begitu saja Mas. Kita harus tampil sebagai suami istri yang sukses" Aira menekankan kalimat terakhirnya.
"Aku tidak meminta mu menjadi istri yang sukses di perusahaan. Bukankah Kamu sudah berjanji untuk meninggalkan pekerjaan mu setelah Kita menikah?"
Aira merasa sangat kesal "Mas, Aku pintar dan tampilan ku menarik. Sayang sekali kalau Aku hanya duduk di rumah untuk menunggu kepulangan mu. Kalau Kita sukses bersama, bukan kah itu menguntungkan bagimu?"
"Aku bisa sukses bahkan jika Kamu tidak ikut campur dengan urusan pekerjaan ku" Dito berdiri dan meninggalkan meja makan.
Bella yang melihat Dito pergi begitu saja segera mengikutinya. "Tuan, Anda belum memakan sarapan Anda sedikit pun. Aku akan membungkuskannya, tolong tunggu sebentar saja"
Bella berlari menuju meja makan dan menyiapkan beberapa makanan.
"Ciihh emang dasarnya orang kampung. Sejak kapan Mas Dito membawa bekal makanan? Jaman sekarang itu banyak sekali makanan cepat saji" Aira menghampiri Dito.
Bella mengabaikan ucapan Aira, dia terus memasukkan makanan ke dalam kotak bekal.
"Aku ikut dengan mobil mu ya Mas"
"Tidak usah" Dito tengah duduk di kursi depan rumahnya.
"Loh? Lalu Kamu sedang menunggu apa Mas?"
Bella menghampiri Dito dan memberikan kotak makanan "Ini Tuan"
Dito meraihnya dan pergi menuju mobil.
Aira membelalakkan matanya "Aku yakin Kamu melakukan sesuatu kepada Mas Dito. Kita lihat saja, sampai kapan Mas Dito seperti ini"
"Nona Aira itu cantik, pintar. Tidak mungkin Saya berani bersaing dengan Nona Aira. Jadi tolong Nona Aira untuk tidak merasa tersaingi"
"Kamu benar, tidak mungkin Aku harus bersaing dengan mu" Aira pergi meninggalkan Bella saat Dito telah meninggalkan rumah dengan mobilnya.
Bella menarik nafas panjang. "Bagaimana pun Aku harus berterima kasih kepada Tuan Dito karena sudah membantu Ayah melunasi hutang-hutangnya dan Ayah pasti senang karena mengira Mas Dito benar-benar suami yang baik untuk ku"
Tanpa sepengetahuan Aira ataupun Dito, Bella menghabiskan waktunya untuk mempersiapkan segala kebutuhan Dito terutama pakaiannya.
"Non Bella, biarkan Bibi yang membereskan pakaiannya" Bi Sumi kepala asisten rumah tangga menghampiri Bella.
"Tidak Bi, bagaimana pun Tuan Dito adalah suami Saya. Kewajiban Saya mempersiapkan segala kebutuhannya" Bella kini tengah mencuci pakaian milik Dito.
"Ya ampun Non, Bibi doakan semoga Non Bella mendapatkan kebahagiaan"
"Terima kasih Bi"
Sore hari Aira tiba di rumah. "Bi, Tuan belum pulang?"
"Belum Non"
"Tumben sekali. Apa dia bertemu dengan beberapa klien setelah peluncuran produk baru?" Aira berjalan menuju tangga.
"Bi, Saya butuh istirahat, tolong jangan ada yang ganggu Saya. Saya sudah makan bersama teman-teman sebelum kemari"
"Baik Non" Bi Sumi menganggukkan kepalanya.
Sedangkan Bella di dapur tengah sibuk mempersiapkan untuk makan malam.
"Non, jangan terlalu capek. Biarkan Bibi yang melakukannya"
"Kalau Tuan Dito tidak menyukai masakan Saya, Saya baru akan berhenti Bi" Bella tersenyum ramah.
"Baik Non, Saya akan membantu untuk menyiapkan makanannya"
Bella tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Oh ya Non, jangan memasak terlalu banyak. Non Aira sudah makan, dan Tuan Dito sedang ada janji dengan teman-temannya. Kemungkinan Mereka tidak akan makan di rumah malam ini"
Bella hanya tersenyum tanpa menghentikan kegiatannya "Kalau Tuan Dito dan Non Aira tidak makan, kan ada Saya dan Bibi yang akan makan"
Bi Sumi tersenyum "Terima kasih Non sudah sangat baik kepada Bibi"
"Sama-sama Bi. Sejak kecil Saya tinggal bersama Ayah Saya. Saya melakukan semuanya sendiri, Ayah Saya sibuk bekerja untuk mencari uang, untuk kebutuhan Kami. Jadi ketika ada Bi Sumi yang menemani Saya memasak, rasanya senang sekali"
Bi Sumi menjadi sangat terharu "Bibi hanya bisa mendoakan kebahagiaan untuk Non Bella"
"Terimakasih Bi"
Pintu terbuka saat Bella selesai dengan masakannya. Bi Sumi segera menghampiri Dito yang baru saja datang.
"Aira sudah pulang?"
"Sudah Tuan"
"Saya lapar Bi, tolong siapkan makan malam"
"Makan malam sudah siap Tuan, baru saja selesai" Bi Sumi melihat ke arah Bella yang memberikan isyarat untuk tidak mengatakan kalau dia lah yang mempersiapkannya.
Dito menghampiri meja makan, dilihatnya beberapa hidangan. Bella menghampiri Dito. "Saya ambilkan Tuan"
Bella mengambilkan beberapa makanan ke dalam piring dan memberikanya kepada Dito.
Dito memasukkan sesendok makanan, kemudian satu sendok lagi dan lagi hingga makanan itu habis.
Bella merasa senang melihat Dito menyukai masakannya.
Saat Bi Sumi menghampiri Mereka "Bi, resep baru ya? Rasanya lebih enak"
Bi Sumi melihat Bella tersenyum senang "Iya Tuan, terimakasih"
"Tolong besok siapkan makanan-makanan seperti ini lagi, nafsu makan Saya bertambah"
Bi Sumi menganggukkan kepalanya.
"Pukul berapa Aira tiba?"
Bella yang sebelumnya tersenyum tiba-tiba terdiam, Dito hanya menanyakan Aira tanpa menanyakan apa yang dilakukan Bella selama di rumah. Namun Bella menggelengkan kepalanya "Sadarlah Bella, Kamu tidak pantas berfikiran seperti itu. Benar kata mu tadi, Kamu tidak bisa bersaing dengan Non Aira" Batin Bella bergumam.
"Kamu melamun?" Dito menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah Bella.
"Ma...Maaf Tuan.."
Dito menggelengkan kepalanya dan pergi menuju kamar.
"Tadi Tuan Dito berkata apa Bi?" Bella menghampiri Bi Sumi.
"Tuan Dito berkata kalau dia akan tidur di kamar Non Bella saat mengetahui kalau Non Aira tidak mau diganggu"
"Apa? Di kamar ku lagi?" Bella menutup mulutnya karena khawatir Dito mendengarnya. Jantungnya berdegub dengan sangat kencang.
"Maaf Non kalau Bibi lancang. Tapi Tuan Dito adalah suami sah non Bella. Tuan Dito menikahi Non Bella secara sah di hadapan mendiang Ayah Non Bella"
Bella terdiam sejenak, "I..Iya Bi, Saya mengerti. Terima kasih Bi" Bella berjalan menuju kamarnya.
Dito nampak sedang berada di kamar mandi.
Bella duduk di atas sofa, pikirannya benar-benar tak tenang mengingat kejadian tadi pagi.
"Bagaimana kalau Tuan Dito..." Bella kembali menggelengkan kepalanya.
Dilihatnya pakaian miliknya, kali ini Bella merasa aman karena memakai pakaian yang lebih tertutup.
"Aman kan?" Bella berkeliling di depan kaca besar yang ada dj hadapanhya.
Dito yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat Bella "Apa yang sedang Kamu lakukan?"
Bella terdiam, pipinya nampak memerah. "Ti...Tidak Tuan"
"Bersihkan tubuh mu, setelah selesai masak, tubuh mu perlu dibersihkan kembali"
Bella menatap Dito "Ba...Bagaimana Tuan..."
"Bi Sumi sudah bekerja sejak Aku masih kecil. Aku hafal betul masakannya dan rasanya tidak pernah berubah sedikit pun"
Bella menundukkan kepalanya "Maaf Tuan..."
Dito mendekati Bella dan berbisik "Enak..."
Bella merasa kegelian saat bibir Dito hampir menyentuh bagian telinganya.
"Sebagai hadiahnya, Aku membelikan sesuatu untuk mu. Bersihkan tubuh mu dan pakailah" Dito memberikan sebuah paper bag kepada Bella.
Bella menerimanya dengan senang hati "Terima kasih Tuan, Saya pasti akan memakainya"
"Tentu saja Kamu harus memakainya"
Bella segera bergegas ke kamar mandi, Dito tersenyum melihat tingkah Bella.
"Awas saja kalau Kamu tidak memakainya"
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...Hayoo apa yang di belikan Babang Dito buat Bella ya?...
...Jangan lupa like, komen dan berikan dukungan Kalian yaa Zheyeeenk ku 🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
pasti baju jaring laba" tuh 😂😂
2022-03-28
1
Yulie
hadiahnya lingerie😂😂
2021-12-24
0
Nova Herlinda
pasti dech bella di beliin lengerie
2021-12-07
0