"Adel bareng Abang lagi ya??" pinta Bang Kenzi karena mobil baru Adel belum juga datang
"Maaf Bang"
Adel kemudian menghampiri Bang Kenzi dan yang lainnya di meja makan
"Atau mau Papah anterin sayang?"
"Gak usah Pap" lalu Adel melanjutkan sarapannya, dan dia pagi ini hanya memilih roti dan segelas susu saja.
Tin....Tin
Terdengar bunyi klakson mobil dua kali
"Itu pasti Kak Marcel dan Maya"
"Em...maaf semua, Adel berangkat dulu ya"
Adel tak lupa salim kepada Mam Delima, dan Papah Kenzo dan juga Bang Kenzi dan Kak Kenza
"Sama siapa berangkatnya?"
"Kak Marcel ma Maya Mam" setelah mengucapkan itu Adel langsung pergi.
Maafin Adel semuanya, Adel gak mau Papah lebih sayang ma Adel dibandingkan anak kandungnya sendiri, batin Adel
Adel sudah berada di mobil Marcel, dengan Adel duduk di belakang
"Del, udah siap nanti?"
"Hah?? apa Kak?? siap apaan??"
"Ke KUA Del, mau??" goda Maya
"Mau...mau...mau asal sama Dokter Vikky"
"Eh upsss, keblabasen deh, mulut nih mulut"
Maya dan Marcel tertawa, memang mereka sudah tau kalau diam diam Adel juga mengagumi Dokter Vikky, mungkin karena seringnya bersama juga waktu kecil, dan Dokter Vikky yang beda usia 12 tahun membuat Adel merasa nyaman, karena memang sang Dokter bisa ngemong Adel
"Cie....cie.....udah main terang terangan aja nih, duh bentar lagi ada yang patah hati yank?"
"Ha?? patah hati?" tanya Adel yang bodoh atau pura pura bodoh
"Jangan pura pura lo Del" ucap Maya
"Beneran deh May, emang fans gue banyak, jadi kalau ada yang patah hati gue juga gak tau siapa"
"Bintang" satu kata yang terucap dari mulut Marcel membuat Adel melongo
Maya melirik ke arah Marcel "Serius yank?? dan aku lihat juga iya sih"
"Kakak cowok sayang, dan kakak tau gimana sorot mata orang yang suka dengan orang lain"
Maya mengangguk tanda mengerti, memang walau baru sehari Bintang dan Adel bertemu, tetapi sudah cukup bagi Maya untuk melihat ada cinta di mata Bintang untuk Adel
"Hmm kalian berdua jangan ngaco ya, lagian Kak Bintang udah punya pacar"
"Udah putus Del"
"Putus nyambung putus nyambung kan?"
Tak membutuhkan waktu lama, mobil yang dikemudikan oleh Marcel sudah memasuki parkiran sekolah.
"Gue duluan, gak kuat kalau lihat kalian berdua"
"Bye.."
Adella turun dari mobil dan meninggalkan sepasang kekasih yang masih ada didalam. Sampainya di dalam kelas, situasi kelas sudah ramai, bukan hanya di dalam kelas tetapi di luar juga. Apalagi di lapangan Bola Volly.
"Eh Adel, sudah siap??" tanya salah satu teman kelas Adel
"Siap donk tentunya, tap gue ganti dulu"
"Gue anterin" ucap Maya yang tiba tiba sudah berdiri di belakang Adel
"Lets go"
Hari ini akan diadakan pertandingan olahraga, dan jadwal untuk pagi ini adalah bola volly putri kelas X melawan kelas XI. Dan Adella adalah salah satu perwakilan dari kelas X
Adel dan Maya berjalan menuju ke toilet untuk ganti, walaupun masih pagi tapi suasana sudah sangat ramai
"Gue masuk dulu"
Adel masuk ke dalam toilet, sedangkan Maya menunggu di luar, karena Maya sendiri tidak ikut pertandingan nanti.
Ceklek
Pintu di buka, dan tampaklah Adel dengan kaos olahraga yang sudah melekat di tubuhnya, tidak kekecilan tetapi karena bentuk tubuh Adel yang oke, membuat kaos itu begitu pas di badan Adel
"Kelihatan seksi gak sih?"
"Lo dasarnya sudah seksi, jadi mau pake daster pun juga seksi"
Lalu mereka berdua keluar dari toilet, tetapi....
"Eh lo denger ada suara tanpa rupa gak May?"
"Bentar bentar, gue pasang telinga gue dulu, maklum habis gue copot"
Mereka berdua sengaja berhenti untuk mendengarkan suara tanpa rupa yang terdengar di samping toilet
"Udah gue bilang, kalau kita udah putus"
"Tapi gue gak mau putus"
"Tapi gue mau"
"Apa karena anak kelas X itu, lo mutusin gue"
"Salah satunya, salah banyaknya, ada pada diri lo"
"Apapun alasannya, gue gak mau putus dari lo"
Mereka berdua mendengar sebuah percakapan antara seorang laki laki dan seorang wanita. Lebih tepatnya adalah sepasang kekasih yang lagi berantem
"Lo dengar kan?"
"Huumb, gue gak bu*ek Del"
"Tapi, gue kayak kenal suara itu May?"
"Gue juga, kayak gak asing"
"Kak Bintang" ucap Maya dan Adel bersamaan
"Udah yuk cabut, bukan urusan kita" ucap Adel lalu menarik Maya untuk segera menuju ke kelasnya, tetapi baru satu langkah, Bintang tiba tiba keluar dari samping toilet dan tersenyum manis pada Adel.
Sedangkan Bella, pacarnya Bintang, sengaja menabrak lengan Adel
"Gara gara lo"
"Dan gue akan buat perhitungan dengan lo" ucap Bella kemudian meninggalkan Adel dan mengejar Bintang
Adel melirik ke arah Maya "Ha?? gak salah denger gue??"
"Gara gara gue" tunjuk Adel pada wajahnya sendiri
"Gue dengarnya ya gitu, kalau gue jadi Kak Bintang, gue juga putusin tuh cewek dan milih lo deh, lihat ada dandanannya udah kayak ja**ng gitu, dan kalau gue perhatiin tuh anak kayaknya udah gak pe**wan deh"
"Eh busyeeet May, lo kok paham sih begituan?"
"Gimana gue gak paham, secara sepupu gue kebanyakan laki laki dewasa, dan kalau pada ngumpul yang diomongin juga masalah itu"
"Coba deh lo perhatiin lagi bo**ngnya, beda banget ma bo**ng lo" lanjut Maya
"Kok gue?? lo jangan ngira gue udah gak pe**wan ya? gie masih ting ting, walaupun gue tinggal di negara orang tiga tahun"
"Maka dari itu, gue tau kalau lo masih ting ting, gue bandingin ma punya e Bella"
Adel mengangguk "Iya beda"
"Beda apanya??"
"Gue cantik alami kalau dia cantik polesan" jawab Adel seenaknya
"Dasar, gua tanya apa jawabnya apa, eh tapi gue nanti gak yakin deh kalo lo udah ketemu si Dokter itu lo masih ting ting, secara kan Dokter Vikky kalau liat lo natapnya beda, kayak mau mangsa lo gitu, gue masih inget waktu ketemu di rumah lo dulu"
"Apalagi sekarang Del, lo tuh dah berubah, cantik pake banget, body lo juga okeh, gak percaya gue kalau si Dokter itu bisa nahan gak nerkam lo" lanjut Maya
"Omongan lo May, melebihi emak gue"
"Lagian setelah gue balik ke sini, gue belum ketemu ma tuh Dokter, gak tau palingan dia udah punya yang lain, frustasi nungguin gue kelamaan"
"Gak apa apa masih ada Kak Bintang, dia setia nungguin lo" ledek Maya, lalu dengan cepat meninggalkan Adel
"Gak mau.......punya orang, takut......"
"Woi....May tungguin gue napa" Adel kemudian berlari mengejar Maya, dan .....
Brukkk, tanpa sengaja Adel menabrak seseorang
"Eh sorry sorry gue gak senga---ja" ucap Adel terbata bata karena melihat sosok yang sudah berdiri di depannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 823 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Duh pasti Doni lg sama Bella,Dasar Doni gak tau tempat,udah mlmnya,siang juga di pepetnya🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-05-20
0
Musniwati Elikibasmahulette
pasti dokter vikky
2021-12-21
0
Dewi Zahra
mana dokter Viky nya
2021-12-13
0