"Yank....Adel mana?? semua penumpang dari Jerman sudah pada keluar tapi Adel belum juga nongol yank"
Mam Delima mulai cemas, karena orang orang yang turun dari pesawat Jurusan Jerman Jakarta sudah pada turun, tetapi Adel..si putri bungsunya belum juga kelihatan.
"Tenang Mam, Adel pasti lagi minta foto ma pilot nya yang ganteng" Papah Kenzo mencoba menenangkan istri nya.
"Hmm....kenapa gak ngajak Mam Del, kalau mau foto??" gumam Delima sendiri, "Kan Mam juga mau"
Dan dari kejauhan, tampak seorang gadis yang digandeng oleh seorang laki laki yang usia nya sudah matang, dengan kedua orang tua di belakang nya. Siapa lagi kalau bukan Adel dengan Keluarga Gunadi
"Pi, bawain tasku, aku mau lari dan memeluk Mam, biar kayak pilem pilem India" ucap Adel kepada Papi Surya, dan menyerahkan tas jinjing khas perempuan itu
"Del...tasnya, masak Papi harus bawa tas perempuan" teriak Papi Surya manakala sudah melihat Adel yang berlari menemui Mamahnya
"Mam....Mam Delima...." teriak Adel dari kejauhan
Mam Delima yang dari tadi berada di samping Papah Kenzo langsung menoleh ketika ada suara seorang perempuan memanggilnya
"Adel...." panggil Mam Delima, tetapi dia masih di tempat, tidak ikut ikutan lari seperti Adel
"Mam...aku kangen" ucap Adel ketika sudah berada di pelukan Mam Delima
"Mam juga kangen sayang, kangen banget"
Adel melepaskan pelukan dari Mam Delima dan langsung bergantian memeluk Papah Kenzo
"Papah....Adel juga kangen"
"Sama sayang, Papahmu yang ganteng ini juga kangen ma anak Papah satu ini
Setelah Adel melepaskan pelukannya dari Papah Ken, kini Adel beralih untuk menatap kedua laki laki dan satu orang perempuan
Seperti mengabsen, Adel kini menunjuk satu persatu yang ada di sana
"Kak Za, kangen...peluk Adel dong" manja Adel dengan kakak perempuannya, Kenza yang diminta langsung memeluk Adel
"Kakak juga kangen kamu Del, tambah cantik aja"
Setelah itu melirik ke arah laki laki yang wajahnya mirip banget dengan sang Papah
"Abang....abang tukang bakso mari mari sini, gak mau peluk Adel??"
Kenzi mencubit hidung Adel, karena menyamakan dirinya dengan abang tukang bakso, lalu memeluknya juga
"Abang kangen Del"
"Huumb, Adel juga tau"
"Dan ini pasti BangAl kan?" menunjuk ke seorang laki laki yang usianya kira kira terpaut 6tahun darinya
"BangAl?? maksud loh Del?" Kenza tidak terima jika nama kekasihnya di ganti ganti
"Wuishhhh....marah marah yang punya, kakak.ku sayang....BangAl itu artinya Bang Aldi kak" jelas Adel
"Oh...kamu itu ya suka nyingkatin"
Setelah drama kangen kangen an usai, kini Surya dan Orang tuanya menghampiri Papah Kenzo dan Mamah Delima
"Sesuai janjiku, aku bawa Adel kembali, tiga tahun kurang 30 hari" ucap Papi Surya ketika berjabat dengan Papah Kenzo
Papah Kenzo mengangguk "Seharusnya memang begitu, jika kamu memang laki laki"
Dan terjadilah ketegangan di antara mereka. Tetapi Papi Surya hanya tersenyum sinis lalu menatap Adel dan Delima secara bergantian
"Mam....tau gak Adel kangen banget ma Mam, nanti malam bobok bareng ya?" Adel mencoba mencairkan situasi yang sempat menegang
"Tentu Mam ju-.."
"Papi juga kangen dan juga mau bobok bareng Del" Papi Surya menjeda ucapan Mam Delima.
Dan mendengar ucapan Papi Surya, Adel dan juga Mam Delima lalu memberikan tatapan mata yang tajam, sedangkan Papah Kenzo sudah mengepalkan tangannya
"Hei....Apa apaan kamu, gak usah kangen ma istri orang!!" Papah Kenzo yang sudah tidak tahan langsung menarik tangan Papi Surya karena Papi Surya ingin menghampiri Mam Delima
"Dia istrimu, tapi dia juga ibu dari anakku, jadi wajar donk kalau aku kangen dan ingin bersamanya"
Sementara, Mamah dan Papah Gunadi langsung membawa Kenza dan Kenzi dan juga Aldi untuk segera keluar daru Bandara ini, daripada menyaksikan kedua orang tua itu saling berebut.
"Hemmm.....teros....teros....teros....sin kalian.....udah kayak anak kecil berebut mainan" ucap Adel yang merasa geram ketika Papah Kenzo dan Papi nya bertemu
"Del....bukan gitu, Papahmu yang mulai duluan" ucap Papi Surya dengan membela diri
"Teros...teros....teros....Pi, bela diri teros dan salahin teros orang lain" ucap Adel yang sudah berkacak pinggang menatap mata Papi Surya
"Tap-....."
"Udah yuk Mam kita pergi, daripada mendengar orang tua yang lagi ribut tak bermanfaat itu"
Adel kemudian menggandeng tangan Mam Delima, baru satu langkah, tiba tiba Adel menghentikan langkah nya dan melihat ke belakang
"Kalau kalian mau disini, dan gak mau pulang, Mam aku bawa kabur, dan kalau kalian masih terus berebut, nanti Mam aku kasihkan ke Om pilot yang gantengnya gak kaleng kaleng" ucap Adel yang langsung mendapat cubitan dari Mam Delima
"Hmm....emang Mam ni apaan Del, main ngasih ngasih segala"
"Umpan kucing Mam"
"Hahaaaaa" lalu keduanya tertawa bersama sama
~
Dua buah Keluarga kini sudah berada di dalam meja makan kediaman Kenzo Mahendra. Sesuai dengan apa yang diucapkannya tadi, bahwa dari bandara langsung menuju kediaman Kenzo Mahendra untuk makan siang menjelang sore atau entahlah apapun namanya.
"Pake apa yank?" tanya Mam Delima kepada Papah Kenzo dengan mengangkat piringnya
"Ikan aja" jawab Papah Kenzo
Lalu Mamah Delima mengambilkan apa yang diucapkan oleh suaminya tadi, bukan untuk memanas manasi Papi Surya, tetapi memang kebiasaan setiap makan bersama selalu begitu.
"Papi juga mau!" ucap Surya dengan menyodorkan piringnya tepat di depan Mam Delima
Mendengar dan melihat pergerakan Papi Surya, Adel langsung mengambil piring yang masih di tangan Papinya
"Hmmm....mau pake apa Pi??"
Papi Surya dengan wajah cemberut menjawab pertanyaan Adel "Pake ayam aja sayang"
Sedangkan Papah Kenzo tersenyum penuh kemenangan "Hemm...mau main serobot serobot rupanya" batin Papah Ken
Lalu mereka semua makan dengan tenangnya sampai sebuah perkataan Papi Surya memecahkan keheningannya
"Masakannya enak, bumbu nya pas, boleh donk aku bawa pulang yang punya resep masakan ini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 823 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Gak ada kapok2 nya Surya..
2023-05-20
0
Emak Kam
ya Allah, papi Surya 🤣🤣🤣🤣
2023-03-23
0
Febri Ana
ha ha lucu bingit
2022-06-05
0