Setelah beberapa hari liburan, kini tibalah saatnya Adel beserta kedua kakak kembarnya untuk kembali ke sekolah. Adel yang baru masuk kelas satu SMA, sedangkan Kenzi dan Kenza sudah menduduki kelas tiga SMA. Namun, Adel memilih tidak bersekolah di satu sekolahan yang sama dengan kedua kakak kakaknya itu. Bukan tanpa alasan, tapi banyak pertimbangan
Flashback On
"Del, sini duduk sama Papah, ada yang mau Papah bicarain"
"Ada apa Pap?" tanya Adel yang sudah duduk di samping Papah Kenzo
"Minggu depan sekolah sudah masuk, Adel mau sekolah di mana?" tanya Papah Kenzo yang sebenarnya sudah tau apa jawabannya
"Maaf Pap"
Hanya dengan satu kata "Maaf" saja, Papah Kenzo sudah mengerti
"Gak apa apa, yang penting kamu nyaman di sana" Papah Kenzo mengelus rambut Adel, lalu gantian menatap ke Kenzi dan Kenza
"Kenzi, Kenza, apa kalian juga mau sekolah sama dengan Adel nak?" tanya Papah Kenzo
"Kalau iya, Papah bisa urus kepindahan kalian"
"Kenzi enggak Pap, udah nyaman sama cewek cewek cantik disana"
Kemudian tatapan mata Papah Kenzo melirik ke Kenza, dia tau putrinya yang satu ini rada susah bergaul dan hanya mempunyai satu sahabat saja.
"Kalau kamu Za?? sapa tau kamu disana punya banyak teman lagi, karena sahabat sahabat Adel pada berisik"
"Enggak Pap, lagian sayang tinggal satu tahun lagi itupun gak genap 12 bulan"
"Za juga udah klop banget ma Siska"
Papah Kenzo manggut manggut, setidaknya dia bisa dan sudah berlaku adil untuk ketiga putra dan putrinya itu
Flashback Off
Pagi ini, semua keluarga Kenzo Mahendra sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.
"Adel, ke sekolah diantar supir ya??"
"Habis pulang Sekolah, Papah beliin Adel mobil, nanti Papah jemput, maaf Papah belum sempat membelikannya" ucap Papah Kenzo
Bukan hanya Adel saja yang di belikan mobil, Kenzi dan Kenza juga sama, tetapi Kenza lebih senang berangkat bareng Kenzi daripada menyetir sendiri.
"Adel biar ikut kita aja Pap" ucap Kenza yang kemudian diangguki oleh Kenzi
"Tapi sekolah kalian berdua lebih dulu sampainya daripada sekolah Adel?"
Kenzi melihat jam di tangannya "Gak apa apa Pap, lagian hari pertama masuk pastinya belum ada pelajaran"
"Betul apa yang dikatakan Bang Kenzi Pap, ini juga masih pagi, masih banyak waktunya"
"Gimana Del?" tanya Papah Kenzo dengan melihat ke arah Adel
"Oke Pap, lagian kita jarang banget jalan bertiga ya Kak, ya Bang"
"Bang Ke sibuk dengan Opa Jovan, Kak Za sibuk dengan Bang Al"
Kenzi mengacak rambut Adel yang sudah tertata rapi " kamu tuh ya, gantiin nama abang seenaknya"
"Persis kayak Mam dia Zi" sambung Papah Kenzo yang mengingat waktu dulu Mam Delima memanggil dengan sebutan itu, bahkan sampai sekarang pun masih jika Mam Delima sebel.
"Heee......." Adel hanya tersenyum senang
"Oh ya Pap, untuk mobil, Papi Surya yang akan beliin, nanti siang mau jemput Adel, gak apa apa kan Pap?" tanya Adel yang merasa gak enak dengan Papahnya
Papah Kenzo tersenyum, tetapi di dalam hatinya sangat teriris "Gak apa apa, tapi kamu pulang kesini kan sayang?"
"Pasti dong Pap, kan ini masih senin, ketemu Papi cuma makan siang, beli mobil dan jalan jalan"
Papah Kenzo mengangguk, sedangkan Mam Delima hanya pasrah, sudah tidak tau lagi harus bicara apa, asalkan dia bisa melihat Adel dan Surya tidak membawanya pergi itu sudah cukup.
~
Kini ketiga saudara itu sudah berada di mobil untuk berangkat ke sekolah, dengan Kenzi sebagai supirnya
"Za....mau turun dulu atau ikut Abang nganterin Adel?" tanya Kenzi yang sudah di wanti wanti oleh Papah Ken dan Mam Delima agar selalu adil kepada kedua adiknya
"Za ikut nganter Adel aja lah Bang, lagian masih sepi juga"
Kenzi mengangguk, lalu melirik sekilas ke belakang tepat ke arah Adel. Adel yang dari tadi memegang ponsel dan berbalas pesan kepada Maya. Maya adalah sahabatnya Adel sejak Sd, sebenarnya masih ada dua lagi sahabat Adel, tetapi yang dikasih tau Adel cuma Maya saja.
"Bang, masih lama??" tanya Adel
"Emangnya kamu gak tau sekolah punya Om Surya Del?" bukan Kenzi yang menjawab tetapi Kenza
"Lupa Kak, aku aja gak tau sebenarnya sekolah itu punya nya Papi" jawab Adel jujur
Ya Adel sendiri baru tau jika sekolah yang akan di masuki Adel adalah milik Papinya. Karena baru satu tahun yang lalu, Papi Surya membeli sekolah itu, yang kualitas dan kuantitasnya hampir sama dengan sekolahan milik keluarga Mahendra
Dan Papi Surya juga sudah mengatas namakan sekolah itu menjadi atas nama Adel.
"Bentar lagi sampai Del, tinggal lurus dikit lalu belok kanan, udah" ucap Kenzi
Benar kata Kenzi, tak menunggu lama, mobil yang ditumpangi Adel sudah berhenti di depan sekolah swasta yang sangat megah itu.
Adel turun, diikuti oleh kedua kakaknya, dan tampak di sana seorang satpam sekolah yang memberikan hormat sekaligus senyumannya. Pak Satpam itu sudah tau jika Adel adalah anak dari pemilik sekolahan ini.
"Adellaaaa....." teriak seorang gadis cantik yang langsung menghampiri Adel dan memeluknya
"Mayaaa" begitu juga dengan Adel yang gak kalah hebohnya
"Tambah cantik aja Del, giman kabarnya?" tanya Maya dengan membolak balikkan badan Adel
"Perfect...." ucap Maya dengan geleng geleng kepala
Sementara Bang Kenzi dan Kak Kenza hanya tersenyum menatap adik dan sahabatnya itu yang sangat berisik.
"Eh ada Bang Ken dan Kak Za, lama juga tak jumpa kita" ucap Maya dengan tersenyum
"Iya, kamu nya aja yang gak pernah main lagi, sejak Adel ke Jerman" jawab Bang Kenzi
Bang Kenzi kemudian melihat jam ditangannya "Ayok Za, kita cabut bentar lagi masuk"
"Del...Kakak dan Bang Ken cabut dulu ya, kalau butuh apa apa hubungi kami langsung"
"Sip....." ucap Adel dengan mengangkat kedua jempolnya.
Setelah kepergian kedua saudaranya itu, Adel dan Maya tidak langsung ke dalam sekolahan tetapi menghampiri Pak Satpam yang dari tadi memberikan hormat
"Mau kemana lo?" tanya Maya
"Sana!!" ucap Adel dengan menunjuk ke arah Pak Satpam
"Ngapain??"
"Udah, ikut gue aja"
Adel menghampiri Pak Satpam, bukan untuk apa apa dan mau apa apa, tapi Adel hanya ingin dirinya tidak dikenal sebagai anak pemilik sekolahan ini. Dan Adel rasa Pak Satpam tau soal itu.
"Pagi Pak?" sapa Adel dengan ramahnya
"Pagi Non" Pak Satpam yang berwajah garang itu langsung seketika berubah menjadi hello kitty, karena melihat wajah cantik Adel dan juga melihat Adel sebagai anak dari pemilik Sekolahan tempatnya dia bekerja
"Bapak ih....gak cocok jadi hello kitty deh, balik ke mode garang dong Pak" pinta Adel dan langsung mendapat toyoran dari Maya
"Tapi Non...."
"Shutt"
"Jangan keras keras, nanti yang lain denger, bapak sudah tau kan kalau aku...."
"Sudah non sudah, eh..." Pak Satpam menutup mulutnya, takut salah lagi
"Aku Adella Pak, bapak bisa panggil Adel saja, dan satu lagi, aku harap bapak merahasiakan ini semua, anggap aku seperti murid murid biasa yang sekolah di sini"
"Tapi Non, bapak...."
"Milih ngerahasiain atau bapak aku aduin ke Bapak Surya??" ancam Adel
Mendengar nama Surya, Pak Satpam itu langsung mengangguk
"Good bapak"
"Yaudah kalau gitu, aku masuk dulu, jangan lupa ya bapak satpam yang cakep" ucap Adel dengan mengedipkan sebelah matanya, lalu diikuti oleh Maya
Dari kejauhan, Pak Satpam hanya geleng geleng kapala, sambil bergumam sendiri "Salut aku sama gadis itu, udah cantik, kaya tetapi tidak sombong"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 823 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Itu udah emang tanggungjawab nya Surya kok..
2023-05-20
0
Norintan Nazmie Tim's Sha
pesona nona Adella dgn nyonya Delima mirip kn .cantik ,patut lah tuan Surya tergila² sma nyonya Delima sampai saat ini 🌺🌺🌺😍😍😍 ,so amazing karya mu thor ,👌👍
2022-03-12
1
Norintan Nazmie Tim's Sha
macam mama delima juga ,sama cantik dn baik 🌺🌺🌺😍😍😍👌👍
2022-03-12
0